Menceritakan konflik antar aku dan kakak sepupuku Dia selalu menginginkan segala sesuatu yang ku punya maupun yang aku kerjakan.
Dari kecil dia tidak mau kalah denganku, karena dia dimanjakan orang tuanya.
Aku dan keluargaku mengalah bukan karena takut , tapi menghargai kekeluargaan yang sangat dekat.
kak sandra bahkan mengakui pacarku sebagai pacarnya, padahal sebelumnya dia juga sudah mengambil pekerjaanku sebagai pengajar paud di kelurahanku.
Tapi dia itu teryata ....
Kenapa kak sandra selalu iri padaku? Padahal aku merasa bisa saja.
bahkan hanya pelayan toko..
Ini adalah tulisan pertama ottor ya temans... dukung ottor terus jangan lupa like dan comentnya ottor tunggu. Terimakasih untuk semua temans ottor sudah mampir di tulisan ottor ini 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R Devi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 12
"Kamu menantuku samsul... aku sebagai mertua sangat menghargaimu, kamu itu sangat bertanggung jawab pada istri dan anakmu semua kamu penuhi kebutuhan mereka. hanya saja kamu itu suka merendahkan orang lain, suka meremehkan sesama, hingga sandra pun menuruni sifatmu itu.." kata kakek. " kalian semua bersaudara, kalian harus saling mendukung dan saling menjaga. jangan sampai kalian terpecah belah hanya karena masalah sepele ". tambah kakek.
" Baik kek ". jawab kami
Mak sam sekeluarga hanya diam. kak sandra menatap sinis terus, seperti aku yang bersalah. Ayah memegang tanganku dan senyum .
" Dini dan Sandra... kalian janganlah memperebutkan sesuatu yang belum tentu itu untuk kalian, semua akan ada waktunya ".
" Aku tidak terima kek... pokoknya bang rizal itu harus mau denganku. Ayah yang akan menemui keluarganya". ucap kak sandra dan berdiri dari duduknya. " kamu dini, jangan pernah lagi menemui bang rizalku!!". tunjuk kak sandra padaku. " yah... bu... ayo pulang saja.. disini tidak ada yang mengerti keinginan aku !". ucap kak sandra sambil berdiri lalu pergi dengan menghentak- hentakkan kakinya.
kakek hanya diam melihat kak sandra pergi dari ruangan, dan menarik nafas panjang lalu menghembuskannya pelan.
"Samsul.... kamu jangan terlalu menuruti kemauan sandra, seandainya suatu saat kamu tidak bisa menuruti kemauannya kamu juga yang akan susah. Dia akan kecewa, seperti tidak di utamakan. sekali-kali kasih dia pengertian bahwa semua keinginan itu tidak semua bisa dicapai. Apalagi dengan seseorang yang belum tentu mengerti dia" . petuah kakek.
" Ayah tahu sandra anak kalian satu-satunya, Dari kecil semua keinginannya dapat kalian penuhi. semakin dewasa dia harus belajar untuk tidak egois, karena nanti dia juga akan menjadi orang tua dan hadibseorang istri". jelasnya lagi.
"Itu bisa di fikir nanti yah, setelah menikah sandra akan dewasa dengan sendirinya, sekarang yang harus di fikirkan bagaimana si Rizal itu mau menikahi sandra ". ucap ayah kak sandra
"Kami akan mengusahakan apa yang diingini sandra. sebab kebahagiaan sandra yang paling utama..!. kamipun ingin sandra segera menikah, dan kamipun setuju kalau Rizal yang akan menjadi menanatu kami !!!" tegas ayah kak sandra.
"Aku juga setuju ... sandra itu lebih cocok dengan Rizal, menantu idaman ku ". mak sam juga menyetujui ucapan suaminya sambil melirikku dan ayah sambil tersenyum. " kamu Dini, jangan pernah kamu minta Rizal untuk menjemputmu, karena kamu idak boleh dekat- dekat dengan rizal lagi, ayah sandra akan mengurus semuanya segera !!!". tunjuk mak sam.
" Iya... Nur dan juga husein. Jangan sesekali kalian menemui Rizal ! dia akan jadi menantuku !". tambah ayah kak sandra.
" Kalau itu yang kamu fikirkan aku tidak akan ikut campur, sebagai kakek sandra aku hanya ingin mengigatkan kalau kehidupan kedepan kita tidak tahu bagaimana.
Semoga kamu bisa menunaikan semua keinginan Sandra, karena kebahagiaan kalian dan keluarga kalian, kalian yang mengiginkan dan menjalaninya , semoga kalian tidak pernah menyesali segala sesuatu yang pernah kalian kerjakan". kakek mengalah tidak mau berdebat lagi sambil mengusap mukanya tanda menyerah mrmberi saran.
"Kami pulang yah... ayo sam.. ". ajak ayah kak sandra pada mak sam. " Assalamualaiku...".
Mereka pun keluar dari rumah kakek.
" Waalaikummussalam ..."
kakek menarik nafas pelan lalu melihat ke ayah. " Husein... kamu harus sabar menghadapi sifat samsul itu, bagaimana pun dia itu suami kakak kamu. Ayah tahu.. dari dulu samsul sering mencari masalah denganmu, sandra pun menurun sifat ayahnya suka mencari masalah dengan Dini".
" Aku tidak mempermasalahkan itu yah. meskipun sering membuat aku dan keluargaku kesal tapi kami sering tidak menanggapinya. mungkin kami sering mengalah dia semakin menjadi-jadi, kami juga mengerti sifat samsul dan sandra, kadang-kadang kak sam juga sering bikin kesal, tapi kami menanggapi seolah tidak ada permasalahan, karena masih menghargai saudara ". jelas ayah.
"Dini...sebaiknya kalian jangan sering-sering bertemu dan bercerita. karena sandra sangat tidak suka disaingi, dia tidak ingin kamu lebih darinya". ucap om umar padaku.
" Iya om.. akupun sebenarnya fokus bekerja, tapi kak sandra yang sering menganggu, bakan puasa kemaren datang ketoko, katanya mau belanja, tapi malah menghinaku seperti biasa, di depan pembeli, teman toko dan juga bu bos". jawabku " aku sangat malu Om, bu bos saat itu paham, lalu menyuruhku peegi ke toko yang satu lagi agar tidak di buli terus oleh kak samdra ". ceritaku kepada om umar menceritakan kejadian minggu lalu.
" Terus Hubunganmu dengan si rizal itu bagaimana ? Dan kok Sandra bisa seperti itu?, seperti orang yang kena pelet saja, mengiginkan si rizal sampai mati-matian kalau dia harus menikah dengan si rizal ?!". tanya kakek.
" Aku tidak tahu kek, tiba-tiba saja kak sandra datang. Kakek kan tahu sifat dan cara bicara kak sandra, sama seperti dulu Selalu mengatakan kalau aku tidak cocok dengan boneka yang dibelikan oleh om umar, tidak cocok pakai tas baru dan bermerk yg di bawa ante dari jakarta, tidak cocok pakai sepatu baru karena ayah cuma petani,tidak cocok jadi guru karena lulusan smk, dan sekarang dia datang dan bilang aku tidak cocok dengan bang rizal karena hanya karyawan toko yang tidak berpendidikan tinggi. padahal aku kan baru jalan dengan bang rizal dan belum berfikir kesana. Aku masih sibuk bekerja di toko dan bang rizal juga terikat kontrak kerja bagaimana mau mikir lebih masih jauh. kami jaga baru kenal dan jalan masih pendekatan , umurku juga baru dua puluh ". jelasku pada kakek
Kakek dan om umar menganguk-anggukan kepala tanda mengerti. fikirku..
"Aku juga belum mikir kesana yah " ucap ayah. "Aku mengizinkan Rizal antar jemput Dini karena rizal anaknya sopan dan juga bekerja di pasar ,jadi sekalian numpangin dini, dia juga nampaknya bertanggung jawab ".jelas ayah.
" Rizal itu tinggal dimana?! apa ayah kenal dengan orang tuanya?." tanya kakek.
"Rizal itu anak pak haji faisal ,dia dulu pegawai di kantor lurah sini, dulu pernah tinggal dikampung sebelah dekat rumah nenek Dini, umminya Nur , makanya dini sudah kenal dari dulu saat sering main ke tempat ummi". jelas ayah.
" O yaa!?? ayah kenal dengan haji faisal itu, kan dia yang membeli rumah yang ada dekat kampus stikes depan sana. kalau tidak salah dijadikan kos-kosan ". jawab kakek.
"iya yah.." jawab ayah "pak haji faisal itu baru pensiun beberapa tahun yang lalu, Kamipun baru tahu kalau haji faisal yang membeli rumah itu pas pertengahan puasa kemaren rizal bercerita. awalnya dini cuma tahu kalau rizal itu penghuni kos disana ".jelas Ayah.
" Ooo jadi anak haji faisal dia....!!!". tiba-tiba ayah kak sandra datang.
.
.
.
maaf ya temans otor.. masih suasana lebaran, jadi jarang nulis ..
Jangan lupa like favorit ya temans
5f thor..🙏
moga2 tidak salah😁
kalau mmg seting cerita di ranah
minang,ada di salah satu bab yg
agak janggal mengenai panggilan kpdn
variasi