Paulina Agustinus adalah seorang gadis yatim piatu tinggal bersama ibu tiri dan adik tirinya. Mereka berdua sangat membencinya dan ingin menguasai kekayaan peninggalan orang tuanya hingga mereka melakukan rencana keji dengan memberikan obat tidur dosis tinggi dan diberikan oleh pria tua di sebuah hotel murah.
Dua bulan kemudian Paulina dinyatakan hamil, Paulina tetap mempertahankan kehamilannya hingga 9 bulan lamanya akhirnya lahirlah 3 anak kembar hasil dari pemerkosaan waktu dirinya di bawa hotel oleh ibu tiri dan adik tirinya.
Lima tahun kemudian tanpa sengaja Paulina bertemu kembali dengan pria yang telah memperkosa dirinya. Pria itu mengenali dirinya sedangkan Paulina tidak karena pada saat itu Paulina tidak mengenal siapa yang melakukannya.
Akankah mereka bersatu dalam ikatan pernikahan atau pria tersebut sudah menikah?
Ikuti novelku yang ke 11
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Kembali Dengan Ke Tiga Anak Kembar Genius dan Paulina 2
Para bodyguard yang mengerti langsung ke luar dari dua mobil tersebut total ada delapan bodyguard. Mereka berjalan dengan langkah cepat.
" Kalian berempat bantu kami dan yang empatnya lagi bantu wanita itu bersama dua anak kembar. Lindungi mereka jangan sampai terluka." Perintah Hendrik sambil melangkahkan kaki dengan cepat karena tuan Paulinus hampir dekat dengan Paulina.
" Baik tuan." Jawab mereka serempak.
Paulinus langsung mendekati mommy Paulina dan membantu mommy Paulina untuk menyerang para penjahat dengan di bantu asisten dan empat bodyguard pilihannya sedangkan ke empat bodyguard lainnya melindungi ke dua anak kembar dan wanita itu.
" Lindungi anak kita." perintah Paulinus ketika bersebelahan dengan mommy Paulina.
" Anak kita?" tanya mommy Paulina mengulangi perkataan Paulinus sambil menyerang para penjahat.
" Ckckck... ke tiga anak kembar itukan anak kita, sudah sana lindungi ke tiga anak kita. Aku sudah memerintahkan ke empat bodyguard untuk melindungi kalian." ucap Paulinus sambil mengusir Paulina.
" Baiklah." Ucap mommy Paulina sambil menarik tangan anaknya yang bernama Patrick.
bugh
duag
Paulinus menyerang para penjahat karena mereka hendak menyerang mommy Paulina dan Patrick. Mommy Paulina hanya tersenyum karena pria itu membantunya karena dirinya tidak yakin bisa mengalahkan mereka.
Mommy Paulina mendekati ke dua anaknya dan sahabatnya yang bernama Maria.
" Kalian bantulah tuan kalian." pinta Paulina
" Maaf nona, kami di suruh menjaga kalian." ucap salah satu bodyguardnya menolak permintaan mommy Paulina.
" Kalau begitu satu saja, aku dan sahabatku serta anakku bisa berkelahi." ucap mommy Paulina.
Mereka saling menatap seperti memberikan kode untuk mengikuti keinginan mommy Paulina atau tidak.
" Saya akan tanggung jawab jika terjadi sesuatu dengan kami." ucap mommy Paulina
" Baiklah."Jawab ke tiga bodyguard dengan serempak dan singkat.
Ke tiga bodyguard meninggalkan satu temannya, ke dua wanita dewasa dan ke tiga anak kembar untuk membantu tuannya.
Bantuan ke empat bodyguard sangat berarti buat Paulinus, Hendrik dan ke empat bodyguardnya karena para penjahat mempunyai kemampuan bela diri yang sangat tinggi.
Mereka menyerang para penjahat namun tanpa sepengetahuan Paulinus seorang pria menodongkan pistol ke arah Paulinus tapi tatapan elang Paulus anak pertamanya melihat kalau daddynya dalam bahaya membuat Paulus berlari.
" Daddy awas!!!" teriak Paulus
dor
akhhhhh
bruk
dor
akhhhhh
bruk
Paulus memeluk daddynya dari arah belakang hingga yang tertembak Paulus. Paulus yang hendak jatuh langsung di tahan oleh Paulinus kemudian menggendongnya sedangkan Hendrik yang melihat anak kecil tertembak membuatnya marah dan langsung menembak pria itu di keningnya hingga mati di tempat.
" Paulus!!!" teriak mommy Paulina.
" Maria dan ke dua anak mommy di sini jangan ke sana, mommy akan membantu Paulus kakak kalian." ucap mommy Paulina sambil berlari untuk mendekati anak pertamanya.
" Baik mommy." Jawab Paskalis dan Patrick serempak sambil mengeluarkan air matanya karena kakak kesayangannya tertembak.
" Biar Paulus yang aku gendong." ucap mommy Paulina setelah dekat dengan Paulinus.
Paulinus langsung memberikan Paulus ke mommy Paulina dengan berhati-hati takut anaknya bertambah kesakitan.
" Masuk ke dalam mobil dan pergi ke rumah sakit dengan di antar bodyguardku." ucap Paulinus
" Tapi..." ucapan mommy Paulina terpotong oleh Paulinus.
" Tidak ada penolakan." ucap Paulinus dengan nada tegas sambil menatap tajam ke arah mommy Paulina.
Mommy Paulina hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar karena dirinya kesal dengan pria yang mengaku sebagai daddy ke tiga anaknya terlebih Paulinus menatap tajam ke arah dirinya karena seumur hidup dirinya tidak pernah di tatap tajam oleh seorang pria.
" Baik." Jawab mommy Paulina singkat sambil berjalan meninggalkan mereka dengan menggendong Paulus menuju ke arah mobil.
" Antar kami ke rumah sakit." ucap mommy Paulina.
" Baik nona." Jawab bodyguard sambil membuka pintu mobil belakang kemudian diikuti oleh Patrick dan Paskalis.
Tante Maria duduk di samping pengemudi sedangkan bodyguard duduk di kursi pengemudi.
Sepeninggal Paulina dan ke tiga anak kembarnya serta Tante Maria dan bodyguardnya sepasang mata Paulinus berubah menjadi merah karena melihat anaknya tertembak membuatnya marah dan menyerang secara membabi-buta hingga semua penjahat tumbang.
" Bawa mereka ke markas dan siksa siapa yang menyuruh mereka." ucap Paulinus dengan nada dingin.
" Baik tuan." Jawab para bodyguard sambil berjalan ke arah para penjahat untuk di bawa ke markas.
" Tunggu." ucap Paulinus
Para bodyguard itupun menghentikan langkah kakinya sambil menunggu perintah selanjutnya dari tuan Paulinus.
dor
akhhhhh
dor
akhhhhh
dor
akhhhhh
dor
akhhhhh
dor
akhhhhh
dor
akhhhhh
dor
akhhhhh
dor
akhhhhh
dor
akhhhhh
dor
akhhhhh
dor
akhhhhh
dor
akhhhhh
Ke dua belas penjahat di tembak masing - masing di kaki kirinya.
" Sekarang bawa mereka semuanya." ucap Paulinus sambil menaruh dua pistolnya di balik saku jasnya.
" Baik tuan." Jawab para bodyguard sambil berjalan ke arah para penjahat untuk di bawa ke markas.
" Hendrik kita berangkat ke rumah sakit." ucap Paulinus
" Baik tuan." Jawab Hendrik patuh
" Hendrik lakukan tes DNA untuk ke dua anak kembar karena yang satunya lagi terluka karena aku sangat yakin kalau mereka bertiga adalah anakku." ucap Paulinus sambil duduk di kursi belakang pengemudi.
" Maaf tuan, kalau memang yakin kenapa pakai tes DNA?" tanya Hendrik dengan nada bingung sambil mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.
" Agar Paulina tidak bisa mengelak kalau mereka adalah darah dagingku." ucap Paulinus.
" Saya mengerti tuan." ucap Hendrik.
Tidak berapa lama merekapun sudah sampai di rumah sakit.
tap
tap
tap
Bunyi suara sepatu pantofel memenuhi ruangan rumah sakit, banyak para pengunjung, para perawat dan para dokter baik gadis dan wanita menatap tanpa berkedip melihat Paulinus dan Hendrik, dua laki - laki yang sangat tampan seperti dewa tapi lebih tampan Paulinus.
Paulinus dan Hendrik sudah terbiasa di tatap seperti itu karena itu ke dua pria tampan berjalan dengan angkuh menuju ke ruang UGD tanpa memperdulikan tatapan para gadis dan wanita.
Paulinus melihat mommy Paulina sedang duduk di kursi ruang tunggu bersama ke dua anaknya dan sahabatnya Maria membuat Paulinus merasakan bahagia karena bisa bertemu dengan cinta pertamanya dan juga ke dua anak kembar yang sangat mirip dengan dirinya secara tidak di sengaja.
" Paulina bagaimana dengan anak kita?" tanya Paulinus sambil berdiri di hadapan mommy Paulina.
Mommy Paulina berdiri dan menatap wajah Paulinus dari jarak dekat dan memang wajahnya sangat mirip dengan ke tiga anaknya.
" Masih menunggu." ucap mommy Paulina.
" Ada yang ingin kita bicara..." ucap Paulinus terputus karena mendengar suara orang membuka pintu.
ceklek
Keluarga Paulus." panggil dokter
" Saya dok." ucap mommy Paulina dan Paulinus serempak.
" Maaf nyonya dan tuan, anak tuan mengalami kekurangan darah apakah ada yang cocok dengan darahnya?" tanya dokter tersebut.