Seorang gadis SMA bernama Gwen Alvaretta, yang terkenal dengan sifat dan pembawaan tomboy, dan menyenangi kebebasan dipaksa menikah oleh kakeknya. Sudah sejak usia 3 tahun, Gwen ditinggal kedua orang tuanya karena kecelakaan. Akhirnya gadis itu dibesarkan oleh kakeknya, yang juga sudah ditinggal oleh istrinya. Tinggallah Gwen tinggal sendiri dengan kakek, dan Om nya.
Terbiasa dikelilingi oleh laki-laki di rumah kakeknya, membentuk pembawaan dan karakter Gwen menjadi keras, dan hampir dominan sikapnya kasar seperti laki-laki. Merasa prihatin dengan keadaan cucunya, Gwen dipaksa untuk menikah dengan putra dari sahabat kakeknya dulu, yang juga teman dari Om nya Gwen.
Bagaimana kelanjutan ceritanya... pantau terus dan tunggu kelanjutan ceritanya ya...!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mamah AllRey.., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 12 Kita adalah Pasangan
"Gwennn...." ketika Barra sudah membuka pintu mobil dan memaksa Gwen masuk, Aldo berteriak.
Gadis itu berhenti, dan menatap wajah anak muda itu dengan tidak berdaya. Gwen mengangkat tangan dan melambaikan ke arah laki-laki itu.
"Masuk mobil, jangan sampai aku membongkar status kita di depan teman-temanmu." dengan nada ancaman, Barra berbicara pada Gwen.
Dengan muka bersungut, Gwen menuruti perintah Barra. Gadis itu segera masuk ke dalam mobil, kemudian Barra menutup pintu mobil dengan kencang. Sebelum masuk ke dalam mobil,. Barra melihat ke arah gerombolan anak muda itu. Terakhir Barra beradu pandang dengan Aldo, dan terlihat ada tatapan permusuhan dari anak muda itu.
"Blam..." suara pintu mobil ditutup mengagetkan Gwen, gadis itu terdiam.
Tidak lama kemudian, Barra sudah menyalakan mesin mobil. Perlahan laki-laki itu memutar arah mobil, dan segera melesat keluar dari komplek base camp tersebut. Tidak ada perbincangan antara pasangan suami istri yang baru saja menikah itu. Keduanya diam, hanya suara musik dan deru mesin mobil yang mengiringi perjalanan. Beberapa saat mengemudi, Barra menghentikan mobil di sebuah cafe. Roof park Cafe and restaurat menjadi tujuan laki-laki.
"Keluarlah... kamu belum makan bukan sejak pagi. Aku tidak mau di judge sebagai seorang suami yang tidak bertanggung jawab oleh kakek dan juga Andrew." Barra mengajak Gwen keluar.
"Suami... memang siapa yang meminta Om untuk menjadi suami Gwen. Apa Om berpikir jika Gwen tidak mampu mencari laki-laki yang lebih layak dan pantas untuk menjadi pacar, apalagi suami." dengan sinis Gwen menanggapi kata-kata Barra.
Barra mengabaikan kata-kata yang keluar dari bibir Gwen, dan laki-laki itu segera keluar dari dalam mobil. Laki-laki itu berjalan lebih cepat, dan tidak lama gadis itu berjalan mengikutinya.
"Selamat siang tuan, berapa orang?" seorang waiters menyambut kedatangan Barra dan Gwen.
"Siapkan tempat untuk dua orang, private room." Barra meminta waiters menyiapkan tempat untuk mereka. Gwen berdiri kaku di belakang laki-laki muda itu.
"Ikuti saya tuan, nona.." waiters berjalan mendahului pasangan suami istri itu. Gwen berjalan di belakang Barra, gadis itu tidak mau berjalan berdampingan dengan laki-laki dewasa itu, takut dikira sugar baby. Baru saja Gwen berjalan beberapa langkah..
"Hai Gwen... tak sengaja kita jumpa disini. Dengan siapa kamu kesini Gwen..." tiba-tiba terdengar suara gadis, dan ketika Gwen menoleh ternyata terlihat ada Alana teman sekelasnya.
Barra berhenti menunggui Gwen, dan gadis itu menjadi serba salah, karena merasa khawatir jika ketahuan kalau dirinya sudah menikah.
"Iya Al.. by the way dengan siapa kamu disini juga.." Gwen langsung bergegas mendatangi Alana, kemudian merangkul teman sekelasnya itu, dan mengajaknya bergeser menjauh dari tempatnya berdiri dan Barra.
Tidak diduga, bukannya Barra mendahului Gwen dan meninggalkannya, namun laki-laki itu malah berdiri seakan menunggui Gwen. Padahal Gwen sudah mengajak Alana menyingkir dari tempatnya berdiri, dan hal itu menjadikan Gwen menjadi serba salah.
"Aku dengan papa dan mamaku, mereka sedang ada di dalam. Yah.. karena bored melihat papa malah berbincang dengan koleganya, akhirnya aku keluar dan malah bertemu denganmu disini. Kamu belum menjawab pertanyaanku tadi Gwen.. dengan siapa kamu kesini. Siapa Om tampan di belakangmu itu, bolehlah aku dikenalkan.. hi.. hi.." Alana malah bertanya tentang Barra.
Gwen menjadi speechless, tapi..
"Lekas masuk Gwen... apakah kamu akan membiarkanku menunggumu...?" tiba-tiba terdengar suara Barra memanggilnya, dan gadis itu menjadi salah tingkah takut terbongkar rahasianya.
"Aku masuk dulu ya Al,.. Om ku sudah memanggilku.." spontan Gwen menyebut suaminya dengan sebutan Om,
"Woww... Om mu ganteng banget Gwenn... tepat sekali sesuai cowok kriteriaku. Kenalin dong.." mata Alana berbinar mendengar jawaban gadis itu.
"Sudah ya ngobrolnya Al.. besok kita ketemu di sekolah." Gwen bergegas meninggalkan Alana, kemudian berjalan masuk ke private room.
Alana membalikkan badan melihat ke arah Gwen meninggalkannya, dan gadis itu tersenyum manis pada Barra. Namun sedikitpun laki-laki itu tidak melihatnya, dan malah segera mengikuti Gwen masuk ke dalam private room.
*********
Di dalam private room
Gwen terdiam sejak gadis itu duduk, bahkan sampai menu makanan yang dipesannya sudah datang, Gwen tetap mendiamkan Barra. Ketika Gwen mengambil nasi di piring dan mengisi dengan lauk yang diinginkannya, gadis itu langsung menyuapkan nasi dan akan memasukkan ke mulutnya..
"Hempph... begitukah kamu melayani suamimu Gwen... Tidak ada sopan-sopannya, harusnya piringku diambilkan nasi dan lauk, tidak malah makan sendiri." tiba-tiba Barra menegur gadis itu. Gwen terkejut, dan menatap ke wajah Barra, kemudian..
Tanpa bicara, Gwen mengambilkan nasi dan beberapa lauk ke piring Barra, dan laki-laki itu hanya tersenyum sinis melihatnya. Tampaknya laki-laki itu seperti merasa puas bisa membuat Gwen melayaninya. Ketika Gwen mulai menyuapkan nasi ke mulutnya, rasa lapar tiba-tiba tampak menyergapnya karena rasa masakan yang sangat cocok dan pas di lidahnya. Tanpa malu lagi, Gwen segera menghabiskan makanan yang ada di piringnya, bahkan gadis itu tambah beberapa kali.
"Gwen.. kita perlu bicara.." setelah gadis itu dan juga Barra sudah menyelesaikan makan mereka, tiba-tiba laki-laki itu mengajaknya bicara.
Gwen mengangkat wajah dan menatap ke arah laki-laki itu...
"Aku akan memberimu waktu Gwen... sampai kamu selesaikan SMA mu. Setelah itu, kamu akan aku bawa ke Finlandia, karena disanalah kantor pusat perusahaanku berada." tiba-tiba Barra mengatakan sesuatu yang mengejutkan..
"Sebentar Om... apakah ini berarti jika Om Barra menganggap pernikahan ini adalah hal beneran. Bukankah kita bisa bekerja sama Om, yang penting kakek Chandra dan kakek Atmadja tahunya kita ini menikah, tapi tidak bisakah Om Barra dan Gwen membuat kesepakatan. Kita hanya tampak sebagai pasangan suami istri, jika kita sedang bersama dengan keluarga besar, tapi setelah itu.. kita urus diri kita masing-masing.." dengan berani Gwen menawarkan kesepakatan pada laki-laki itu.
Barra malah menatap tajam ke arah gadis polos yang duduk di depannya itu, dan laki-laki itu juga tidak habis pikir kenapa langsung menerima tawaran untuk menikah dengannya. Padahal gadis itu terlihat kasar, dan sama sekali tidak terlihat ada kesan anggun padanya. Tapi akhirnya Barra hanya mengambil nafas dalam..
"Kenapa kesepakatan itu jadinya kamu yang membuat dan menawarkan Gwen, dan ingat aku adalah suamimu untuk saat ini. Jangan panggil namaku dengan sebutan Om, aku belum cukup tua untuk dipanggil dengan panggilan itu." Barra mendadak berbicara dengan dingin. Sorot matanya tajam, seakan menguliti kulit gadis itu.
"Dan ingat Gwen... pernikahan tadi pagi itu bukan mainan. Kita sudah secara resmi menikah, dan sekarang ini aku adalah suamimu, dan kamu adalah istriku. Aku memberimu waktu untuk berubah, dan aku akan dengan sabar menunggumu. Tapi ingat... kamu harus bisa menempatkan dirimu.." dengan tegas, Barra melanjutkan kata-katanya.
*********
Love U fulllllll💝🥰
Eh kak Saptaaa
udah End ato blm nih???
Jacqueline... Jacqueline...
tak kira wes tobat.....
ternyata...oh ternyata...
Musuh dlm selimut....
Thanks Jacqueline sdh ad dicerita Gwen-Barra...See u...bye ..😵
terusin say....!! Go Go Go ...!!