NovelToon NovelToon
Kita Harus Menikah!

Kita Harus Menikah!

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / cintapertama / nikahkontrak / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:54.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: SHy

"Apa kau tidak punya malu hingga terus mengejarku?" Seru Rey pada wanita yang terus mengejarnya sejak kecil.

"Tidak, aku tidak pernah malu karena terus mengejarmu. Aku akan terus mengejarmu hingga kau mau menjadi milikku." Ucap Yura dengan tersenyum.

Keyakinan Yura jika suatu saat nanti Rey pasti menjadi miliknya membuatnya menjadi wanita yang pantang menyerah mengejar cinta Rey. Namun akhirnya keyakinan itu hilang begitu saja saat mendengar Rey sudah dijodohkan dengan wanita yang sangat dikenalinya.

Sakitnya patah hati membuat Yura memutuskan untuk tinggal bersama neneknya di desa selama dua tahun lamanya. Hingga suatu ketika ia harus memaksakan diri untuk kembali ke kota dan tinggal kembali bersama orang tuanya. Dan siapa sangka kembalinya Yura ke kota membuat ia harus terikat pernikahan dengan Rey karena suatu insiden yang sudah direncanakan oleh Kembarannya.

"Kita harus menikah! Atau kau akan tahu akibatnya!" Seru Rey seraya menatap tajam pada Yura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berat melepaskannya

"Nenek, kalau begitu ayo istirahat dulu. Nenek pasti lelah selama dalam perjalanan tadi. Kita bisa membereskan barang-barang ini setelah istirahat." Ajak Aidan.

"Kau juga istirahatlah. Nenek tahu kau lelah setelah berjam-jam mengemudi sendirian." Ucap Nenek Ana.

"Baik, Nek." Ucap Aidan. Aidan dan Yura pun membiarkan Nenek Ana lebih dulu masuk ke dalam kamarnya untuk istirahat. Setelah Nenek Ana masuk ke dalam kamarnya, Aidan pun mengajak Yura untuk berbicara sejenak di ruang tamu.

***

"Sofa ini terasa sangat empuk dan nyaman dibandingkan sofa Nenek dulu yang terbuat dari kayu." Ucap Yura saat sudah mendaratkan bokongnya di sofa ruang tamu.

"Kau benar. Sofa ini lebih mirip dengan sofa yang ada di rumah." Balas Aidan menyetujui ucapan Yura.

"Ayah memang benar-benar melakukan janjinya dengan baik. Lihatlah kondisi rumah Nenek sekarang sangat jauh berbeda dari dulu saat kita tinggal di sini. Ayah memang hebat." Puji Yura.

Aidan mengangguk membenarkan.

"Oh ya, apa Kakak tidak lelah?" Tanya Yura.

"Cukup lelah. Tapi ada hal penting yang ingin Kakak bicarakan denganmu lebih dulu." Ucap Aidan.

Yura menatap wajah Aidan dengan intens. "Apa yang ingin Kakak bicarakan?" Tanya Yura mencoba untuk tersenyum agar Aidan tak menyadari kegugupannya saat ini.

"Apa kau merasa menyesal dengan keputusanmu saat ini?" Tanya Aidan.

Yura dengan cepat menggeleng. "Tidak ada yang harus Yura sesali, Kak. Yura bahagia dengan keputusan ini karena Yura bisa selalu dekat dan menjaga Nenek di sini." Ucap Yura.

"Benarkah begitu?" Aidan mencoba membaca raut wajah Yura yang membuat Yura semakin gugup karenanya.

"Tentu saja benar. Walau Ayah sudah menyiapkan seorang pelayan untuk menemani Nenek selama berada di sini, namun Yura lebih merasa aman jika ada Yura di dekat Nenek." Jawab Yura.

Aidan mengalihkan tatapan matanya dari Yura lalu menatap lurus kedepan. Sudah satu bulan belakangan ini ia selalu melihat Yura berbicara dalam kepura-puraan tidak sesuai dengan apa yang ia rasakan. Tidak seperti biasanya Yura yang selalu jujur dengan apa yang ia rasakan dan ia inginkan. Dan Aidan sangat paham apa yang membuat adiknya itu berubah seperti saat ini.

"Kabari Kakak segera jika kau memutuskan untuk kembali." Ucap Aidan menutup pembicaraan singkat di antara mereka. Aidan pun lalu berpamitan untuk istirahat dan menyuruh Yura untuk ikut istirahat lebih dulu.

*

Keesokan harinya, dengan bibir bergetar dan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya, Yura melepas kepergian Aidan untuk kembali ke kota. "Kakak..." Ucap Yura sedikit terbata menatap pada Aidan.

"Berjanjilah untuk terus bahagia. Kau tahu jika rasa sedihmu dapat Kakak rasakan." Pesan Aidan setelah membawa tubuh Yura ke dalam dekapannya.

"Yura berjanji, Kak." Balas Yura walau pun hatinya merasa tidak yakin saat mengatakannya.

Aidan melerai pelukannya lalu mengusap air mata yang membasahi pipi Yura. Kini, untuk pertama kalinya mereka hidup dengan berjauhan dengan waktu yang cukup lama. Aidan berupaya menutupi kesedihannya di depan Yura agar adiknya itu tidak semakin berat melepaskannya pergi kembali ke kota.

"Dimana pun kau berada dan bagaimana pun jarak memisahkan kita, ingatlah jika Kakak selalu berada dekat dengan hatimu. Kakak adalah hatimu yang dapat selalu merasakan sedih, luka dan bahagiamu." Ucap Aidan.

Yura kembali memeluk erat tubuh Aidan. Sementara Nenek Ana yang sejak tadi memperhatikan interaksi antara cucu kembarnya menatap mereka dengan tersenyum. Nenek Ana merasa bahagia karena semua cucunya saling hidup dengan akur dan saling menyayangi satu sama lain.

"Nenek, kalau begitu Aidan pamit pulang dulu. Kabari Aidan jika Nenek membutuhkan sesuatu di sini." Ucap Aidan lalu memeluk Nenek Ana. Aidan pun turut merasa sedih karena harus berjauhan dengan Nenek Ana yang sejak kecil selalu bersama mereka. Setelah berpamitan pada Nenek Ana dan Yura, Aidan pun masuk ke dalam mobilnya lalu mulai melajukan mobilnya diiringi dengan lambaian tangan Yura melepas kepergiaannya.

"Kakak akan segera menjemputmu jika saatnya sudah tiba." Gumam Aidan seraya menatap kaca spion mobilnya dimana bayangan Yura masih ada di sana.

***

Lanjut? Jangan lupa berikan vote, like, gift dan komennya dulu, ya.

Sambil menunggu Yura dan Rey update, silahkan mampir di novel shay yang lagi on going juga berjudul Queenara🖤

Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ untuk mengetahui informasi update.

1
Jeissi
padahal rey sudah suka yura dari dulu, kamu aja yang terlalu kepedean flo.
Jeissi
andaikan kau tau yang sebenarnya flo kalau rey dari dulu sudah suka sama yura
Jeissi
orang tua flo salah karena ga jujur dari awal. kan rey juga ga setuju sama perjodohan mereka.
Earlyn
Luar biasa
Susana Dewi
keluarganya konyol begitu lho tapi kok Rey agak agak lain 😄
Susana Dewi
duh Rey manisnya klu butuh ina ini doang.. 😜
Susana Dewi
karakter Rey gak banget.. sebel ada orang gitu amat
Susana Dewi
masih mending ngomong sama batu kalau kesel tinggal pukul yg keras daripada ngomong sama manusia kutub modelan Rey.. bisa bisa kena darah tinggi /Grin/
Susana Dewi
haduh kayaknya klu di dunia nyata udah berobat aja ke psikolog deh punya suami modelan gitu.. anak siapa sih Rey itu kok bisa bisanya ga ada nurun karakter papanya yg mesra sama istrinya..
U_Lee
Fix, cuuusss lah baca nih cerita...😍
Siti Hajar
the best
Rahma Minkhah
Luar biasa
Akun Tiga
adeh cinta apa itu cinta? sebenarnya tidak ada cinta
Syahilla Naazifa
Luar biasa
Elsi Rovionita
Kecewa
Elsi Rovionita
Buruk
Windi Ndi
kak ko ini ngga ada novelnya
shu_zan
engga jelas kau Thor🙈🙈
shu_zan
Lumayan
anova watson
ngerti kok jd yuraa, dia hnya mnjga hatinya spya tdk sakit lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!