terpaksa menjadi single mom untuk anak yang tidak berdosa..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
akupun berjalan ke halaman belakang di sana cinta lagi main bersama Lala dan juga Sita, sedangkan encus sambil nyuapin cinta..
"pagi semuanya, lagi main apa?? asyik bener kayaknya??" sapaku
"iya dong"
"nah itu momy datang, widih udah cantik aja non??" puji encus
"sii encus bisa aja" seruku
"cantiknya momy lagi sarapan?? makan yang banyak ya nak" ucapku mencium pipi cinta
tangan mungil cinta mengelus pipiku,.aa dia sangat mengemaskan, sekarang dia tidak rewel jika sama encus..
mungkin kemarin lagi perkenalkan kali ya, encus membersihkan bibir mungilnya menggunakan tissue basah..
"berangkat yuk" ajak lala
"ayo la"
"daaah sayang, Momy berangkat dulu ya"
"iya momy" jawab encus dengan gaya suara bayi
"ddaaahh dedek cinta, nanti Tante beliin jajan untuk kamu" ucap Lala
"nanti juga Tante belikan kamu baju" sambung sita gak mau kalah
"yeah cuman cinta, Ndak ada yang mau beliin encus gitu" meringis encus
"yaelah" kompak Lala dan sita
"pergi dulu" kompak kami bertiga
aku mengambil sepedaku, pagi yang mendung meskipun mendung kita tetap bersepeda..
"ayo, kenapa malah pada diam??" ucapku ke mereka berdua
"gak hujan kan??"
"iya gak lah, kalo kaya gini" Ucapku
"tau kali kalo kaya ini gak hujan"
"lha iya kan aku betul" hehehe
Aku mulai mengayuh sepedaku, kedua sahabatku berjalan di belakangku, kami mulai bersepeda keluar perumahan..
"nanti beli bubur ayam yok??" ide Lala
"oke" sahut sita
"sepedaan belum,udah mau makan dasar kalian"
"kalo gak sarapan, mana bisa kita kuat menghadapi kenyataan hidup yang penuh drama ini" seru Lala dengan wajah di sedih sedihkan
"kalo aku gak drama, kamu kali yang penuh drama sama dokter baru" godaku
"kamu ih" kesal Lala
"paling juga pada akhirnya mereka jatuh cinta" timpal sita
"diam kamu sit, gak usah ikut ikutan" wajah sinis Lala
hahahaha hahaha hahaha
sita dan aku tertawa renyah, mengayuhkan sepeda dengan sangat santuy sekali menikmati pemandangan langit di pagi yang sangat mendung..
"kita berhenti di mana besti??" tanyaku
"itu di depan sana" teriak Lala
"oke" sahutku
Kamipun berhenti di area taman kota meskipun mendung tapi tetap saja warga berbondong bondong ke taman kota..
"kita istirahat dulu di sini" ucapku
"iya, kita jalan yuk kesana??" ajak sita
"kalian aja ya, aku di sini saja"
"oke deh Liv,.kita jalan ke sana dulu ya??" seru sita
"siap, jangan lama lama"
"lama lah, kan mau muter muter taman" goda Lala
"serius??" tanyaku
"serius lah, daaahh"
Kalo aku sendirian di sini lama lama, bisa bisa seperti orang hilang, mending ikut mereka takut juga kalo ada orang jahat..
"aku ikut" seruku
"ayo"
kitapun berjalan sambul canda ria, ketawa sangat riang sekali melupakan semua hall yang terjadi..
"Olivia, kamu bisa gak jalan mundur"
"bisalah"
"coba" wajah julit mereka berdua
akupun jalan mundur dengan sangat hati hati sekali..
"awas jangan ke kiri" seru sita
"iya" sahutku
akupun kembali berjalan dengan langkah kaki yang aku fikir tidak pernah oleng,
"stop !!" teriak Lala
"kenapa la??" tanyaku penasaran
wajah Lala dan sita sangat tegang, akupun menoleh betapa terkejutnya aku ternyata yang di belakang aku Adrian dan kekasihnya..
untuk pertama kalinya aku bertemu Adrian sudah sebagai mantan kekasihku, jujur hatiku sangat sakit sekali melihat adrian di gandeng perempuan lain...
"ayo liv, kita jalan lagi" seru Lala
Adrian masih menatapku dengan tatapannya yang seperti biasa tidak ada yang berubah, hingga perempuan yang ada di sampingnya menatapku tajam..
"gak pernah lihat cowok ganteng ya mbak?? gitu banget lihat pacarku" sinisnya
aku tidak menjawabnya langsung ku buang muka menatap kedua sahabatku,
"ayo gaes kita jalan lagi" ucapku yang riang
"les't go" Lala dan sita langsung berjalan begitu saja tanpa menyapa Adrian
ternyata aku gak sekuat itu melihat Adrian bersama perempuan lain, sesakit ini rasanya patah hati..
"tuh kan pasti mewek" pekik Lala
"udahlah liv jangan terlalu di fikirkan" timpal sita
"kamu udah lihat kan bahagia sekali Adrian dengan perempuan itu"
Aku hanya mengangguk..
"emang cinta itu tak harus memiliki,, jangan menangis dong liv kita jadi ikut sedih" seru Lala
"gak kok aku gak nangis" menghapus air mataku
aku duduk di rerumputan, awan yang hitam kini sangat mendung, ku tatap awan mendung yang sangat mirip dengan hatiku yang mendung..
"kita langsung ke tukang bubur yuk liv, takutnya kehujanan" ajak lala
"ayok" sahutku
dari yang tadinya hati gembira sekarang berubah menjadi nggak mood, Aku punya perjalanan dengan langkah yang sangat santai..
"ada cimol, kita beli yuk si??" ajak lala
"ayok, kamu mau gak liv??" tawar sita
"mau dong" jawabku
aku menunggu mereka di parkiran sepeda, sambil menatap ke sahabat yang saling dorong tubuh mereka..
"jangan bercanda di jalan sita !! Lala !!" teriakku
"bisakah biasa saja saat melihatku?? pacarku cemburu" ucap Adrian
Aku tidak menoleh kearahnya tetap menatap kedua sahabatku,, bau parfum Adrian tercium di hidungku..
"apa dia ada di sampingku atau di belakangku??" batinku
"aku tau kamu masih cinta sama aku, aku mohon jaga perasaan perempuanku dia sangat cemburuan, aku tidak mau menyakiti perasaannya"
aku tetap tidak menjawab perkataannya sungguh menyakitkan ku , begitu pentingnya perempuan itu..
"aku tegaskan sekali lagi sama kamu, kalo bertemu aku jangan pernah menatap apalagi menyapaku !!"
"gr" ketusku
aku mencoba untuk tidak menangis, memberanikan diri untuk menatap pria yang begitu menyakiti aku..
"kenapa juga tadi kamu menatapku??"
"karena aku kaget melihatmu" Ucapnya tapi tidak menatapku
"sama aku juga, aku Fikir kamu yang terlalu kegr'an !!"
"hahahaha, mata kamu gak bisa Bohong Olivia"
Aku terdiam tidak lagi menjawab omonganku karena saku lihat pacarnya berjalan kearah Adrian..
"nih yang Kopinya, maaf ya sayang nunggu lama" ucap pacar Adrian dengan manja
"iya sayang tidak masalah"
Mereka berdua berjalan kearahku, aku melihat ke langit menahan air mataku supaya tidak menetas..
setelah mereka pergi aku menatap kepergian, terlihat Adrian sangat bahagia sekali, ketawa yang selama ini tidak pernah aku lihat..
bodoh !!
iya aku terlalu bodoh, kenapa aku tidak menyadari dari dulu bahwa cintanya hanya pura pura..
akupun mundur beberapa langkah duduk di rerumputan, air mataku tidak bisa berhenti hatiku seperti tersayat pedang yang sangat panjang..
"kamu perlu ini" ucap seseorang menyodorkan tissue
Aku menoleh, pria yang aku jumpai waktu di kantor sita, pria itu terkejut melihatku ia langsung tersenyum mengejek..
"kamu kan perempuan kemarin??"
aku mengangguk,
"nih ambil, bersihin tu ingusnya" senyam pria itu duduk di sampingku
"trimakasih"
Ku usap air mataku, menatap pria yang ada di sampingku saat ini, wajah yang tampan, hidung mancung, mata sipit mirip dengan aktor korea..
********