Megan yang belum lama putus dari kekasihnya, dipecat dari tempat kerjanya karena dituduh sebagai selingkuhan atasannya. Sialnya lagi, di tempat kerjanya yang baru Megan mendapat bos yang lebih gila dari sebelumnya, menyebalkan, mesum dan suka gonta-ganti pasangan. Tidak hanya itu, Megan juga bertemu dengan anak kembar yang menginginkannya menjadi ibu mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12: Dexter dan Addison
"Oh hai sayang, senang bertemu kalian. Nama kakak Megan," balas Megan ramah mengusap rambut kepala Archer.
"Rambut Amber tidak diusap?" tanya Amber mengerucutkan bibirnya.
"Ya ampun sayang, kamu membuat kakak gemas. Baiklah...baiklah. Senang bertemu denganmu juga Amber," ucap Megan tertawa ringan mengusap rambut Amber. Melihat kedua anak kembar yang lucu itu, Megan jadi ingin punya anak kembar.
"Ya sudah.. aunty takut telat. Aunty pergi dulu ya, kalian yang rajin belajarnya, bye anak-anak," ucap Megan mengecup kepala ketiga anak itu bergantian.
Megan masuk ke dalam mobil, "ayo dad.." ucap Megan. Mereka kemudian pergi.
Siang harinya Megan mengajak Beatrix makan siang bersama di cafetaria kantor yang letaknya di lantai lima. Keduanya turun menggunakan lift.
Megan takjub melihat desain cafetaria perusahaan yang unik, luas, bersih dan tertata rapi dengan deretan kursi, sofa dan meja berkualitas. Ada banyak karyawan yang sedang makan siang disana. Menu makanan yang ada disana juga sangat bervariasi.
Keduanya memesan makanannya lalu memilih tempat duduk di sudut ruangan. Mereka duduk berhadapan.
"Kenapa kamu melamar dibagian produksi? Posisi sekretaris juga kosong," tanya Beatrix.
"Hei...aku tidak ingin dipecat lagi karena dituduh menggoda atasan," pungkas Megan belajar dari pengalamannya di tempat kerjanya yang lama.
"Ya tapi kan tidak semua atasan seperti bos mu yang dulu. Ck.. memang dasar istri bos mu saja yang polos tidak tau sifat bejat suaminya. Jelas-jelas suaminya yang mencoba melecehkan mu tapi dia malah percaya dengan kata-kata suaminya yang memutar balikkan fakta ," pungkas Beatrix yang sudah tau alasan Megan di pecat dari tempat kerjanya.
"Benar sih apa yang kamu katakan, tapi untuk saat ini aku ingin seperti ini dulu," ucap Megan.
Seorang pegawai di cafetaria mengantar pesanan mereka.
"Thanks," pungkas Beatrix. Pegawai itu lalu mengangguk.
"Kau tau, makanan yang ada disini selain murah, juga tak kalah enaknya dengan cafe- cafe elit, bos saja sering makan siang disini" ucap Beatrix sambil menggulung spaghetti nya dengan garpu.
"Benarkah, pantas saja banyak karyawan yang makan disini," balas Megan.
"Oh ya ngomong-omong____" Megan tidak melanjutkan perkataanya saat melihat dua orang pria memasuki cafetaria. Yang membuat Megan terdiam karena salah satu diantara pria itu adalah Dexter. Bukan hanya Megan saja yang menatapnya, karyawan wanita yang lain juga menatap penuh damba pada kedua pria itu. Beatrix mengerutkan keningnya dan berbalik mengikuti arah tatapan Megan.
"Apa kamu sedang terpana melihat kedua pria itu?" tanya Beatrix membuat perhatian Megan teralih.
"Eh.. bu.. bukan. Aku hanya merasa salah satu diantara mereka rekan kerjaku dulu, tapi tidak. Sekilas terlihat mirip," ucap Megan berbohong. Walaupun ia sebenarnya terpana melihat tampang kedua pria itu. Tapi ia tidak ingin menceritakan kebodohan yang dilakukannya.
"Pak Addison yang mengenakan dasi putih itu adalah CEO disini. Nah kalau yang memakai dasi maroon itu Pak Dexter Hugo, pemilik perusahaan ini," ucap Beatrix.
Addison dan Dexter memilih tempat duduk kosong yang ada di dekat mereka. Tak sengaja tatapan Megan bertemu dengan Dexter. Dengan cepat Megan mengalihkan pandangannya.
"Apa dia sering datang kesini?" tanya Megan pelan.
"Bisa dihitung berapa kali dia datang kesini, bisnisnya banyak Meg," ucap Beatrix.
"Semua wanita di kantor ini sangat memujanya. Apalagi dia sudah diceraikan oleh istrinya," ucap Beatrix.
"Serius..? aku kira pria setampan dan sekaya dia tidak akan ditinggalkan oleh wanita," ujar Megan mengunyah makanan di mulutnya.
"Aishhh....kamu kemana sih. Masa tidak tau informasinya. Dulu itu heboh di media. Secara dia kan anak pengusaha kaya dan terkenal," tukas Beatrix menatap aneh wanita dihadapannya.
"Ah.. aku lupa, kalau kamu itu selalu sibuk dengan novel-novel mu itu," pungkas Beatrix.
"Rumornya Pak Dexter itu selingkuh, tapi aku tidak tau itu benar atau tidak. Tapi kalau dilihat-lihat setelah perceraiannya itu Pak Dexter sering gonta-ganti pasangan. Bisa jadi rumor itu benar,"
lanjut Megan.
"Dari pernikahannya itu lahir dua orang anak dan tinggal bersama Pak Dexter."
"Kamu kok tau sebanyak itu tentang Pak Dexter. Apa kamu pernah jadi kekasihnya?" tanya Megan membuat Beatrix terbelalak.
"Astaga... memangnya dia mau dengan orang sepertiku. Aku sih mau, tapi aku tidak yakin Pak Dexter akan mau juga. Secara semua kekasih-kekasihnya itu orang-orang terkenal. Kalau bukan artis pasti model atau anak jutawan. Sedangkan aku hanyalah puing-puing besi di antara berlian," ucap Beatrix.
"Lalu kamu tau dari mana?" tanya Megan.
"Ya aku kepoin lah, seperti biasa, darimana lagi coba. Semua berita tentang orang-orang seperti mereka kan selalu update," tukas Beatrix
mengalir pokoknya
kukirim vote nya ya kak....
selamat berkarya lagi...