Kinan ibu muda berumur dua puluh enam tahun harus terjebak pada hubungan terlarang dengan seorang laki- laki karena keadaan ekonomi keluarganya yang sedang kacau. Dia terpaksa meminjam uang untuk biaya operasi sang anak dengan imbalan menyerahkan tubuhnya pada laki- laki tersebut karena dia tidak mampu mengembalikan uangnya. Sedangkan sang suami yang sejak dua tahun kena PHK harus kerja serabutan tiba- tiba menghilang entah ke mana. Mampukah Kinan menjalani hari- harinya seorang diri di tengah permasalahan yang tiada habisnya...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Terbayang- bayang terus
Setelah pulang dari apartement Andrew, Kinan segera menjemput Raka di rumah bu Rahmi. Kinan bersyukur Raka tidak rewel. Kata bu Rahmi Raka anteng dan nurut sekali setengah hari ditinggal oleh Kinan.
Kinan membawa Raka masuk ke dalam rumah. Tiba- tiba ada yang mengetuk pintu dari luar. Kinan segera membuka pintu. Ternyata ada seorang kurir yang mengantar makanan untuk Kinan dari Andrew. Kinan pun tersenyum teringat Andrew.
Tak berapa lama pesan dari Andrew masuk untuk menanyakan apakah makanannya sudah datang. Kinan segera membalasnya. Andrew pun meminta Kinan segera makan karena dia tahu pasti capek sekali dan tenaganya terkuras habis setelah pergulatan panjangnya beberapa waktu lalu.
Setelah makan Kinan masuk ke dalam kamar untuk istirahat. Begitu juga dengan Raka yang belum tidur siang dia langsung tertidur pulas di kamar. Kinan berbaring di samping Raka hendak tidur siang tetapi matanya tak bisa terpejam sama sekali.
Dia terus saja terbayang pergulatan panasnya bersama sang majikan beberapa waktu lalu. Kinan pun senyum- senyum sendiri mengingat kejadian itu. Iya, rasa nikmat itu bahkan masih terasa hingga saat ini, benar- benar gila.
Selama menikah enam tahun dengan Rangga dan sudah biasa melakukan hubungan suami istri, semuanya nampak biasa saja. Dia merasakan nikmat dan puas bersama Rangga. Tapi kenapa ketika melakukan hubungan dengan Andrew rasanya begitu beda...?
Rasanya berkali- kali lipat nikmat yang dia rasakan bersama Andrew. Apa lagi Andrew begitu lihai mempraktekan banyak gaya yang sebelumnya tidak pernah Kinan lakukan bersama Rangga. Ah benar- benar ini adalah sensai baru dan pengalaman baru bagi Kinan.
Kinan menyentuh bagian miliknya yang terlihat basah hanya dengan mengingat kejadian tadi bersama Andrew. Dia mengusap- usap pelan sambil tersenyum membayangkan betapa liarnya tadi Andrew bergerak di atas nya hingga Kinan terus saja menjerit di bawah Andrew.
"Ahhh tuan Andrew kenapa aku jadi mengingat kejadian itu terus...?" gumam Kinan. Entah lah Kini Kinan seolah merindukan Andrew walaupun baru beberapa jam lalu mereka bertemu. Rasanya dia ingin mengulangi kejadian itu bersamannya.
Kinan terus saja mengingat kejadian panasnya hingga lama - kelamaan Kinan pun tertidur di samping Raka sang putra. Hingga tak terasa dia dikagetkan dengan suara Raka yang membangunkannya.
"Ibu, ibu ayo bangun sudah sore Raka belum mandi..." ucap Raka sambil menepuk- bepuk lengan sang ibu.Perlahan Kinan membuka matanya.
"Ibu, Raka mau mandi..."
"Jam berapa sekarang Raka..?" tanya Kinan.
"Nggak tahu , udah mau gelap..." jawab Raka.
Kinan lalu mengambil ponselnya untuk melihat jam. Ternyata hampir jam enam sore. Terdengar dari pengeras suara dari arah masjid sedang puji- pujian menjelang azan maghrib.
"Oh ya ampun ternyata sudah mau azan maghrib. Ayo Raka kita mandi..." Kinan menuntun Raka pergi ke kamar mandi.
Kinan memandikan Raka, setelah itu baru dia yang mandi. Setelah mandi Kinan bersama Raka masuk ke dalam kamar untuk memakai baju. Kinan yang hanya melilitkan handuk di tubuhnya mengambil baju untuk dirinya dan juga untuk Raka dari dalam lemari.
"Ayo Raka pakai baju dulu..." ucap Kinan.
Kinan pun memakaikan baju pada Raka.
"Ibu, leher ibu kenapa merah- merah...?" tanya Raka sambil menunjuk leher Kinan yang terdapat tanda merah hasil karya Andrew yang warnanya kini sudah berubah menjadi merah kebiruan.
"Ehhm... I.itu sayang, leher ibu gatal- gatal, sepertinya kena ulat bulu..." jawab Kinan asal.
"Pakai salep punya Raka aja bu, yang buat gatal..." sahut Raka.
"Iya sayang nanti leher ibu dipakain salep..." jawab Kinan tiba- tiba merasa malu sekaligus merasa bersalah pada Raka.
Iya, dia sadar apa yang dilakukannya bersama Andrew adalah sebuah dosa besar. Tapi mau bagaimana lagi , dia tidak menemukan cara lain untuk membayar hutang. Sedangkan Rangga yang seharusnya bertanggung jawab dengan keluarganya juga tidak jelas keberadaanya. Sekalinya dia bertemu dengan Rangga tetapi suaminya itu tidak mengenalinya sama sekali.
Malam harinya Kinan tidak bisa tidur. Padahal jam sudah menunjukkan pukul sebelas. Mungkin karena tadi siang dia tidur sampai sore menjelang maghrib, jadi dia sudah puas tidur hingga sekarang menjadi susah tidur.
Tapi tidak hanya itu alasannya. Seperti tadi siang, Kinan terus saja terbayang dengan wajah Andrew. Dia terus saja membayangkan pergulatan bersamanya. Erangan Andrew terus saja terngiang- ngiang di telinga Kinan.
Badan Andrew yang sangat kekar dan berotot terus bermain di pelupuk mata Kinan. Bahkan milik Andrew yang berukuran cukup besar seperti menari- nari di ingatannya.
"Ah, gila.. Ini benar- benar gila, kenapa aku terus- terusan mebanyangkan kejadian tadi siang sih..?" gumam Kinan sambil memiringkan tubuhnya mencari posisi yang nyaman untuk tidur.
Tak lama Kinan akhirnya bisa memejamkan matanya. Dia pun tertidur dengan pulas. Tapi di tengah malam dia kembali terbangun karena mimpinya lagi- lagi tentang Andrew. Iya dalam mimpinya dia sedang melakukan pergulatan panas dengan Andrew.
"Oh ya ampun , aku mimpi bersama Andrew..." gumam Kinan. Kinan pun merasakan celananya basah karena mimpi tadi. Dia pun lalu bangun kemudian menuju kamar mandi karena sudah tidak tahan ingin buang air kecil.
Keesokan harinya kinan sudah rapi. Dia sudah membersihkan rumah dan memasak untuk sarapan . Dia berencana mau ke apartement Andrew. Dia tahu hari ini bukan jadwalnya dia masuk kerja. Tapi kemarin di sana dia sama sekali tidak melakukan pekerjaanya. Jadi hari ini dia akan menggantikan hari kemarin untuk bekerja membersihkan apartement Andrew.
Kinan pun mengantarkan Raka ke rumah bu Rahmi. Tak lupa dia membawa bekal makan siang untuk Raka dan memberinya uang sepuluh ribu untuk jajan Raka.
Kinan pun pergi memakai jaket dan Syal yang dililitkan di lehernya untuk menutupi lehernya yang masih banyak tanda merah yang mulai memudar menjadi hitam.
Setelah mengantar Raka, Kinan bergegas pergi ke apartement. Dia segera menekan beberapa angka pada pintu apartemen Andrew lalu masuk ke dalam. Andrew yang sudah rapi dengan pakaian kerjanya pun kaget melihat Kinan datang.
"Lho Kinan , kok kamu datang...? Hari ini bukan jadwal kamu kerja kan..? Harusnya besok kamu datangnya..." ucap Andrew yang baru keluar dari kamarnya sambil menenteng tas kerjanya.
"Ehm.. Maaf tuan kemarin kan saya di sini tidak melakukan pekerjaan apapun. Jadi hari ini saya sengaja datang mau bersih- bersih sama cuci baju untuk menggantikan hari kemarin...'' jawab Kinan.
"Jadi kamu datang ke sini cuma mau bersih- bersih apartementku...?" tanya Andrew. Kinan pun mengangguk.
"Mana bisa seperti itu....'' sahut Andrew.
"Kenapa tuan..?" tanya Kinan tidak mengerti ucapan Andrew.
Andrew pun berjalan mendekati Kinan. Kinan mundur beberapa langkah hingga punggungnya mentok ke tembok. Perlahan Andrew meletakkan tas kerjanya di lantai.
"Kalau kau sudah datang ke sini kau harus membayar hutangmu Kinan..." ucap Andrew mengangkat dagu Kinan kemudian mencium bibirnya lalu mel*m*tnya dengan penuh g*ir*h.
Hati Kinan pun berdesir, tanpa menunggu waktu lama dia lalu membalas apa yang dilakukan oleh Andrew. Setelah puas bec*um*n Andrew membopong tubuh Kinan masuk ke dalam kamar lalu membaringkannya di tempat tidur.
Terjadilah penyatuan dan berbagi peluh di antara keduanya. Satu jam lamanya pergulatan mereka pun selesai. Kinan sudah terkulai kemas tak berdaya di samping Andrew. Andrew telah menghujamnya penuh g*irah secara bertubi- tubi hingga tak membiarkan Kinan istirahat barang sebentar.
Sebenarnya Andrew ingin nambah satu ronde lagi tapi dia harus segera pergi ke kantor. Asistennya sudah menelponnya untuk segera datang ke kantor karena satu jam lagi rapat penting akan segera di mulai.
Andrew yang baru keluar dari kamar mandi membersihkan diri langsung menghampiri Kinan yang masih bersembunyi di bawah selimut masih dalam keadaan polos.
"Istirahatlah babby, saya mau berangkat kerja, nanti kalau capek mu hilang kau langsung pulang saja tidak perlu bersih- besih apartement..." ucap Andrew sambil mengusap rambut Kinan.
"Kenapa tuan...?"
"Mulai sekarang kau tidak perlu melakukan apapun selain memuaskanku. Tugas kamu hanya melayaniku di atas tempat tidur hingga hutangmu lunas..." jawab Andrew.
"Tapi kenapa tuan..? Apa pekerjaan ku kurang rapi...?"
"Bukan begitu. Saya nggak mau kamu capek karena pekerjaan yang lain. Kau hanya boleh capek karena melayaniku saja. Saya sudah membawa baju kotorku ke laundry. Dan seminggu dua kali akan ada cleaning service dari kantorku yang datang ke sini untuk bersih- bersih di sini..." sahut Andrew.
"Cleaning Sevice..? Dia seorang laki- laki atau perempuan ...?" tanya tanya Kinan dengan nada tidak suka.
Entah kah kenapa tiba- tiba Kinan jadi membayangkan kalau cleaning sevice yang Andrew maksud adalah seorang perempuan cantik dan seksi yang kemudian akan Andrew gauli juga seperti dia menggauli dirinya.
Mendengar pertanyaan Kinan Andrew pun tertawa.
"Kenapa memangnya kalau dia perempuan kamu cemburu...?" tanya Andrew sambil tertawa. Kinan pun memanyunkan bibirnya.
Dengar Kinan, saya bukan tipe orang yang suka sembarangan menggauli perempuan. Saya akan memilih perempuan.
"Lalu kenapa tuan memilihku...?"
"Kau lain Kinan, kau membuatku gila..." ucap Andrew sambil membenamkan wajahnya di ceruk leher Kinan. Dia lalu mengecup beberapa bagian lehernya kemudian turun ke dada. Dengan tiba- tiba Andrew menghisap benda kenyal milik Kinan dengan kuat hingga membuat Kinan tersentak kaget.
"Aaaahhhh... Tuannnnn...."
Andrew pun melepaskan benda kenyal itu kemudian tertawa.
"Sudahlah saya harus siap- siap berangkat kerja , kalau terus- terusan begini bisa- bisa saya tidak akan tahan untuk tidak memakanmu lagi sampai puas..." ucap Andrew lalu memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai lalu memakainya.
Kinan pun hanya tersenyum bahagia di balik selimut. Setelah kembali memakai pakaiannya Andrew pun siap berangkat ke kantor. Dia kembali mendekati Kinan yang masih berada di tempat tidur.
"Saya berangkat ya..." ucap Andrew sambil membuka laci nakas di samping tempat tidurnya lalu dia mengambil amplop berwarna coklat.
"Ini bonus kamu hari ini..." Andrew mengulurkan tangannya memberikan amplop kepada Kinan. Kinan pun menerima amplop yang sudah pasti berisi uang tersebut.
"Istirahat lah kau terlihat capek sekali..." ucap Andrew lalu mengecup bibir Kinan singkat. Kemudian dia pun pergi meninggalkan Kinan sendiri dan dia langsung berangkat ke kantor.
Kinan lalu tertidur dengan pulas untuk memulihkan tenaganya. Padahal tadi dia dan Andrew melakukan penyatuan hanya satu ronde saja. Tapi karena durasinya cukup panjang yaitu hampir satu jam , hingga membuatnya kualahan tak berdaya.
Apa lagi Andrew yang terlihat tidak ada capeknya terus- terusan menghajarnya tanpa ampun hingga sepanjang permainan Kinan dibuat berteriak nikmat.
Dua jam lamanya Kinan tertidur, dia pun bangun lalu menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Beberapa menit kemudian Kinan sudah kembali memakai pakaiannya dan terlihat segar. Dia memakai jaket dan Syal pemberian Andrew kemarin.
Iya tentu saja dia akan terus memakai dua benda itu. Karena setiap pulang dari apartement Andrew koleksi hasil karya Andrew di leher Kinan bertambah banyak. Kalau dia tidak menutupinya bisa- bisa nanti di jalan jika bertemu dengan tetangganya akan timbul berbagai pertanyaan dari mereka.
Kinan lalu mengambil amplop coklat di atas nakas. Lalu dia membuka dan melihat isinya. Ada sepuluh lembar uang seratus ribu. Kinan tersenyum miring. Miris sekali batinnya, dia sudah tidak ada bedanya dengan seorang p*lac*ur. Setelah melayani laki- laki yang bukan suaminya dia langsung dikasih uang.
Tapi Kinan sudah terlanjur basah, jadi apa salahnya dia nyebur sekalian. Urusan dosa dia akan pikirkan nanti saja.
Bersambung....
🥰🌺"Jangan lupa like, koment dan dukungannya ya...🥰🌺
wajar kalau Rangga masih ragu... karena masa lalunya Kinan pernah jadi wanita nggak bener.
trus Kinan nggak punya saksi juga. sedangkan seluruh warga percaya sama pak RT... jadi serba salah.. kalau Rangga bela Kinan juga malah dimusuhi orang sekampung entarnya.
emang baiknya nikah sama orang lain. karena Rangga masih kepikiran masa lalu... masih belum bisa melupakan ..
Kinan mending juga cepat nikah... karena kalau dikampung jadi janda tu serba salah...
maaf ya kk, karena aku benar-benar nggak suka sama istri yang berselingkuh. apa lagi sampai hamil dari hasil selingkuhannya...