NovelToon NovelToon
Sweet Scandal

Sweet Scandal

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Patahhati
Popularitas:395k
Nilai: 4.8
Nama Author: Fhatt Trah

Karya orisinil.
Dilarang keras PLAGIAT!
18+

Skandal yang berbuah manis.

"Tidak ada cara lain lagi, kalian harus menikah."

"Apa?" Pekik keduanya berbarengan.

Berawal dari kesalahpahaman hingga berujung pada skandal yang menjungkirbalikkan kehidupannya secara mendadak.

Irene, gadis manis berusia 22 tahun. Yatim piatu, tinggal di sebuah panti asuhan. Pertemuannya dengan Axelle, seorang aktor ternama, membawanya pada sebuah skenario terburuk dalam hidupannya. Demi menutupi skandal yang tanpa disengaja, sebuah sandiwara pernikahan pun dilakukan.

Namun, siapa sangka pernikahan itu justru menguak fakta baru tentang jati dirinya yang sebenarnya. Lalu, siapakah Irene? Mampukah ia bertahan dalam sebuah rumah tangga yang penuh kepalsuan? Akankah pernikahan itu berakhir, atau justru menumbuhkan perasaan yang tak seharusnya ada diantara mereka?

ig@fhatt87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 11

Irene melangkahkan kakinya gontai memasuki panti, tempat ia berteduh selama 22 tahun lamanya. Di panti ini pula ia tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang mandiri. Selama 22 tahun lamanya, Bu Norma merawatnya dengan tulus. Untuk itulah, ia tak ingin meninggalkan panti begitu saja. Dulu, pernah ada, sepasang suami isteri yang ingin mengadopsinya. Namun karena tak ingin meninggalkan panti dan Bu Norma yang sudah dianggapnya seperti ibunya sendiri, ia pun menolak.

Sejak saat itu, ia selalu berusaha menghindar ketika ada sepasang suami isteri yang berkunjung ke panti dengan tujuan mengadopsi anak. Alhasil, hingga detik ini ia masih menjadi penghuni setia panti.

"Ren ... Kamu sudah pulang Nak." Sapa Bu Norma begitu Irene menghempaskan pantatnya di kursi depan.

"Iya, Bu."

"Oh ya, tadi ada orang yang datang. Namanya Zaky. Katanya dia manajernya Axelle. Dan dia sudah melunasi tanah ini."

"Aku tahu, Bu. Kami sudah bertemu tadi."

"Apa kamu serius akan menikah dengan Axelle? Kamu melakukan ini demi panti kan?"

Irene menghela napasnya sejenak. Lalu mengangguk lesu.

"Tapi Ibu tenang saja. Ini hanya sandiwara kok. Anggap saja aku sedang berakting." Ucapnya kemudian, mencoba menghilangkan kecemasan Bu Norma.

"Tapi, Ren. Ibu khawatir sama kamu."

"Khawatir kenapa, Bu? Aku akan baik-baik saja. Jadi Ibu tidak usah khawatir. Lagipula, ini hanya sandiwara. Tidak akan lama."

"Justru itu yang Ibu khawatirkan. Pamali loh, ikatan sakral dipermainkan seperti itu. Berbeda jika kamu berakting di depan kamera. Semua orang tahu, itu hanya sekedar akting. Tapi yang ini, kalian mempermainkan satu ikatan suci. Di depan banyak orang. Itu sama saja kalian membohongi banyak orang. Apalagi Axelle itu seorang publik figur. Ibu hanya takut, nantinya itu akan berdampak buruk bagi kalian berdua." Terang Bu Norma panjang lebar.

Irene pun terdiam sesaat. Mencerna setiap kalimat yang diucapkan Bu Norma. Hal yang wajar jika Bu Norma mencemaskannya. Karena sandiwara ini adalah sandiwara pernikahan. Yang pastinya pernikahan mereka nantinya akan disaksikan oleh banyak orang.

"Tolong Ibu doakan saja yang terbaik untukku." Pinta Irene ditengah kegundahan yang tiba-tiba melanda. Sebab, bukan hanya Bu Norma. Sejujurnya ia pun merasa cemas. Jika apa yang mereka rencanakan tidak akan berjalan dengan semestinya di masa mendatang.

Namun ia tetap berharap, semoga sandiwara ini akan berjalan sesuai rencana. Dan akan berakhir tanpa menimbulkan masalah yang lain. Dengan kata lain, akan berakhir dengan sempurna.

.

.

Sementara di lain tempat. Di sebuah hunian mewah bergaya Eropa.

Axelle melangkah lesu menuju dapur. Pandangannya mengedar seperti sedang mencari sesuatu. Namun apa yang ia cari tak nampak di depan matanya.

Kruuuuk

Bunyi keroncongan perut Axelle terdengar jelas oleh kupingnya sendiri. Axelle mengusap-usap perutnya sambil menelan salivanya kasar. Ia baru menyadari, ternyata sejak tadi ia belum memberi asupan energi pada tubuhnya itu. Sarapan yang dibuatkan Boni tak sedikitpun ia sentuh. Alhasil, malah Boni sendiri yang menyantapnya tanpa menyisakan sedikitpun untuknya.

Lagipula, sarapan yang dibuatkan Boni tak mampu menggugah seleranya. Rupanya Zaky benar-benar ingin menyiksanya. Mana bisa ia sarapan dengan salad sayuran mentah dan jus buah. Sungguh bukan selera lidahnya.

Mau membuat sarapan sendiri juga percuma. Di kulkas hanya ada bahan makanan sehat. Bahkan untuk sebungkus mi instan saja, tidak ada. Lalu bagaimana ia harus mengisi perut yang sejak tadi memberontak.

"Axelle."

Suara berat yang memanggil, memalingkan wajah Axelle dengan cepat. Membuatnya memandang kesal pada sosok yang datang dengan paper bag menggantung ditangannya.

"Aku bawakan makanan untukmu." Ucap Zaky sembari menaruh paper bag di meja makan. Lalu menarik satu kursi untuk ia duduk.

Mendengar kata makanan, cepat Axelle melangkah menghampiri. Ditariknya satu kursi, dengan cepat ia duduk. Lalu diraihnya paper bag itu, mengeluarkan satu-persatu kotak makanan dari dalam sana dengan senyuman menghiasi wajah. Sebab kali ini Zaky membawakan makanan yang cocok dengan lidahnya. Makanan cepat saji dari resto favorit Zaky. Bukan jajanan pinggir jalan. Tapi lumayan dibanding salad sayuran mentah tadi pagi.

"Tumben bawa makanan beginian?" Tanya Axelle disela mengunyah makanan.

Bukan jawaban yang ia peroleh. Melainkan setumpuk kertas bersegel. Disusul selembar kertas berisi jadwal kegiatannya.

"Itu naskahnya. Dibaca, dan pahami isinya. Temukan feel dari cerita itu. Dalami karakternya." Tegas Zaky.

Axelle melirik tumpukan kertas itu. Dengan santainya kembali menyuapi mulut tanpa mengindahkan ucapan Zaky. Bukan meremehkan, Zaky memang seperti itu. Ia sudah hafal betul perangai pria itu. Tegas, serius, sedikit keras pada artis asuhannya. Mungkin itulah penyebabnya, hingga yang tersisa saat ini hanyalah Axelle seorang. Sementara beberapa rekan yang lain, memilih mundur dari asuhannya. Termasuk Vania. Artis asuhannya yang sempat menjalin hubungan dengannya.

"Syutingnya setelah pernikahan kalian nanti. Jadi, jangan membuat kesalahan. Paham?" Zaky menajamkan pandangan.

Axelle pun mengangguk paham. Dengan santainya kembali menyuapi mulut. Memuaskan lidah dan memuaskan perut yang sejak tadi meronta. Axelle tinggal seorang diri di rumah besar itu. Wajar, bahkan untuk urusan perutnya saja tak ada yang memperhatikan.

Sementara Zaky sendiri, memilih tinggal di apartemen yang letaknya tak jauh dari kediaman Axelle.

"Aku sudah menyiapkan segala kebutuhan pernikahan kalian." Ucap Zaky kemudian.

"San - di - wa -ra." Protes Axelle memperjelas. Agar tak salah mengartikan pernikahan ini.

Zaky menarik sudut bibirnya, "Iya, sandiwara. Dan aku minta sama kamu. Perlakukan dia dengan baik."

"Tenang saja. Aku bukan kucing garong. Aku akan memperlakukannya dengan baik. Jangan cemas."

Zaky terkekeh, "Aku tahu kamu. Dengar ya Axelle, dia itu gadis baik-baik. Dia hanya terjebak di situasi yang tidak menguntungkan."

"Tumben kamu perhatian." Ledek Axelle. Sebab ia tahu betul, pria itu tidak sembarangan menaruh perhatian pada seorang gadis. Kecuali jika ...

"Apa kamu ..." Selidik Axelle setengah menggoda.

"Jangan berpikir macam-macam. Gadis itu berbeda. Dia terlalu polos. Butuh keberanian besar untuk berada di situasi seperti ini. Apalagi, gadis itu melakukan sandiwara ini karena alasan tertentu. Aku salut padanya. Jarang ada gadis yang mau berkorban untuk orang lain."

"Tapi aku rasa dia tidak sepolos itu. Gadis baik-baik mana yang mau menerima sandiwara pernikahan ini. Aku jadi penasaran. Apa benar dia sepolos itu?" Sorot mata Axelle menatap kosong tiba-tiba. Disertai seringai tipis di sudut bibir. Terlintas sejenak paras cantik menawan Irene dalam bayangannya.

Sejenak membuatnya lupa akan sosok Clarissa yang sudah mengisi ruang di hatinya. Seringai tipis itu kini berganti dengan senyuman. Sorot mata yang semula menatap kosong, kini berbinar.

Entah apa yang ada dalam benak Axelle.

.

.

Dua hari menjelang.

Kabar pernikahan dadakan Axelle menjadi topik terkini dalam setiap pemberitaan. Pernikahannya menjadi sorotan publik. Yang kian melambungkan namanya. Bahkan tak jarang, pernikahannya sering dikait-kaitkan dengan perilisan film barunya. Yang katanya, pernikahan itu adalah bagian dari usaha untuk mendongkrak popularitasnya.

Tibalah hari istimewa bagi pasangan pura-pura yang saling mengambil keuntungan dari keadaan.

Ballroom sebuah hotel berbintang, mendadak disulap sedemikian rupa layaknya sebuah pesta pernikahan sesungguhnya. Yang akan dilangsungkan dalam sehari. Mulai dari akad nikah yang akan dilakukan oleh penghulu gadungan. Berlanjut ke resepsi pernikahan yang akan dihadiri oleh tamu undangan yang terbatas. Disertai pengawalan ketat di setiap sudut hotel.

Tak banyak awak media yang diperbolehkan meliput prosesi akad nikah. Yang berlangsung lancar di depan penghulu gadungan. Dan di depan para saksi serta wali nikah dadakan. Yang bahkan tak ada pertalian darah diantara mereka. Semua demi formalitas semata.

"Bagaimana saksi, sah?"

"Sah."

Begitulah formalitasnya sebuah prosesi akad nikah. Semua tampak sungguhan. Entah bagaimana. Tapi, kenyataan ini sedang berlangsung.

Usai menandatangani buku nikah palsu, mempelai pria diminta untuk memasangkan cincin ke jari manis mempelai wanita.

Sesaat, lagi-lagi, Axelle dibuat terpana akan keanggunan Irene dalam balutan kebaya putih. Yang begitu pas membalut raga. Menampakkan keindahan lekukan tubuhnya. Serta wajah cantik merona. Dengan riasan tipis dan sanggul modern. Sungguh indah di pandangan.

Tak bisa memungkiri, gadis polos yang mendadak masuk ke dalam kehidupannya, sedikit bisa mencuri perhatiannya. Lalu perlahan mulai menimbulkan rasa penasaran.

Axelle bahkan terpaku, kala senyum manis menawan itu terukir hanya untuknya. Usai saling memasang cincin di jari masing-masing, Irene mencium punggung tangan kanan Axelle sebagai rasa hormat kepada suami pura-pura.

Sementara di seberang, awak media meliput prosesi tersebut. Tak banyak yang hadir, selain tamu undangan yang telah ditentukan, Zaky selaku manajer, Boni sang asisten, Bu Norma beserta anak-anak panti.

Usai prosesi akad nikah, Irene dan Axelle beristirahat sejenak di kamar hotel terpisah. Sekaligus mempersiapkan diri untuk acara resepsi pernikahan yang akan berlangsung beberapa jam lagi.

Di kamarnya, Axelle melepas jas yang dikenakannya saat akad nikah tadi. Melemparnya asal ke atas tempat tidur. Disusul hempasan tubuhnya yang mulai terasa lelah. Dipandanginya langit-langit kamar. Sembari menghembuskan napas panjang. Mencoba memahami situasi.

Namun yang terlintas, hanyalah bayang wajah Irene. Yang tersenyum manis kala itu. Meski senyum itu hanyalah kepalsuan.

Cklek

Bunyi decitan pintu terbuka sedikitpun tak membuat Axelle berpaling. Sorot matanya masih setia memandangi langit-langit kamar.

Zaky mengambil duduk di tepian tempat tidur. Di sebelah Axelle yang tengah merebah.

"Beberapa jam lagi resepsi pernikahan. Syukurlah semua berjalan lancar." Ucap Zaky di sela hembusan napas panjangnya.

"Kamu memang hebat, kakakku." Puji Axelle tiba-tiba.

"Bagaimana kamu mengatur semua ini? Ini benar-benar terlihat seperti sungguhan." Tambahnya.

Zaky tersenyum tipis, "Semua demi kamu. Aku bahkan harus mengubah diriku menjadi seorang penipu. Tapi aku kasihan pada gadis itu." Wajah yang tersenyum itu mendadak suram.

Entah kenapa, rasa iba selalu saja membayangi. Ide sandiwara pernikahan ini adalah idenya. Sedikit banyak, Zaky merasa bersalah. Telah menyeret gadis polos itu kedalam masalah.

Memang ini hanyalah sandiwara. Yang mungkin akan berakhir begitu saja. Akan tetapi sandiwara ini justru mengubah hidup gadis polos itu tanpa sadar. Setelah sandiwara ini berakhir, seperti apakah status yang akan disandang Irene?

Janda perawan?

Sungguh kasihan.

Sementara di kamar sebelah. Menunggu resepsi pernikahan tiba. Dengan ditemani Bu Norma dan anak-anak panti, Irene yang kini berbalutkan gaun pengantin putih, tengah didandani oleh seorang MUA profesional.

Bagi banyak kaum hawa, saat-saat seperti ini adalah momen yang paling mendebarkan. Sebab bersatunya dua hati dalam ikatan paling sakral. Yaitu ikatan pernikahan. Tapi tidak bagi Irene. Momen ini justru adalah momen yang tak akan pernah ia lupakan. Momen dimana kehidupan bebasnya terenggut.

Memang ini hanyalah sandiwara. Namun tanpa sadar, sandiwara ini justru membawanya pada masalah demi masalah yang tengah menanti di depan.

Semoga saja ia mampu melaluinya. Berada dalam satu ikatan, bersama dalam satu atap, bersama orang asing tidaklah mudah.

TBC

1
Tamima
terpesona akhirnya 🤭🤭🤭
Sugi Arso
lanjut
Sugi Arso
kasian
Arenna Dorenna
kenapa sy x like lbh awaal seperti selalu sbb sy mo melihat keseluruhan jln ceritnya baru la akn komen...cerita yg bagus..d dasari permulaan yg cantik...bahkan setiap bab sy enjoy menghayati setiap watak yg d suguhkan...welldone author...anda hebat...
🌺Fhatt Trah🌺: ☺️☺️ Terima kasih kk udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏
total 1 replies
Youleannaa
bagus ceritanya,, 😘
Muniroh Mumun
extra part mana thorrrr .....iren blm hamil lg loh ....masak Olivia yg hamil lagi 😂😂😂😂😂
🌺Fhatt Trah🌺: 🤭🤭🤭🤭🤣ampun ngkk aku
total 1 replies
Muniroh Mumun
Zaky ...yg gentle dong jd org .......g kasihan sama iren .....nasib anaknya ada di tanganmu loh .....
Muniroh Mumun
iren anakny Olivia .....Axelle anakny Ranti ......wooww ......amazing
Ria An
dilarang keras plagiat
seperti novel bagus ajah wkwkkwwk
We💜💙
wah.. kereen ni ceritanya. gak bertele-tele. sat set sat set terungkap semua. drama misteri romantis action gak lebay kayak sinetron. syukaak 💜
🌺Fhatt Trah🌺: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Fafaaa
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
lovely
lah kurang 🔥🔥🥵
lovely
gimna mau bosan s exel ma s Risa 3 taun sudah tau luar dlm namanya laki² tau yg masih segelan pasti akan berpaling 😜🥵
lovely
dih s axel main sosor aja g dimana² 🥴
lovely
OMG main sosor aja s exell ky bebek 😜
lovely
gak apa² lah toh dah halal 🥴
lovely
bagus ceritanya cm terlalu banyak narasinya jadi ngos²an bacanya 🥴
lovely
good job Irene cewek yang jual mahal SM cowok sombong macam exel
ainatul hasanah
iyalah... tunjukkan saja buku nikah mereka berdua, gigit jari entar Clarissa.
sportif sajalah bang Zaky... entar ada pasangan terbaik untukmu, bukan Irene.karena Irene milik bang Aldo.
ainatul hasanah
tuh kan beneran.... jadi yang disembunyikan Zaky itu buku nikah Irene sama Axell .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!