NovelToon NovelToon
Istri Kecil Om Dokter

Istri Kecil Om Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Dokter / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Orie Tasya

Ina dan Izhar memasuki kamar pengantin yang sudah disiapkan secara mendadak oleh Bu Aminah, ibunya Ina.

Keduanya duduk terdiam di tepian ranjang tanpa berbicara satu sama lain, suasana canggung begitu terasa, mereka bingung harus berbuat apa untuk mencairkan suasana.

Izhar keluar dari kamar mandi dan masuk kembali ke kamar setelah berganti pakaian di kamar mandi, sementara itu, Ina kesulitan untuk membuka resleting gaun pengantinnya, yang tampaknya sedikit bermasalah.

Ina berusaha menurunkan resleting yang ada di punggungnya, namun tetap gagal, membuatnya kesal sendiri.

Izhar yang baru masuk ke kamar pun melihat kesulitan istrinya, namun tidak berbuat apapun, ia hanya duduk kembali di tepian ranjang, cuek pada Ina.

Ina berbalik pada Izhar, sedikit malu untuk meminta tolong, tetapi jika tak di bantu, dia takkan bisa membuka gaunnya, sedangkan Ina merasa sangat gerah maka, "Om, bisa tolong bukain reseltingnya gak? Aku gagal terus!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Orie Tasya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

1 Minggu Kemudian

"Na, cepetan dong nanti terlalu sore, keburu maghrib ini!" panggil Bu Aminah dari luar kamar Ina.

"Iya, Ma, sebentar lagi, Ina mau ikat rambut dulu!"

sahut Ina, yang masih berdiri di depan cermin.

Ina dengan cepat mengikat rambutnya, memoleskan lip tint ke bibirnya dan gegas keluar dari kamar, dikarenakan Ibunya sudah marah-marah sejak tadi menunggu dia berdandan.

"Kamu ini lama banget sih kalau dandan, kita bisa ke sorean ini ke rumah Nenek!" omel Bu Aminah.

"Ya, Maaf, kan Ina harus dandan biar cantik!"

"Ya sudah ayo, cepa kita pergi sekarang juga, sudah mau maghrib ini!"

"Iya!"

Bu Aminah dan Ina pun keluar dari rumah, naik motor matic milik Ina dan pergi.

Hari ini, Ina akan pergi ke rumah neneknya, lokasinya tidak terlalu jauh, hanya memakam waktu sekitar 25 menit dengan menggunakan kendaraan.

Ina dan Bu Aminah harus datang, karena neneknya akan menikahkan adik bungsu dari Bu Aminah, yang sudah berusia 30 tahun namun baru menemukan jodohnya.

Tantenya Ina itu, dikatakan akan menikah dengan seorang lelaki tampan yang berprofesi sebagai Dokter di salah satu rumah sakit swasta. Calon suaminya itu juga dikenal sangat baik dan royal terhadap sang Tante, sudah banyak sekali Tantenya mendapatkan banyak asupan uang dari lelaki tajir tersebut.

Ina jadi mengkhayal, andai saja dia bisa ada di posisi Tantenya itu, menikah dengan lelaki yang tampan, tajir dan juga tidak pelit, terlebih lagi profesinya yang kerena itu, membuat Ina ingin ada di posisi sang Tante.

Saat senja berlalu dan matahari telah terbenam Ina sampai di rumah sang nenek rumah itu sudah didekorasi sedemikian rupa dengan hiasan-hiasan yang indah dan juga pelaminan untuk kedua mempelai.

Bu Aminah dan Ina langsung saja masuk ke dalam di mana keluarga mereka sudah berkumpul.

Bu Aminah dan Ina datang untuk bantu-bantu di rumah nenek, sekedar untk membantu memasak atau semacamnya, agar memudahkan persiapan untuk hajatan besok.

Ina celingak celinguk, mencari seseorang yang belum terlihat sejak dirinya datang, "Tante kemana, Nek?" tanya Ina pada neneknya.

"Tante kamu di kamarnya, biasa lagi perawatan katanya, supaya besok bisa tampil cantik sebagai pengantin," jawab Tante Hani, adik pertama Bu Aminah.

"Oalah... Jadi pengantin ternyata ribet juga ya, harus perawatan ini itu biar tampil maksimal," Ina menimpali.

"Iya harus, apalagi kalau calon suaminya setajir dan seganteng calon Om kamu itu, siapa yang gak akan mau jadi ratunya? Penampilan harus sempurna, biar gak malu-maluin keluarga kita," timpal Tante Hani.

Ina mangut-mangut, dia baru tahu kalau menjadi istri lelaki kaya itu harus berpenampilan sempurna.

Tak lama kemudian, Tantenya Ina keluar.

"Hai, Tante!" sapa Ina, langsung memeluk Tantenya.

"Hai, cantik!" Tantenya balas memeluk.

"Tante cantik banget deh, beneran bercahaya wajahnya, aaaa... jadi iri..." Ina merasa iri melihat sang Tante yang tampak bercahaya dan cantik walaupun memiliki kulit yang tidak seputih kulitnya.

"Ih, kamu bisa aja deh," tantenya Ina tersipu malu dapat pujian dari keponakannya.

"Tante, ini hadiah dari Ina ya, nanti kalau Ina nikah harus di ganti sama yang lebih bagus dan mahal!" canda Ina, memberikan sebuah hadiah pada Tantenya.

Mendengar candaan Ina itu, semua orang tertawa, suasana gembira menyambut hari bahagia sang bungsu di keluarga Bu Aminah sangat kental terasa. Apalagi semua anggota keluarga berkumpul, hanya Hasna yang tidak bisa datang, dikarenakan suaminya tidak bisa ambil cuti kerja.

"Tuh, kamu dengerin permintaannya Ina, Tih. Dia mau di ganti hadiahnya dengan yang lebih bagus dan lebih mahal katanya. Jadi, kamu harus siap-siap kebobolan isi kantong saat dia menikah nanti!" Tante Hani menimpali dengan candaan.

Mereka kembali tertawa.

Ratih, Tante dari Ina itulah yang akan menikah dan dia juga tak lain adalah calon istri Izhar.

Walaupun Ratih dan Ina cukup akrab sebagai bibi dan keponakan, namun nyatanya sampai hari ini Ina tidak tahu siapa sosok lelaki yang akan di nikahi oleh bibinya. Karena Ina sendiri tidak 'kepo' akan urusan orang lain, dia juga tidak pernah ingin tahu siapa calon suami Tantenya tersebut.

Saat di adakannya acara lamaran di rumah neneknya, Ina tidak hadir, karena saat itu dia tengah bermain di rumah Kinara, sahabatnya. Sehingga Ina tidak tahu seperti apa rupa calon Om nya sendiri.

Padahal, jika di ingat lagi, Ina pernah bertemu sekali dengan Izhar, calon suami Ratih itu, saat Ina jatuh dari sepeda akibat mobil Izhar yang hampir menabrak.

Suasana menjadi ramai di rumah, di dapur, hingga di rumah keluarga Bu Aminah. Semua orang sibuk dengan tugas masing-masing, persiapan untuk acara hajatan Ratih dan Izhar sudah sepenuhnya siap, besok adalah hari bahagia itu, sebuah acara hajatan yang megah akan di langsungkan di rumah sederhana itu.

Ina turut sibuk membantu ibu-ibu tukang masak di dapur, Bu Aminah juga sibuk menyiapkan daging untuk di masak menjadi hidangan yang lezat untuk jamuan tamu undangan.

Aroma khas masakan berkaldu dan bersantan tercium hingga keluar rumah itu, menandakan bahwa di rumah tersebut akan di adakannya sebuah pesta.

Para tetangga juga tak jarang yang datang untuk membantu, mereka bekerja dengan senang hati membantu keluarga Bu Aminah.

"Ma, Ina mau keluar dulu ya, mau cari angin segar, sumpek banget disini," Ina permisi kepada Ibunya untuk keluar.

Ina merasa sangat gerah sekali, karena sejak tadi ikut sibuk di dapur, parfum di tubuhnya pun pasti sudah tersilap oleh bau macam-macam rempah.

"Ya sudah sana, kamu juga sebaiknya cepat tidur, besok 'kan kamu harus bangun subuh buat di dandani jadi pagar ayu. Jadi, kamu jangan tidur terlalu malam, supaya nggak ngantuk nanti pas di bangunin," Bu Aminah mengingatkan.

"Siap!" jawab Ina dengan hormat.

Ina pun keluar dari dapur dan pergi keluar.

"Haaahhh... Segarnya..." Ucap Ina menghirup udara segar diluar.

Rasa sumpeknya sudah hilang.

Ina menoleh ke arah pelaminan yang terpasang di halaman rumah, dia pun tertarik untuk mencobanya.

Ina berlari kecil ke arah pelaminan dan duduk di atas kursi pelaminan.

"Wahhh... Andai aja gue yang duduk di sini jadi pengantin ceweknya, terus bersanding sama cowok yang ganteng berstatus sebagai Dokter seperti calon suaminya Tante Ratih itu. Keren banget kayaknya, gue bisa jadi istri seorang Dokter ganteng yang baik hati, Tante Ratih emang beruntung banget orangnya!" Ina berbicara sendiri, berkhayal bahwa dirinya adalah calon mempelai perempuan yang akan duduk disana.

Ina jadi ingin menikah juga, tapi usianya terlalu muda dan dia juga baru putus dari pacarnya sebulan lalu.

Ina sekarang berstatus sebagai jomblowati, beberapa hari lalu bahkan dia pernah nembak seorang anak cowok ganteng kakak kelasnya, tapi sayang Ina di tolak mentah-mentah.

Keberanian Ina menembak seorang cowok itu, jadi bahan gunjingan teman-teman di sekolah, tetapi Ina sendiri 'bodo amat' dengan gunjingan mereka, toh baginya itu tidak merugikan siapapun.

Pukul 04:00, menjelang subuh.

Ratih dengan terburu-buru memasukkan barang-barangnya ke dalam koper, ia hanya memasukkan barang-brang yang perlu saja, seperti baju dan perhiasan.

Setelah semuanya sudah di masukkan ke dalam koper, Ratih membuka jendela kamarnya, menyembulkan kepalanya keluar dan memantau situasi.

Suasana diluar sedang sepi, semua orang masih tertidur, sedangkan di bagian dapur dan ruang tengah masih ada ibu-ibu yang begadang semalaman menyiapkan hidangan untuk esok.

Ratih memastikan situasi aman terkendali, kepalanya celingak celinguk kembali memantau.

Setelah situasi dirasa aman, Ratih mengeluarkan kopernya terlebih dahulu, kemudian dia keluar juga dari jendela kamarnya.

Ratih berjalan mengendap-endap menjauh dari rumahnya, lalu berlari cepat keluar dari halaman rumah.

Diluar pagar sudah ada mobil yang menunggunya, wanita itu langsung memasukkan koper dan pergi dengan mobil itu bersama seorang lelaki yang merupakan pemilik mobil.

"Kenapa sih kamu gak jemput aku semalam aja? Kalau jam segini 'kan aku jadinya deg-degan, takut ketahuan!"

Ratih sedikit mengomeli lelaki yang membawanya.

"Jangan marah-marah dong, yang penting 'kan aku sudah jemput kamu dan kita bisa pergi bersama," lelaki itu menjawel dagu Ratih.

"Kamu bawa semua yang dikasih sama cowok brengsek itu 'kan?" tanya si lelaki.

"Tentu, aku bawa semuanya, buat kamu," jawab Ratih.

Lelaki itu tersenyum puas, dia lalu mengusap kepala Ratih lembut penuh rasa bangga.

Ratih memeriksa ponselnya, sejak semalam Izhar terus menghubunginya untuk bisa mengobrol, tetapi Ratih tidak mau menerima telepon darinya, dia mengabaikan Izhar, karena sudah berencana untuk menggagalkan pernikahan mereka.

Ratih memblokir nomor ponsel Izhar, menghapus semua foto kenangan dengan lelaki yang sangat mencintainya itu.

Ratih menyandarkan kepala pada bahu lelaki yang membawanya, lelaki itu bernama Zaki, teman Izhar sendiri yang bekerja di rumah sakit yang sama dengan Izhar.

...***Bersambung***...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!