SPIN OFF NOVEL "ISTRI PENGGANTI CEO"
Alexander David Mahendra adalah seorang pengusaha yang sukses, membawa perusahaan keluarganya menjadi perusahaan kampiun di kancah nasional dan internasional. Sikapnya yang terkenal arogan, tegas dan keras membuat siapapun tidak berani membantah perkataannya.
Di balik sikap kerasnya, David memiliki pengalaman masa lalu yang membuatnya tidak mudah jatuh cinta. Dan bertemulah ia dengan Adrena Clarissa Putri.
Adrena Clarissa Putri adalah seorang Waiter Pub, yang di datangi David. Karena sesuatu hal, Rena dapat menarik perhatian David dari sekian banyak wanita yang pernah di kenalnya itu.
Rena sendiri tidak ingin berada di lingkungan orang - orang kaya dan terpandang untuk menghindari terbongkarnya jati dirinya. Sehingga ia berusaha menjauhi David.
Dapatkah Rena menjauhi Alexander David Mahendra, saat pria itu sudah menargetkan dirinya? Dan apa rahasia masa lalu yang di miliki oleh Adrena Clarissa Putri?
Nantikan terus kisah mereka ya~~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwiezy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ciuman Pertama
"Pak, saya tidak bisa terlihat bersama Bapak. Saya karyawan Bapak. Nanti, orang - orang akan membicarakan saya. Bagaimana saya bisa bekerja jika orang - orang menggosipkan saya?" ujar Rena protes. Ia ingin turun dari lift itu dan memencet sembarang nomor, hanya agar ia bisa keluar dari lift itu.
David memencet kembali nomor - nomor yang di pencet Rena agar tidak berhenti di lantai itu.
"Sudah, tidak akan ada yang akan melihat kita!" Ujar David sambil mengambil Handphonenya dan membuat panggilan telepon.
"Edddy! Tunggu saya di depan lift di basement," perintah David pada Eddy supir pribadinya.
"Baik Pak." jawab Eddy. Eddy yang sudah menunggu David di depan lobby pun harus memutar balik mobilnya dan harus segera kembali ke basement. Ia heran, tidak biasanya Bosnya itu naik dari basement.
Akhirnya lift VIP itu sampai di lantai basement.
David keluar terlebih dahulu dan melihat tidak ada orang lain di sana kecuali Eddy yang telah menunggu di samping mobil mewahnya, dan membukakan pintu untuk David.
"Ayo Rena, segeralah atau kamu mau orang melihat kita?" ujar David sambil memandang tidak sabar pada Rena yang ragu - ragu untuk keluar.
Di tariknya tangan Rena agar keluar lift dan Rena pun masuk ke dalam mobil David.
Eddy sempat terkejut melihat Rena. Ia mengenali gadis yang telah menabrak mobil yang di kendarainya minggu lalu dengan sepeda motor.
Apa yang Bosnya lakukan dengan gadis itu? Tidak biasanya si Bos membawa seorang gadis bersamanya!
"Club House, Eddy!" Perintah David pada Eddy.
"Baik Pak," jawab Eddy melihat dari kaca spion dalamnya.
"Aku tidak punya penyakit menular, tak perlu kau duduk menjauh," ujar David sambil melihat layar Handphonenya, namun ia masih dapat melihat apa yang Rena lakukan dari sudut matanya.
"Bukan itu Pak. Takutnya saya yang menularkan penyakit pada Bapak," ujar Rena sengaja membalas sindiran David. David mematikan hand phonenya dan melihat Rena.
"Hmmm... penyakit apa yang kau punya?" tanya David sambil bergeser mendekati Rena.
"Apa yang Bapak lakukan?" tanya Rena dengan gugup sambil merapat ke pintu mobil menghindari David.
"Kau bilang, kau punya penyakit menular! Penyakit apa?" tanya David sambil mendekati wajah Rena.
Tentu saja David sudah melihat laporan kesehatan Rena yang ada di berkas yang di berikan oleh Alvin tadi sore. Dan Rena tidak memiliki penyakit menular seperti yang di katakannya.
"Mmm... anu...." jawab Rena gugup. Ia terjebak oleh kata - katanya sendiri.
"Apa kamu membohongi saya?" tanya David sambil menatap kedua bola mata hitam Rena.
"Tidak Pak. Saya hanya bergurau saja," ujar Rena akhirnya sambil tersenyum canggung.
Namun David tidak tersenyum dan hanya memasang wajah yang dingin.
"Alexander David Mahendra tidak suka di permainkan dan di bohongi, kamu tahu itu?" tanyanya pada Rena dengan tatapan yang dingin.
"Pak, saya hanya bergurau saja, sungguh saya tidak bermaksud untuk mempermainkan Bapak," ujar Rena berusaha untuk mencairkan suasana dan tersenyum dengan manisnya.
"Kamu telah mempermainkan saya, Rena. Dan kamu harus melakukan sesuatu untuk membalasnya," ujar David yang memandang Rena dari jarak yang teramat dekat.
"Apa... yang harus saya lakukan?" tanya Rena dengan gugup. Ia pun menelan ludah. Tiba - tiba udara terasa sangat panas di mobil mewah itu.
Eddy yang tidak pernah melihat Bosnya duduk dalam jarak intim dengan seorang wanita, diam - diam memperhatikan dari kaca spion. Menurutnya hal itu adalah tontonan yang sangat jarang ia lihat. Ia menebak - nebak apakah si Bos akan mencium si wanita itu?
"Eddy, berhenti dan keluar!" Perintah David tanpa melepaskan pandangannya dari Rena.
Eddy pun menuruti perintah Bosnya tanpa bertanya. Ia meminggirkan mobilnya dan berhenti di pinggir jalan, kemudian keluar dari mobil dan berdiri di luar.
"Bapak mau apa?" tanya Rena dengan gugup.
Tiba - tiba David meraih tengkuk Rena dan ******* bibir Rena dengan bibirnya. Membuat Rena terkejut dan hendak memukul David dengan tangannya, namun di tangkap oleh tangan David yang telah menerka apa yang Rena akan lakukan!
Tadinya David hanya ingin menakuti - nakuti gadis itu saja, tetapi entah mengapa saat wajah mereka berdekatan dan mata David melihat bibir ranum di hadapannya, ia tidak dapat menahan dirinya.
Setelah beberapa detik di lepaskannya bibir Rena dan David tersenyum penuh kemenangan.
"Ingat baik - baik. Alexander David Mahendra tidak suka di bohongi dan di permainkan," ujar David sambil memandangi bibir yang baru saja dinikmatinya itu, lalu menggeser duduknya kembali.
David meraih telepon genggamnya dan menyuruh Eddy untuk masuk dan melanjutkan perjalanan. Ia bertingkah seolah - olah tidak terjadi apa - apa.
Rena terdiam selama sisa perjalanan. Ia masih syock akan apa yang baru saja terjadi.
Ia tidak percaya pria songong itu baru saja menciumnya! Dan itu adalah ciuman pertamanya! Dia telah mencuri ciuman pertamanya!
Eddy yang tidak melihat apa yang telah terjadi, hanya bisa menerka - nerka 'Sayang sekali,' batinnya.
"Kita sudah sampai Pak!" Ujar Eddy memberitahukan pada David bahwa mereka telah sampai di tempat tujuan.
Rena melihat keluar dan terkejut, melihat tempat makan mewah itu. Tempat makan itu adalah Club House para kaum menengah ke atas yang hanya bisa di masuki oleh anggota Club saja.
Eddy membukakan pintu David, dan David pun turun. Tetapi Rena tetap di dalam mobil.
"Turunlah, Ren," ujar David sambil memutar bola matanya melihat tingkah Rena.
Rena menggelengkan kepalanya.
"Rena, turun sekarang, atau aku bersumpah kamu harus membayar hutangmu saat ini juga!" Perintah David dengan tidak sabar.
"Tidak! Saya tidak mau!" Ujar Rena.
David menggelengkan kepalanya dan masuk kembali ke dalam mobil.
"Apa yang kamu lakukan? Apa kamu mencoba mempermainkan saya lagi?" tanya David dengan pandangan mengancam.
"Tidak Pak, saya tidak bisa masuk kesana. Bagaimana kalau nanti ada yang melihat?" tanya Rena.
David menghela napas. Sulit sekali mengajak gadis ini makan! Tidak pernah ada seseorang yang menolak ajakan makan malam Alexander David Mahendra!
David pun membuat panggilan telepon, dan menelepon reservasi Club House.
Ia meminta reservasi mejanya di rubah ke private table. Untung saja David adalah anggota VIP Club House itu sehingga ia bisa mendapatkan meja yang di inginkannya.
"Sudah, jangan beralasan lagi!" Ujar David sambil meraih tangan Rena dan menariknya keluar mobil menuju jalur pintu VIP.
Sesampainya di sana mereka langsung di pandu ke ruang private table, yang berarti hanya ada mereka berdua.
Rena melirik jam tangannya. Setengah jam lagi ia sudah harus berada di Pub. Dan ia yakin, ia pasti terlambat.
"Kau mau pesan apa?" tanya David pada Rena.
"Aku pesan minum saja," ujar Rena. Ia ingin segera pergi dari Club House itu dan bekerja.
"Makan malam itu artinya kamu harus ikut makan bersamaku," ujar David.
"Sekarang cepat mau pesan apa?!" Tanya David pada Rena sambil membukakan buku menu di depan Rena.
Bersambung...
Nantikan terus kisah mereka ya...!
Terima kasih sudah membaca. Maaf jika masih banyak typho.
Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya.
kayak nggak ada harga diri aja