NovelToon NovelToon
Cinta Ugal Ugalan Mas Kades

Cinta Ugal Ugalan Mas Kades

Status: tamat
Genre:Suami ideal / Istri ideal / Romantis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cintamanis / Romansa / Tamat
Popularitas:2.5M
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Arunika Nrityabhumi adalah gadis cantik berusia dua puluh tujuh tahun. Ia berprofesi sebagai dokter di salah satu rumah sakit besar yang ada di kotanya.
Gadis cantik itu sedang di paksa menikah oleh papanya melalu perjodohan yang di buat oleh sang papa. Akhirnya, ia pun memilih untuk melakukan tugas pengabdian di sebuah desa terpencil untuk menghindari perjodohan itu.
Abimanyu Rakasiwi adalah seorang pria tampan berusia dua puluh delapan tahun yang digadang - gadang menjadi penerus kepala desa yang masih menganut sistem trah atau keturunan. Ia sendiri adalah pria yang cerdas, santun dan ramah. Abi, sempat bekerja di kota sebelum diminta pulang oleh keluarganya guna meneruskan jabatan bapaknya sebagai Kepala Desa.
Bagaimana interaksi antara Abi dan Runi?
Akankah keduanya menjalin hubungan spesial?
Bisakah Runi menghindari perjodohan dan mampukah Abi mengemban tugas turun temurun yang di wariskan padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Kalung

"Eeealaah. Jadi, aku cuma jadi obat nyamuk aja di sini?" Lirih Ica yang kaget melihat Abi dan Runi tertidur di sampingnya.

Ica turun dari ranjang dengan mengendap - endap agar tak membangunkan dua sejoli yang nampak tidur dengan pulas.

"Emang Mas Abi nyaman, tidur setengah duduk gitu? Tapi nyaman lah ya, kan sambil meluk mbak Runi." Lirih Ica yang cekikikan sendiri.

Ica lalu berjalan ke luar kamar yang pintunya terbuka lebar. Ia menuju ke ruang tengah, hendak membangunkan Agil yang tidur di sana.

"Mas Agil, Mas... Bangun Mas... Sebentar lagi subuh." Ica menggoyang - goyangkan tubuh Agil.

"Ho'oh Ca." Gumam Agil.

"Mas, tangio! Arep ndelok pemandangan ora? (Mas, bangunlah! Mau lihat pemandangan gak?)" Kata Ica yang kembali terkekeh geli.

"Pemandangan opo seh Ca? (Pemandangan apa sih Ca?)" Jawab Agil yang akhirnya bangun.

Ia penasaran, hal apa yang membuat Ica terkekeh geli pada dini hari seperti ini.

"Lihato di kamar." Jawab Ica sembari menunjuk ke kamar Runi.

Agil yang penasaran, langsung berjalan dan melihat ke sana.

"Astaghfirullah! Bisa - bisanya? Kalau aku, bangun - bangun pasti jompo sih." Kekeh Agil yang melihat posisi tidur Abi.

"Ca, hp Ca! Harus di abadikan ini. Bisa jadi alat pemerasan." Agil tertawa tanpa suara yang nampak penuh kemenangan.

"Jahil banget Mas Agil. Bukannya di bangunin Mas Abinya. Kasihan tau." Ujar Ica.

"Kasihan apa? Enak to malahan, anget!" Kata Agil yang membuat keduanya tertawa.

Setelah mengambil gambar Abi dan Runi yang tertidur, Agil menyimpan ponselnya dan membangunkan Abi.

"Mas... Mas Abi, bangun. Mau subuh!" Agil menyenggol - nyenggol lengan Abi. Sebisa mungkin ia tak ingin membangunkan Runi yang tampak tidur dengan nyaman.

"Mas Abi...." Lagi, Agil berbisik di telinga Abi hingga kakaknya itu terbangun.

"Kenapa, Gil?" Tanya Abi.

"Mbak Runi apa mau minggat, Mas?" Tanya Agil.

"Enggak to! Ediian opo! (Gila apa!)" Jawab Abi dengan suara berbisik sembari melihat ke arah Runi yang masih nyenyak di pelukannya.

"Lha tok kekepi ngono! Tak kiro mbak Runi arepe minggat! (Lha kamu dekap gitu! Aku kira mbak Runi mau pergi)" Ledek Agil.

"Dia bilang perasaannya aneh, dia gak nyaman, terus minta peluk Mas. Ee malah ketiduran." Jelas Abi.

"Ooo gitu. Simulasi lah ya, Mas." Ledek Ica yang menyembulkan kepala dari balik punggung Agil.

"Sssttt! Ngawur! Harusnya kalo simulasi, minimal Mas telanjang dada lah." Jawab Abi meladeni ledekan Ica dan Agil.

"Hee! Edan Mas Abi! Kok malah tambah iya!" Ujar Ica.

"Uwis, Ca! Angel memang ngomong karo uwong sing kebelet rabi. (Sudah, Ca! Susah memang ngomong sama orang yang pingin banget nikah.)" Goda Agil.

"Dek, Runi. Bangun, Mas mau ke masjid." Abi membangunkan Runi yang tertidur di pelukannya. Ia mengusap lembut pipi dan dahi Runi.

"Kuwi Ca, jajal nak nangek ke Aku. Di pancal nggo sikil to raiku. (Tuh Ca, coba kalau bangunin aku. Si dorong dengan kaki to mukaku)." Cicit Agil saat melihat cara lembut Abi membangunkan Runi.

"Tapi iyo kok, Mas. Leh nyawang awakmu turu kih, karepe kudu mancal raimu nggo sikil. Njelehne! (Tapi iya kok, Mas. Kalau lihat kamu tidur tuh, pinginnya dorong wajahmu dengan kaki. Ngeselin!.)" Komentar Ica.

"Woo, Ceembreee tenan Ica kok!" pisuh Agil.

...****************...

"Niki wonten olehe dek Runi saking biyung Dedes. (Ini ada yabg di dapat dek Runi dari ibu Dedes.)" Abi meletakkan bungkusan dari kain putih yang tadi di berikan Runi.

Abi sendiri sudah menceritakan apa yang di alami oleh Runi sesuai dengan penuturan Runi tadi malam.

"Bapak buka yo, nang." Ujar pak Karto sembari meraih bungkusan berwarna putih itu.

Abi, bu Lastri, Simbok dan mbah Sukadi yang bekumpul bersama di ruang tamu rumah pak Karto tampak penasaran dengan isi dari bungkusan itu.

"Kalung, nang." Ujar pak Karto.

"Kalung mustika putih. Yongalah gusti, iki kalung penjogo. Biyung ngewehi kalung iku amergo aurane genduk iku kuat, aurane apik. Mergo kuwi akeh sing seneng karo gendukmu iku. Biyung iki karepe njogo genduk, ben bakale biyung deso Banyu Alas ora di jipuk karo liyone. Iki yo dadi titenan ngge sekabehane penduduk deso Banyu Alas, yen genduk kuwi bakal biyunge. (Kalung mustika putih. Ya Allah, ini kalung penjaga. Ibu memberikan kalung itu karena aura Runi itu kuat, auranya bagus. Karena itu banyak yang suka dengan Runi. Ibu ini maksudnya mau menjaga Runi supaya calon Ibu desa Banyu Alas tidak di ambil sama yang lain. Ini ya jadi penanda untuk semua penduduk desa Banyu Alas, kalau Runi itu calon ibunya.)" Jelas mbah Sukadi.

"Sing liyo niku, sinten mbah? (Yang lain itu, siapa mbah?)" Tanya Abi.

"Sing liyo iku yo, iso menungsu yo iso sing ghoib. (Yang lain itu, ya bisa manusia ya bisa yang ghaib.)" Jawab mbah Sukadi.

Abi dan yang lain menganggukkan kepala mengerti dengan ucapan mbah Sukadi.

"Kalo gitu, nang. Suruh genduk pakai ini dan jangan di lepaskan." Kata bu Lastri.

"Mengkih kulo ngendiko nopo bu, yen Runi tanglet? Ibu njih paham pripun Runi. (Nanti aku bilang apa bu, kalau Runi bertanya? Ibu ya paham bagaimana Runi.)" Tanya Abi.

"Ngomong wae iku nggo jogo genduk seko gangguan mahluk ghoib. Ora perlu ngomong sing liyo, mergo urung wayahe genduk weruh nak dene bakal biyung deso Banyu Alas. (Bilang saja itu untuk menjaga Runi dari ganguan mahluk ghoib. Gak perlu bicara yang lain, karena belum waktunya Runi tau kalau dia calon ibu desa Banyu Alas.)" Titah Simbok.

"Njih, mbok. Kulo paham. (Iya, mbok. Aku mengerti.)" Jawab Abi.

...****************...

"Kamu mau kemana, dek?" Tanya Abi yang melihat Runi sudah siap dengan menenteng tas pink kebesarannya.

"Mau ngunjungin pasien lansia yang sudah tidak bisa beraktivitas normal lagi, Mas." Jawab Runi.

"Sendiri?" Tanya Abi.

"Iyalah, Mas. Kan Ica di balai kesehatan, setelahnya juga aku mau ke balai kesehatan. Mas gak kerja?" Tanya Runi.

"Kerja lah, dek. Ini Mas sudah pakai batik gini. Kamu gak trauma sama kejadian kemarin, dek? Gak mau istirahat, nenangin diri dulu gitu di rumah. Semalam aja tidur masih minta peluk. Emang sudah enakan badannya?" Kata Abi.

"Ck! bercengkrama sama warga desa itu healing yang lebih efektif kali, Mas. Bisa haha hihi sama mereka, bisa jawab pertanyaan random mereka, lebih seru tau." Jawab Runi.

"Luar biasa memang dedikasinya dokter Arunika Nrityabhumi ini." Goda Abi.

"Harus dong! Aku gak mau ya, udah jauh - jauh dateng ke sini, tapi gak bermanfaat untuk warga desa." Jawab Runi.

"Mau berangkat bareng Mas?" Tawar Abi.

"Terus, setelah Mas nganter aku ke satu tempat, menuju tempat yang lain aku mberangkang (merangkak)?" Jawab Runi yang membuat Abi tertawa.

"Nih pake dulu, hasil dari kamu hilang seharian kemarin." Kata Abi sembari menunjukkan kalung pemberian biyung Dedes.

"Eeiitts! Tunggu. Gak apa - apa ini aku pakai? Eh maksudnya itu kenapa harus aku pakai?" Tanya Runi.

"Kalung ini yang akan menjaga kamu. Sudah pakai saja, bapak dan ibu yang minta, jangan di lepas kata mereka. Lagi pula, ini bisa jadi kenanganmu sama ibu Dedes, kan?" Bujuk Abi.

"Emang aku gak bisa ketemu sama ibu Dedes dan Labibah lagi?" Tanya Runi.

"Mm, Mas gak tau ya, dek. Mungkin suatu saat nanti kamu bisa ketemu mereka lagi, kalau mereka menghendaki." Jawab Abi yang di balas anggukan mengerti oleh Runi.

"Mas pakaikan ya, kalungnya." Tawar Abi yang kembali di jawab anggukan oleh Runi.

"Bismillahhirrahmannirrahim. Kalau kalung ini bermanfaat untukmu, maka kalung ini akan tetap ada bersamamu. Tetapi kalau lebih banyak mudharatnya, maka dengan izin Allah, kalung ini akan kembali ke pemiliknya." Doa Abi saat ia memakaikan kalung itu pada Runi.

"Aamiin." Jawab Runi mengaminkan.

"Ayo, Mas tolong keluarkan motorku, kita berangkat iring - iringan saja." Ajak Runi.

"Nanti to, dek. Mas ganti dulu, masak mau koloran gini." Kata Abi.

"Ya Mas aneh! Atasnya sudah rapih pakai batik, kok bawahnya masih koloran!" Omel Runi yang juga baru sadar kalau Abi hanya memakai celana kolor sebatas lutut.

1
cipa
aku melu mesam mesem lhoo 😊
cipa
ceritanya bagus, tata bahasa jawanya jg bagus
In
maaf ya mbak author, izin kritik 🙏jabatan Presdir (presiden direktur) dan dirut (direktur utama) itu sama mbak author... biasanya perusahaan pilih salah satu dari dua istilah itu. 🙏
Eka adriani
karya athor bagus bnggd, mksy athor udh bikin cerita sebagus ini.. di tunggu karya athor selanjut ny
FDS: Terima kasih! jangan lupa baca karya lain author yaa 😍
total 1 replies
Wulan Sari
ceritanya sangat menarik tentang adat istiadat yang masih sakral di suatu desa yang masih terisolir dengan di kelilingi hutan bagus banget dan juga sampai akhir happy end semangat 💪 salam sukses selalu ya Thor 👍❤️🙂🙏
FDS: Terima kasih! jangan lupa baca karya lain author ya 😍
total 1 replies
adning iza
bkin terharuu bget si om agil ini🥺🥺🥺🥺🥺🥺
Herawaty Herawaty
luar biasa👍 keren kak karya nya
Sweet Girl
Ntar rindu... berat lho...
Cahaya Sinar
tadi tegang,,sekarang ngakak gara" agil🤣🤣
Herna Herna
menarik saat dibaca. tidak bosan dan kocak juga.
konfliinya ringan.
FDS: Terima kasih! jangan lupa baca karya lain author ya 😍
total 1 replies
CIRENG
🥰🥰🥰🥰🥰
Cahaya Sinar
tambah ngakak,,,jadi duda janda sebelum nikah🤣🤣🤣
Cahaya Sinar
aku ketawa sendiri,,,keinget jaman dl ah kamu Thor bikin ak senyum" terussss🤭semngat thorrr
aliifa afida
iyaaa mas aq mauuuu... bentar aq ijin suamiku dulu yaaaa🤣🤣🤣🤣
Herlina Husain
alur ceritanya sangat bagus, meng inspirasi, lucu dan mengharukan.
FDS: Terima kasih! Jangan lupa baca karya lain author ya 😍
total 1 replies
aliifa afida
silaturahmi nya itu lo gil gil....😄
aliifa afida
thor.. jawanya mana sih... kok bahasa nya kyk aq... aq jawa timur thor🤣🤣🤣
aliifa afida
udah cengar cengir seharian kalo dh dipnggil yaang kyk gituuu🤭🤭🤭
aliifa afida
berasa nonton film kolosal thor...👍👍
aliifa afida
bagian cengar cengir thor.. berasa kek aq yg digombalin...🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!