Kita Harus Menikah!
"Rasanya sungguh menyakitkan." Yura mengusap kedua pipinya yang semakin basah oleh air mata. Hari ini ia harus mendengarkan kenyataan pahit jika pria yang disukainya sejak kecil sudah dijodohkan dengan wanita yang sangat dikenalinya. "Apa inikah alasan Kak Rey tidak pernah melirikku selama ini? Karena dia sudah dijodohkan dengan Flower anak Tante Rania dan Om Wiliiam?" Yura semakin menangis tersedu-sedu di dalam kamar mandi kamarnya.
Rasa percaya dirinya yang tinggi untuk memiliki Rey suatu saat nanti kini lenyap begitu saja setelah mengetahui jika Rey sudah dijodohkan dengan wanita lain. "Aku sungguh bodoh mengharapkan cinta dari pria yang sudah pasti tidak akan menjadi milikku." Yura semakin tak kuasa menahann isakan tangisannya. Cukup lama Yura menumpahkan rasa sakitnya seorang diri di dalam kamar mandi. Yura bahkan tak memperdulikan gaunnya yang sudah basah dan tubuhnya yang semakin kedinginan terkena air.
Semangat di dalam dirinya yang tadi pagi berkobar karena menghadiri pesta perayaan ulang tahun pernikahan Gerry dan Kyara kedua orang tua dari Rey yang selalu ia anggap sebagai calon mertuanya kini lenyap berganti rasa sakit saat mendengar Rania mengatakan jika Rey adalah calon menantunya di depan rekan kerja William dan Gerry. Walau pun Rania berkata dengan tertawa namun Yura dapat menangkap jika apa yang dikatakan Rani benar adanya. Terlebih Flower kini sudah semakin berani menunjukkan jati dirinya sebagai wanita yang dijodohkan dengan Rey walau kemarin Yura menganggapnya hanyalah sebuah candaan.
"Ini sakit sekali..." Yura memegang dadanya yang sesak dengan kedua tangannya. Pandangannya semakin buram karena genangan air mata yang sudah menumpuk di pelupuk matanya.
Tok
Tok
Tok
Ketukan pintu yang cukup keras terdengar dari luar kamar mandi kamarnya membuat tangisan Yura terhenti.
"Yura buka pintunya!" Suara Aidan terdengar cukup keras memanggil namanya.
Yura memilih diam dan semakin menangis dengan kencang. Sudah dapat ia pastikan jika Aidan mengetahui kondisi hatinya saat ini mengingat ikatan batin di antara mereka yang sangat kuat. Terlebih saat di acara pesta tadi, Aidan, Alea beserta kedua anak kembar mereka berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri.
"Buka pintunya atau Kakak dobrak!" Ancam Aidan karena Yura tak kunjung mengindahkan ucapannya.
"Hiks, hiks..." Yura semakin menangis terisak tanpa mau membukakan pintu untuk Aidan.
Merasa semakin cemas dengan kondisi adiknya saat ini membuat Aidan tanpa pikir panjang mendobrak pintu kamar mandi. Yura bahkan tak memperdulikan Aidan yang terus mencoba mendobrak pintu kamar mandi hingga akhirnya berhasil terbuka dari luar.
"Yura...!!" Aidan segera masuk ke dalam kamar mandi dan menarik tubuh Yura menjauh dari guyuran air shower. "Apa yang kau lakukan!" Sentak Aidan lalu membawa tubuh Yura ke dalam dekapannya.
"Hiks... Kakak..." Yura menangis terisak-isak di dalam dekapan Aidan. Ia menumpahkan rasa sakitnya saat ini didekapan Aidan.
"Jangan seperti ini..." suara Aidan terdengar lirih. Ia dapat merasakan dengan jelas apa yang Yura rasakan saat ini. "Bukankah sudah sejak lama Kakak melarangmu terlalu menjatuhkan hati padanya?" Ucap Aidan. "Jika kau ingin tahu alasan Kakak melarangmu mencintainya begitu dalam maka inilah alasannya. Kakak sudah mengetahui sejak lama jika dia sudah dijodohkan dengan wanita lain sejak mereka masih kecil." Terang Aidan.
Yura semakin menangis dengan kencang dan semakin mendekap erat tubuh Aidan.
***
Selamat datang di kisah baru Rey dan Ayura. Jangan lupa klik favorit, berikan like, komen dan votenya sebagai dukungan atas karya shy ya. Terimakasih.
Sambil menunggu Yura dan Rey update, silahkan mampir di novel shay yang lagi on going juga berjudul Queenara🖤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 317 Episodes
Comments
Arsy Hennu
mampir LG.. rindu Ama Yura dan kanebo kering😂 udah kesian kalinya baca novel ini❤️
2024-07-02
0
Borahe 🍉🧡
mampir lg kak. selamat berbuka puasa semuanya
2024-03-20
0
Ayu galih wulandari
Melimpir kak di mare☺☺😍😍
2024-03-03
0