Menikahi Kakak Sahabatku

"Kak, aku udah selesai," ucap Kiara yang menjauh agar Rafa tidak tau jika ia mendengarnya.

"Iya," jawab Rafa.

Rafa pun masuk ke dalam kamar mandi, begitu ia melihat cermin Rafa tersenyum. "Gak Raf, apa yang lo lakuin tadi udah benar, Kiara sekarang istri lo dan lo harus jagain dia, bahagiain dia dan jadikan dia wanita yang paling beruntung karena nikah sama lo, apapun alasan pernikahan ini yang jelas dia sekarang istri lo, itu yang terpenting dan pernikahan ini bukan untuk main-main," gumam Rafa

Disisi lain, Kiara yang berada di luar kembali meneteskan air mata ketika mengingat apa yang baru saja ia dengar, "Mungkin bakal ada saatnya Kak Rafa baik buang aku, apa aku harus cari kerja lagi ya," gumam Kiara

Ya, Kiara memang sudah berhenti dari pekerjaan sebelumnya di restoran karena Rafa yang memintanya untuk berhenti, Kiara berhenti satu hari sebelum ia menikah bahkan Kiara tidak memberitahu Bu Nilam, Bu Mayang dan pegawai lainnya mengenai pernikahannya, Kiara malu jika Rafa di cemooh orang-orang karena menikahi perempuan sepertinya.

"Tapi, aku kerja apa? Aku cuma lulusan SMP. Gak akan ada yang mau kasih kerjaan ke aku, palingan juga bakal jadi tukang bersih-bersih, kaku di pabrik jug gak mungkin pasti bakal shift," gumam Kiara.

Tak lama setelah itu, Rafa keluar dari kamar mandi. Kiara benar-benar terpesona melihat ketampanan Rafa, sebenarnya ia tau jika Rafa begitu tampan hanya saja memang Kiara menyembunyikan kekaguman pada sang suami itu.

'Satu keluarga gak ada yang gagal visualnya,'

Baru saja Rafa hendak naik ke tas ranjang, tiba-tiba pintu diketuk dan Rafa pun membuka pintu tersebut dimana sudah ada Rachel.

"Ada apa?" tanya Rafa.

"Kiara baik-baik aja kan?" tanya Rachel.

"Kenapa emangnya?" tanya Rafa.

"Kak Rafa sibuk atau ada urusan sama Kiara?" tanya Rachel.

"Kenapa emangnya?" tanya Rafa lagi.

"Hehehe, Rachel mau ajak Kiara ke kamar buat nonton drama soalnya dulu Kiara kalau kesini pasti Rachel ajakin nonton drama biar gak stress, boleh gak Kak, Rachel ajak Kiara?" tanya Rachel.

"Hem," jawab Rafa.

Tanpa menunggu Rachel pun masuk dan menghampiri Kiara yang duduk di sofa, "Ki, ayo nonton drama lagi," ajak Rachel

Kira tidak langsung menjawabnya, ia melihat kearah Rafa dan ketik Raf menganggukkan kepalanya barulah Kiara tersenyum pada Rachel dan menyetujui ajakan adik iparnya itu dan Rachel langsung menarik tangan Kiara.

"Kak, istrinya Rachel pinjam dulu ya," ucap Rachel lalu ia pun keluar bersama Kiara.

Di dalam kamar, Rachel dan Kiara pun menonton drama yang biasanya mereka tonton.

"Seneng banget gue karena sekarang lo udah nikah sama Kakak gue dan kali gue mau ngajakin ketemu buat nonton nih drama jadi gampang soalnya tinggal beberapa langkah doang," ucap Rachel dan Kiara pun tersenyum mendengarnya.

Cukup lama mereka menonton drama tersebut hingga tanpa terasa kantuk menghampiri keduanya hingga membuat Kiara dan Rachel pun terlelap.

Rafa yang berada di kamar pun menghentikan kegiatan membaca bukunya dan melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 8 malam, namun Kiara belum juga masuk ke dalam kamar hingga akhirnya Rafa pun memutuskan untuk pergi ke kamar Rachel.

Rafa melihat jika pintu kamar Rachel tidak tertutup sempurna dn Rafa pun masuk tanpa mengetuk pintu tersebut, hal yang pertama kali ia lihat adalah Rachel dan Kiara yang terlelap di atas ranjang dengan tengkurap dan laptop yang masih menyala di hadapan mereka.

Rafa pun mematikan laptop dan menaruh laptop tersebut di meja lalu ia menarik selimut untuk menutupi tubuh Rachel dan Rafa juga menggendong Kiara keluar dari kamar Rachel dan masuk ke kamarnya.

Begitu Rafa sampai di dalam kamar, Rafa segera membaringkan tubuh Kiara di atas ranjang dan menyelimutinya, Rafa jug langsung merebahkan tubuhnya di samping Kiara lalu ikut terlelap.

.

Pagi harinya, seperti hari kemarin. Kiara sudah bangun dan membantu membersihkan rumah, namun kali ini ia ditolak oleh Bu Pipit dan Jihan melarangnya bahkan mereka langsung mencegah Kiara yang hendak mengambil sapu.

"Saya tau Nona suka bersih-bersih, tapi saya mohon ya Non untuk kali ini aja Nona tidak usah bersih-bersih. Saya takut Tuan muda marah," ucap Bu Pipit.

"Gak akan ada yang marah kok Bu," ucap Kiara

"Tetap saja Non, nanti yang ada kami di pecat soalnya seharusnya kan ini pekerjaan kami, tapi justru Nona yang ngelakuin," ucap Bu Pipit.

Setelah mendengar hal itupun akhirnya Kara menghentikan aksinya, "Maaf ya Bu, Kia gak smpai mikir ke situ," ucap Kiara.

"Iya, gapapa Non. Makanya saya mengatakan semua ini," ucap Bu Pipit.

Setelah obrolan panjang, akhirnya Kiara memutuskan untuk kembali ke kamar, saat Kiara masuk ke dalam kamar, ia masih melihat Rafa yang terlelap karena memang masih pagi.

"Kalau aku diam aja di rumah dan gak ngelakuin apa-apa artinya aku gak berguna, aku harus cari kerjaan. Tapi, gimana caranya aku izin sama Kak Rafa," gumam Kiara.

Bukannya melanjutkan tidurnya, Kiara justru merapikan kamarnya dengan sepelan mungkin agar tidak membangunkan Rafa. Setelah dirasa kamar sudah bersih, Kiara pun memutuskan untuk keluar dan membantu masak, namun lagi-lagi niatnya harus gagal karena ternyata Bu Pipit dan Jihan sudah menyiapkan semuanya dan mau tidak mau Kiara kembali ke kamar.

Kali ini, saat Kiara masuk ke dalam kamar. Rafa sudah bangun dan tengah bersiap untuk masuk ke dalam kamar mandi, Kiara pun segera menyiapkan pakaian Rafa karena hari ini Rafa akan kembali bekerja.

Setelah itu, Kiara kembali keluar kamar dan memilih untuk pergi ke kamar Rachel karena hari ini Rachel juga harus masuk. Begitu Kiara masuk ke dalam kamar Rachel, Kiara melihat Rachel yang masih terlelap seperti kemarin.

"Ra, bangun. Kamu gak kerja, sekarang kamu udah masuk kerja loh," ucap Kiara.

"Ngantuk banget," ucap Rachel dan mengucek matanya.

"Ayo bangun, terus sarapan dan kerja," ucap Kiara lalu Rachel pun langsung bangun dan bersiap-siap.

Selagi Adik dan Kakak itu tengah bersiap-siap, Kiara kembali ke meja makan dan melihat Mama Natasha yang sudah duduk manis di meja makan dengan menatap beberapa lauk yang ada.

Disaat Mama Natasha dan Kiara tengah asik mengobrol membahas tentang beberapa makanan yang disukai Rafa, tiba-tiba Papa Bagas datang lalu duduk di kursi pojok tengah, tak lama Rafa dan Rachel pun sampai di meja makan.

"Gimana dengan rencana rumah kamu?" tanya Papa Bagas pada Rafa setelah mereka menghabiskan sarapannya.

.

.

.

Bersambung.....