Dalam menggapai cita citanya menjadi seorang Kultivator dengan kultivasi yang tinggi, Yan lan dengan sekuat tenaga terus berlatih dan pada akhirnya dia menjadi kultivator yang tak tertandingi di Benua Permata Hijau.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Zhao cie
Malam hari setelah semua kerajinan para warga desa naik ke atas kereta kuda, kepala desa yang bernama Ting sun segera mengajak Yan Lan untuk berangkat menuju ke kota Awan.
Banyak pengalaman yang di dapat Yan Lan dari pengalaman dan cerita yang pernah di alami oleh kepala desa Ting sun sewaktu muda, salah satunya adalah "jangan pernah percaya dengan orang lain walaupun dia adalah teman dekat kita sendiri, lebih baik percaya dan yakin pada diri kita sendiri".
Cahaya terang mulai terlihat dari ufuk timur, Yan Lan terbangun dari tidurnya.
"Paman masih jauhkah perjalanan kita menuju kota Awan?" tanya Yan Lan memulai pembicaraan di pagi hari.
"Tidak lama lagi kita sampai di depan gerbang kota Awan, kalau boleh paman tau apa tujuan tuan muda ke kota Awan?," jawab Dong sun balas bertanya.
"Aku kesana agar dapat menambah pengalaman dan bisa sedikit menambah ilmu pengetahuanku tentang unsur angin, karena tujuan utamaku hanya satu paman, yaitu memberi kedamaian di Benua Permata Hijau," jawab Yan Lan.
Sebelum Yan Lan melakukan perjalanan untuk meningkatkan kultivasinya, gurunya sempat berpesan padanya jika ada satu kekuatan besar yang tersembunyi, dan entah dimana keberadaannya sekarang, dan apa bila kekuatan itu telah bangkit, itu bisa menjadi hari kehancuran bagi seluruh manusia, dimana kekuatan jahat itu bisa membuat peradaban manusia di Benua Permata Hijau hancur.
Untuk mengalahkan kekuatan itu, Yan Lan harus bisa mempelajari beberapa unsur yaitu angin, air ,petir , es, api, tanah dan menggabungkannya menjadi satu kekuatan yang tak terbatas.
Ini yang menjadi beban di hati dan pikiran Yan Lan, dia berkeinginan agar saat kekuatan besar dan jahat itu muncul, dirinya telah siap untuk menghadapinya.
Kereta kuda yang di tempati oleh Ting sun dan Yan lan akhirnya sampai di kota Awan, setelah melewati para penjaga gerbang, kreta kuda yang di tempati oleh Yan Lan melaju pelan ke arah sebuah toko di dalam pasar.
Yan Lan sangat kagum dengan perkembangan kota Awan, pasarnya begitu rame, begitu banyak penjual dan pembeli berlalu lalang di sana, sebagian penjual di pasar itu bukan berasal dari dalam kota Awan, melainkan dari luar kota Awan seperti halnya kepala desa Ting sun.
Setelah sampai di depan toko, Yan Lan bermaksud ingin berpamitan kepada kepala desa Ting sun untuk pergi meninggalkannya, akan tetapi pada saat Yan Lan melihat kedepan, ada seekor kuda hitam berlari dengan sangat kencang dan tanpa terkendali menuju ketengah tengah kerumunan para pengunjung pasar
Hal ini membuat Yan lan mengurungkan niatnya untuk berpamitan kepada kepala desa Ting sun.
"Tolong..!! Tolong..!! Tolong..!!" suara seorang wanita meminta tolong dari atas kuda hitam yang berlari kencang.
Terlihat seorang wanita yang berada di atas kuda hitam yang berlari kencang, sedang berteriak meminta tolong kepada orang orang yang ada di dalam pasar.
"Paman aku tinggal dulu" ucap Yan Lan.
Yan Lan melesat mengejar kuda hitam yang berlari kencang. Dengan kemampuan ilmu meringankan tubuhnya, Yan Lan berloncatan dari atap toko satu ke atap yang lainnya guna mengejar kuda hitam yang berlari tanpa bisa di kendalikan.
"Celaka itu jalan buntu!!, kuda itu akan menabrak bangunan kayu di ujung sana kalau dia terus berlari," bisik Yan Lan.
Yan Lan menambah kecepatannya dan pada satu kesempatan dia berhasil menggapai tubuh wanita itu, mereka jatuh ke tanah dengan posisi Yan Lan berada di bawah, sementara wanita penunggang kuda di atas.
"Ackh..!! teriak Yan Lan saat tubuhnya terbentur di tanah yang berbaur dengan bebatuan, rasa perih seketika melanda punggung belakangnya akibat benturan itu, apalagi saat benturan tubuh Yan Lan mendapat beban tubuh wanita yang di tolongnya.
Mereka bergulingan di tanah hingga saat berhenti tubuh Yan Lan telah berada di atas tubuh wanita itu, mata mereka berdua saling beradu hingga membuat muka wanita itu bersemu merah.
Banyak orang yang datang mengelilingi Yan Lan dan wanita itu, membuat sang wanita tersadar dan mendorong tubuh Yan Lan hingga terhempas kesamping kiri tubuhnya.
"Kurang ajar berani sekali kau menyentuh tubuh putri ketua kami!?, aku akan mematahkan tulang tulangmu," teriak seorang pemuda yang tiba tiba datang dan langsung menyerang Yan Lan.
Yan Lan dengan cepat menghindari setiap serangan dari pemuda itu, akhirnya pertempuran terjadi dengan sangat sengit.
Wanita yang merupakan putri dari ketua klan Zhao segera bangkit dan melihat kearah di mana kuda hitam yang membawanya tadi berada.
"Ackh " pekiknya.
Kuda hitam itu kini telah meregang nyawa karena tertusuk beberapa kayu bangunan yang di tabraknya. "Andai pemuda tadi tidak menolongku, pasti aku juga akan bernasib sama dengan kuda hitam itu," bisik sang wanita.
Di luar arena pertempuran seorang lelaki tua dengan jubah putih sedang mengamati jalannya pertempuran. Di berkali kali mengelus elus jenggotnya yang panjang dan memutih, tatapannya tak lepas dari sosok Yan Lan yang sedang bertarung.
"Hentikan pertarungan ini," teriak Zhao cie.
"Aku akan memberikannya pelajaran Zhao cie, atas apa yang telah dia lakukan padamu!!," teriak Dong Kun .
Dong Kun merupakan salah satu jenius yang berasal dari kota Awan, orangnya tempramen dan dia merupakan putra tunggal dari wakil ketua klan Zhao. Ayahnya sendiri bernama Dong Wung yang merupakan kultivator dengan kultivasi Qi langit bintang 2.
Yan Lan sengaja tak mengeluarkan semua kemampuannya, dia membiarkan dirinya terdesak oleh serangan serangan yang di lancarkan Dong Kun, sengaja ini di lakukannya agar tujuannya untuk bisa mempelajari tehnik angin dari klan Zhao bisa tercapai.
Seandainya Yan Lan ingin mengalahkan Dong Kun, dengan kemampuannya sekarang sudah pasti dia akan memenangkan pertarungan ini, akan tetapi setelah pertarungan ini selesai, orang orang yang mendukung Dong Kun pasti akan memburunya, ini yang membuat Yan Lan tak mau mengambil resiko, dan memilih mengalah.
"Hia..!!, Buk..!! sebuah tendangan dari Dong Kun membuat Yan Lan terhempas kebelakang.
Melihat pemuda yang tadi menolongnya terhempas oleh tendangan keras dari Dong Kun, Zhao cie segera melesat ke arahnya dan menghalangi Dong Kun untuk menyerang Yan Lan kembali.
"Cukup Dong Kun!!, aku tak ingin kau menyerangnya lagi!!," ucap Zhao cie.
"Aku belum puas menghajarnya!!, dan aku tak ingin kau menghalanginya!! cepat menyingkir darinya Zhao cie," teriak Dong Kun.
"Kalau begitu kau harus mengalahkan ku dulu, sebelum kau menghajarnya lagi," teriak Zhao cie tak kalah sengit.
"Kau...!!" teriak Dong Kun sambil menunjuk muka Zhao cie.
Tiba tiba angin kencang berhembus, dan tampak seorang lelaki tua dengan jubah putih di tubuhnya telah berdiri di depan Zhao cie.
"Kakek guru!! teriak Zhao cie kepada orang tua yang baru datang.
Dong Kun terlihat panik, dengan cepat dia mengepalkan tinjunya dan memberi hormat.
"Aku tak ingin pertarungan ini berlanjut, lebih baik sekarang kau pergi ke dalam klan!!" perintah lelaki tua itu.
"Baik ketua terdahulu," jawab Dong kun.
maksudnya gak jelas, lha dia kemari kan pengen nyari di Dewi Hong wilaheng
habis makan daging anjing gila ya