NovelToon NovelToon
Salahkah Aku Mencintaimu?

Salahkah Aku Mencintaimu?

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Suami amnesia
Popularitas:5.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mommy Ghina

Salahkah seorang istri mencintai suaminya? Walau pernikahannya karena perjodohan kedua orang tua mereka berdua. Tentu tidaklah salah!

Aurelia, gadis desa yang baru saja menyelesaikan sekolah tingkat atasnya, dia langsung jatuh cinta pada calon suaminya Dhafi Basim, pria dari desa yang sama tapi sudah lama pindah dan tinggal di Ibu Kota. Namun, apa yang terjadi setelah mereka menikah, lalu Dhafi memboyong Aurelia untuk tinggal di Jakarta?

"Ampun .. Mas Dhafi, maafkan aku ... ini sakit," teriak Aurelia kesakitan saat tali pinggang suaminya menghujami seluruh tubuhnya.

"Dasar istri kampungan!" maki Dhafi.

Cinta membuat orang buta, begitulah Aurelia wanita yang polos. Berulang kali menerima siksaan dari suami, namun dia tetap bertahan. Tapi sampai kapankah dia bertahan? apalagi suaminya juga berkhianat dengan sepupunya sendiri. Mungkinkah ada sosok pria yang lain menolong Aurelia? Ataukah Aurelia berjuang sendiri membuat suaminya membalas cintanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan pertama kali

Lilis menatap lekat wajah Aurelia yang bertanya tentang lowongan pekerjaan sebagai pengasuh anak. Ya, Aurelia yang memiliki keadaan terdesak ekonomi karena tidak diberikan nafkah oleh Dhafi, dan hanya selembar uang 100 ribu yang dilemparkan ke wajahnya bagaikan wanita murahan, hatinya terasa seperti disayat-sayat. Kini sudah saatnya dia mencari jalan hidupnya, dan tidak bergantung pada suami kejamnya itu.

“Aurelia, kamu memangnya bisa mengasuh anak umur 4 tahun?” tanya Lilis, bukan tidak yakin, tapi melihat usia Aurelia yang masih terlalu muda untuk pengasuh anak, kecuali sebagai asisten rumah tangga siapa saja pasti bisa mengerjakan pekerjaan rumah.

“InsyaAllah Bu Lilis, saya sering ngasuh adik saya, tapi bolehkan saya mencobanya dulu, maksudnya coba melamar dulu.”

“Mmm ... ya udah sebaiknya ikut coba dulu siapa tahu rezeki buat kamu, lagi pula ada tahapan seleksinya. Kalau begitu nanti siang bersiap-siap ya, kita ke tempat kerja saudara saya. Kamu berpakaian rapi ya,” ucap Lilis sembari memindai penampilan Aurelia dari ujung kaki sampai ujung rambut.

Aurelia ikutan menatap Lilis. “Bu, kalau boleh tahu sebaiknya pakai baju apa?”

“Berhubung majikan saudara saya Bos besar, biasa pakaiannya layaknya orang melamar pekerjaan pakai kemeja putih, bawahannya warna hitam boleh celana panjang atau rok, sama pakai sepatu jangan pakai sendal jepit,” jawab Lilis apa adanya.

Aurelia menundukkan kepalanya dan melihat kedua kakinya yang memakai sendal, lalu bajunya hanya kaos belel, belum lagi rok plisketnya yang sudah pudar warnanya, kemudian dia merasa di rumah tidak punya kemeja putih serta sepatu.

Bu Tin yang ada di antara mereka, menatap Aurelia iba. “Neng Aurel kalau gak punya baju atau sepatunya, bisa pinjam punya anak Ibu dulu,” tawar Bu Tin. Mendengar hal itu wajah Aurelia berseri-seri. “Alhamdulillah, makasih banyak Bu Tin.”

Setelah mendapat pinjaman baju serta sepatu, Aurelia bergegas pulang untuk bersiap-siap, dan hatinya bersyukur melihat tidak ada mobil Dhafi di garasi.

...----------------...

Mansion Emran

Matahari tepat di ujung kepala, sinarnya pun semakin terang hingga mampu membuat kulit terasa panas. Aurelia untuk pertama kalinya pergi meninggalkan rumah suaminya, jantungnya berdegup cepat, perasaan gugupnya mulai menyelimuti hatinya.

Kini, dia bersama Lilis sudah turun dari taxi online pas di bangunan yang begitu mewah. Netra Aurelia  terbelalak ketika melihat bangunan mewah yang ditutupi gerbang yang menjulang tinggi. “Masya Allah, bagus banget rumahnya,” gumam Aurelia masih terpukau, maklum wong desa belum pernah menapaki mansion.

“Ini bukan rumah, tapi mansion,” kata Lilis meralat ucapan Aurelia.

Aurelia hanya bisa mengangguk pelan, dengan tatapan terpukaunya, rumah mewah yang ditempati dia saat ini tidak sebanding dengan bangunan yang kini dia lihat, sangat jauh sekali bagaikan bumi dan langit.

Lilis yang sudah berada di pos Mansion rupanya sudah ditunggu oleh saudaranya yaitu Pak Yusuf sang kepala pelayan, saudara Pak Yusuf pun menggiring mereka berdua untuk masuk ke dalam mansion. Dan di saat itulah netra Aurelia kembali terpesona dengan isi mansion itu.

“Wah pasti pemiliknya orang kaya sekali,” gumam Aurelia sendiri, Lilis yang mendengarnya hanya tersenyum, wajarlah lihat Aurelia yang terlihat sedikit norak.

Pak Yusuf membawa mereka ke ruang santai dekat ruang kerja Emran, dan di sana sudah ada beberapa kandidat yang melamar jadi baby sitter, kebanyakan dari beberapa yayasan baby sitter. Aurelia pun sekitar nyalinya menciut, apalagi melihat penampilan mereka semua sangat meyakinkan jika mereka adalah baby sitter yang cukup berpengalaman, dibanding dia yang tidak memiliki pengalaman atau didik secara profesional sebagai baby sitter.

Lilis yang melihat keraguan di wajah Aurelia, menepuk lembut bahu wanita muda itu. “Ayo semangat, katanya mau coba dulu,” bisik Lilis, Aurelia hanya bisa tersenyum getir, lalu kembali melihat saingannya.

Satu persatu kandidat sudah mulai di panggil untuk di wawancara oleh sang majikan di ruang kerja, berhubung kata Pak Yusuf dia kandidat terakhir yang akan di wawancara, Aurelia memilih beranjak dari duduknya, dan berjalan di halaman samping untuk menghilangkan rasa gugupnya.

Baru saja melangkahkan kakinya beberapa langkah untuk menikmati panorama yang indah di halaman samping, suara tangisan anak kecil terdengar kencangnya.

“Astagfirullah,” gumam Aurelia setelah melihat apa yang terjadi di depan matanya.

BYUR!

Wanita muda itu tanpa banyak berpikir, dia membuka sepatunya lalu langsung loncat ke dalam kolam ikan, dan mengangkat bocah kecil itu yang kecebur ke kolam ikan.

“HUA ...HUA!” teriak Athallah dalam tangisannya karena masih syok ke cebur kolam ikan

“Cup ... Cup ... Abang selamat kok, gak pa-pa sayang,” ucap Aurelia begitu lembutnya ketika berhasil mengangkat tubuh bocah itu, dan sekarang sudah dia gendong untuk keluar dari kolam ikan tersebut.

Bocah tampan itu dalam keadaan menangis kencang menatap wajah Aurelia yang juga turut basah kuyup. Wanita muda itu di saat keluar dari kolam, diusapnya wajah bocah tersebut karena ada beberapa kotoran tanah yang menempel. Dan di saat waktu bersamaan juga, Emran dan Mama Syifa yang mendengar tangisan kencang Athallah bergegas keluar dari ruang kerja, kemudian mencari keberadaan Athallah.

“Kaki abang sakit ya, nanti kita obati ya, cup jangan nangis lagi nanti gantengnya abang di ambil sama ikan mas loh,” ucap Aurelia coba menenangi, sembari mengusap kedua lutut bocah itu yang mulai memerah. Athallah dalam kondisi sesegukan masih menatap aneh pada wanita yang menggendongnya.

“Sekarang mana lagi  yang sakit?” tanya Aurelia, sembari memeriksa tubuh Athallah yang ada di gendongannya.

Tanpa disadari Aurelia, dirinya sudah sedang diperhatikan oleh Mama Syifa serta Emran. Emran ingin langsung mengambil Athallah, akan tetap Mama Syifa menahannya sebentar, dan menyaksikan bagaimana Aurelia berusaha menenangi Athallah.

Lalu tak lama Athallah yang tinggal sesegukan, tidak menangis kencang seperti tadi, menolehkan wajahnya. “Daddy,” panggil Athallah sembari merentangkan kedua tangannya seolah-olah minta di ambil.

Aurelia yang mendengarnya, seketika itu juga menolehkan wajahnya dan melihat dua orang tersebut, sejenak pandangan Aurelia terkesiap melihat pria yang di panggil Daddy oleh bocah yang dia gendong. Sementara itu Mama Syifa tersenyum tipis pada Aurelia, wanita muda yang kini tubuhnya basah kuyup, sama seperti Athallah. Aurelia mulai gugup dan menurunkan pandangannya setelah sempat membulatkan tatapannya saat melihat pria yang begitu tampan, melebihi ketampanan suaminya sendiri.

Emran dengan ekspresi datarnya mengikis jarak dengan Aurelia, lalu mengambil anaknya dari gendongan wanita muda itu. “M-maaf Tuan tadi anak ini jatuh di kolam ikan, jadi saya buru-buru angkat anak ini,” ucap Aurelia menjelaskan dengan rasa agak takut disalahkan, dan tak berani menatap pria yang begitu sempurna wajahnya, tak ada celah sedikit pun.

“Kita ganti baju dulu ya Son,” ucap Emran pada Athallah, bukan pada Aurelia. Sementara wanita itu menundukkan kepalanya ketika pria itu mengambil Athallah, lengannya tak sengaja bersentuhan dengan jemari Emran. Ini adalah interaksi kedua bagi Aurelia yang begitu dekat dengan pria selain suaminya.

Aurelia banyak di luar sana pria yang lebih baik dan hebat dari suami kejam yang kamu cintai itu, paling tidak lihatlah orang yang ada di sekelilingmu, bukalah matamu selebar mungkin, dan lihatlah duniamu yang sesungguhnya, bukan terpaku dengan pria yang tidak menganggapmu sebagai seorang istri, tapi masih saja kamu menginginkan cintamu terbalaskan.

Mama Syifa mendekati Aurelia. “Kamu melamar kerja di sinikah?” tanya Mama Syifa.

“Iya Nyonya, saya mau melamar kerja sebagai pengasuh di sini.”

Wanita tua itu kembali tersenyum. “Kamu ikut dengan salah satu maid di sini untuk ganti baju, nanti kembali ke sini lagi,” pinta Mama Syifa.

“Terima kasih, Nyonya.”

 Aurelia bernapas lega, setidaknya dia tidak disalahkan tentang kejadian bocah tadi.

Bersambung ...

 

 

 

1
Rizkaa
Luar biasa
Runik Runma
bagus
Runik Runma
Alhamdulillah
Runik Runma
mantap
siti Hasanah
kasian sekali ma si dhafi... sukurin...
siti Hasanah
ahirnya sah
lili herawati
Luar biasa
Nia Nara
Lanjut kuliah dong Aurel, masa mau kerja jadi pengasug attalah terus, kan nanti suatu hari attalah bisa besar
Fajar Ayu Kurniawati
.
S yaquila
penulisan nama athallah harusnya GK dobel (L) jdi nggk enk di baca. krna penulisan (tuhan/Allah) juga dobel (L )
siti Hasanah
maaf cerita yg d promoin kok g da d pencarian thor
Lina A.: yang judulnya apa Kak?
total 1 replies
Firma
Luar biasa
Vivo Blue
Biasa
Vivo Blue
Kecewa
Dewa Rana
maling teriak maling
Dewa Rana
hahahaha 🤣🤣🤣
Dewa Rana
ujung ekornya gimana sih Thor, ujung matanya maksudnya?
Dewa Rana
Luar biasa
Dewa Rana
menenangkan Thor, bukan menenangi
Dewa Rana
kalimat are you boring itu Salah Thor, yg benar, are you bored?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!