Aisyah seorang gadis lembut nan ramah, dihadapkan pada kenyataan harus menikah di umur yang sangat muda. Ia terpaksa menerima lamaran dari seorang pemuda yang katanya, hanya dialah seorang pemuda yang bisa menerima dirinya apa adanya.
Padahal kenyataannya berbanding terbalik seperti yang dikatakan oleh pemuda itu.
Aisyah terlahir dari seorang wanita yang mengalami gangguan jiwa. Ia dilahirkan oleh seorang ibu yang penyakitnya tiba tiba saja kambuh, jika ada orang yang menyebutnya sebagai wanita pembawa sial.
Aisyah mengalami ketidak Adilan ketika ia masih kecil sampai ia tumbuh remaja. Belum kering luka lama yang digoreskan karena ia terlahir dari seorang wanita gangguan jiwa, kini ia dihadapkan pada kenyataan, jika dirinya harus menyandang status janda diumurnya yang masih sangat muda.
Pernikahan nya harus kandas tepat dua hari pernikahan nya.
Inilah kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Reza
Seorang pemuda sedang duduk termenung ditepi kolam ikan milik keluarganya. Ia duduk dengan memangku kedua tangannya di dagu, dan menatap lurus kedalam kolam yang berisikan ikan Koi milik Papa nya.
Pria tua itu sangat suka mengoleksi beragam jenis ikan Koi. Dimulai dari harga ratusan ribu hingga ratusan juta.
Pemuda tampan yang masih berusia dua puluh tujuh tahun itu, melamun akan kehidupannya yang begitu tidak menentu. Disaat ia tau, jika harta yang mereka dapatkan adalah harta rampasan dari adik sepupu Papa nya. Yaitu Paman Alam.
Ia merasa selama ini, jika kedua orangtuanya bersenang-senang diatas penderitaan orang lain. Ingin menegur, tapi tak berani. Mulut nya terasa terkunci bagai dipaku rapat.
Ingin membuka, tapi terkunci. Itulah perumpamaan nya.
Sayup-sayup terdengar suara jeritan dari arah luar. Sekilas seperti sebuah jeritan, tapi seperti orang menggerutu. Ia yang masih larut dalam lamunan, merasa jika ada suara yang memanggil namanya dari jauh.
Sejenak ia memejamkan kedua matanya, untuk menetralisir rasa sesak di dadanya. Sekuat tenaga ia menahan gemuruh didalam hatinya, saat mengingat jika kedua orangtuanya lah yang merampas harta Paman dan Bibi nya.
Lagi, ia mendengar suara seseorang memanggilnya terburu-buru. Geram, ia bangkit dan menuju dimana suara itu berada.
Dari kejauhan ia melihat ibunya yang semrawut. Rambut yang acak-acakan, muka yang memerah dengan raut wajah yang kesal.
Sejenak ia tercengang, hatinya tergelitik geli. Ia tertawa terpingkal-pingkal. Ia menutup mulutnya, agar suara tawanya itu tak terdengar oleh kedua orang itu.
Sangat lama ia tertawa, hingga perempuan paruh baya disana berulang kali memanggil namanya.
''Reza...!! Reza...!!'' jeritnya. Ia jadi kesal karena yang dipanggil dari tadi tidak nongol juga.
''Ishhh... mana sih, ni anak?! dari tadi dipanggil nggak nyahut-nyahut! nggak tau apa? Mak nya berubah kayak Mak Lampir? ishhh.. lama amat sih?! Reza...!!!'' serunya lagi.
Membuat sang empu disana, tergelak kencang. Sampai-sampai gema suaranya itu hingga keruang tamu. Wanita paruh baya itu mendelik tak suka dengan putra keduanya itu.
''Isshh.. adanya dia disana! kok malah nggak nongol sih?! Malah tertawa! Reza...!!'' serunya lagi, bertambah kesal.
Tak lama pemuda yang bernama Reza itu mendatangi wanita paruh baya itu. Wajahnya yang tadi memerah membuat wanita tua itu heran.
''Kemana sih dari tadi?! Nggak tau apa, Mama mu ini baru saja mendapat musibah? Kamu malah tertawa-tawa tak jelas disana! Kamu ngetawa in apa sih?! Ohh.. jangan bilang, kalau kamu sedang menertawai Mama?!'' selidik wanita tua itu kepada putra nya.
Reza terkekeh-kekeh melihat Mama nya yang sedang jutek itu. Mama nya terlihat seperti wanita yang baru saja kesetrum arus listrik tegangan tinggi.
Bagaimana tidak, rambut yang dari awal di sanggul begitu rapi, kini rambut itu sudah acak-acak an. Belum lagi pipi nya yang memerah itu, seperti buah jambu setengah matang.
Reza tidak tahan untuk tidak tertawa. Baginya kali ini, pemandangan didepan matanya ini begitu geli dilihat. Hingga hatinya tergelitik untuk tertawa.
''Hahaha.. Mama kenapa begitu rambutnya? Kayak baru kesetrum?'' ujarnya dengan masih tertawa.
Wanita tua itu mendelik. ''Apa kamu bilang?! Kesetrum listrik?! Enak aja kamu! Ini nih ya, gara-gara calon kakak ipar mu itu, Mak nya yang gila malah menjambak rambut Mama! Ishh... nggak tau apa kalau kesalon itu biaya nya mahal?? Ishh.. dasar perempuan gila! jika bukan karena Fatih, aku tidak sudi berbesan dengannya!'' sungutnya.
Reza yang masih tertawa, berhenti karena mendengar kata calon istri dari kakaknya Fatih. Siapa??
''Udah dong, Ma... jangan marah-marah terus.. nanti darah tinggi kamu naik! Mau kamu di gips lehernya gara-gara kaku nggak bisa gerak??'' tanya Papa Reza.
Reza cekikikan mendengar ucapan Papa nya. Bisa dibayangkan jika Mama nya itu lehernya di gips, bisa heboh sekampung tuh nyonya kalau lagi sakit.
''Kenapa kamu cekikikan begitu?! Kamu! ngetawa ini Mama reza!!'' pekiknya, setelah menyadari jika putra keduanya itu menertawai dirinya.
''Hahaha.. Mama lucu! haha.. rambutnya kesetrum listrik euuy..! haha..'' ujarnya masih dengan tertawa.
Wanita tua itu melotot. ''Dasar anak tidak tau diri!!! Bisa-bisanya kamu mengejek Mama hah?!'' pekiknya lagi, sambil berdiri ingin memukul Reza dengan tas selempang yang berharga ratusan juta itu.
''Hahaha.. Mama kayak Maklam! alias Maklampir! Gimana kalau muka Mama itu menghitam dan gosong ya?? Pasti akan lebih cantik lagi! Karena memakai bedak serta maskara berwarna hitam!!'' ejeknya kepada sang Mama.
Wanita tua itu bertambah marah.''Rezaaaa... anak kurang ajaaarr... beraninya kamu mengolok Mama Hah?!'' pekiknya lantang hingga ribut satu rumah.
Reza makin cekikikan. Ini yang ia tunggu, sengaja ia memanasi Mama nya itu. Karena Mama nya sangat anti dengan namanya jelek. Maka dari itu, wanita tua itu rela menghabiskan uang ratusan juta, hanya demi merawat agar ia tetap awet muda dan masih cantik.
Reza cekikikan lagi.''Kalau udah tua.. ya tua aja Ma.. mau dibedakin kayak mana, tetap aja wajah Mama keriput alias jelek!!'' ejeknya lagi.
''Wuaaahh nantangin Nyonya nih, Den Reza!'' ucap para pembantu dirumahnya itu seraya cekikikan.
''Bakalan nonton kita nih euuy.. live... Tom and Jerry! Lihat aja! sebentar lagi mereka pasti akan kejar-kejaran! Tuh..'' tunjuk satu pembantunya.
Bagi mereka sudah biasa pemandangan seperti itu. Jika Nyonya rumah mereka sedang kesal, malah diejek akan bertambah marah lah wanita tua itu.
Mereka berlarian kesan kemari, seperti tikus dan kucing. Sang Nyonya yang sudah tua, nafasnya tersengal. Reza yang melihatnya, mengejek lagi. Takal tahan rasanya, kalau tak menggoda Nyonya rumah itu.
''Noh.... kebuktikan, jika Nyonya Nia Rustamsyah sudah tua?? Nafasnya aja tersengal? gimana mau cantik, jika nafas aja kayak orang mau koit?? huh! dasar Nini-Nini.. mengaku muda masih cantik, nyatanya udah tua! bau tanah! bentar lagi isdet!'' cibir Reza, dengan meletakkan tangannya dileher, kemudian menggoresnya seperti menggorok.
Membuat wanita tua itu bertambah murka. ''Hheeemmm... Ar-Reza bin Rustamsyah!!!!!!! kamu mau mati ditangan Mama ya!!!!!!'' serunya lantang, hingga menggelegar didalam ruangan itu.
Membuat Reza semakin tertawa, karena sudah berhasil menggoda wanita tua itu.
''Dasar wanita tua! nggak sadar diri kalau sudah tua!!'' ejeknya lagi.
''Haaaaaa... dasar anak durhakaaaaa.... Papaaaa..... dasar kamu ya... punya anak kok hobi banget ejekin mama...!!!'' serunya lantang.
Hahahaha....
Reza semakin tertawa. Pria tua berwajah sangar itu hanya menggeleng kan kepalanya melihat tingkah istri beserta anaknya.
''Hadeeeuuhh.. gini nih nasib bapak-bapak yang istri nya nggak mau jelek!'' gumamanya. Tapi masih terdengar oleh wanita tua itu, yang ternyata sedang berdiri di belakangnya.
''Apa?!?! Papa!!! tega kamu ya?! bilangin Mama jelek?! Dasar aki-aki!! udah tau sok kecakepan! dasar kamu ya?! hem?! Mama timpuk nih mau tau rasa!!'' imbuhnya, seraya menekan pundak suaminya geram.
''Aduh! aduh! Du Du duh! sakit Mama! kok ditekan gini sih?! sakit tau!!'' ujarnya, seraya melepaskan cekalan tangan istrinya.
Hahahaha...
Reza tertawa habis-habisan. Baginya mengganggu ibunya yang sok kecakepan itu, adalah penghilang serta penghibur di saat hatinya sedang merasa gelisah.
💕
Direcoki dikitlah.. sebelum cekcok nanti!
Hihihi..
TBC
Assalamualaikum Thor lanjuuut...