NovelToon NovelToon
Takut Gak Sih

Takut Gak Sih

Status: sedang berlangsung
Genre:Kumpulan Cerita Horror
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

terinspirasi dari film: Takut Gak Sih.

menceritakan seorang You Tuber dengan nama Chanel Takut Gak Sih yang membuat konten untuk membongkar kasus kematian para arwah gentayangan dari berbagai daerah dan pulau.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teror Boneka Rebecca part 1

Satu hari berlalu semenjak kejadian ibunya Dina yang hendak di jadikan tumbal pesugihan Bayi Bajang.

Saat ini waktu menunjukan sore hari, Cahaya terlihat sedang melajukan motornya, ia baru saja main di rumah temannya dan kini hendak pulang.

Sebelum pulang Cahaya berencana mampir dulu ke minimarket untuk sekedar membeli beberapa cemilan kesukaannya.

Namun sesampainya di minimarket tiba tiba hujan deras turun begitu saja tanpa gerimis, karena Cahaya tidak membawa jas hujan alhasil dia terpaksa meneduh di sana menunggu hujan reda.

Cukup lama hujan berlangsung, Cahaya duduk di depan minimarket sembari memainkan ponselnya.

Ketika adzan maghrib barulah hujan berhenti, Cahaya langsung bergegas untuk pulang.

Namun ketika berada di jalan Cahaya melihat ada seorang ibu ibu yang berdiri di pinggir jalan, di jalan itu sangat seli tidak ada siapapun.

Di tangan ibu ibu itu memegang sebuah boneka anak kecil berambut pirang, Cahaya yang merasa kasihan pun berhenti dan bertanya.

"Permisi bu, ibu sedang apa sendirian di sini?" tanya Cahaya.

"Ibu sedang menunggu angkutan umum, Mbak." Jawab ibu ibu itu dengan wajah menunduk tanpa menatap cahaya.

"Waduh, jam segini sangat sulit mencari angkutan umum, bu. Memangnya ibu mau kemana? Biar saya antar." Ucap Cahaya.

"Ibu mau pulang Mbak, rumah ibu di jalan Tinjomoyo Barat.."

"Kalau begitu silahkan naik bu, biar saya antar.."

"Apa tidak merepotkan, mbak?"

Cahaya menggeleng, "tidak bu.."

Ibu ibu itu akhirnya naik ke sepeda motor matic itu, Cahaya kemudian melajukan sepeda motornya menuju jalan Tinjomoyo Barat jalan itu memang tidak terlalu jauh dari tempat ibu ibu itu menunggu.

"Nama ibu siapa, ya? Kalau nama aku Cahaya." Ucap Cahaya mencoba memulai pembicaraan.

Tetapi ibu ibu itu hanya diam tidak menjawab.

Cahaya tidak menyerah ia kembali bertanya, "ibu tinggal sama siapa? Kok ibu sendirian?" Tanya Cahaya lagi namun ibu itu masih tetap diam, karena merasa aneh cahaya menatap ke arah spion, ternyata ibu ibu itu sedang menatap wajah boneka anak kecil perempuan berambut pirang yang ia bawa.

Tidak lama kemudian ibu ibu itu menunjuk salah satu rumah, "ini rumah saya, mbak.."

Sontak Cahaya menghentikan laju motornya.

Ibu ibu itu turun dengan langkah perlahan, "terimakasih mbak, ini untuk kamu. Nama boneka ini boneka Rebecca." Ucap ibu ibu itu sembari menyerahkan boneka di tangannya.

"Tidak usah bu, aku ikhlas kok boneka itu buat anak ibu saja." Tolak cahaya secara halus.

Tetapi ibu ibu itu tetap menaruh boneka Itu ke pangkuan Cahaya, Cahaya sontak menoleh ke boneka itu, boneka itu tampak sedikit seram dan sedikit kotor, ia kembali mendongak hendak mengembalikan boneka itu namun ibu ibu itu sudah menghilang, Cahaya kira ibu ibu tadi sudah masuk ke dalam rumahnya.

"Ya sudahlah, lebih baik aku bawa saja boneka ini. Toh ini cuma boneka." Ucapnya kemudian menyimpan boneka itu di jok motor.

Sesaat sebelum Cahaya pulang ia melirik rumah itu sesaat, rumah yang sangat gelap karena lampu di dalam tidak ada yang menyala, di tambah lagi saat ini adalah maghrib membuat suasana di rumah itu terkesan semakin suram.

Cahaya bergidik kemudian melajukan motornya.

***

Setelah sampai di rumahnya Cahaya di sambut para satpam depan rumahnya, ia hanya mengangguk sembari tersenyum kemudian memarkirkan motornya dan masuk ke rumah.

Ketika dia berada di dalam rumah ia melewati kamar Galang, pintu kamar itu tampak tertutup secara samar Cahaya mendengar Galang yang sedang mengaji.

Ia berhenti mendengarkan sesaat sebelum akhirnya melanjutkan langkahnya kembali ke kamar, ia langsung membersihkan diri, menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim.

Selesai menunaikan kewajibannya Cahaya tertidur di kasur karena kelelahan seharian main di rumah temannya.

Ketika ia tidur Cahaya bermimpi ia sedang berada di tempat dengan kabut putih yang sangat tebal, namun secara perlahan lahana kabut itu mulai memudar hingga akhirnya memperlihatkan sebuah apartemen yang lumayan bagus dan besar.

Cahaya tidak mengetahui ia sedang berada di mana, Cahaya berjalan di sekitar apartemen namun secara tidak sengaja ia melihat boneka anak kecil berambut pirang yang duduk di bangku pinggir apartemen boneka itu tiba tiba menoleh ke arah Cahaya yang membuat cahaya terkejut.

"Gadis cantik..." siapa sangka boneka itu bisa berbicara.

"Boneka bisa bicara?" Kaget Cahaya sembari mundur selangkah kebelakang.

Tiba tiba terdengar suara anak kecil di samping cahaya, "kakak, main petak umpet yuk, nanti yang kalah di cubit ya?"

Cahaya kaget, ia langsung menunduk melihat anak kecil di sampingnya, anak kecil itu juga mendongak kini wajah Cahaya dan Anak kecil itu saling bertemu.

Jantung cahaya rasanya mau copot saja melihat wajah anak kecil itu, kedua matanya putih polos, dengan rambut hitam awut awutan, dan dahi berlubang dengan darah merah kental yang terus mengalir keluar dari lubang itu.

"Aaaaaa...!!!" Cahaya tidak tahan menahan rasa takutnya, ia pun terbangun begitu saja dari tidurnya.

Cahaya duduk diam, dengan ekspresi kosong menatap ke depan, jantungnya berdebar tidak karuan wajah anak kecil tadi seolah tertanam di otak Cahaya.

Beberapa saat terdiam entah mengapa Cahaya merasakan ada yang mengawasi dirinya, sontak dia melihat kebelakang. Cahaya refleks berdiri melihat boneka Rebecca duduk di ranjangnya, padahal Cahaya ingat betul ia belum mengeluarkan boneka itu di jok motor miliknya.

"Kenapa boneka ini bisa berada di sini? Perasaan tadi aku taruh di jok motor deh." Gumam Cahaya.

Cahaya berdiri dan berjalan keluar karena ingin mengecek jok sepeda motornya, dan betapa terkejutnya ketika ia membuka jok sepeda motornya boneka Rebecca masih berada di sana.

"Loh ini?" Gumam Cahaya bingung lalu menoleh ke dalam dan boneka yang tadi ada di dalam kamar sudah tidak ada.

Tiba tiba tubuh cahaya merinding karena seperti ada angin yang lewat.

Wus...

Cahaya langsung terdiam dan mulai merasakan ketakutan dengan boneka itu, dan saat cahaya menatap wajah boneka itu tiba tiba bibir boneka itu tersenyum, spontan cahaya melempar boneka itu.

Cahaya berjalan karena ketakutan, tiba tiba... "dor!"

"Aaaaakkkkhhh.... astaga Vina bikin kaget saja." Ucap Cahaya.

"Kamu ini kenapa si, Ay? Kok seperti orang yang di kejar kejar hantu?" Tanya Vina.

"Iiii itu tadi memang ada hantu.."

"Hantu apa sih, dari tadi aku ngga lihat apa apa... aku hanya melihat kamu tiba tiba terdiam di sini."

"Boneka itu, tadi tersenyum Vin." Jawab cahaya sambil menunjuk boneka tadi, boneka rebecca berada namun ternyata sudah menghilang.

"Boneka apa sih? Dari tadi aku tidak melihat... mungkin ini efek dari tidur sore sore." Jawab Vina.

"Tidak Vin, tadi boneka itu beneran ada di sana." Jawab Cahaya kemudian ia berjalan mendekat ke sepeda motornya dan lagi lagi cahaya tercengang karena boneka itu masih berada di sana.

1
𝚂𝙴𝙽𝙹𝙰
dendam sama ibunya kok anaknya yang dibunuh 😑
𝚂𝙴𝙽𝙹𝙰
ohhh ga semua kru tinggal di rumah vina ya
𝚂𝙴𝙽𝙹𝙰
harusnya yang ga bersalah ga usah diteror 😑
𝚂𝙴𝙽𝙹𝙰
laaah parah nge jual anak sendiri 😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!