Kisah cinta gadis sederhana Malika Jennaira dengan seorang pria kaya raya Dewangga Mahendra.mereka terpaksa menikah secara diam-diam tanpa melibatkan keluarga Dewangga karena hubungan tersebut tidak mendapatkan restu dari pihak keluarga Dewangga.belum genap sehari setelah ijab kabul di ucap kan, rumah tangga yang baru menuai bahagia langsung di hadapkan pada sebuah ujian besar.cukup lama bagi Malika akhirnya mengetahui rahasia besar yang di simpan rapi oleh suami nya.hingga suatu ketika membuat dada nya terasa sesak sekali.akan kah cinta tulus mereka bertahan setelah di hadapkan pada cobaan yang teramat besar ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maju Atau Mundur
Dalam waktu yang bersamaan.Malika akhirnya datang juga ke rumah sang Ibu.Mbok Rum yang menyambut kedatangan nya pun langsung menitikkan air mata.
" Ibu ada di dalam Mbak." Mbok Rum menuntun Malika berjalan memasuki rumah yang terasa sangat nyaman bagi Malika.
" Apa ibu baik-baik saja Mbok?" tanya Malika memastikan.
Mbok Rum hanya mampu menganggukkan kepala nya,nanti Malika pasti akan tahu sendiri bagaimana keadaan Bu Ani sebenarnya setelah kedatangan Dewangga.mana ada ibu yang masih baik-baik saja setelah mendengar kisah cinta putri nya.tidak di restui keluarga dan sekarang malah di poligami oleh suami nya dengan wanita yang di pilih langsung oleh mertua dari anak nya.
Malika yang dulu selalu ceria,kini datang sambil berurai airmata.mata bengkak serta wajah tanpa riasan cukup membuktikan bagaimana perasaan Malika sekarang.
" Ibu..." panggil Malika begitu sampai di kamar sang ibu.
Malika dan Bu Ani saling memeluk satu sama lain.tangisan kedua nya terdengar begitu menyayat hati.siapapun yang mendengar nya pasti akan merasa iba.
" Apa Kamu sudah makan Nak?" tanya Bu Ani takut jika kesehatan Malika menurun karena masalah besar ini.
" Sudah Bu." jawab Malika berbohong.
Sejak pagi tadi sampai siang ini, belum ada satu biji nasi pun yang masuk ke dalam perut nya . tiba-tiba Malika merasa kenyang dengan apa yang dia hadapi sekarang.bahkan untuk meminum air putih saja tenggorokan nya menolak.
" Tapi Kamu harus makan lagi nak." Bu Ani yakin kalau sekarang Malika sedang berbohong dan itu terbukti dengan tidak berani nya Malika menatap kedua mata wanita paruh baya ini.
Malika menggeleng dengan cepat ketika Bu Ani hendak meminta Mbok Rum untuk menyiapkan makanan nya,saat ini Malika hanya butuh ibu nya saja.
" Menangis lah Nak,jangan di tahan jika memang menangis itu bisa membuat Kamu merasa lega." Bu Ani mengusap kepala Malika yang ada di pangkuan nya.
Malika tanpa merasa malu kembali menjerit pilu,Malika yakin jika Dewangga pasti sudah mengatakan semua nya kepada sang ibu,entah itu secara jujur atau tidak.
Sepuluh menit sebelum kepulangan Dewangga dari sini,Malika sebenarnya juga hampir masuk ke halaman rumah.tapi dengan cepat wanita ini membanting setir mobil agar tidak kelihatan oleh Dewangga.Malika sengaja bersembunyi di gang belakang lalu setelah memastikan Dewangga sudah pergi dari rumah ibu nya barulah Malika keluar dari tempat persembunyian.
" Dewangga sudah menceritakan semua nya kepada Ibu." kata Bu Ani di tengah isakan tangis Malika.
" Dia sudah menduakan cinta Lika,Bu! Dia jahat sama Lika,dia juga sudah memiliki anak dari istri kedua nya itu." Malika mengadukan semua yang di lakukan Dewangga terhadap nya.hanya wanita paruh baya ini yang bisa menjadi penenang hati nya saat ini.Malika memukul pelan dada nya.
Bu Ani mengangguk dengan mata terpejam.air mata yang sudah di simpan rapat kini kembali jatuh setelah mendengar penjelasan putri nya.bukan kehidupan yang seperti ini yang ingin Bu Ani berikan kepada putri nya.Bu Ani hanya ingin Malika bahagia dengan lelaki yang tulus mencintai putri nya tanpa memandang harta dan kedudukan.Bu Ani mencium penuh kasih sayang kening Malika.di hapus kan nya air mata yang membasahi wajah sang putri.
" Aku nggak ngerti kenapa dia bisa melakukan ini kepada ku,Aku sakit hati Bu,Aku nggak ikhlas menerima semua ini."
Hiks..Hiks...
" Kamu yang sabar ya Nak,Ibu yakin setelah ujian ini pasti ada keajaiban yang sedang di persiapkan untuk mu."Bu Ani menguatkan putri nya.berharap dengan sangat jika ucapan nya akan menjadi kenyataan.
" Dada ku sesak mengetahui kenyataan ini Bu! Aku hancur..." kata Malika lirih.
" Setiap kehidupan pasti ada cobaan nya,Ibu tidak memaksa Kamu untuk berdamai dengan keadaan,Kamu boleh pulang jika sudah tidak sanggup menjalani nya,namun jika Kamu ingin bertahan pun Ibu akan menghargai keputusan mu.ini semua sebagian dari takdir yang sudah di tentukan oleh Tuhan untuk Kamu.jadi mau sekeras apapun menolak dan berusaha.jika memang Dewangga di takdir kan untuk mu,maka kalian pasti akan tetap bersama." ujar Bu Ani.
" Maafkan Ibu,semua ini gara-gara Ibu yang dulu pernah memaksa Kamu,coba saja kemarin ibu tidak memaksa Kamu untuk segera menikah, pasti hidup mu tidak akan sakit seperti ini Nak."sambung Bu Ani lagi.
Malika menggeleng kan kepala nya.wanita paruh baya ini tidak seharusnya meminta maaf atas apa yang sudah terjadi dalam hidup nya.jika pun ada yang harus di salahkan.itu adalah Dewangga Mahendra.
" Tidak Bu! Ibu tidak bersalah dalam hal ini." Malika menyembunyikan wajah nya di pangkuan sang ibu.mau seberapa banyak pun usia nya tetap saja Malika adalah putri kecil dari Bu Ani .
"Bagaimana mungkin Aku bisa bertahan dalam mahligai rumah tangga ini Bu! Sementara hati Mas Dewangga memiliki dua penghuni.Aku tidak sanggup di madu....Hiks..Hiks.." Malika mengeluarkan semua isi hati nya di depan sang Ibu.
" Hubungan mereka sudah terjalin begitu lama,bahkan anak mereka sudah begitu besar.selama ini Aku selalu di bohongi oleh lelaki itu.Aku benar - benar di bodohi nya Bu.." sambung Malika membuat Bu Ani dan Mbok Rum berhamburan memeluk tubuh rapuh itu .
" Kuat diri mu Nak,Kamu harus menghadapi ujian ini dengan sabar dan ikhlas.setelah Kamu merasa tenang, segera lah temui dia dan bicara kan semua nya termasuk kelanjutan hubungan kalian nanti." Malika menggeleng secara perlahan.rasa nya dia malas sekali untuk bertemu pria itu lagi.bahkan jika bisa sekarang pun dia ingin pergi jauh dari kota ini agar tidak bertemu lagi dengan laki-laki yang sudah tega mengkhianati nya.
Mbok Rum langsung menyerahkan segelas air putih yang baru saja di ambil nya dari dapur kepada Malika, walaupun tidak merasa haus, tetapi Malika terpaksa menerima air putih itu demi menghargai Mbok Rum.
Sejenak Malika merasa ketenangan setelah tenggorokan nya di guyur oleh air segar.
Namun sedetik kemudian, setelah menatap wajah ibu nya.hati Malika kembali merasa perih.hanya wanita paruh baya ini yang mau membersamai nya hingga sekarang.kehadiran wanita paruh baya ini tidak bisa tergantikan oleh apapun.
" Ibu! Apa Aku memang tidak pantas untuk di cintai oleh mereka? Apa Aku begitu buruk di mata orang- orang di luar sana?" tanya Malika yang tiba-tiba teringat kepada orang tua kandung nya yang dulu juga pergi meninggalkannya.
" Kamu pantas mendapatkannya Nak,Kamu tidak sendirian menghadapi ujian ini,ada Ibu yang akan selalu menemani mu,Mbok Rum juga menyayangi Kamu,Nak." Mbok Rum mengangguk sambil mengusap air mata membenarkan ucapan dari Bu Ani.
" Mbak Malika harus kuat, tetap sehat dan tunjukkan kepada mereka kalau Mbak bisa bertahan menghadapi masalah ini.jangan menyerah Mbak." kata Mbok Rum ikut menimpali.
" Terimakasih Mbok! Terimakasih sudah menyayangi Malika." kata Malika kembali merengkuh kedua tubuh wanita paruh baya ini.
Ketiga nya menangis sambil berpelukan.sama hal nya dengan Bu Ani,Mbok Rum pun menyayangi Malika layak nya putri nya sendiri.selama bekerja di rumah ini.sudah banyak yang Malika lakukan untuk membantu keluarga nya di kampung sebelah.Malika selalu mengerti apa yang sedang wanita paruh baya ini butuhkan.
"Sekarang hapus air mata mu, tunjukkan bahwa Kamu adalah wanita yang kuat, tidak kenal menyerah untuk kebahagiaan mu sendiri." ucap Bu Ani sambil tersenyum.
" Aku pasti bisa menghadapi nya Bu!" seru Malika dengan hati yang sedikit lega.
Malika menebar senyum manis di wajah nya, wanita cantik ini tidak pernah mengerti dengan pengkhianatan ini, padahal dulu Dewangga begitu menyayanginya.lantas kenapa sekarang Dewangga memilih berbaring di pelukan wanita lain?Dewangga tega membiarkan nya terlihat menyedihkan dalam hubungan ini.
Malika membersihkan wajah nya agar kering dari air mata kesedihan.sudah cukup banyak air mata yang dia keluar kan karena ulah Dewangga.
" Aku bisa kan Bu?" tanya Malika terdengar penuh keraguan.
Bersambung...
untuk dewangga sendiri ati" bisa impoten loh