NovelToon NovelToon
Dibuang Suami Dan Dinikahi Boss

Dibuang Suami Dan Dinikahi Boss

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati
Popularitas:75M
Nilai: 4.8
Nama Author: Kolom langit

Dia pikir, dibuang oleh suaminya sendiri akan membuat hidupnya berantakan dan menderita. Namun, takdir berkata lain, karena justru menjadi awal kebahagiaannya.

Daniza, seorang istri yang bagi suaminya hanya wanita biasa, justru sangat luar biasa di mata pria lain. Tak tanggung-tanggung, pria yang menyimpan rasa terhadapnya sejak lama adalah pria kaya raya dengan sejuta pesona.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Akan Serumah

Halo gengs, sebelum lanjut baca, aku mau ngasih tahu dulu biar kalian gak bertanya-tanya kenapa otor sesat buat cerita begitu-begitu melulu..

Jadi, sebenarnya beberapa bulan ini, aku sedang sangat senang ikut lomba di Noveltoon. kenapa? Dengan ikut lomba, aku jadi dapat ilmu baru, teman-teman baru.

Jadi untuk karya Daniz ini, aku ikut di lomba "KONFLIK RUMAH TANGGA" dan temanya terbagi dua. Yaitu tema "Pelakor" dan "Suami Tak Berguna"

Untuk kali ini, aku pilih sub tema "Suami Tak Berguna"

Jadi Revan ini adalah sosok suami tak berguna. Wkwkwk

Terima kasih untuk teman-teman yang selalu mendukung aku selama ini. maafkan kalau terdapat kekurangan dari alur cerita atau penulisan.

Salam sayang selalu 🤗🤗🤗

****

Daniza belum mampu mengucapkan sepatah kata pun setelah mendapatkan hasil pemeriksaan dari laboratorium. Benar dugaan dokter sebelumnya, bahwa kini Daniza tengah mengandung dan sudah memasuki minggu ke tujuh. 

Jika saja Revan tak berselingkuh dengan Alina, tentu saja kehamilan Daniza ini akan menjadi berita paling membahagiakan baginya. 

"Aku harus bagaimana sekarang?" Daniza menyeka air mata yang membanjiri pipi. 

Wanita itu mulai ragu dengan nasibnya di masa mendatang. Kini, ia tak memiliki apa-apa lagi. Seluruh harta peninggalan orang tuanya sudah jatuh ke tangan Revan, dan mungkin tidak lama lagi Revan akan menceraikan dirinya dan memilih menikahi Alina.

Meraih tas miliknya yang berada di atas nakas, Daniza mengeluarkan ponsel. Ia masih berharap dalam hati bahwa Revan hanya sedang khilaf dan akan segera tersadar dengan kesalahannya. 

"Mungkin kalau tahu aku hamil, Mas Revan akan berubah." 

Ia meletakkan tespek dengan dua garis merah di pangkuannya dan mengambil gambar dengan kamera ponsel. Lalu, ia kirim ke nomor sang suami dengan harapan besar bahwa Revan akan luluh. 

Namun, apa yang diharapkan Daniza tak sesuai kenyataan. Jangankan membalas pesannya, membuka saja tidak. 

.

.

.

Sementara itu di tempat lain ....

Mata Alina berkilat marah ketika membuka ponsel milik Revan dan menemukan pesan bergambar yang baru saja dikirim Daniza. 

Wanita itu melirik kekasihnya yang sedang duduk di sofa dengan laptop di pangkuannya. Ia bangkit dan menatap marah laki-laki itu dengan menyodorkan ponsel. 

"Apa-apaan ini?" pekik Alina tak terima. 

Kening Revan berkerut tipis melihat ekspresi kesal yang tergambar jelas di wajah Alina. Pria itu lantas meraih ponsel miliknya. Apa yang ia dapati pada layar ponsel benar-benar membuatnya terkejut. 

"Jadi kamu terlalu menikmati malam-malam kebersamaan kamu dengan Daniza sampai dia hamil? Iya kan?" 

Revan tak tahu harus menjawab apa. Selama menikah, ia memang tak dapat menahan h@srat saat berdekatan dengan Daniza. Istrinya itu mampu membangkitkan sesuatu yang bahkan tidak dapat dilakukan oleh Alina. 

"Kenapa kamu diam, ayo jawab!" bentak Alina. 

Revan menarik napas dalam-dalam demi mengembalikan akal sehatnya yang sempat menghilang. Ia pun tak tahu harus berbuat apa sekarang. 

"Maaf, Al. Aku benar-benar tidak tahu kalau Daniza bisa sampai hamil." 

Bola mata wanita itu mulai berkaca-kaca. "Dia hamil anak kamu sekarang. Apa kamu akan meninggalkan aku dan memilih dia?" 

"Ya tidak begitu juga, Al." 

"Kalau begitu minta Daniza menggugurkan kandungannya!" pekik Alina dengan kemarahan berapi-api. Dada bidang Revan pun tak luput dari pukulan bertubi-tubi. 

Revan menarik Alina ke pelukannya. Sesekali ia mengusap rambut demi menenangkan wanita itu.

"Tenang dulu makanya!" 

Bukannya mereda, amarah Alina malah semakin meluap-luap. "Aku tidak akan bisa tenang! Aku mau kamu suruh Daniza menggugurkan kandungannya!"

Revan menganggukkan kepala.

"Baiklah, aku akan bicara dengan Daniza nanti," jawabnya pasrah. 

**** 

Malam harinya .... 

Daniza duduk bersandar di ranjang dengan tatapan kosong. Sejak pulang dari rumah sakit, ia memilih mengurung diri di kamar. Bahkan makanan yang dibawa Mbak Iyem untuknya sama sekali belum disentuh. 

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, disusul dengan kemunculan Revan dari sana. Daniza pun segera bangkit dari duduknya dan mendekati sang suami. 

"Mas ... ada yang mau aku bicarakan dengan kamu." Dalam rasa kecewa yang teramat atas pengkhianatan Revan, Daniza masih berusaha untuk bersikap lembut terhadap suaminya. Tentunya, dengan harapan bahwa Revan dapat berubah. 

"Apa yang mau kamu bicarakan?" 

Hati Daniza mencelos menyadari dinginnya sikap dan tatapan Revan. Sangat jauh dari Revan yang selama ini dikenalnya. Biasanya, saat pulang ke rumah Revan akan memeluk dan mencium keningnya. Namun, sekarang terasa sangat berbeda.

Apakah semua itu hanya topeng?

"Aku hamil, Mas," lirih Daniza dengan mata berkaca-kaca.

Revan mendengkus kasar. Dengan gerakan cepat ia menarik lengan Daniza dan melesakkan ke tubuhnya. Lalu, menatap wanita itu dengan sorot mata tak bersahabat. 

"Aku mau kamu mengugurkan kandungan kamu." 

Daniza hampir tak percaya mendengar permintaan tak masuk akal suaminya itu. "Kamu sadar, Mas. Ini anak kamus sendiri. Kamu ayah macam apa yang mau membunuh anaknya sendiri?" 

"Aku tidak peduli!" Revan mendorong tubuh Daniza dengan kasar, hingga terhempas ke ranjang. "Pokoknya kamu harus menggugurkan janin dalam kandungan itu. Ngerti kamu!" 

Setelah mengucapkan kalimat yang teramat menyakitkan itu, Revan melangkah keluar. Disusul dengan suara debuman pintu. Tinggallah Daniza seorang diri meratapi nasib. 

Niatnya untuk membujuk Revan dengan kehamilan sama sekali tak membuahkan hasil. 

.

.

.

Sejak mengetahui Daniza mengandung anaknya, Revan semakin tak terkendali. Ia jarang pulang ke rumah. Jika pulang pun, ia hanya memperlakukan Daniza dengan kasar dan pergi setelahnya. 

Daniza tak tahu harus berbuat apa sekarang. Terlebih, Alina berhasil menghasut Revan untuk memblokir kartu kreditnya.

Suara ketukan pintu terdengar beberapa kali. Daniza tersadar dari lamunan.

"Masuk!" ucapnya.

Pintu pun terbuka, disusul dengan kemunculan Mbak Iyem.

"Non Daniz, di bawah ada Pak Revan. Sama ...." Ucapan wanita itu terpotong. Kepalanya tertunduk. Daniza menatapnya dengan kerutan di kening.

"Sama siapa, Mbok?"

Karena tak kunjung mendapat jawaban, Daniza pun menyibak selimut dan bangkit. Meraih jubah piyama miliknya dan bergegas turun ke lantai bawah.

Seketika, kelopak mata Daniza melebar. Tangannya terkepal kuat. Tubuhnya gemetar hebat. Betapa tidak, Revan melewati ruang tengah dengan merangkul Alina. Sebuah koper berukuran besar berada di tangannya.

"Daniz, mulai sekarang Alina akan tinggal.di rumah ini," ucap Revan tanpa rasa berdosa.

Daniza belum sanggup menjawab saking terkejutnya. Ingin sekali ia hadiahkan tamparan ke wajah Revan dan Alina.

"Kamu sudah gila, Mas? Aku tidak mau serumah dengan perempuan ular seperti dia!" Daniza menunjuk Alina dengan kemarahan meluap-luap.

Alina terkekeh mendengar ucapan Daniza. Ia merangkul lengan Revan dengan mesra. Tanpa memerdulikan kecemburuan yang tergambar jelas di wajah Daniza.

"Kita memang tidak akan serumah, Daniz. Karena kamu yang akan keluar dari rumah ini," ucap Alina memandang remeh Daniza.

***

1
Nurmi Surahmat
anak orang kaya dan hanya tamat SMA... miris sekali
Sisilia Prastiwi
ya ampun kak Chicaaa....aq udah beberapa x baca PCSM, dr Allanicious, dr Willy juragan pil setan dll tapi Alvin baru x ini aq baca...Lagi bingung sendiri knapa kelewat..

Baca ini ngakaknya ngelebihin dr Allan yg suka modusly. Kereeen...kereen /Kiss/
Julia Juliawati
mampir
Ferdian Sahir
Biasa
Ferdian Sahir
Buruk
Afif Mujahidin
Luar biasa
Siti Nurbaidah
Luar biasa👍👌
Nenk Nonk
kerikil tuh enaknya kita tendang tendang sampe menggelinding jauh krn ga berguna....
Nenk Nonk
aq baru gabung nih... smoga suka dg novel ini /Angry/
Tindek_shi
aduh ya Allah lebih pro dari dari dokter Allan rupanya🤣🤣🤣
Mamahnya Rayhan
Luar biasa
Ayu
Kok crita nya nanggung thor. kelanjutan nya gimana.
Ayu
Ha.. ha.. ha.. senjata mkn tuan. eric sm alvin kena prank mm nya.
Ayu
Alhamdullillah alvin sdh sadar dan ingt semua nya bersama daniza
Ayu
Thor.. tk kirain setelah alvin dan daniza menikah. mereka hidup bhgia dgn anak2 nya. ini kok di buat alvin amnesia segala. kan kshn daniza tuh kok jdi sedih trz
Ayu
Waduh.. klau sampai alvin amnesia kahn si daniza
Ayu
Semoga saja si alvin slmt ya thor
piwka
bagus banget
Ayu
Ha.. ha.. ha.. kshn kamu alvin. batal sdh mlm pertama nya
Ayu
Sdh tk cari crita kisah kelam gadis mlm gk ketemu thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!