Sesion Pertama Mafia Psikopat Jatuh Cinta
Sesion Ke dua Pemuas Ranjang Sang Mafia
Daka putra pertama adalah seorang mafia yang sangat di takuti di negara itu hingga dirinya bertemu dengan seorang gadis yang bernama Veni dan ingin menikah dengannya tapi demi karirnya sebagai artis Veni menolaknya. Daka mengijinkannya merintis karir di luar negri asalkan mau menyerahkan harta berharganya yang selama ini di jaga dan Veni terpaksa menyetujuinya. Sebenarnya itu alasan Daka agar agar Veni segera hamil dan berhenti menjadi seorang artis karena dirinya ingin menikah.
Veni yang tidak ingin dirinya hamil terlebih Daka seorang pria miskin terpaksa menjebak kakak kembarnya yang bernama Venisa di sebuah hotel bintang lima dan berakhir Venisa menikah dengan Daka.
Siapa yang di pilih Daka istrinya yang baru dinikahi atau Veni yang menyesali perbuatannya dan ingin kembali padanya?
Ikuti yuk novelku dengan judul Pemuas Ranjang Sang Mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Daddy David dan Mommy Karen
"Baik mom, dad," jawab Venisa sambil tersenyum bahagia karena ke dua calon mertuanya setuju dirinya menikah dengan putranya.
"Sama - sama sayang," jawab mommy Karen.
Daddy David hanya menganggukkan kepalanya.
"Oh ya kalian bawa apa?" tanya mommy Karen yang melihat dua kotak di atas meja.
"Black Forest untuk mommy," ucap Venisa sambil membuka kotak pertama kemudian di berikan ke mommy Karen.
"Terima kasih," jawab mommy Karen sambil tersenyum bahagia karena putranya ingat akan kesukaannya.
"Sama - sama mom, semoga mommy suka," jawab Venisa.
"Tentu saja suka," jawab mommy Karen.
"Untuk Daddy tidak ada?" tanya daddy David dengan wajah di tekuk karena putranya tidak ingat kue kesukaannya.
"Ada dong dad, ini kue bolu keju panggang untuk daddy," ucap Venisa sambil membuka kotak ke dua kemudian di berikan ke daddy David.
"Terima kasih," jawab daddy David sambil tersenyum bahagia karena putranya ternyata masih ingat akan kesukaannya.
"Sama - sama dad, semoga daddy suka," jawab Venisa.
"Tentu saja suka, apalagi baru kali ini Daddy diperhatikan sama Daka" jawab daddy David.
"Sama mommy juga," adu mommy Karen.
"Mommy, Daddy maaf kan Daka ya kalau selama ini Daka jarang datang ke sini bukan karena tidak sayang tapi pekerjaan Daka yang menumpuk membuat Daka tidak sempat datang tapi Daka berjanji seminggu sekali Daka dan Venisa akan datang ke sini," ucap Daka dengan wajah merasa bersalah.
"Kami mengerti akan kesibukanmu karena itulah kami hanya diam saja walau dalam hati kecil kami, kami ingin kamu datang ke sini menengok kami," ucap mommy Karen yang sangat merindukan putra pertamanya.
Walau Daka sudah besar tapi mommy Karen dan daddy David selalu menganggap Daka putra kecil mereka.
"Sebentar lagi waktunya makan siang, mommy mau masak dulu," ucap mommy Karen sambil berdiri.
"Venisa ikut mom," ucap Venisa ikut berdiri.
"Ayo," ajak mommy Karen sambil memeluk Venisa dari arah samping meninggalkan ke dua pria di ruang keluarga.
"Bisa ceritakan sama Daddy?" tanya daddy David dengan wajah serius tanpa basa basi ketika melihat mommy Karen dan Venisa sudah pergi ke ruangan dapur.
Daka menceritakan semuanya tanpa ada yang ditutupi nya sedangkan Daddy David hanya mendengarkan apa yang diceritakan oleh putra sulungnya.
"Itulah yang terjadi dad," jawab Daka menceritakan tentang awal ketemu Veni hingga Venisa.
"Daddy setuju kamu mengambil keputusan menikah dengan Venisa karena dari ceritamu kalau Veni bukan wanita baik - baik karena tega menghancurkan masa depan kakak kembarnya," ucap Daddy David.
"Terima kasih dad," jawab Daka.
"Sekarang kamu hubungi orang kepercayaan untuk memata-matai Veni karena Daddy sangat yakin Veni akan datang kembali untuk merebut dirimu dari tangan Venisa setelah mengetahui kalau ternyata dirimu orang kaya," ucap daddy David.
"Baik dad," jawab Daka patuh karena apa yang dikatakan oleh daddy David bisa saja terjadi.
Tanpa membuang waktu Daka menghubungi orang kepercayaan untuk memata-matai kehidupan Veni selama tinggal di sana setelah selesai Daka menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku jasnya. Daddy David menatap pakaian putra sulungnya membuat daddy David menggelengkan kepalanya.
"Pakaian yang kamu pakai bukan punyamu ya? Apa jangan - jangan kalian sudah melakukannya?" tebak Daddy David.
"Benar dad, pakaian yang Daka pakai punya ayahnya Venisa dan mengenai hal itu bukankah tadi Daka sudah menceritakan ke daddy?" tanya Daka.
"Memang benar kamu sudah menceritakan waktu di hotel kalian melakukannya, maksud Daddy setelah kamu ke rumah Venisa kalian melakukannya lagi," ucap daddy David menjelaskan.
"Iya dad kami melakukannya lagi," jawab Daka jujur.
"Sepertinya kalian secepatnya menikah, bagaimana kalau besok menikah dan untuk sementara kamu tinggal di sini dan Venisa tinggal di rumah nya agar kalian jangan melakukan itu sampai kalian resmi menikah," ucap daddy David.
"Daka tidak keberatan kalau besok kami menikah tapi jika kami terpisah Daka merasa keberatan dad," ucap Daka.
"Kenapa kamu sekarang jadi mesum seperti ini?" tanya daddy David.
"Sejak pertama kali melakukannya membuat Daka ketagihan dad," jawab Daka jujur.
"Ketagihan apa Daka?" tanya mommy Karen tiba-tiba datang.
"Ketagihan kalau tidak bertemu dengan Venisa," jawab Daka
Venisa yang mendengar ucapan Daka langsung menundukkan kepalanya karena malu sekaligus bahagia.
"Sepertinya besok saja kita menikahkan mereka berdua," ucap mommy Karen.
"Daddy juga setuju mom," jawab daddy David.
"Baiklah, sekarang kita makan dan nanti kalian pergilah untuk membeli cincin pernikahan sekalian ke butik untuk memilih gaun untuk pernikahan," ucap mommy Karen.
"Sekalian hubungi ke dua orang tuamu kalau kamu akan menikah dengan putraku," sambung Daddy David.
"Baik mom, dad," jawab Venisa sambil tersenyum bahagia karena mommy Karen dan Daddy David setuju dengan hubungan mereka.
"Sekarang kita makan dulu," ucap mommy Karen sambil memeluk Venisa dari arah samping dengan nada lembut.
"Padahal biasanya Daddy yang di peluk dari arah samping tapi sekarang yang di peluk calon menantu," keluh daddy David.
"Padahal Daka ingin memeluk Venisa tapi mommy sudah memeluk duluan," ucap Daka dengan wajah di tekuk.
"Kamu jangan ke sini setiap hari," ucap Daddy David.
"Kalau begitu aku tidak ke sini setiap hari," ucap Daka.
Mereka berdua berbicara secara bersamaan namun kata - katanya hampir mirip sedangkan sang pelaku siapa lagi kalau bukan mommy Karen yang mendengar ucapan suami dan putranya hanya tersenyum begitu pula dengan Venisa.
Daddy David menarik kursi kemudian mommy Karen duduk begitu pula dengan Daka. Kini mereka makan bersama hingga lima belas menit kemudian mereka sudah selesai makan dan minum.
Seperti yang dikatakan oleh mommy Karen Daka dan Venisa pergi meninggalkan mansion tapi sebelumnya mereka berpamitan dengan Daddy David dan mommy Karen menuju ke mall milik keluarganya untuk membeli cincin pernikahan.
*****
Di negara yang berbeda Veni baru sampai di bandara dan di sambut oleh asistennya yang sejak tadi menunggunya.
"Bukannya nona syuting besok sabtu?" tanya asistennya.
"Memang benar tapi aku ingin jalan - jalan," ucap Veni.
"Oh ya nona, nona di undang sutradara untuk datang dalam acara pertemuan para penggemar," ucap asistennya tersebut.
"Ok jam berapa dan pestanya di mana?" tanya Veni sambil masuk ke dalam mobil dengan angkuhnya.
"Jam sembilan malam dan pestanya berada di aula hotel 🏨 xxxx," ucap asistennya.
"Baiklah aku akan datang," Jawab Veni.