Karina terjebak dalam pernikahan yang pahit dengan Ryan, sebuah ikatan yang dipaksakan untuk menyelamatkan keluarganya dari kebangkrutan. Namun, pernikahan itu hanya membawa kesedihan dan perselingkuhan yang menyayat hati.
Setelah berhasil melepaskan diri dari cengkraman Ryan melalui perceraian, Karina bertekad untuk memfokuskan diri pada karirnya. Namun, nasib memiliki rencana lain.
Karina dipertemukan kembali dengan Zaian, pria yang dulu jatuh cinta padanya dan kini telah bertransformasi menjadi seorang CEO sukses di tempat Karina bekerja. Pertemuan itu membuka kembali kenangan lama dan memicu konflik batin yang mengguncang hati Karina.
Apakah Karina akan memberi kesempatan kedua pada cinta atau memilih untuk mempertahankan kemandirian yang telah diraihnya dengan susah payah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arsiana 97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 9
Kini mereka telah tiba di hotel, Zaian hanya datang mengantarkan karin ke hotel lalu itu, lalu ia kembali memacu mobilnya entah kemana ia akan pergi.
Karin yang bingung dengan kelakuan zaian hanya bisa masuk sendiri ke kamar hotel.
Setelah tiba di kamar hotel, karin mulai membersihkan make up nya dan juga tubuhnya lalu menuju ranjang hotel untuk beristirahat tanpa memperdulikan Zaian yang pergi entah kemana.
Saat sedang tidur, tiba-tiba karin terbangun karena ingin buang air kecil. Setelah dari menyelesaikan hajatnya Karin sempat melirik jam yang berada di dinding hotel yang sudah menunjukkan pukul 01:45, namun bayangan Zaian belum juga kembali.
Saat sedang memikirkan Zaian tiba-tiba pintu kamar hotel terbuka dan memperlihatkan Zaian yang datang dengan sempoyongan. Karin yang melihat itu dengan sigap menghampiri dan membantu bosnya itu, karin merebahkan tubuh bosnya itu di sofa karena hendak membersihkan tubuh Zaian lalu kemudian memindahkannya ke tempat tidur.
Ketika sedang akan membuka dasi Zaian, Karin mendengar Zaian meracau. "Kenapa! Kenapa kamu lakukan ini sama aku, aku cinta sama kamu bahkan sampai sekarang aku tidak ingin menikah itu semua karena kamu!!" Racau Zaian
Karin hanya mendengarkan namun masih tetap melakukan tugasnya membersihkan tubuh Zaian, tiba-tiba Zaian meracau kembali. "Kenapa! Kenapa kamu tega karin...!"
Deg
Karin seketika saja menghentikan kegiatannya, ada rasa sedih dan bahagia karena ternyata wanita yang Zaian cintai adalah dirinya, namun karin sedih ia tidak menyangka jika cinta Zaian kepadanya sebesar itu.
Seketika air mata karin menetes, sambil membersihkan tubuh Zaian ia sambil meminta maaf.
"Maaf, maaf Zaian aku tidak bermaksud membuat mu menjadi seperti ini. Tapi aku harus melakukannya agar kamu dan keluargamu bisa selamat," Ucap karin sambil meneteskan air mata
Setelah membersihkan tubuh Zaian, karin pun memindahkan tubuh Zaian ke atas tempat tidur.
Setelah menyelimuti tubuh Zaian, ia berjalan menuju pintu balkon kamar hotel mereka dan ia keluar untuk duduk dan menghirup udara segar. Karin duduk dan memeluk lututnya sambil menangis sedih, ia mengingat betapa ia sudah menyakiti hati pria yang sangat ia cintai.
Sudah satu jam karin duduk menangis di luar, ia pun masuk dan berbaring di sofa.
Saat karin sudah tertidur, tiba-tiba Zaian bangun dan berjalan menuju karin. Ternyata Zaian tidak benar-benar mabok.
Flashback
Saat Zaian pergi meninggalkan karin sendiri di hotel, ternyata Zaian pergi menuju teman-temannya yang berada di club malam. Saat Zaian tiba semua teman-temannya terkejut melihat kedatangannya, pasalnya Zaian tidak pernah ingin menginjakkan kaki di tempat-tempat seperti itu apa lagi mau minum-minum sampai mabuk. "Apa dunia akan kiamat sampai-sampai tuan Zaian yang terhormat menginjakkan kaki di sini," Ledek teman Zain yang bernama Hans
" Aku lagi butuh bantuan atau nasehat," Sahut Zaian
"Wah, wah! Apa aku tidak salah dengar," Ucap Hans merasa tidak percaya dengan apa yang Zaian katakan
"Aku seriu!"
"Memang masalahnya apa?" Tanya Sean
"Apa tentang wanita?" Tanya Hans dengan curiga, da di balas anggukan oleh Zaian.
Zaian pun mulai menceritakan semua masalahnya dengan karin mulai dari kuliah sampai pertemuan kembali mereka.
"Mendengar dari cerita mu, sepertinya wanita itu tidak benar-benar ingin melukai hatimu. Tapi kamu harus mencari tahu sendiri apa penyebabnya," Sahut Hans
"Iya, apa yang di katakan Hans ada benarnya. Jika dia memang ingin mencari pria kaya, lalu kenapa dia tidak pernah dekat dengan laki-laki mana pun saat bersama dengan kamu walaupun saat itu kalian hanya sebatas sahabat," Ucap Sean menerka-nerka
"Aku punya ide!" Sahut Hans memberi ide
Hans memberi ide, agar Zaian berpura-pura mabuk dan meracau di depan Karin agar ia bisa mengetahui bagaimana perasaan karin terhadap nya, kemudian mereka memercikkan sedikit alkohol ke tubuh Zaian, dan menyuruh Zaian meminumnya seteguk.
Alih-alih meminum, Zaian hanya memasukkan ke mulutnya dan mengeluarkannya kembali.
Flashback off.
Kembali ke Zaian yang sedang duduk di sisi Karin yang tertidur. 'Apa sebenarnya alasanmu melakukannya, lalu dari siapa kamu berusaha melindungi ku dan keluarga ku. Hatiku menjadi sakit mengetahui kebenaran ini, ternyata selama ini aku sudah salah paham padamu. Ternyata kamu lebih menderita dari pada aku," Batin Zaian
Keesokan harinya saat karin terbangun, ia melihat ke arah tempat tidur yang membuatnya heran. Pasalnya Zaian sudah tidak berada di sana, karin pun bangun dan mencari Zaian namun ia tidak melihat sosok itu.
"Huft! Dia kemana lagi," Keluh karin
"Di sini," Sahut Zaian, karin berjalan mendekat kearah Zaian sambil memarahinya
"Kamu bisa gak sih, kalau mau keluar bilang-bilang dulu! Aku itu panik tiba-tiba kamu itu suka pergi entah_," Ucapan karin terhenti saat tiba-tiba Zaian menarik tangannya dan mulai menc*um bibirnya.
Seketika saja mata karin membulat sempurna, ini sudah kedua kalinya Zaian menc*umnya dengan tiba-tiba.
"Baik aku akan selalu memberitahukan kemana aku akan pergi," Sahut Zaian setelah melepaskan c*umannya. Karin hanya bisa terdiam tanpa kata karena kelakuan Zaian.
Zaian meninggalkan karin yang masih berdiri diam, ia berjalan menuju kamar mandi sambil tersenyum lucu melihat tingkah karin yang diam tanpa kata bagai patung.
Saat Zaian masuk ke dalam kamar mandi, karin pun mulai tersadar.
"Zaian...!!!! Awas yah kamu!" Teriak karin saat tersadar.
Zaian yang mendengarnya hanya bisa tertawa lucu di dalam kamar mandi.
Karin sedang duduk di sofa saat Zaian keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk di bagian pinggangnya saja.
Karin yang melihat itu pun tidak bisa memalingkan pandangan karena kagum melihat otot pe*rut Zaian yang berukuran kotak-kotak itu. Zaian yang melihat hal itu, sengaja berjalan mendekati karin saat ia sudah berada di hadapan karin tanpa sadar karin menyentuh otot p*rut Zaian.
"Apa kau sangat suka menyentuhnya?" Ucap Zaian terkekeh lucu melihat kelakuan karin yang tanpa sadar menyentuhnya.
"Iya su_," Ucapan karin terhenti saat ia sadar dengan apa yang sedang ia lakukan, ia buru-buru memperbaiki posisinya sedangkan wajahnya yang memerah tidak bisa di sembunyikan.
Karin sangat malu dengan apa yang dilakukannya, karin merasa dirinya bagai wanita mesum.
"Apa kau ingin menyentuhnya lagi?" ucap Zaian di dekat telinga karin, yang membuat karin semakin malu.
Ia pun berlari menuju kamar mandi tanpa memperdulikan Zaian yang sedang tersenyum menggodanya.
"Hahahahah," tawa Zaian yang tidak tahan melihat tingkah lucu dari gadis pujaannya
Setelah karin masuk kedalam kamar mandi, Zaian segera mengenakan pakaiannya sebelum karin keluar.