NovelToon NovelToon
Doris Hart 2

Doris Hart 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Perperangan / Cinta Murni
Popularitas:920
Nilai: 5
Nama Author: Febby Sadin

Sebuah kisah tentang seorang yang telah dikutuk menjadi Tua sejak lahir. Dimana segala yang melekat dalam dirinya mengandung misteri di balik apa yang membuatnya berbeda.....

Novel Doris Hart 2 ini merupakan kelanjutan kisah dari Doris Hart yang pertama.

Kutukan, Sihir dan Cinta selalu berkecimpung di dalam kehidupannya.....

Dapatkah Doris hidup dengan Uzda Masson seorang yang telah membuatnya berubah menjadi sosok manusia yang sesuai dengan usianya seperti sekarang ini?

Uzda yang di cintai nya belum pernah dapat bersama dengan Doris karena banyak hal yang menghalangi keduanya. Apakah itu? dan bagaimana kah Doris menghadapi nya?

Baca kisahnya sampai tamat! tinggalkan jejak kalian yang membaca kisah ini dengan cara dukung author melalui vote, nilai, like, subscribe, follow dan komentar.

Disarankan untuk membaca Doris Hart yang pertama dulu ya 😊

happy reading 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maafkanlah aku...

Pagi yang begitu cerah, seluruh penduduk hutan Montrose menyambutnya dengan antusias. Mengisi pagi pertama, setelah musim salju dari sihir Circle, dengan kegiatan sebagaimana biasa. Semua orang berlalu lalang ke tempat tujuan masing-masing. Ada yang berdagang, dan lainnya.

Doris duduk santai di tangga tempat persinggahan nya, orang-orang yang berlalu lalang saling menyapa padanya, membuatnya tiada henti selalu terlihat tersenyum, gundah gulana hawa kemarin malam pun seolah hilang di renggut keceriaan di pagi yang cerah itu.

Dan dari jauh, senyum manis terlempar untuknya, membuat Doris sedikit memicingkan mata. Dan setelah orang yang memberikan senyuman itu semakin mendekat, Doris pun langsung tersenyum pula.

Dan terlihatlah bagaimana orang itu berjalan, begitu anggun, rambutnya yang melambai ke kanan kiri berpadu dengan cara berjalannya, dan perlahan terdengar suara sapaan darinya.

"Assalamualaikum...."

"Waalaikumsalam...." jawab Doris, sambil berdiri dari duduknya, hendak mempersilahkan tamu-tamunya masuk. Tapi seketika itu Houdynn menolak dengan lembut.

"Maaf, saudara ku. Bukannya aku tidak mau masuk untuk berbincang lebih lama lagi denganmu... tapi sepertinya masa silaturahmi ku dilanjutkan sewaktu-waktu saja.... Aku harus pulang..." ucap Houdynn, senyumnya tak kunjung pudar.

Doris perlahan menggeleng, "Oh, saudari ku.... Andai aku bisa, aku akan menciptakan rumahmu dekat denganku, agar tak ada penghalang antara persaudaraan kita, tak juga waktu...." ucap Doris.

"Kak Houdynn!!!" tiba-tiba Cloe berteriak dari kejauhan, dan setibanya di depan Houdynn dia langsung memeluk erat kakaknya itu.

"Aku menyesal kak... Aku menyesal...."

Perlahan Houdynn melepaskan pelukannya, lalu menggeleng. "Tidak ada yang perlu disesalkan, Cloe..."

"Kalau begitu... Bolehkah aku ikut dengan mu? Pulang ke La Jolla, California...?"

Mendengar permintaan Cloe, Houdynn langsung mengerutkan kening, lalu berbisik, "Tapi....bukankah..."

"Maukah kau mengalami penyesalan sampai dua kali?" tiba-tiba Doris memotong, membuat Houdynn dan Cloe secara bersamaan menatap Doris.

"Bagaimana bila aku yang kini kecewa padamu, bila kau melangkah menjauhi hutan ini?" lalu Doris menumpuk kedua tangannya di depan dada dan mengalihkan pandangan, "Tapi tak apa... kalau kau mau menyesal untuk yang kedua kalinya...."

Mendengarnya Cloe semakin mengerutkan kening. Lalu Doris menatap Cloe,

"Namamu Cloe, kan?" dan kemudian Doris merentangkan kedua tangannya.

Sedangkan Cloe yang kini mulai paham dengan maksud Rajanya, dia pun tak segan langsung memeluk Doris.

"Oh, Raja! Aku begitu mengagumimu...." ucap Cloe, suaranya hampir tak terdengar, karena berpadu dengan suara tangisnya.

Sedangkan Doris dan Houdynn pun langsung tersenyum.

"Bagaimana, sudahkah berpamitan nya?" dari belakang Thorn memulihkan suasana.

Doris dan Cloe pun melepaskan pelukannya, sedangkan Houdynn hanya mengangkat bahu. "Jawabannya ada di tangan saudara ku, tuan Thorn...." ucap Houdynn.

Doris pun mengangguk, "Ya, Ayah.... Sementara ini Houdynn pulang bersama ayah saja. Aku insyaallah menyusul, dan ... Dengan Cloe, mulai saat ini dan detik ini dia ku angkat menjadi wakil ku menggantikan kedudukan Alfred. Dan mulai sekarang, kau telah menjadi penduduk resmi hutan ini! Bukan orang asing lagi..." ucap Doris, sambil menepuk lembut pundak Cloe. Sedangkan seketika itu Cloe kembali memeluk Doris semakin erat.

"Oh, Raja! Kau bagaikan kakakku sendiri...." ucapnya kemudian.

Setelah itu, Doris dan Cloe pun mengantarkan Thorn dan Houdynn sampai ujung pintu terowongan hutan Montrose.

Setelah saling membalas salam, Doris pun langsung menatap Cloe.

"Bolehkah aku tahu apa maksud dari ucapanmu tadi malam, bahwa kakakmu mau menunjukkan keasliannya di depan seluruh penduduk hutan ini?!"

"Hem! Raja belum tahu, kalau kak Houdynn itu orang yang sangat ahli dalam menafsirkan mimpi, membaca keadaan, meramal kejadian, dan lahir dalam berperang mengayunkan pedang dengan macam apapun?"

Doris pun menggeleng, "Tapi... Apakah hal itu benar?!"

"Dia adalah guruku nomor satu, Raja! Maka dari itu saat perang terjadi, aku begitu paham dimana saat masih ada sihir dan tiada nya sihir yang membelenggu hutan ini ..."

Doris mengangguk paham. Lalu mereka pun kembali masuk ke hutan.

...****************...

"Sejak saat itu, aku mulai bisa perlahan mengajarkan hal-hal yang tidak Cloe ketahui. Dan setelah kurasa dia telah sanggup menjaga hutan Montrose, aku pun mulai berani meninggalkan dia.... Dan dia bisa memahami ku, dia tahu kalau aku mulai rindu akan Oak Park, Illionis. Tapi dia tidak tahu, apa yang sebenarnya ku rindukan...."

Doris berhenti sejenak, kini dia yang berkali mengusap air matanya. Dia tak menyadari di belakangnya kini Uzda semakin tersedu mendengarkan cerita-ceritanya. Lalu Doris pun melanjutkan.

"Namun, sesampainya di Oak Park, Illionis. Aku mulai mencium hawa yang begitu menusukku. Dan... Seusai dari solat di masjid, aku langsung bertanya pada ayah. 'Akankah ada yang berubah selama ku pergi?' saat itu juga, aku baru menyadari... Ternyata dia, belahan jiwaku menghilang lagi. Dan sungguh!...." Doris semakin tersedu,

"Aku....aku tak tahu lagi ..harus bagaimana...."

Doris benar-benar tak sanggup lagi melanjutkan ceritanya, dia menunduk lemas. Jemarinya memijat kening, kepala semakin terasa pusing.

Dan seketika itu, Uzda langsung beranjak dari tempatnya berbaring, perlahan dia berjalan dan tepat di depan Doris kedua tangannya menelungkup di depan dada.

Dan seketika itu pula, Doris pun langsung menatap terkejut. Dan saat Uzda hendak berkata, "Maafkanlah aku...." Doris langsung memotong,

"Sst!!! Kau tidak bersalah .." ucap Doris. Sambil telunjuknya berada di depan mulut.

Dan kini Doris yang menelungkupkan kedua tangannya di depan dada. Uzda tahu apa yang akan diucapkan Doris sama persis seperti apa yang diucapkannya.

Uzda langsung menggenggam tangan Doris sambil perlahan menggeleng. "Tidak, Doris.... kita tidak bersalah tapi kita juga tidaklah benar..."

Dan setelah mendengar pernyataan Uzda, tanpa sengaja secara bersamaan mereka berkata.

"Maafkanlah aku..."

"Maafkanlah aku..."

Dan seketika itu pula keduanya pun tersenyum. Saat Uzda menyadari tangannya telah menyentuh tangan Doris, dia pun segera menyingkirkan tangannya. Uzda pun tersipu.

Saat Uzda kembali berbaring di tempatnya, Doris pun berkata, "Uzda..." panggilnya.

Uzda pun menoleh, "Hem...."

"Aku tak ingin lagi melihatmu menghilang dari tatapan kedua mataku ....."

Uzda menatap satu, "Tapi... Bukankah kalau tiga kali sunah rasul....?" canda Uzda, sambil menahan tawa.

Sedangkan kini dia melihat raut wajah Doris manyun. Uzda pun menghibur, "Aku hanya bercanda...."

Dan setelah lama terdiam, adzan pun terdengar mengumandangkan. Doris kemudian berpamitan pulang.

"Cepatlah sembuh, akan ku tunjukkan kau suatu tempat!" ucap Doris, sambil menutup pintu, Uzda hanya tersenyum.

...****************...

Tok! Tok! Tok!

Uzda tersenyum, lalu dia menatap ke arah pintu dan memanggil, "Doris....." dia mengira Doris sedang bercanda.

"Excuse me, ada surat untuk anda ...." ucap orang dari luar pintu.

Dalam sejenak Uzda tercengang, karena dia telah salah orang. Namun kemudian dia segera beranjak dari tempat pembaringannya, dan bergerak membuka pintu.

Setelah terlihat olehnya, ternyata memang benar orang yang datang hanyalah pengantar surat.

"Untuk saya?" tanya Uzda, masih tidak percaya. Saat pengantar surat itu menyodorkan surat padanya.

Dan pengantar surat itu pun mengangguk, sambil berkata. "Dari perusahaan PMP...." lalu pengantar surat itu pun mengundurkan diri. Uzda hanya mengangguk, dah perlahan sambil berjalan menuju tempatnya terbaring, dia bolak-balik pembungkus surat itu.

"PMP .... Bukankah ini tempat penertiban karya tulis?" lalu Uzda duduk di salah satu kursi di ruangan tempatnya dirawat itu. Dan perlahan jemarinya membuka, surat itu, dia pun mulai membaca, dan seketika itu Uzda begitu serius membacanya, meresapi tiap tulisan yang dituliskan di lembaran kertas itu. Hingga membuat kedua matanya kini tak mampu berkedip.

Setelah membaca, Uzda pun melihatnya kembali, dia kemudian menyimpan suratnya itu dibawah bantal.

Dia kemudian mendekati jendela ruangan itu, dia tatap langit. Dia mulai berbisik pada angin.

"Baru sedetik kita bertemu, kini giliranku yang akan berbuat kesalahan, meski ini bukan suatu kesalahan. Tapi pi aku merasa akan melakukannya, menghilang dari tatapan kedua matamu untuk yang ketiga kalinya, sebagaimana yang ku canda kan padamu....

Mungkin ini yang terbaik, dan.... Maafkanlah aku... Bila aku tak mampu memenuhi kebutuhan permintaanmu, maafkanlah aku... Bila besok telah tak kau temui lagi diriku, dan maafkanlah aku.... Ajakanmu akan terenggut oleh menghilang nya aku.... "

Sesegera mungkin jemarinya mengisap air matanya yang telah membasahi pipinya. Lalu dia pun cepat-cepat beranjak dari rumah sakit itu menuju perusahaan PMP.

...****************...

1
Sholahuddin Bara
bagussss
Sholahuddin Bara
mantap
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
baguss author 👍🏻👍🏻
Sholahuddin Bara
bagus
Sholahuddin Bara
mantap
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
lanjut author 👍🏻👍🏻
Sholahuddin Bara
bagus
Sholahuddin Bara
👍👍 bagus author
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
lanjut author 😊
Sholahuddin Bara
bagus banget
Sholahuddin Bara
bagus banget author
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
bagus author 👍🏻👍🏻
Sholahuddin Bara
bagus banget 🤗
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
bagus author 👍🏻
Sholahuddin Bara
sangat bagus author👍
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
lanjut author Semakin penasaran nihh/Hey/
Sholahuddin Bara: wkwkwkwk pdo
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂: gk seh GK tak Moco🤭🤭
total 3 replies
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
lanjut author 👍🏻👍🏻👍🏻😊
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
bagus author👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻♥️
Sholahuddin Bara
😎👍👍👍
Sholahuddin Bara
bagus author👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!