namaku Nadia putri Az-Zahra sering disapa Nadia berusia 36 tahun aku seorang ibu beranak 3 memiliki suami yg sangat perhitungan akan tetapi aku tetap sabar menghadapi sifat suamiku namun tanpa sepengetahuanku ternyata suamiku telah memberiku seorang madu.
akankah nadia bertahan atau memilih untuk mengakhiri semua??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Bergegas wahyu melangkah kedalam halaman rumah yg pintu pagarnya memang tidak tertutup
Nadia dan yang lainnya tidak menyadari kedatangan Wahyu karena asyik bercengkerama
setibanya wahyu diteras rumah dengan wajah yg sudah memerah Nadia baru menyadarinya dan bergegas beranjak dari duduknya dan berjalan menyongsong sang suami hendak mengambil tangannya untuk bersalaman akan tetapi langsung ditepis dengan kasar oleh wahyu
"Oh ....jadi begini kelakuanmu selama saya pargi?" kata Wahyu penuh emosi
Nadia mengerutkan keningnya merasa heran begitu pun dengan yang lain merasa heran tiba-tiba Wahyu datang dan marah2
" Maksud kamu apa bang?" tanya nadia heran
" kamu disini enak2kan tertawa dengan laki-laki lain sedangkan saya disana banting tulang bekerja jangankan
menanyakan kabarku selama tiga bulan ini" kata wahyu masih dengan emosi
"Duduk dulu pak wahyu,tenangkan dulu perasaanya bapak kan baru pulang dari jauh lebih baik bapak berbicara baik2 dengan ibu Nadia" kata pak aditya menenangkan
"kamu tidak usah ikut campur,ini bukan urusanmu " kata wahyu kasar menangagapi ucapan pak Aditya
"Abang kamu kenapa sih datang-datang langsung marah-marah tidak jelas" ucap nadia kesal dan merasa tidak enak hati pada pak Aditya selaku bos dari sahabatnya Desi
"Tidak jelas kamu bilang? jelas2 kamu disini tidak pernah mempedulikan saya disana" ucap wahyu lagi masih dengan emosi
Aditya yang merasa tidak enak memberi isyarat pada Desi untuk segera berpamitan, Desi yg mengerti dengan isyarat yg diberikan oleh Bosnya pun langsung mengangguk
"Nad kalo begitu kami pamit dulu ya" kata desi berpamitan dan diangguki oleh pak Aditya mereka pun beranjak dari duduknya
"Maaf Des, pak Aditya" ucap Nadia menangkup kedua tangannya didepan dadanya merasa tidak enak pada desi dan Bosnya itu
"iya Nad nggak apa-apa " jawab Desi sambil bersalaman dan cipika-cipiki dengan Nadia
"kalau begitu kami Pamit ya bu Nadia " Ucap pak Aditya menangkup kedua tangannya didepan dadanya seperti apa yang dilakukan Nadia
dan diangguki oleh Nadia
sedangkan Wahyu hanya menatap mereka dengan diam
"dek kakak ketoko ya " bisik kak sarah pelan ditelinga Nadia
Nadia hanya mengangguk
Nadia memang sudah membuka toko kuenya seminggu yang lalu diruko sekitar pasar tidak jauh dari toko sembako Abah sam ruko itu dibeli Nadia dari salah seorang kenalan kakaknya Nindi,Nadia membeli ruko Itu atas nama Kakaknya entah kenapa Nadia berfikiran seperti itu awalnya Nindi menolak tapi Nadia bersih keras kalau ruko yg dibelinya harus atas nama Kakaknya dengan berbagai alasan dan akhirnya Nindi menurut Mungkin ini firasat seorang istri yang sangat peka dirumah pembuatan kue Nadia
pun masih tetap berjalan
Nadia masih tetap menitipkan kue2 buatannya ditempat Mbak lila juga beberapa tempat disekitar daerah rumahnya Nadia juga masih tetap menerima pesanan yg jumlahnya sedikit dan dari pelanggan sekitar rumahnya saja akan tetapi kalau yg order sudah dalam jumlah banyak Nadia menyerahkan kepada anak buahnya yang ada ditoko dan diawasi langsung oleh kak sarah
sedangkan mita tetap dirumah nadia membantu nadia membuat pesanan para tetangga
Jeni dan jaka juga menjadi orang kepercayaan Nadia yg ditugaskan mengawasi bagian pengemasan dan pengantaran
setelah kak sarah pergi Nadia hendak masuk kedalam rumah tp alangkah terkejutnya saat mendapati ketiga anaknya berdiri didepan pintu rumah dengan mata berkaca-kaca
"sayang ayo masuk" kata Nadia berjalan mendekati putra putrinya
"kalian udah mandi sore belum?" ucapnya lagi mencoba mengalihkan perhatian anak-anaknya
sedangkan wahyu hanya diam menatap anak-anaknya dan mengusap wajahnya kasar
sikembar lebih dulu masuk kedalam rumah diikuti Nadia yg menggandeng Arka
Wahyu ikut masuk kedalam rumah dengan diam
🥀🥀🥀
Malam menjelang kini mereka berkumpul di meja makan mereka makan tanpa suara terutama Arka yang salalu menundukkan wajahnya entah apa yang dipikirkannya
Setelah semua selesai makan malam Shela,Shila dan Nadia membersihkan meja makan sedangkan Arka langsung masuk ke dalam kamarnya dengan alasan lagi banyak tugas sekolah Nadia heran melihat putranya yg tidak seperti biasanya namun Nadia hanya diam saja
sikembar pun langsung masuk kedalam kamarnya setelah selesai membantu nadia membersihkan dapur dan meja makan
" kami istirahat ya bunda ayah soalnya besok banyak kegiatan disekolah" ucap shila dan diangguki oleh Shela
"iya sayang" jawab Nadia sedangkan wahyu hamya mengangguk
Nadia pun beranjak dari duduknya dan hendak masuk kedalam Kamarnya akan tetapi ditahan oleh Wahyu
" mau kemana kamu" kata Wahyu ketus
"mau kekamar bang capek saya juga sudah ngantuk" jawab nadia lembut
" Hebat kamu mentang2 kamu sudah punya penghasilan sendiri kamu sekarang tidak peduli lagi sm suamimu ini" kata wahyu dengan emosi
"maksud kamu apa bang? saya membuat kue untuk memenuhi semua kebutuhan rumah dan anak2 sedangan abang yang katanya pergi bekerja untuk kami selama tiga bulan nafkah untuk kami tidak pernah dipenuhi" jawab nadia masih dengan suara pelan karena tidak mau anak2nya dengar pertengkaran mereka
"Alasan saja kamu, buktinya selama saya di sana kamu sekalipun tidak pernah menelepon menanyakan kabarku apakah suamimu ini masih bernafas atau tidak
uang bulanan juga rutin saya kirimkan" kata Wahyu dengan nada sinis dan menatap tajam Nadia
" seharusnya saya yg bertanya pada abang kenapa HP abang jarang aktif dan juga panggilan teleponku ditolak,uang jatah bulanan juga tidak pernah ada" jawab nadia yg sudah mulai emosi
" Kalau kamu tidak percaya kamu bisa cek buku rekeningku yg sering kamu kirimi uang saat kamu keluar kota" kata nadia lagi
"alah itu cuma alasanmu saja karena tdk mau disalahkan" ucap wahyu lagi dengan sinis
"terserah kamu aja bang mau percaya atau tidak" kata nadia dan masuk kedalam kamarnya
" laki2 tadi siapa? pacar baru kamu?" kata wahyu yg membuat langkahnya terhenti å
"pak Aditya itu Bos-nya Desi dan tadi kesini menawarkan saya kerja sama membuat kue untuk acara-acara kantor nya" kata nadia mulai jengah dengan sikap Wahyu
"itu cuma akal-akalan kalian saja katanya kerja sama biar selalu dekat,ngaku aja kamu" ucap wahyu masih dengan pemikirannya
" terserah kamu saja bang ,atau jangan-jangan selama kamu menghilang tanpa kabar selama tiga bulan ini karena kamu sudah istri baru disana" ucap nadia lagi
degg
wajah wahyu berubah pucat dan salah tingkah
"sembarangan kamu kalau ngomong,kamu kalau berbuat kesalahan jangan menuduh orang yg berbuat kesalahan yg sama" ucap Wahyu ketus
"sudahlah bang saya capek" ucap Nadia
🥀🥀🥀
Beberapa hari telah berlalu setelah kepulangan wahyu dan masih sering berucap ketus
Nadia juga heran sejak kepulangan
wahyu,wahyu sering pulang malam katanya lembur tidak seperti sebelum -sebelumnya
semenjak wahyu pulang sikapnya berubah drastis,bicaranya suka ketus dan juga tak pernah lagi memberikan nadia uang belanja dengan alasan Nadia sudah punya penghasilan sendiri
sikap Wahyu juga tak sehangat dulu pada anak2nya
" abang kenapa kamu berubah,ada apa sama kamu?!" tanya Nadia dalam hatinya