NovelToon NovelToon
Perjalanan Dewa NPC Ke Berbagai Dimensi

Perjalanan Dewa NPC Ke Berbagai Dimensi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Menjadi NPC / Dunia Lain
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: AHMU

Di seluruh alam semesta ini banyak sekali mahkluk hidup, termasuk manusia. Tapi ini bukan tentang kisah manusia melainkan kisah sang NPC Dewa yang berkelana ke berbagai Dimensi dan bertemu banyak makhluk hidup, YA anda tidak salah baca! Disini memang akan menceritakan NPC Dewa.
Kisahnya berawal dari dimensi (dunia) para dewa mulai hancur gegara kekuatan misterius yang membuat retakan besar dan banyak di dimensi para dewa.
Bagaimana para dewa bisa mengembalikan dimensi mereka menjadi utuh kembali?
Segera baca novel ini untuk mendapatkan lanjutannya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AHMU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PELAJARAN PERTAMA

*Pagi Hari*

Dikamar Flavio yang hening saat ini, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari arah pintu masuk/keluar kamarnya, Flavio bangun dan memeriksanya dan dia melihat kalau ada tiga orang berada didepan pintu kamarnya, dia kebingungan karena dia belum ada interaksi dengan siswa siswi di lingkungannya jadi dia berpikir apa yang mereka lakukan disini? Apa aku berbuat salah? Pikirnya.

Flavio:"Maaf! Ada urusan apa ya datang sepagi ini?"

Kazu:"Maaf kalau mengganggu! tapi kami hanya ingin memeriksa kamar sebelah kami, yaa hitung-hitung untuk saling mengenal saja, Karena kita akan jadi teman mulai dari sekarang."

Flavio:"Jadi teman ya,kalau gitu silahkan masuk." Membuka lebar pintu kamarnya lalu mengarahkan mereka untuk masuk.

Mereka bertiga pun masuk kedalam kamar Flavio yang didalamnya masih kosong,kotor, berantakan. Dan hanya ada kamar tidur disana.

Flavio:"Maaf kalau kotor sebenarnya aku baru tiba malam tadi jadi belum sempat aku membersihkannya, sekali lagi maaf ya!" ucapnya dengan tersenyum melihat ketiganya.

Asahi:"Tidak! tidak apa-apa! kamar kami juga berantakan kok, soalnya ada mereka berdua yang selalu memberantakkan nya." Bercandanya sambil menunjuk Kazu dan isamu dengan jari mulusnya.

Isamu:"Hehe! soalnya kan kami tidak bisa bersih-bersih sebersih kak Asahi." Jawabnya sambil mendorong dorong pelan tubuh Asahi.

Kazu:"iya! dia selalu bersih orangnya, baju yang dipakai sehari saja dia langsung cuci." kisahnya pada vio.

Asahi:"Itukan gara-gara kita yang baru selesai menjalankan tugas dari senior Auva." Jawabnya sambil melipat kedua tangannya ke dada.

Kazu:"iya ya!kita sangat berjuang keras demi melewati rintangan seleksi ini hahh!" Kazu menghela nafas panjang.

Flavio:"Seleksi? memangnya kita pernah melakukan seleksi?kapan?" Vio memiringkan kepalanya karena bingung kenapa Kazu bilang seleksi?.

Asahi:"Astaga! Jadi kau tidak tahu maksud dari senior Auva, itu menjelaskan kenapa kau bereaksi seperti tadi." Ucap Asahi dengan nada terkejut melihat vio tidak tahu menahu maksud dari senior auva bahwa ujian masuk akademi bukan dari mengukur kemampuan dan kekuatan! Melainkan mengukur seberapa cepat dan handal seseorang mengurus misi yang sangat sulit kepada mereka.

Flavio:"Jadi kapan kita pernah melakukan seleksi?" Tanyanya sambil menggaruk kepalanya.

Asahi:"Itu ketika kita berkumpul di lapangan utama yang kita disuruh memburu monster, ingatkan!"

Flavio:"ohh yang itu! sekarang aku ingat."

Kazu:"hahaha kau ini sedikit pelupa ya! Oh ya Flavio apa kau semalam ada bicara dengan seseorang? soalnya aku mendengar ada suara-suara ketika kemarin malam saat kami ingin tidur hehe."

Flavio:"oh yang itu aku.........gawat! Apa yang harus kukatakan pada mereka."

Kazu:"Kenapa berhenti?"

Flavio panik tak terkira karena mendengar ucapan Kazu, saat ini dia hanya terdiam mematung disana dan sekarang Kazu, isamu, Asahi memandangi Flavio dengan wajah curiga, "Apa yang dia sembunyikan?" Dalam pikiran mereka bertiga.

Sistem:"Tinggal katakan saja pada mereka kalau kau menggunakan Sihir Tingkat 2 Elemen Angin: Lantunan Angin, selesai masalahmu."

Flavio:"A....aku tadi malam melakukan percakapan dengan temanku, kami menggunakan Sihir Tingkat 2 Elemen Angin: Lantunan Angin, Makanya aku dikira bicara sendiri hehe." Jawabnya dengan mengetuk kepalanya sambil lidahnya terjulur >_<

Kazu:"Jadi begitu, maaf kalau mengganggu privasi, aku hanya penasaran." Kazu pun membungkuk untuk minta maaf.

Flavio:"Tidak apa, aku juga akan melakukan hal yang sama jika aku jadi kau:) huhh! Selamat!"

Kazu:"Kalau begitu kami akan kembali ke kamar kami, mau bersiap ke kelas secepat mungkin karena kami ingin memilih bangku yang bagus hehe."

Flavio:"Aku juga akan bersiap, Apa kita bisa berangkat bersama nanti?"

Kazu:"Tentu, tentu saja bisa. Kami akan mandi dulu, tunggu saja nanti didepan pintu gerbang."

Flavio:"Baik akan kutunggu."

*Satu jam kemudian*

Didepan pintu gerbang Flavio menunggu sangat lama disana karena menunggu Kazu,Isamu,dan Asahi belum kunjung datang.

Sistem:"Lucu sekali! Dewa disuruh nunggu, hadeh! Nasib punya iQ dibawah rata-rata."

Flavio:"Apa kau bilang? iQ ku dibawah rata-rata! Apa itu benar? kan aku juga bisa dibilang jenius".

Sistem:"iya jenius! jika dibandingkan dengan anak kecil."

Flavio:"Apa! anak kecil!?aku ini bisa dibandingkan dengan orang dewasa tahu."

Sistem:"Tidak sadar diri! Kau itu baru berumur beberapa hari, memang benar kau bisa dikatakan jenius tapi itu karena sihir manipulasi tubuh mu itupun hanya meningkatkan iQ sampai umur 11-14 tahun saja, kau juga belum mencerna seluruh pengetahuan yang aku ajarkan padamu makanya kau masih terbilang dibawah rata-rata. Apa kau tidak pernah bercermin? kau itu seperti orang umuran 17 tahun ke atas."

Flavio:"Jadi aku harus terus belajar?"

Sistem:"Ya kau harus terus belajar sampai iQ mu seimbang dengan penampilan umurmu."

Flavio:"Oke aku akan belajar dengan giat."

Sistem:"Itu baru semangat! itu temanmu datang."

Kazu:"Maaf terlambat! Ini si Asahi berdandannya terlalu lama." Ucapnya dengan terengah-engah karena baru sampai disana dengan berlari.

Asahi:"Eh!aku yang disalahkan hmph!" Melipat kedua tangannya dan memalingkan wajahnya.

Isamu:"Ayo kita berangkat." Ajaknya yang juga masih terengah-engah.

Flavio:"Ayo!!"

*Di kelas*

"Aku yang ini."

"tidak ini punyaku."

"hei minggir itu punyaku."

"seharusnya itu punyaku."

"apa kau bilang?mau berkelahi ya."

"ayo siapa takut."

Kata-kata yang dikeluarkan para siswa siswi yang sedang rebutan tempat duduk.

Asahi:"Banyak juga yang datang awal ya!" melihat sekeliling dengan ragu.

Isamu:"Iya sepertinya kita akan duduk paling belakang hahh!" Ucapnya diiringi hembusan nafas kecewa.

Ditengah keributan itu,datang tiga wanita cantik dan mereka duduk berjajar di bangku paling belakang didekat jendela.

"Hei lihat itu primadona kelas kita."

"Suatu kebanggaan kita bisa memiliki primadona secantik mereka."

"Yah mereka sangat cantik! andaikan saja aku jadi pacar mereka."

"Apa kau gila? katanya masing-masing dari mereka sudah punya pacar dan pacar mereka itu satu orang yang sama."

"Apa? enak sekali laki-laki itu sampai-sampai bisa berpacaran dengan primadona kita."

"Hmph! paling orang itu menggunakan Sihir Tingkat 7 Elemen Kegelapan: Pemikat Hati. Supaya bisa berpacaran dengan mereka."

"Hei jangan bicara sembarangan, sihir pemikat hati itu adalah sihir yang sudah dilarang untuk digunakan, jika ketahuan memakainya orang itu akan di eksekusi didepan publik tahu."

Orang-orang yang bergosip itu tidak tahu bahwa orang yang dibicarakan itu ada disamping mereka.

Kazu:"Flavio! apa kau kenal dengan laki-laki play boy yang mereka bicarakan." Tanyanya sambil menepuk belakang badan vio.

Flavio:"Hahaha mungkin aku kenal dengannya😅." Jawabnya dengan senyuman ragu.

Asahi:"Serius! siapa orangnya?" Asahi penasaran dengan orang itu lalu mendekati vio karena penasaran.

Mendengar ucapan Vio para murid yang bergosip tadi langsung mendekat ke arah Vio dengan sangat cepat.

"Apa kau kenal orangnya siapa?siapa? katakan padaku."

"Iya iya, katakan padaku juga."

"Aku juga mau tahu."

"Hei minggir aku ingin mendengarnya juga."

Flavio:"Bagaimana mengatakannya ya."

Riuh sesak itu membuat para primadona berjalan kearah tempat mereka bergosip berada dan seketika mereka bertiga langsung meraih tangan Vio lalu mendudukkannya ditempat mereka bertiga duduk.

"Apaaaaaa JADI DIA PACARNYA." Teriak para murid yang terkejut karena ternyata Vio adalah pacar dari primadona mereka yang tidak lain adalah Arelia,Arinka dan Alevia.

Alevia:"Jadi kau juga sekelas dengan kami ya." Tanyanya sambil memegangi tangannya vio.

Arinka:"Yey Vio sekelas dengan kita! bagus kan Arelia?!" Tanya Arinka yang melompat lompat karena kegirangan.

Arelia:"Iya bagus!" Sahutnya dengan menundukkan kepalanya karena malu.

Arinka:"Loh kok bicaranya pendek sekali, apa kamu tidak suka Vio ada disini?" Godanya Arinka.

Alevia:"Apa benar begitu Arelia, ish ish ish tidak baik, tidak baik."

Arelia:"Bukan, bukan begitu maksudku tapi..." Sanggah nya yang terlihat menutupi wajahnya yang sedikit merah.

Alevia:"Tapi apa memangnya?"

Arelia yang tidak sanggup menahan malunya itu langsung pergi meninggalkan mereka bertiga menuju entah kemana.

Arinka:"Yah kak Arelia nya jadi pergi deh."

Alevia:"Tidak apa, nanti dia akan kemari lagi yang terpenting sekarang adalah kau Vio."

Flavio:"Siapa? Aku? Kenapa?" Vio bingung karena pertanyaan Alevia lalu menunjuk dirinya sendiri dengan bingung.

Alevia:"iya siapa lagi, mereka?" Tunjuk Alevia ke arah para kerumunan siswa yang sedang memperhatikan mereka bertiga dari tadi.

Para siswa itu langsung terbaring lemas tak berdaya.

"Hei hei, Dia tadi menunjuk ku loh."

"Tidak, kau pasti salah lihat! yang dia tunjuk itu aku."

"Enak saja, yang dia tunjuk itu aku."

"Walaupun dia menunjuk ke arahmu tapi dia melihat padaku."

"Tidak! dia tadi melihat ku."

"Tidak itu aku."

"itu aku."

*****

Flavio:"Jadi apa mau kalian bicarakan?"

Alevia:"Apa kau tahu apa yang terjadi saat di istana raja iblis?"

Flavio:"Memangnya kenapa?"

Alevia:"Karena setelah kami berhasil keluar dari istana raja iblis kami jadi terkenal sekarang ini, makanya kami di sebut-sebut sebagai primadona tadi! Dan karena kami cantik sih."

Flavio:"Oh jadi begini! saat kita terperangkap di istana raja iblis kalian diselamatkan oleh seorang berjubah aneh yang menggunakan Sihir Tingkat 10 Elemen Cahaya: Pedang Putih Titisan Dewa, makanya kita berhasil selamat, oh iya! saat orang itu selesai mengalahkan raja iblis aku diberi kotak kecil yang bisa memasukkan segala macam benda didalamnya, jadi aku ambil semua harta raja iblis yang berharga saat itu lalu membawa kalian pulang."

Alevia:"Apa? diselamatkan? sihir tingkat 10! pedang putih titisan dewa! kotak kecil! harta raja iblis! Apa itu yang terjadi?" Tanyanya dengan terkejut tidak percaya dengan ucapan vio.

Flavio:"Iya itu yang terjadi."

Alevia:"Apa kau tidak berbohong?"

Flavio:"Iya semua yang ku katakan itu benar..... sungguh."

Sistem:"Apa itu yang terjadi?"

Flavio:"Lah kan kataku tadi kalian diselamatkan bukan kita diselamatkan itu tandanya aku lah yang menyelamatkan, seseorang menggunakan sihir tingkat 10 itu juga aku walaupun aku tidak menggunakan sihir Tingkat 10 sih. Aku diberi kotak kecil itu berarti tangan kanan ku memberikan kotaknya ke tangan kiriku, jadi aku tidak berbohong kan?"

Sistem:"ya ya ya kau benar! kau selalu benar. Kadang-kadang saja pintarnya muncul."

Flavio:"Apa kau bilang?"

Sistem:"bez bez oh salah sambung dadah."

Flavio:"huh dasar dia itu."

Arinka:"Apa yang kau bicarakan Vio?"

Flavio:"Bukan apa-apa hanya bicara sendiri saja."

Arinka:"ooh oke kalau gitu." Jawab arinka yang saat ini duduk disampingnya vio.

Flavio:"Kemana Alevia pergi?" Tanya vio karena tidak melihat Alevia di bangku nya.

Arinka:"Kamu tidak ingat? Tadikan kak Alevia bilang kalau dia ingin pergi ke kantor kepala akademi (kepsek)"

Flavio:"Tadi aku melamun sedikit jadinya tidak dengar hehe!"

Arinka:"Hmm! Kesempatan! Kakak Vio pasti lelah makanya melamun, Apa kakak Vio mau aku bantu menghilangkan rasa lelahnya kakak Vio?" Ucapnya lalu memegang tangannya vio.

Flavio:"Mungkin aku sedikit lelah, Lalu bagaimana cara menghilangkan rasa lelahnya." Tanyanya dengan menggenggam balik.

Arinka:"Tangan kak Vio sini aku arahin."

Flavio:"Huh? Ini! Arahin kemana?"

Setelah itu Arinka mengarahkan  tangan Vio ke oppai nya dan menggerakkan tangan Vio untuk meremasnya.

Remasan demi remasan, cengkraman demi cengkraman dilakukan Vio dengan semakin keras.

Kadang Arinka mendesah keenakan sambil menggigit bibirnya yang pink itu.

Arinka:"Kak Vio apa rasanya empuk?" Tanyanya yang menutup mulutnya untuk mengurangi desahan.

Flavio:"Em! Empuk, sangat empuk. Sepertinya rasa lelahnya mulai hilang." (Padahal tidak lelah sama sekali).

Ditengah-tengah rasa enak itu mereka berdua tersadar bahwa masih ada orang di kelas, Lalu mereka langsung menghentikan kegiatan mereka dan duduk dengan tenang.

"Dunia serasa milik berdua."

"Iya kita seperti patung tak berdaya."

"Ugh! Hati ku sakit melihatnya tapi nafsuku naik melihatnya."

"Sungguh pemandangan yang menakjubkan."

Mereka pun pingsan sambil mengeluarkan darah di hidung mereka (mimisan).

"Aaaaa! Rasanya aku ingin oppaiku dipegang dia juga."

"Iya aku juga ingin."

"Dia sangat tampan ya."

Para murid siswi juga ikut-ikutan terbaring di lantai lalu membayangkan hal negatif.

Arinka:"Nanti kita lanjutkan di kamarku ya kakak Vio!" Bisik Arinka ditelinga Vio yang saat ini melihat kebawah karena malu.

Flavio:"Apa? melanjutkan! i...iya mungkin."

Disaat situasi sedang kacau, datang lah pak guru ke kelas mereka.

Guru:"Selamat pagi sem.......... Eh apa yang terjadi disini? Kenapa murid laki-laki pingsan dan murid perempuannya terbaring sambil tersenyum begitu? hei kalian berdua apa yang terjadi disini?"

"Itu..... Begini pak" Kata Arinka yang mulai menjelaskan.

*Beberapa kata kemudian*(semua murid sudah bangun)

Guru:"Aku paham sekarang. Arinka dan Flavio! kalian boleh-boleh saja melakukan hal-hal romantis begitu tapi ingat tempat juga ya!" Ucap pak guru dengan ciri khas kepala botaknya.

"Baik pak." Saut Arinka dan Vio yang duduk berdekatan. (Kebetulan susunan mejanya dua kebelakang jadi didekat jendela Vio sama Arinka dan disebelahnya Arelia sama Alevia).

Guru:"Baik kita akan mulai pelajarannya. Pertama Tama saya mau tanya sama kalian, Apa itu kekuatan sejati?"

"Kekuatan sesungguhnya pak."

"Punya kita sendiri pak."

"Kekuatannya tidak bisa diambil orang lain pak." Saut beberapa murid.

Guru:"Benar, Apa yang kalian katakan semua benar.

Jadi kekuatan sejati adalah kekuatan yang muncul saat kita terlahir di dunia, itu seperti bagian dari tubuh kita. Tidak bisa dihilangkan, tidak bisa diambil, dan tidak bisa diubah. Didunia ini, kekuatan sejati bisa dianggap kekuatan kita sendiri, tidak seperti sihir lainnya yang bisa dipakai semua orang, kekuatan sejati bisa dianggap sihir dan sihir kekuatan sejati berbeda-beda setiap orangnya, mereka seperti roda keberuntungan.

Di seluruh makhluk hidup yang ber kecerdasan, semuanya memiliki kekuatan sejati, Lalu di setiap orang hanya memiliki satu kekuatan sejati saja tapi kadang ada orang yang beruntung mendapatkan dua kekuatan sejati. Jadi murid-murid apa ada pertanyaan?"

"Ada pak."

"Iya, apa itu?"

"Jadi begini....."

*Di tempat duduk Vio dan Arinka*

"Arinka! bisa bicara sebentar?" Ucap Vio yang saat ini memegang tangan Arinka.

"Iya ada apa kak?" Balas Arinka yang mendekatkan wajahnya ke wajah Vio, wajah mereka saat ini hanya berjarak 10 cm.

"Jadi begini! Aku dengar kalian bertiga jadi primadona sekolah karena cantik dan kuat karena berhasil selamat dari istana raja iblis, 'kan?"

"Iya!!"

"Pada saat kapan kalian dijadikan primadonanya?"

"Loh kak Vio tidak tahu! Kami jadi primadonanya saat sampai di akademi pada malam hari tadi, memangnya kak Vio kemana, bukannya kak Vio ya yang mengantar kami ke akademi?"

"Ah itu! Memang aku yang antar tapi aku mengantarnya sampai rumah warga didekat akademi saja hehe."

"Oh jadi gitu ceritanya, Memang benar sih saat aku bangun aku hanya melihat yang mengantarkan kami adalah seorang wanita tua."

"Jadi! kenapa kalian bisa jadi primadona sekolah?" Kata Vio yang saat ini memegang kedua bahunya Arinka.

Arinka:"Jadi begini! Saat kami sudah sampai akademi kami disambut banyak murid yang  penasaran dengan siapa yang berhasil selamat dari istana raja iblis."

Flavio:"Kenapa mereka bisa tahu kalian berhasil selamat dari istana raja iblis?"

Arinka:"Apa kak Vio lupa masih ada satu orang dalam party kita yang kita tinggal di luar istana."

Flavio:"Maksudnya Kazuya yang penggal kepala bawahnya ya."

Arinka:"iya Kazuya yang itu, sepertinya saat kita masuk kedalam istana dia pasti kembali ke akademi untuk memberitahu semua nya makanya saat kami sampai di akademi sudah ada banyak orang yang menunggu. Dan sekarang banyak murid laki-laki yang mencari kesempatan untuk akrab dengan kami, makanya banyak orang yang Menganggap  kami sebagai primadona sekolah, oh ya kadang ada juga murid perempuan yang datang ke kami, katanya sih untuk belajar bersama."

Flavio:"Sekarang aku mengerti kenapa kalian banyak disukai ternyata karena itu."

Arinka:"Walaupun mereka menyukaiku, aku tidak pernah suka mereka karena yang aku suka itu hanya kak Vio saja hihi" Tawa Arinka sambil memeluk tubuh Vio dengan erat.

Para murid yang mendengar tawa Arinka yang agak kencang itu berbalik ke arah belakang untuk melihat apa yang terjadi, dan mereka pun berteriak tak karuan karena melihat Arinka yang tengah memeluk Vio.

Guru:"EHEM! Flavio, Arinka,ini peringatan terakhir jika kalian melakukannya lagi, kalian keluar dari kelas bapak." Ucap guru botak dengan tegas.

"BAIK PAK." Ucap mereka berdua yang telah melepaskan pelukannya dengan wajah mengarah kebawah.

"Kita lanjutkan ya." Kata pak guru yang berbalik kearah papan tulis.

*Jam istirahat*

"Kak Vio, kok kak Arelia sama kak Alevia tidak masuk kelas ya tadi." Tanya Arinka sambil memeluk tangan Vio.

"Mungkin mereka ada urusan makanya tidak masuk kelas."

"Mungkin begitu, ayo kak kita ketaman mungkin kita bakal ketemu kak Arelia nanti."

"Ayo." Mereka pun ketaman untuk mencari Arelia.

1
Mujahid
ditunggu lanjutannya, author😁🙏
Akina
Jadi terinspirasi untuk menulis sendiri.
Odalis Pérez
Keren banget sih, Plot twist-nya bikin baper!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!