Mayra Afrizana di buat bingung dengan permainan cinta si Kembar.
Daffa dan Dafi selalu memberinya perhatian lebih padanya , tapi Mayra tidak tau siapa yang benar - benar mencintainya....atau keduanya hanya sekedar menepati janji untuk menjaganya karena Mommy si Kembar sangat menyayanginya.
Mayra takut ia bertepuk sebelah tangan, apalagi ada gadis lain yang terang - terangan mengejar keduanya.
Pada siapakah cinta Mayra berlabuh pada akhirnya...ikuti kisahnya....
* Yang bingung, boleh mampir dulu ke novel othor yang berjudul AMBIL SAJA SUAMIKU *
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. DDH 14
" Serakah lo May ". sarkas Aqila , membuat Mayra menghentikan jalannya.
" Apa maksud elo Qil ?".
" Halah....pura - pura tidak tau , sok polos , sok baik , tapi menghanyutkan ".
" Kenapa harus berbelit - belit sih Qil , langsung saja enggak usah muter - muter , sebenarnya ada masalah apa sih elo sama gue, kenapa persahabatan kita jadi begini Qil ". Desah Mayra.
" Apa karena Daffa , elo pikir sendiri deh , masa iya gue paksa Daffa buat suka sama elo Qil....yang benar saja ".
" Elo nya aja yang enggak mau bantu gue May , padahal kita bersahabat , tapi sekarang elo malah jadian sama Daffa , tapi dekat sama Dafi juga....mau elo pacarin keduanya.....maruk lo ".
Mayra terkekeh , " Jadi seburuk itu pikiran elo ke gue, dan itu yang elo bilang sahabat Qil ".
" Dengar Qil, elo enggak tau kan bagaimana hubungan keluarga gue dengan keluarga Daffa , sebelum kenal elo , Bunda dan Mamanya Daffa itu sangat dekat bahkan seperti saudara , Tante Rena itu sudah seperti adik kandung Bunda ". Penjelasan Mayra tidak sedikitpun membuat Aqila redam amarahnya.
" Justru itu , karena elo dekat dengan keluarga Daffa , seharusnya elo bisa bantu gue bukan malah elo embat sendiri...dasar muna lo ".
" Pusing gue , elo susah paham kayaknya , bodo'lah terserah apa yang elo pikirin , mau nyebar lagi gosip gue jahat lah , maruk lah....terserah , gue enggak mau ambil pusing , sesenang hati elo deh Qil ". Mayra pun berbalik dan berjalan lagi.
" Heh tunggu , main kabur aja....orang punya salah mah gitu , lagi di ajak ngomong juga ".
" Gue mau ke toilet, kebelet pipis, ngobrol sama elo bisa kencing di celana gue ". Jawab Mayra cukup keras , ia terus saja berjalan dan tidak menengok lagi ke belakang...karena memang ia sudah tidak tahan.
Aqila tersenyum miring , mendengar Mayra akan ke toilet , terlintas rencana jahat di otaknya.
Tanpa sepengetahuan Mayra , Aqila mengikutinya dari belakang. " Ada untungnya juga gue ijin keluar ". gumam Aqila.
Karena suasana cukup sepi, dengan mudah Aqila mengunci pintu toilet dengan mengganjalnya , agar Mayra tidak bisa keluar Kebetulan di sana ada tulisan toilet sedang rusak, dengan segera Aqila menaruh tulisan itu di pintu di mana Mayra ada di dalamnya.
Lalu dengan cepat , Aqila kembali keluar toilet dengan senyum mengembang . Masuk ke kelas dengan tenang seperti tidak terjadi apa - apa.
Di toilet, Mayra berusaha membuka pintu namun gagal. " Kayaknya gue di kunciin deh ".
" Baiklah Mayra , tunggu saja di sini ". Mayra yakin pasti akan ada yang membukakan pintu untuknya, apalagi sebentar lagi bel pulang akan berbunyi, Mayra berharap akan ada yang mampir ke toilet sebelum pulang.
Paling tidak , Daffa akan mencarinya karena tak kunjung kembali ke kelas. Bukannya suudzon pada Aqila , tapi Mayra yakin gadis itu pelakunya.
" Biarlah , mungkin dengan melakukan ini Aqila akan merasa puas dan tidak menaruh amarah lagi ke gue ". ucap Mayra lirih.
Bu Guru di kelas pun mulai sadar jika Mayra belum kembali sedari tadi. " Mayra belum kembali ya ?". tanyanya.
" Belum Bu ". jawab seisi kelas.
" Aqila , kamu kan juga dari toilet, apa tidak bertemu Mayra tadi ?". Tanya Bu Guru pada Aqila.
" Tidak Bu , mungkin saja dia berbohong Bu , karena saya tidak bertemu siapa- siapa tadi ". jawab Aqila santai.
" Enggak mungkin Mayra seperti itu , elo berbohong Qila ". ucap Daffa kesal.
" Woiiii ...santai aja kali , enggak usah ngegas gitu , ya mana gue tau , kan gue cuma bilang mungkin....gitu aja marah ". Aqila bahka lebih kesal dari Daffa , karena pemuda itu malah membela Mayra bahkan di depan Guru mereka...yang menandakan betapa sayangnya Daffa pada Mayra.
" Jelas marah lah , calon bininya elo fitnah ". tambah Bisma.
Aqila sudah tumbuh tanduknya, ia ingin membalas ucapan Bisma , tapi Bu Guru keburu mencegahnya .
" Sudah - sudah jangan pada ribut, Ran...kamu tolong cari Mayra ke toilet !".
" Biar saya saja Bu ". ucap Daffa yang langsung keluar kelas tanpa menunggu ijin dari Bu Guru.
" Anak itu......yang lain kembali kerjakan tugasnya !" Bu Guru hanya menggelengkan kepalanya saja , ia tidak marah , Bu Guru tau Daffa.....anak baik , pintar dan tidak pernah buat masalah....jadi Bu Guru membiarkan saja Daffa mencari Mayra.
Tak lama setelah Daffa keluar kelas , bel pulang pun berbunyi. " Rani , nanti bilang sama Daffa , kalau sudah ketemu Mayra- nya , suruh menghadap ke ibu ya ".
" Iya Bu ".
Daffa sudah berdiri di depan toilet , tentu saja ia ragu untuk masuk karena itu toilet untuk perempuan. Beruntung ada adik kelas yang menghampirinya.
" Kak Daffa kan ?? sedang apa Kak , apa ada yang bisa aku bantu ?". Tanya gadis itu malu - malu.
" Kamu mengenalku ?".
Oh ayolah , siapa yang tidak mengenal Daffa dan Dafi , si kembar idola para siswi di sekolah itu...gadis itupun pasti mengenalnya.
" Iya Kak , kan Kak Daffa sangat terkenal , Kak Dafa sedang apa berdiri di depan toilet perempuan?". gadis itu kembali mengulang pertanyaannya.
" Oh itu, teman aku masuk ke toilet dari tadi belum keluar, tolong kamu lihat ke dalam ".
" Siap Kak ". Gadis itu masuk , ia dengan senang hati menolong Daffa.
Dia celingukan, ia lihat tidak ada orang di dalam. Suasananya cukup sepi , Ia pun segera keluar . " Kak...sepertinya tidak ada orang lagi di dalam ".
" Kamu sudah mencarinya ?".
" Sudah, pintunya semua terbuka kecuali satu ada yang tertutup tapi ada tulisan, TOILET INI SEDANG RUSAK , gitu kak ".
Deg...Daffa seperti mendapat firasat.
" Kamu tunggu di sini , biar aku yang masuk ke dalam.....".
" Baik Kak ".
Daffa masuk , ia membenarkan ucapan adik kelasnya itu , di dalam memang tidak ada siapapun.
Tiba - tiba Rani , Dina , Dafi , ikut masuk ke dalam. " Bagaimana Daf ?" tanya Rani....Daffa menggelengkan kepalanya.
" May...Mayra.....kamu ada di sini ....Mayyyyy ". teriak Dafi.
Yang lainnya pun ikut berteriak memanggil nama Mayra.
Mayra yang di dalam toilet mulai membuka matanya. Mendengar namanya di panggil , ia pun langsung berdiri.
" Hey...gue ada di dalam sini....tolong bukain ". Mayra menggedor pintu dengan keras. Daffa dan semua yang ada di dalam mendekat.
Ceklek....pintu terbuka .
" May...elo enggak apa - apa kan ?". Daffa melihat ke seluruh badan Mayra.
" Iya gue enggak apa - apa kok ".
" Kenapa enggak teriak minta tolong sih May ?". tanya Rani.
" Sudah, tapi tidak ada yang dengar, akhirnya gue pasrah, enggak terasa gue ketiduran tadi ". Mayra hanya nyengir saja.
" Busyet , gila lo May....bisa - bisanya di dalam toilet elo tidur....memangnya enggak bau apa ?". Bisma sudah nongol di belakang Rani.
" Ketiduran Bis , bukan niat mau tidur ....udah ah keluar yuk...masa ngobrol di dalam toilet sih ". Mayra membawa semua teman- temannya keluar.
" Elo tau siapa yang kunciin elo May ?". tanya Dafi.
" Nanti saja gue ceritain..gue capek mau pulang ".
" Eh jangan dulu , elo harus ke ruang Bu Guru dulu buat laporan , dan ini tas elo sama handphone elo May ".
" Terima kasih Ran , Daf temani gue ya !".
" Ayo .....eh kamu belum pulang ?".
" Belum kak , Kak Daffa kan bilang aku suruh nunggu di sini ". ucap gadis itu polos.
Daffa menepuk jidatnya...." Ya Tuhan , kamu lempeng amat sih , ya sudah pulang lah , dan terima kasih ".
" Sama - sama Kak ".
" Tunggu , biar gue antar elo ". ucap Dafi. Gadis itu hanya mengangguk.
" Padahal gue baru mau menawari...ehhhh keduluan Dafi ". ucap Bisma.
" Huuuuuuuuuuu". Bisma pun mendapat sorakan dari teman - temanya.
Bersambung.....
Like
Vote
dan Comment
Terima kasih 😘