NovelToon NovelToon
Janji Yang Kau Ingkari

Janji Yang Kau Ingkari

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Wanita Karir / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: husna_az

Adisti sudah mengabdikan hidupnya pada sang suami. Namun, ternyata semua sia-sia. Kesetiaan yang selalu dia pegang teguh akhirnya dikhianati. Janji yang terucap begitu manis dari bibir Bryan—suaminya, ternyata hanya kepalsuan.

Yang lebih membuatnya terluka, orang-orang yang selama ini dia sayangi justru ikut dalam kebohongan sang suami.

Mampukah Adisti menjalani kehidupan rumah tangganya yang sudah tidak sehat dan penuh kepalsuan?

Ataukah memilih berpisah dan memulai hidupnya yang baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husna_az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Ingin menjual mobil

Adisti baru saja sampai di rumah, dia melihat mobil sang suami sudah ada di depan rumah. Pasti pria itu sudah pulang padahal dia sangat berharap jika suaminya tidak pulang hari ini. Moodnya sudah membaik, setelah tadi sempat memburuk saat mengetahui bahwa Bryan sudah pernah menikah. Untuk saat ini lebih baik wanita itu berpura-pura tidak tahu, sampai Adisti bisa mendapatkan apa yang diinginkan, barulah dia akan menunjukkan pada Brian di mana tempatnya berasal.

"Sayang, kamu dari mana? Tumban baru pulang jam segini?" tanya Bryan yang sudah berdiri di depan pintu.

Adisti mencoba menahan gejolak amarahnya, berpura-pura tersenyum ke arah pria itu. Dia terus berjalan menuju kamar, Bryan pun mengikutinya dari belakang. Sangat melelahkan memang, tetapi dia harus tetap melakukannya.

"Aku tadi ada pekerjaan di butik, Bang. Cukup banyak hingga menguras tenaga, maklum sebentar lagi ada proyek baru yang harganya besar."

"Oh, yang kamu bilang kemarin itu?"

"Iya, tapi ternyata uangnya masih kurang. Aku berniat untuk menjual mobil yang kamu pakai untuk tambahan modalnya," ujar Adisti dengan santai. Sesekali melirik ke arah sang suami, ingin melihat bagaimana reaksi pria itu.

Seperti yang diprediksi, ternyata benar Bryan cukup terkejut mendengarnya. Tidak biasanya sang istri membahas masalah mobil. Memang pria itu akui jika mobil yang dipakai selama ini adalah milik Adisti. Lebih tepatnya milik kedua orang tuanya yang sudah meninggal. Daripada tidak terpakai akhirnya Brian yang memakainya. Adisti juga sengaja tidak menjualnya karena itu adalah kenang-kenangan dari orang tua.

"Kenapa kamu tiba-tiba ingin menjualnya, Sayang? Padahal selama ini kamu selalu dipertahankan mobil itu."

"Iya, itu 'kan dulu, Bang. Sekarang aku sangat butuh uang, aku rasa harga mobil itu juga masih cukup mahal."

"Kalau mobilnya dijual aku bagaimana pergi ke kantornya? Tidak mungkin 'kan kalau setiap hari aku harus naik taksi online. Apa aku pakai mobil kamu saja, ya!" sahut Bryan dengan tidak tahu malunya. Tentu saja dia senang, secara mobil Adisti itu limited edition dan lebih berkelas.

"Ngomong apa kamu, Bang? Ya nggak bisa gitu dong! Kalau mobilku kamu pakai, aku pakai apa? Belum lagi kalau aku bawa banyak kain, pasti akan sangat repot. Abang 'kan ada motor, sementara pakai itu saja."

Adisti semakin kesal dengan sikap Bryan yang semakin melunjak. Jika sebelumnya dia akan menuruti keinginan pria itu, maka berbeda dengan sekarang. Sejak semua kebohongan sang suami terbongkar, Adisti tidak akan lagi termakan rayuannya dan enggan berlama-lama berduaan.

"Motor! Yang benar saja, Sayang. Masa aku ke kantor pakai motor?"

"Memang apa masalahnya? Daripada jalan kaki, itu terdengar lebih aneh lagi. Perusahaan tempatmu kerja jauh, bisa-bisa kamu sampai perusahaan sore hari," ujar Adisti dengan wajah berpura-pura bod*h. Rasanya sangat menyenangkan membuat pria itu tidak berkutik.

Tanpa menunggu jawaban dari Bryan, Adisti lebih memilih masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Dia juga perlu menenangkan pikirannya dari permasalahan yang ada. Kini tinggal mengambil seluruh milik sang suami, setelahnya baru mengembalikan pria itu ke tempat semula. Adisti tidak akan rela jika penghianat itu menikmati apa yang bukan miliknya.

Sekarang dia juga perlu berhati-hati dengan orang yang ada di sekitar, takutnya juga sama seperti Bryan yang menghianatinya. Manusia terkadang memang suka lupa diri saat sudah berada di atas langit, lupa dari mana dia berasal.

Sementara itu, Bryan masih sibuk mondar-mandir di dalam kamar. Dia tidak akan mungkin melepaskan mobil itu begitu saja. Walaupun mobil itu bukan miliknya, tetapi pria itu sudah lama menggunakannya. Bryan pikir Adisti tidak akan mengusiknya lagi, siapa sangka jika sang istri justru ingin menjualnya. Dia menunggu sang istri dengan harap-harap cemas.

"Kenapa Adisti lama sekali sih! Padahal biasanya dia mandi cuma sebentar saja," gerutunya sambil terus berjalan ke sana ke mari.

"Bang, kamu ngapain mondar-mandir di situ?" tanya Adisti yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Sebenarnya wanita itu sudah mengerti apa yang dilakukan sang suami, hanya saja dia ingin berpura-pura tidak mengerti dan membiarkan suaminya merasa paling pintar. Biarlah Bryan berpikir jika dirinya bisa dibohongi agar pria itu tidak waspada.

"Sayang, apa kamu sudah benar-benar ingin menjual mobil itu?" tanya Bryan tanpa menjawab pertanyaan Adisti.

"Iya dong, Bang. Aku 'kan lagi butuh uang banyak, selain buat fashion show gaun buatan aku, ini juga kerjasama dengan perusahaan kain besar jadi, modalnya juga harus besar," sahut Adisti mencoba memberi alasan yang masuk akal.

"Biasanya kalau kamu kolaborasi sama perusahaan besar, perusahaan yang biayain. Kenapa sekarang malah kamu yang keluar uang?" tanya Bryan yang merasa aneh, sepertinya dia mulai mencurigai sesuatu.

"Setiap perusahaan punya peraturan sendiri mengenai kerjasama mereka. Aku sebagai mitra yang tidak ada apa-apanya dibanding mereka, hanya bisa menuruti saja."

"Kamu harusnya hati-hati, Sayang. Takutnya nanti malah kamu ditipu."

"Kamu jangan khawatir, Bang. Mereka itu perusahaan besar, tidak mungkin mereka menipuku. Lagian kalau sampai mereka benar-benar menipuku, mereka akan melihat sisi dari diriku yang tidak pernah aku tunjukkan. Mereka akan aku buat menyesal telah menipuku, belum tahu saja mereka siapa aku sebenarnya. Bahkan aku tidak segan membunuh mereka jika perlu," ujar Adisti dengan penuh amarah, matanya melotot penuh dendam.

Bryan yang melihat pun tanpa sadar menelan ludahnya susah payah. Dia juga tidak bisa membayangkan bagaimana nanti jika sang istri tahu apa yang dilakukan di belakangnya.

Dalam hati Adisti berdecih sinis, baru diancam begitu saja nyali Bryan sudah menciut. Bagaimana nanti kalau benar-benar ketahuan. Sudah dipastikan pria itu akan merangkak di depannya.

"Nanti jangan lupa kamu taruh STNK sama kunci mobilnya di meja, ya, Bang. Biar besok bisa langsung aku jual," ujar Adisti yang sudah mengubah ekspresinya seperti semula.

"Memang harus cepat itu, Sayang."

"Iya, dong, Bang. Aku 'kan butuh uang cepat. Bukannya kamu juga pernah beli mobil buat adik kamu, kenapa kamu nggak pinjem saja sama dia untuk sementara waktu. Dia 'kan pergi ke kampus bawa motor jadi, nggak terlalu dipakai mobilnya," ucap Adisti yang tiba-tiba teringat jika dulu Bryan pernah membelikan mobil untuk adiknya.

Entah itu benar-benar untuk adiknya atau untuk orang lain, yang jelas saat itu dirinya juga ikut membantu membayarkan uang pembayarannya. Bahkan uang Adisti lebih banyak daripada uang Brian sendiri.

Pria itu tiba-tiba tergagap, bagaimana bisa sang istri tiba-tiba membahas mobil itu. Padahal selama ini Adisti tidak pernah ikut campur mengenai barang-barang apa saja yang sudah dia berikan untuk keluarga. Rasanya aneh saja melihat tingkah sang istri. Sepertinya wanita itu sudah mulai mencurigainya, lebih baik dia berhati-hati dan tidak terlalu menunjukan gelagat aneh.

1
guntur 1609
ahhah vira di buat malu sm papanya
guntur 1609
dasar Bryan bodo mau sj diperalat sm syila. sdh sekali kena sm syila. eh ni mau lagi... dasar 🐴
guntur 1609
siap sih sbnarnya dalangnya
guntur 1609
apa Gunawan ya
guntur 1609
masih gak tahu malu. oh ya hati2 kau yasa memperkerjakan shilla. sementara disti sangat benci sm dia
guntur 1609
ada kisah apa antara disti dan jasa ya
guntur 1609
da sar gak tahu malu
guntur 1609
leo pasti org kaya. ni yg menyamar
guntur 1609
dasar muka tembok. syla
guntur 1609
mampus kau Bryan. dasar keluarga benalu
guntur 1609
dasar kau kang selingkuh. aku yakin shilla sahabat brengseknya tahu tapi sengaja me utupinya
Yani Puji
mamanya Yasa apa bukan Riana..kok udh meninggal,,bukanya kemarin Bru ketemuan SM adisti
antha mom
akhirnya Adisty bahagia dengan pernikahan nya bersama Yasa, happy ending
antha mom
Haris kamu ganti kelamin aja mau ya 🤭😄😄kok suka kali ya mau nyeritain kejelekan sepupu mu (Yasa) ke Adisty,apa nggak ada lagi kerjaan mu yang lain selain gibahin orang
antha mom
Haris kamu tu jantan apa betina 🤭🤭🤦‍♀️, sukanya berdebat sama perempuan, kok hobi ya bikin onar
Sandisalbiah
apakah gagalnya hubungan Yasa dan Adusti dulu juga krn perbuatan Arsyla..? 🤔🤔🤔
YuWie
bertele2
YuWie
Luar biasa
Sunarmi Narmi
Untung Adisty ssok yg mandiri..andai Bryan orang yg mendua lngsung depak aja..penghianat dimna saja tetap SALAH DN HARUS DIBASMI
Anonymous
Koq yasa bisa masuk sampe ruang tamu mank satpamnya kemana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!