NovelToon NovelToon
EARLY

EARLY

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Nana Kusumaningrum

Inara Early Wijaya atau kerap di sapa Nara,gadis berusia 21 tahun yang sedang menempuh pendidikan di salah satu Universitas ternama, selain mahasiswi dia adalah seorang CEO di wijaya grup milik sang Ayah, kedua orang tua Nara meninggal karena kecelakaan maut 4 tahun lalu yang menimpanya. setelah ke dua orang tuanya meninggal Nara lebih memelih tinggal di jogja karena salah satu peristiwa.
Nara tinggal di sebuah apartemen miliknya, namun juga sering menginap di tempat sang paman yang ia panggil Abi, yang memiliki sebuah pesantren yang cukup terkenal.
Tanpa di ketahui Nara sebelum kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya ,Nara sudah di nikahkan oleh seorang anak kiyai kerabat Paman Nara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Kusumaningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Nara, Nyai Fatimah dan juga Agnia sudah sedari tadi sampai di ndalem dan kini mereka berada di kamar Atlas, untuk menjaga Nara.

" umma Nana gapapa lho, di tinggal sendirian" ujar Nara yang tak enak dengan mertuanya.

" ndak papa nduk, nanti kalo butuh apa- apa biar tidak susah" jawab Nyai Fatimah kembali fokus menonton pengajian di kamar Nara.

Sedangkan Agnia sudah di alam mimpi sejak tadi, Nyai Fatimah duduk di sofa sedangkan Nara dan juga Agnia berbaring di kasur, Nara yang ingin mertuanya duduk di kasur namun di tolak oleh sang mertua, dengan Alasan ia harus banyak istirahat.

" Maaf yaa umma Nana jadi ngerepotin umma dan Nia" ujar Nara.

Nyai Fatimah kemudian menghampiri sang menantu sang sedang bersandar di kepala ranjang, dan Nyai Fatimah duduk di sebelah sang menantu sambil mengusap tangan Nara dengan lembut.

" ndak ada yang merepotkan nduk.. umma malah senang bisa jaga kamu, kamu itu sekarang anak umma juga, jadi jangan sungkan buat merepotkan umma, kalau nyidam apa - apa bilang ke umma yaa, umma malah senang kalo di repotkan sama mantu umma satu ini" ucap Nyai Fatimah.

" terima kasih yaa umma, Nana bersyukur punya mertua seperti umma" ucap Nara kemudian mencium pipi Sang mertua.

" ahh umma baper dech di cium sama orang cantik" celeutuk Nyai Fatimah.

" umma kan juga cantik" balas Nara.

" ohh kalau itu jelas, makanya Abah setia sama umma"

Nara tertawa mendengar lelucon sang mertua, ia berfikir mertuanya adalah seorang yang menakutkan, tapi ternyata pikirannya semua itu salah, Nyai Fatimah adalah mertua yang baik, lucu dan juga Asik.

" sehat - sehat yaa nduk" ucap Nyai Fatimah.

suara pintu terbuka dan tak lama menampilkan sosok Atlas yang tampak sedikit lesu, namun raut wajahnya berubah saat melihat Umma dan sang Adik yang berada di kamarnya.

" wah ada apa nih kumpul di sini semua?" tanya Atlas menghampiri Istri dan ibunya.

" gapapa, suami mu udah balik umma ke bawah dulu yaa mau nemenin Abah isi pengajian di jogja, kamu jaga istri dan anak mu le" ucap Nyai Fatimah.

" sudah pasti itu um... ehh sebentar anak, maksu umma?" Atlas melirik ke arah sang istri dan Nyai Fatimah secara bergantian.

Nyai Fatimah kemudian menjelaskan kejadian tadi dan firasat yang beliau rasakan.

" Ya Allah, beneran sayang?" Tanya Atlas kemudian memeluk sang istri.

" Iya mas" Jawab Nara.

" Ya Allah terima kasih, Ya Allah, terima kasih sayang"

cup

cup

cup.

Atlas menghujani kecupan di wajah sang istri, yang membuat Nyai Fatimah memggelengkan kepala, karena tingkah anaknya tersebut.

" mas, udah mas" Nara memukul pela tubuh sang suami.

"udah le... udah kasian itu istri kamu" ujar Nyai Fatimah.

Atlas kemudian melepas pelukan dari sang istri "maaf sayang, mas terlalu bahagia" .

" kamu harus jaga istrimu, dia gak boleh capek, gak boleh stres, gak boleh kerja berat, harus kurangi aktivitas, harus rajin minum vitamin juga, kamu sebagai suami harus siap siaga le.." nasihat Nyai Fatimah.

" Iya umma, terima kasih yaa umma " ujar Atlas kemudian memeluk Nyai Fatimah.

" tidak perlu berterima kasih, istrimu juga anak umma dan di dalam kandungannya cucu umma" balas Nyai Fatimah.

" Selamat yaa le.. kamu bakal jadi ayah" Nyai Fatimah kemudian lepas pelukan tersebut.

" iyaa umma".

" kalo begitu umma ke bawah, kalian besok jangan lupa ke jogja pagi saja biar sedikit santai, umma sepertinya sekalian ke tempat Kiyai Rahman, kamu hati- hati, sekarang suruh istrimu istirahat" pamit Nyai Fatimah.

" umma sekali lagi terima kasih" ucap Nara saat Nyai Fatimah ingin beranjak keluar.

" Iya nduk, umma duluan yaa Assalamualaikum "

" Waalaikumsalam "

****************

" Alhamdulilah" ucap Nyai Hilya setelah mendengar tentang Keponakannya dari sang besan.

" okey, nanti biar kamarnya Nana di pindah ke bawah bu, saya senang dengarnya" ujar Nyai Hilya.

"........."

" Iya Bu,saya titip Nara yaa Waalaikumsalam "

Nyai Hilya pun mengakhiri telfon dari Nyai Fatimah.

" kenapa Mi kol kayak senang banget gitu?" tanya Kiyai Rahman.

" kita mau punya cucu lagi bi" jawab Nyai Hilya.

Kiyai Rahman pun menutup kitab yang di baca dan menghampiri sang istri yang berada di ranjang.

" Aisha hamil?"

" bukan Aisha tapi Nana" Senyum yang berseri di wajah Nyai Hilya belom juga luntur.

" lohh bukannya kemarin kata Nayya..."

" Iya kata Nyai Fatimah tadi, sepertinya Nana hamil kembar, untung saja obatnya belom di minum sama Nana, soalnya ada obat buat membersihkan rahim" Sahut Nyai Hilya.

" sekarang umi, mau minta tolong mb ndalem buat mindahin barang- barang Nara ke bawah bi" ucap Nyai Hilya.

" kenapa harus di pindah mi?" tanya Kiyai Rahman.

" Nana gak boleh capek- capek bi, kata Nyai Fatimah tadi dia gak boleh kerja berat, soalnya masih rawan dan kemarin habis kuret" jelas Nyai Hilya.

" okey kalo gitu biar Abi saja yang mindahin barang- barang Nara, takut nanti ada yang rusak" ucap Kiyai Rahman.

" boleh bi, umi bantu yang Nata nanti"

" pasti Zahra dan wijaya juga senang ya mi, mereka bakal punya cucu" gumam Kiyai Rahman yang sangat merindukan sang adik.

Nyai Hilya yang mengetahui situasi pun mendekat ke arah sang suami dan mengusap punggung sang suami.

" jangan sedih bi, nanti kasian Zahra dan Wijaya pasti ikut sedih, yang paling penting kita harus menjaga Nana walau dia sudah punya suami, tapi dia tetap butuh dukungan dari kita" ucap Nyai Hilya.

" Iya mi, terima kasih ya mi sudah menyayangi Nana seperti anak kita sendiri"

" Apa sih bi, pakai terima kasih segala, Nana kan juga keponakan umi".

...****************...

Nara sedari tadi debat dengan sang suami karena ia ingin keluar dari kamar, namun tidak di izinkan oleh Atlas, sedari tadi pulang dari rumah sakit ia hanya di kamar, makan siang pun di bawakan oleh sang suami ke kamar.

" ayo lah mas, aku bosen banget ini" rengek Nara.

" enggak sayang, kamu harus banyak istirahat " tolak Atlas.

Nara tampak ingin menangis mendengar penolakan dari sang suami, ia pun lebih memilih berbaring dan memunggui sang suami, yang tampak sedang serius dengan buku yang di bacanya, buku tentang kehamilan yang ia beli tadi.

Atlas tak mendengar rengekan sang istri lagi, ia menoleh ke arah sang istri yang tampak berbaring dan memungguinya dan tubuh yang bergetar.

" sayang" panggil Atlas.

Nara tak menoleh sedikitpun, suara isakan tangis Nara semakin terdengar jelas oleh Atlas, ia pun melihat sang istri yang sedang menangis.

" heyy kenapa? " tanya Atlas.

Namun tak ada jawaban dari sang istri, hanya suara isakan yang semakin kencang.

" hey sayang, ada yang sakit? mana yang sakit?" Atlas tampak semakin panik.

Namun Nara hanya menggelakan kepalanya yang membuat Atlas semakin bingung.

" terus kenapa nangis sayang?"

" mas jahat"

" mas kenapa? mas jahat kenapa sayang?" Tanya Atlas.

" mas gak ngebolehin aku keluar kamar, aku tuh bosen mas, aku cuma pengen ke bawah doang"ujar Nara sambil terisak.

" Astagfirullah sayang, mas kira kenapa"

" lagian ngapain sih pakek di kunci segala, udah kayak tahanan aja"

" okey, okey kita ke bawah, tapi mas gendong turun tangganya." ujar Atlas yang merasa kasian dengan sang istri.

" aku masih bisa jalan mas, aku gak sakit" sahut Nara.

" mau ke bawah gak? kalau gak mau di gendong, ya sudah gak boleh ke bawah."

" mau ke bawah enggak?" tanya Atlas dengan nada lembut.

Nara hanya mengagguk kepalanya,Atlas kemudian menuju ke walk in closet untuk mengambilkan jaket dan jilbab instan milik sang istri.

" pakai dulu" ujar Atlas kemudian membantu Nara untuk memakai jaket dan juga jilbab.

" bentar mas buka pintu dulu" Atlas berjalan ke arah pintu.

Setelah membuka pintu ia kembali dan mulai menggendong sang istri, saat di pertengahan anak tangga,.Nara tiba- tiba mengingkan sesuatu.

" mas aku pengen sosis solo"

1
Happyy
😠😠
Galuh Setya
rada bingung ma karakter wildan. dijabarkan anak kyai, trz paham agama n bijak tp semakin kesini kok kyk abg labil ya thor...
Happyy
💪🏼💪🏼
Happyy
👌👌
Happyy
👊🏼👊🏼💪🏼💪🏼
Happyy
😘😘
Happyy
🤗🤗
Happyy
😍😍
Happyy
👊🏼👊🏼👊🏼
Happyy
🤗🤗
Happyy
😯😯😯
Happyy
👊🏼👊🏼👊🏼
Happyy
😘😘
Happyy
👌👌
Happyy
👍🏻👍🏻
Minnie
butuh penjelasan donk kk....
sehabis keguguran itu kan masih masa nifas ya..yg artinya belum boleh sholat...tapi disini Nara sudah sholat...
Galuh Setya
terlalu bertele² thor. si agnia tau kalo calon pelakor itu punya niat buruk tp gak bilang kekeluarganya.
si wildan juga terlalu lembek sampai bs dimanfaatin ulet bulu
Happyy
👌👌👌
Happyy
👊🏼👊🏼👊🏼😚😚😚
Anis Saidah
mampir thor
Nana Ningrum: Terima kasih kak sudah mampir, semoga suka dengan ceritanya ya🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!