NovelToon NovelToon
CHANCE Memanfaatkan Waktu

CHANCE Memanfaatkan Waktu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Reinkarnasi / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: choirunnisa

💕 Apa yang kamu lakukan jika di berikan kesempatan kedua untuk hidup? 💕



Tasya dan Alexander di berikan kesempatan kedua untuk kembali ke masa dimana mereka harus memperbaiki masa muda mereka dan segala kesalahan yang mereka lakukan.

Dapatkan mereka memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan? Haruskan mereka mengorbankan seseorang yang mereka sayangi?



DISCLAIMER: Cerita ini murni karangan Pena dua jempol. Segala bentuk foto ilustrasi baik tokoh maupun property bukan milik pena dua jempol namun sudah mendapatkan izin untuk menggunakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon choirunnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Get Married?

Tasya menggeliatkan tubuhnya saat dirasa sesuatu menindih badannya. Alexander bukannya menguraikan pelukannya malah semakin erat memeluk Tasya.

Bahkan kini ia mengelus kepala gadis itu yang masih tenggelam di dadanya.

TOOOKKK

TOKKKKK

TOOKKKK

"ASSALAMUALAIKUM!"

TOOOKKK

TOKKKKK

TOOKKKK

"Assalamu'alaikum Badrun ... Nana!"

Mendengar nama Badrun dan Nana di sebut saat gedoran pintu kedua membuat Tasya terkejut.

'Jangan-jangan gue semalaman tidurnya meluk Xander!'

Tasya mendongakkan kepalanya menatap wajah pahatan maha karya Tuhan yang sangat sempurna.

"Waalaikumsalam ... I-iya sebentar!" Badrun berteriak dari kamarnya.

"ASTAGHFIRULLAH!!!"

Badrun beristighfar saat keluar kamar melihat Tasya di peluk erat oleh Alexander dalam posisi tidur menyamping.

Mendengar pekikan kaget dari Badrun membuat Alexander terbangun begitu pun dengan Tasya. Mereka mendudukan tubuh. Mengembalikan fokus mereka yang masih setipis tissue.

"Kenapa Lo keluar kamar?"

"Kenapa Lo nggak pakai baju?"

Pertanyaan mereka keluar bersamaan. Begitupun dengan jawaban mereka.

"Gerah Xander...."

"Gerah!"

"Kalian kenapa tidur bareng disini? Aduh! Pindah cepet ke kamar gue! Gue mau buka pintu!"

Karena tingkat fokus mereka masih 10% dan Alexander juga berniat ingin tidur lagi. Ia menarik tangan Tasya sambil berdiri dan mengajak gadis itu ke kamar Badrun.

Tasya mengikuti saja. Maksudnya ia ingin menyingkir dulu dari ruang televisi yang menyatu dengan ruang tamu.

"Waalaikumsalam..." Badrun membuka pintu.

Sudah banyak Bapak-bapak yang hendak ke surau, berkumpul di depan rumah mereka. Membuat Badrun seketika bingung.

Tidak hanya bapak-bapak, ibu-ibu pun turut serta. Hampir sebagian dari warga kampung Sukajadi berkumpul di depan rumahnya.

"Ada apa Bapak-bapak? Apa terjadi sesuatu?"

"Kami dengar kamu memasukan orang asing di rumah mu dan belum izin RT. Benar begitu, Badrun?"

Nana yang baru keluar dari kamarnya terkejut dengan keramaian yang ada di depan rumahnya. Ia berdiri di belakang Badrun sambil memegangi kaos sang kakak.

"Ahh ... Itu anak majikan Emak, Pak RT. Maaf kami belum sempat melaporkan ini ke pak RT. Tapi-- hari ini mereka pulang kok, Pak!"

"Geledah saja pak rumahnya. Pasangan muda mudi itu pasti ada di dalam!" teriak Sapta mengompori warga yang lain.

Sebagian warga yang sudah meradang, seketika menerobos masuk ke dalam rumah Bik Parti.

"Pak ... Buk ... Ini masih bisa di jelaskan baik-baik. Tidak perlu bergerombol menggeledah rumah kami," pekik Badrun kesal.

"Nak, Badrun ... Nana ... Kalian kan, tau. Perzinahan itu dosa hukumnya."

"Siapa yang zina Pak RT? Mereka anak-anak majikan Emak. Berkunjung ke sini karena--"

Ucapan Badrun terputus. Ia juga bingung kenapa anak majikan ibunya bisa berada di sini. Silaturahmi sepertinya tidak masuk akal. Tersesat juga tidak.

"Lo nggak punya alasan kan, Drun? Gue udah sering amatin rumah Lo yang sering kedatangan orang asing."

"Itu temen-temen kampus gue, Sapta! Mereka nggak pernah menginap."

Saat Sapta dan Badrun berdebat. Beberapa warga mencoba membuka kamar Badrun dengan kasar.

BRAAKKK

Mereka terkejut kala melihat Alexander yang bertelanjang dada membelakangi pintu berdiri di depan Tasya yang sedang terduduk menangis di atas kasur Badrun.

"Tuh kan, mereka sedang berbuat mesum!" pekik seorang ibu-ibu di depan kamar Badrun.

Tak hanya ibu-ibu, bapak-bapak pun berkumpul di depan kamar Badrun.

"Sial!" gumam Alexander yang masih terdengar di telinga Tasya.

Alexander masih menutupi tubuh Tasya. Gadis itu hanya mengenakan tank top bertali spaghetti dan celana short.

"Xander ... Gue takut!"

"Ada gue. Lo tenang aja!"

"Xander maaf ... Gara-gara gue yang ikut tidur di depan jadi panjang urusannya...."

Tasya kembali menangis. Alexander mengelus puncak kepala Tasya. Memberikan ketenangan untuk gadis itu meskipun hatinya juga gelisah saat ini.

"Kalian nggak mau keluar dari kamar?"

"Mau kami yang seret paksa atau kalian keluar sendiri?"

"Kami akan keluar. Please, give me time 1 minutes...."

"Dia bilang apa, Wak?" tanya pak Imam-- pak RT.

"Lah kaga tau gua. Mana ngerti gue bahasa inggris. Sekolah aja cuma sampe SD."

Alexander berbalik badan menatap orang-orang yang berdiri di depan pintu rumah Badrun dengan tatapan dinginnya.

Mereka semua menengguk ludah melihat aura yang keluar dari wajah Alexander.

Meskipun kamar Badrun gelap. Tapi wajah Alexander terlihat jelas bercahaya di kegelapan.

Bahkan wangi parfum lelaki itu memenuhi rumah Bik Parti.

"O-oke ... Kami akan melaksanakan solat subuh dulu. Kalian tunggu di rumah ini. Kami akan kembali lagi."

"Ibu-ibu tolong jaga kedua anak ini agar tidak kabur," lanjut pak RT memberikan perintah.

"Baik Pak!"

Bapak-bapak keluar dari rumah Badrun untuk menuju Mushola, menunaikan sholat Subuh.

Alexander ikut keluar lalu menutup pintu kamar Badrun. Ia mengambil kemejanya dan kaos polos yang tergeletak di lantai.

"Duh ... Cakep-cakep suka mesum ternyata!"

"Enak soalnya, Bu!" sahut Alexander asal.

Jawaban Alexander membuat para ibu-ibu kesal dan mengumpati Alexander.

Badrun ikut ke mushola. Nana memilih mengurung diri di kamar. Ia malu. Nana memang gadis tertutup dan pemalu.

"Heeeehhh ... Kamu mau mesum lagi ya?" pekik salah satu ibu-ibu saat Alexander hendak membuka pintu kamar Badrun.

"Enggak! Saya mau pakaikan dia baju."

"Biar kami yang pakaikan! Kamu tunggu di luar saja."

"Tidak bisa! Dia takut dengan stranger seperti kalian!"

"Apa katanya? Power ranger? Dia bilang kita power ranger, Mpok?"

Ibu-ibu bertubuh tambun yang di panggil Mpok hanya mengedikan bahunya. Tidak mengerti.

Alexander membuka pintu kamar Badrun. Ia sengaja membuka lebar. Tidak mungkin di tutup. Bisa di bakar nanti rumah Bik Parti.

"Pakai ini Tasya!"

"Gue mau pakai seragam gue aja, Xan."

"Terus Lo mau biarin mereka tau sekolah kita dimana? Kalau viral bagaimana?"

'Bener juga yang Xander bilang.' Monolog Tasya.

Ia kemudian memakai kemeja Alexander. Lelaki itu membantu membereskan rambut Tasya dan mengusap jejak air mata di wajah putih Tasya.

Alexander berjongkok di depan Tasya yang masih duduk sambil menunduk.

"Gue akan jelaskan ke mereka kalau kita sedang mengerjakan proyek perumahan di--"

Tasya segera memotong, "Jangan Xander. Mereka nggak boleh tau kalau kita sedang mengerjakan proyek itu. Mereka bisa mengacaukan dan menyebarkan rumor yang tidak-tidak. Yang ada penjualan rumah itu bakal terganggu," jelasnya.

"Oke ... Kalau begitu. Mereka nggak boleh tau kalau Lo anak Sanjaya dan gue anak Melviano. Gue akan temui mereka!"

"Xander ... Bagaimana kalau mereka mau mengarak kita di kampung ini?"

"Kita bukan topeng monyet yang harus di arak, Sya."

"Bagaimana kalau mereka mau cambukin kita?"

"Ada pasal penganiayaan. Pengacara gue akan mengurus itu kalau mereka sampai nyentuh gue apalagi Lo."

Tasya mengangguk. Lalu tiba-tiba ia mendongakkan kepalanya menatap Alexander dengan lekat.

"Bagaimana kalau mereka mau nikahin kita?"

Belum juga Alexander menjawab. Suara teriakan Abah Tejo terdengar di depan rumah Badrun.

Alexander segera keluar dan berdiri di depan kamar Badrun menatap laki-laki tua yang berjalan dengan tongkat di tangan kanannya.

"Mau kita apakan anak-anak nakal ini yang sudah mencoreng nama baik kampung kita?"

Tasya keluar kamar. Berdiri di belakang punggung Alexander. Ia memberanikan diri untuk menghadapi amukan warga. Rasanya tidak adil jika Alexander sendiri yang harus menghadapi mereka.

"Bagaimana kalau kita arak keliling kampung?"

Kedua tangan Tasya terkepal sambil meremas kemeja Alexander yang nampak kebesaran olehnya. Air matanya meluruh. Isakan kecil mulai terdengar.

"Kami mohon ... Jangan seperti itu Pak. Saya bisa datangkan polisi dan membuktikan, bahwa kami tidak melakukan hal-hal yang berbau asusila. Kami hanya menginap -- ya menginap."

"Lalu kenapa kalian bisa di kamar itu? Tanpa pakaian?" tanya Pak Imam selaku RT kampung Sukajadi.

"Sudah ... Bagaimana kalau kalian kita nikahkan saja? Untuk menghindari fitnah. Abah Tejo siap jadi penghulunya."

"Baiklah!"

"Tidak bisa...."

TBC ....

1
Casillas Marko
🌹 untuk author agar semangat up
Casillas Marko
lanjut kak author
Casillas Marko
lanjut thor
Casillas Marko
Thor ... keren bangett sih selalu di kasih visual
Casillas Marko
keren ... banyak pesan moral di sini! rekomendasi banget buat pembaca
samara betric
gede bgt dong
samara betric
Thor.... please lah keren banget kalau udah berkaya. Shasa dan Adrian aja belum kelar bapernya udah di timpa sampa Alex dan tasya
Pena dua jempol: happy reading kak Sam ... selamat merasakan kebaperan /Sob/ tapi karya ku yang ini nggak akan buat kak Sam menyiapkan tissue
total 1 replies
samara betric
gak Alex ...... gak Tasya ....... ngakak kalau udah ngomong
samara betric
nangis bisa colab ya... alex ... Alex...
samara betric
khas orang kabupaten banget klw bercanda /Facepalm/ ngakak
anggita
terus berkarya tulis, semoga novelnya lancar👍👌
anggita: sama". fokus saja dulu ke novelmu. semoga makin banyak pembacanya yah🙏.
Pena dua jempol: terima kasih kak Anggita. sukses juga untuk novelnya. aku bakal sering mampir 🫰🏾
total 1 replies
anggita
like👍☝iklan.
anggita
nama anaknya Prince dan Princes 👏👌
anggita
bayinya nangis tuh👶
anggita
gambar visual tokoh"nya keren👍
samara betric
uugghhh mantap dapat salam tempel pasti
samara betric
pena dua jempol kalau buat cerita selalu bikin baperrrrr 💐❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️ cerita terthebezzz
Fa🍁
semangat!! kuy kuy cerita nya sangat menarik.
Pena dua jempol: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!