Transmigrasi Ke Tubuh Single Parents

"T-tapi pak, dia juga udah ngatain aku huhu, " tangis dodi drama, mungkin ia keturunan dari PPB.

"Mau ngelak kamu hah!!" tegas pak sekolah lagi.

Membuat tangisan buaya dodi terhenti dengan suara tegas dari pak sekolah.

Ia pun berhenti menangis, sambil menatap tak suka kepada dua bocah berada di samping nya.

Akan tetapi, pak sekolah melanjutkan pembicaraannya.

"Bapak akan panggil orang tua kalian satu persatu" tegas pak sekolah.

"Bu lita, hubungi orang tua bocah tengik itu," lanjutnya lagi dan menyuruh guru BK untuk menghubungi orang tua bocah itu.

Setelah beberapa lama, akhirnya Bu lita kembali ke ruang kepala sekolah lagi.

Dia memang telah menghubungi orang tua dodi dan kedua temannya, tak lupa juga mereka menghubungi orang tua kean yang tak lain adalah Calista.

"Pak Bu, seharusnya mereka keluarkan saja dari sekolah ini" ucap dodi dengan air mata buaya nya mulai keluar.

" dodi diam!!" tegas pak sekolah dengan lantang.

kean yang sedari tadi diam, akhirnya ia menghubungi sang daddy dari jam ponsel nya.

...

Kendrick memilih mengabaikan telepon nya, sekali kali ia melihat siapa yang menelepon nya dan masih panggilan dari nomor yang sama.

"Siapa sih, ganggu mulu" kesal ken sambil menatap layar ponsel nya.

Kemudian ken memilih untuk menjawab telpon tersebut.

"DADDY, KENAPA LAMA SEKALI ANGKAT TELEPON NYA!!" gerutu seorang bocah laki-laki di sebrang sana, membuat ken yang semula merasa jengkel langsung terkekeh geli.

"Maaf prince nya daddy tadi daddy lagi sibuk, ada apa prince telpon daddy hm?" tanya ken dengan penuh kelembutan.

"Dad ke sekolah sekarang, jidat kean berdarah " kean pun langsung berkata to the poin.

ken mendengar cerita dari putra nya, membuat nya kelabakan secara tiba-tiba saja jidat putra nya mengeluarkan darah segar.

"Tapi kean baik-baik saja kan?" tanya ken balik.

"kean baik-baik saja dad, cepat lah datang kesini" ujar kean sambil mematikan telpon dari sang daddy.

ken langsung bergegas keluar ruangan dengan terburu-buru, dan menghampiri asisten nya.

" ar, handle semua pekerjaan saya hari ini, saya ada urusan" kata ken dengan cepat.

Setelah mengatakan itu ia langsung berlalu pergi, tanpa menghiraukan umpatan dari sahabat nya.

"Dasar bos laknat, untung lu sahabat gue, gerutu Arkan.

ken mengendarai mobil sendirian menuju sekolah anak nya.

Sementara itu, Calista sedang berada di sekolah anak nya setelah mendapat telpon dari Bu lita tadi.

Bu lita mengatakan bahwa putra nya terluka, Calista langsung pergi ke sekolah tanpa memberitahu kan kepada mommy nya.

Calista melangkah lebar menuju ruangan kepala sekolah yang telah di beritahukan oleh Bu lita sebelumnya.

Tokk

Tokk

Cklekk

Calista dengan terburu-buru langsung membukakan pintu nya dan tak membuang waktu ia memeluk putra nya.

"Nak mana yang sakit" kata Calista cemas dan panik.

" Ini mom" tunjuk kean menunjukkan luka berada di jidat nya.

Mata Calista langsung membulat karena ia melihat putra nya terluka di area jidat.

"Oh iya, mari silahkan duduk bu Calista" ucap bu lita yang semula nya melongo langsung menyadarkan lamunannya.

"Iya bu" jawab Calista sambil duduk di depan kepala sekolah.

"Jadi ini dari anak mu yang telah mendorong tubuh anakku" ucap seorang wanita dengan gaya pakaian khas ibu-ibu sosialita yang cetar membahana.

" Betul bu dira, dia adalah putra dari ibu

...----------------...

Spoiler

Calista, tapi bukan begitu kronologi nya tetapi anak ibu lah yang telah mendorong putra nya bu Calista "jelasan Bu lita membuat mata wanita tadi tak percaya begitu saja.

"Mana ada anak saya begitu, saya tidak mau tau pokok nya anak ini harus di keluarkan dan saya tidak terima anak saya di dorong oleh dia, " tunjuk bu dira kepada kean dan ia memutar balikkan fakta.

Calista mulai geram dengan tingkah wanita itu, dia yang tadi nya mau menampar pipi ibu-ibu itupun langsung terdiam bahwa ia pernah bertemu dengan wanita itu.

'ha, jadi dia si protagonist cewek hamil di luar nikah!?'batin Calista, kean melihat mommy nya terdiam langsung menyadarkan nya.

"Sabar dulu bu dira, ini hanya pertengkaran kecil tidak perlu bawa-bawa pihak berwajib dan kita masih bisa menyelesaikan secara kekeluargaan" tegas pak kepala sekolah, yang sedari tadi terdiam langsung berbicara lantang.

"Maaf bu dira, kita bisa membicarakan hal ini dengan baik-baik, saya juga tidak terima kalau anak saya di dorong oleh anakmu itu" tegas Calista, ia juga tak terima kalau putra nya terluka apalagi lukanya di area kepala.

"Baik-baik kau bilang hah, lihat lah wajah anak saya berlumuran darah dan semua itu karena anak kurang ajar mu" tunjuk dira pada kean dan memutar balikkan fakta nya.

Karena ia sudah mengetahui bahwa anak nya bermuka dua itu pun turun temurun dari muka ppb nya dira.

"Jaga bicara kamu, saya yakin anak saya tidak akan memulai duluan"bela Calista lagi, dan dia masih kekeh dengan pendirian nya.

"Kalau tidak percaya, lihat cctv di sebrang taman"kean yang sedari tadi diam akhirnya berbicara dengan suara lantang nya.

Pak kepala sekolah menyetujui ucapan kean berbeda dengan dira dan anak nya mulai ketar-ketir.

...****************...

Bersambung ~

Jangan lupa follow and like ~