NovelToon NovelToon
The Stoicisme

The Stoicisme

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Berbaikan
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Wahyudi0596

Shiratsuka mendecak, lalu membaca salah satu bagian esai yang ditulis Naruto dengan suara pelan tetapi jelas:

"Manusia yang mengejar kebahagiaan adalah manusia yang mengejar fatamorgana. Mereka berlari tanpa arah, berharap menemukan oase yang mereka ciptakan sendiri. Namun, ketika sampai di sana, mereka menyadari bahwa mereka hanya haus, bukan karena kurangnya air, tetapi karena terlalu banyak berharap."

Dia menurunkan kertas itu, menatap Naruto dengan mata tajam. "Jujur saja, kau benar-benar percaya ini?"

Naruto akhirnya berbicara, suaranya datar namun tidak terkesan defensif. "Ya. Kebahagiaan hanyalah efek samping dari bagaimana kita menjalani hidup, bukan sesuatu yang harus kita kejar secara membabi buta."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyudi0596, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 11

Bel sekolah berdentang, menandakan berakhirnya jam pelajaran hari itu. Suasana di lorong mulai ramai oleh siswa yang bergegas pulang atau menuju klub masing-masing.

Naruto baru saja memasukkan bukunya ke dalam tas, bersiap menuju ruang klub relawan, ketika langkah seseorang berhenti tepat di hadapannya.

Hayasaka Aoi.

Dia berdiri dengan ekspresi yang lebih tenang dibandingkan sebelumnya. Ada sedikit keraguan dalam sorot matanya, tetapi tidak lagi ada ketakutan atau kebingungan seperti sebelumnya.

Naruto mengangkat alis. “Ada yang ingin kau bicarakan?”

Aoi menggenggam ujung rok seragamnya sejenak sebelum menghela napas ringan. “Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih, Naruto.”

Naruto menatapnya, menunggu kelanjutannya.

“Aku tahu… kejadian ini mungkin bukan hal besar bagimu. Tapi bagiku, ini adalah sesuatu yang benar-benar mengubah banyak hal.” Aoi tersenyum kecil. “Aku dan Maho… mungkin belum bisa langsung kembali seperti dulu. Tapi setidaknya, sekarang aku bisa berbicara dengannya tanpa merasa ada tembok di antara kami.”

Ada kehangatan dalam nada suaranya, sekaligus sedikit kecanggungan yang wajar dalam proses memperbaiki hubungan yang sempat retak.

Naruto menyilangkan tangan di depan dada. “Itu bagus. Daripada tidak memulai sama sekali, lebih baik ada langkah kecil.”

Aoi mengangguk pelan, ekspresinya sedikit lebih cerah.

“Yah… aku juga sadar kalau aku bukan orang yang kuat dalam menghadapi hal seperti ini. Tapi aku ingin berusaha, setidaknya untuk tidak lari lagi.”

Naruto tersenyum tipis. “Kalau begitu, teruslah berusaha. Tidak ada salahnya mencoba.”

Aoi menatapnya sebentar, lalu tersenyum lebih lebar. Kali ini, senyum yang benar-benar tulus.

“Aku akan melakukannya.”

Setelah menganggukkan kepala sebagai tanda terima kasih, Aoi berbalik dan berjalan pergi.

Naruto mengamati punggungnya yang perlahan menghilang di antara kerumunan siswa. Setelah beberapa detik, dia menghela napas dan melanjutkan langkahnya menuju ruang klub relawan.

Meski masalah ini sudah selesai, dia merasa bahwa hari ini bukanlah akhir—melainkan awal dari sesuatu yang baru.

Yukino memandangi Naruto yang dengan santai menyeruput tehnya. Dalam diam, pikirannya berputar, mencoba merangkai ulang jalannya penyelidikan yang mereka lakukan. Awalnya, semua bukti mengarah pada Yamato dan Ouka. Tapi kemudian, Naruto tiba-tiba mengubah arah dugaan ke Shiraishi Maho—sesuatu yang bahkan dia sendiri tidak duga sebelumnya.

Keinginannya untuk memahami cara berpikir Naruto semakin kuat. Dia tahu bahwa Naruto bukan tipe orang yang asal menuduh tanpa alasan. Jadi, dengan hati-hati, dia mengajukan pertanyaan.

“Naruto… bagaimana kau bisa menyadari bahwa pelakunya adalah Shiraishi Maho?”

Naruto mengangkat alis dan menatap Yukino. Matanya sedikit menyipit, seolah sedang menimbang-nimbang apakah dia harus menjawabnya atau tidak. Setelah beberapa detik, dia akhirnya tersenyum kecil dan meletakkan cangkirnya ke meja.

“Intuisiku.”

Yukino mendesah pelan. “Naruto, aku serius.”

Naruto tertawa kecil sebelum menghela napas. “Baiklah, baiklah. Sebenarnya, semuanya bermula dari satu pertanyaan sederhana… kenapa seseorang mau repot-repot menyebarkan rumor tentang Yamato dan Ouka?”

Yukino mendengarkan dengan seksama.

“Biasanya, kalau seseorang menyebarkan rumor, ada dua tujuan utama: membuat orang lain percaya sesuatu yang tidak benar, atau menjauhkan seseorang dari sesuatu.” Naruto menatap Yukino dengan tenang. “Dugaan awal kita benar dalam satu hal—rumor ini memang dibuat untuk menjauhkan seseorang dari sesuatu. Tapi pertanyaannya, siapa target sebenarnya?”

Yukino mulai memahami ke mana arah pemikirannya.

“Kenapa rumor buruk itu tidak langsung menyerang Hayasaka, tapi malah menyudutkan Yamato dan Ouka?” lanjut Naruto. “Aku mulai berpikir… mungkin Yamato dan Ouka bukan pelaku, melainkan alat.”

Yukino terdiam. Dalam pikirannya, dia kembali mengingat senyum sarkastik Ouka saat melihat Yamato frustasi. Saat itu, dugaan mereka tertuju pada Yamato, tetapi…

“Lalu aku ingat sesuatu yang dikatakan Hayasaka.” Naruto menyandarkan punggungnya ke kursi. “Dia bilang dia sedang dekat dengan seseorang. Saat aku bertanya siapa, dia dengan malu-malu menyebut nama Fujimoto Kei.”

Itu adalah titik balik.

“Dan siapa Fujimoto Kei?” Naruto melanjutkan, menatap Yukino dengan tajam. “Mantan pacar Shiraishi Maho.”

Sekarang semua potongan itu mulai masuk akal.

“Jadi, siapa yang paling diuntungkan jika Hayasaka Aoi terjebak dalam situasi buruk?” Naruto menyeringai tipis. “Siapa yang ingin melihatnya menderita setelah mendapatkan sesuatu yang dulunya dia miliki?”

Yukino menghela napas pelan. “Shiraishi Maho…”

Naruto mengangguk. “Tepat. Dia ingin menghancurkan ketenangan Hayasaka. Tapi kalau dia menyerang secara langsung, itu akan terlalu mencolok. Jadi, dia menyebarkan rumor tentang Yamato dan Ouka, menciptakan ‘hujan’ yang akan membuat Hayasaka basah kuyup dalam badai yang dia ciptakan sendiri.”

1
Tessar Wahyudi
Semoga bisa teruss update rutin, gak apa-apa satu hari satu chapter yang penting Istiqomah. semangat terus.
Eka Junaidi
saya baca ada yang janggal, seperti ada yang kurang. coba di koreksi lagi di chapter terakhir
Nekofied「ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ」
untung bukan sayaka 🗿
Tessar Wahyudi: ah nanti terjawab seiring cerita berjalan
Nekofied「ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ」: walaupun masih bingung 🗿 mc nya renkarnasi atau bukan
total 3 replies
Eka Junaidi
Masih dipantau, semoga gak macet seperti karya lainnya. atau semoga semuanya bakal di lanjutkan lagi.
Eka Junaidi
Itu sinar matahari pagi atau sore, kok dia akhir Naruto menemukan dokumen Yamato hanya dalam waktu satu jam setengah. jika Naruto Dateng pagi jam setengah enam, setidaknya waktu baru menunjukkan pukul tujuh pagi. jadi itu adalah typo.
Eka Junaidi
mantap, semangat nulisnya bro
anggita
like👍pertama... 👆iklan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!