Ketos Tampan Itu Suamiku

Kring, kring...

“Baik anak-anak kita lanjut Minggu depan" ucap Pak Denis pada semua murid kelas 12 IPS2.

Semuanya langsung mengemas kan buku nya masing-masing dan langsung ngacir keluar kelas.

Anna, Gea dan Della juga pergi menuju kantin. Sampai kantin mereka melihat di bagian pojok sudah diisi oleh Vino, Angga dan Bobby tapi tidak ada Kelvin, jadi mereka berjalan kesana.

“Honey, kita boleh duduk disini kan?” tanya Gea pada Angga.

“Boleh dong, untuk kamu apa yang gak boleh sih ?” Jawab Angga suara menggoda nya pada Gea, mulai lagi lebaynya.

Yang lain hanya mendengus malas melihat kelakuan dua orang itu.

“O iya, Kelvin mana kok gak sama kalian sih ?" Tanya Anna keheranan tak melihat lakinya.

“Itu tadi dia di panggil pak yuda, kata ada perlu ?”Jelas Bobby singkat.

“Terus kalian kagak, kalian kan juga anggota OSIS" Sembur Gea kurang nyambung.

“ya elah Gee, maksud nya di panggil pak yuda bukan ngumpul osis" Geram Della mendengar kata tak nyambung Gea, mulai lagi lemotnya.

“Hehehe  sorry salah dengar gue" Cengir Gea.

Saat pesanan mereka datang yang sudah di pesan sebelumnya, mereka langsung menyantap nya. Apalagi Anna rasanya sudah lapar sekali.

Saat enakan makan tiba tiba saja seseorang duduk di sebelah Anna dan ternyata orang itu Kelvin.

Melihat Kelvin, Anna langsung menghentikan suapannya dan langsung menyodorkan ke mulut Kelvin.  Kelvin yang mengerti langsung membuka mulutnya menerima suapan dari Anna.

Angga yang melihat itu langsung minta di suapin juga pada Gea. Bagi para  jomblo hanya bisa diam melihat mereka.

Setelah bel pulang, Anna, Gea dan Della langsung ngacir keparkiran karena mereka akan pergi ke mall. Sebelum itu tentu saja Anna sudah izin dulu pada Kelvin.

Di sekolah terlihat Kelvin sedang berjalan menuju parkiran bersama ketiga sahabat nya.

“O iya, gimana kalo kita nyantai ke kafe dulu ?” Saran Angga tiba-tiba pada ketiga sahabat nya itu.

“boleh juga, lagian udah lama juga kita gak kesana. Gue jadi kangen liat wajah galak Kak Fio “. Jawab Vino, sambil senyum senyum sendiri terbayang wajah galak Fio pemilik kafe itu. Yap mereka sangat kenal dekat dengan Fio pemilik kafe yang sering mereka datangi.

“Lama pantat lo, baru juga seminggu kita gak kesana ,“. Sungut Bobby jengah.

“Hehehe, lupa gue ogeb“ Cengir Vino melihat kan gigi putihnya pada Bobby.

“Gimana?” Tanya Angga, lalu ia melihat arah Kelvin.

“Hmm, kayak gue gak bisa deh, soal nya gue harus kekantor, sekretaris gue nelpon tadi “. Jelas Kelvin pada mereka.

“ya udah deh, kita bertiga aja kesana..” Kata Vino dan dianggukan sama Angga dan Bobby.

“Viin, kapan kapan ajak gue ke kantor Lo ya ?” Kata Vino wajah berharap nya.

“Lo mau ngapain kesana? Jangan bilang mau godain karyawan cewek disana ?" Curiga Bobby sambil memicingkan matanya.

“Benar tu, dasar mata keranjang" Sambung Angga mencibir.

“Ck, kayak kalian kagak aja" Degus Vino sedikit kesal.

"emang" jawab keduanya kompak.

“Gue kekantor cuman sekali kali, kalo Lo mau kesana pergi aja sendiri “ Jawab Kelvin cuek.

“Ck, lo mah gitu sama gue. Ngapain gue sendiri kesana kalo gak ada lo" Kesal Vino mendengar Jawaban Kelvin.

Kelvin hanya mengedikkan bahu nya cuek, lalu berjalan mendekati mobilnya.

“Ya udah, gue duluan ya" ucap Kelvin saat telah memasuki mobilnya.

“Ok, pak bos" Jawab ketiga nya serentak.

Setelah mobil Kelvin jalan keluar, mereka bertiga juga memasuki mobil nya masing-masing.

Sekarang mereka bertiga sudah berada dalam kafe itu sedang duduk nyantai sambil ngopi.

Saat keasyikan ngobrol mereka melihat Kak Fio berjalan mendekati mereka.

“ Wiih, kalian ngomongin apaan ni?" Tanya Fio sekedar menyapa ketiganya lalu menduduki kursi yang masih kosong dekat mereka.

“ngomongin masalah masa depan Vino" Jawab Angga ngasal dan langsung di tatap tajam oleh Vino.

“ck, kayak gak ada kerjaan aja kalian? Pakaian sekolah aja masih belum di ganti, mendingan kalian pulang dulu deh sana ganti baju dulu” Geram Fio mengomeli ketiga nya.

Mereka yang di omelin hanya memutar bola matanya malas, emng mereka sering kena omel oleh Fio sudah seperti emak emak saja, ya begitulah Fio dia sudah menganggap mereka seperti adik- adik nya sendiri.

“Kelvin mana, tumben kalian cuman bertiga?” tanya Fio baru sadar kalo mereka cuman bertiga tidak ada Kelvin si adek kesayangan nya.

“kagak ikutan, katanya ada urusan di kantor" Jawab Bobby.

“owh, ya udah sana kalian pulang dulu? ganti baju kalian sana" Suruh Fio mode galak nya.

“yaaa" Jawab mereka serempak agak malas.

“tapi kita habisin dulu minuman ini" Sambung Vino.

“Iya, hmm..kapan kapan ajak bini Kelvin kesini ya" Pesan Fio pada mereka bertiga.

“iya nanti kita suruh kelvin bawa Anna kesini" Jawab Bobby.

Setelah beberapa menit kemudian, mereka bertiga baru keluar dan menjalankan mobilnya untuk pulang ke rumah nya masing-masing.

2 jam kemudian, Anna sudah berada di depan rumah nya yang di antara oleh Della dan Gea.

Saat sudah masuk dalam rumah Anna langsung di cegat sama Bunda sambil berkecak pinggang. Saat melihat Bunda nya Anna langsung menyalimi tangan bunda nya sambil tersenyum.

“Kamu dari mana aja sih? gak ingat kalo kamu itu udah punya suami tapi masih juga keluyuran di luar. Ini udah jam 5 sore" Omel Intan memarahi Anna.

“Kan aku udah di izinin sama Kelvin, lagian aku kan cuman pergi ke mall doang, bosan di rumah terus Bun" Bantah Anna agak kesal bundanya berlebihan banget.

“Ck, iya bunda tau, tapi jangan lama lama juga dong keluyuran nya. nanti jangan di ulangin lagi" Kata Intan menasehati Anna.

“iya Bun" Pasrah Anna dengan wajah memelas nya.

"Itu kamu beli apaan tuh, ada buat bunda gak" Tanya intan saat melihat belanjaan Anna.

“gak ada" Jawab Anna cuek bebek, lalu cepat cepat berlari menuju kamar nya.

“Dasar pelit" Teriak Intan sedikit kesal saat melihat Anna sudah berlari menuju kamar nya.

Anna hanya bodo amat mendengar teriakan bunda nya.

Setelah memasuki kamar nya, Anna tidak melihat Kelvin di dalam.

Anna hanya mengedikkan bahu nya lalu meletakkan barang belanjaan nya dan memasuki kamar mandi.

Beberapa menit selesai mandi Anna langsung keluar kamar mandi dengan memakai handuk pendek karena lupa membawa pakaian nya. Dan lagian Kelvin juga lagi gak ada di kamar jadi bebaskan.

Tapi ia tak menyadari ternyata Kelvin sudah berada dalam kamar dan tentu saja kaget saat melihat Anna hanya memakai handuk pendek keluar kamar mandi, lekukan tubuhnya sangat jelas sekali.

“Ekhmm!” deham Kelvin mencoba menyadari Anna mencoba menetralkan wajah seperti biasa.

Anna yang mendengar dehaman seseorang langsung berbalik melihat ke arah sang pelaku yang ternyata lagi berdiri didekat pintu.

“Eh..." Kaget Anna melotot. Karena kaget ia tak sadar kalo handuk dipakainya melorot dan jatuh kebawah.

Kelvin yang melihat itu langsung melotot kaget lalu cepat cepat menutup matanya.

“Hmp, handuk lo jatuh" Kata Kelvin dengan wajah merah padamnya, lalu langsung membuka pintu keluar dari kamar.

Anna yang sadar langsung berteriak kaget dan malu. Lalu cepat cepat memungut handuk dan berlari kembali memasuki kamar mandi.

“Anjiiir gue malu banget, kenapa sih nih handuk pakai jatuh segala? Pasti semuanya sudah di liat sama Kelvin, mati gue malu banget. mau ditaroh dimana muka gue" Dumel Anna  malu sambil memegangi kedua pipi nya.

Begitu juga dengan Kelvin dia masih terbayang bayang dengan tubuh Anna yang liat tadi. Kelvin hanya mengusap kasar wajah nya.