Citraleka yang sedang berjuang untuk kesembuhan neneknya dikejutkan dengan sebuah penawaran dari seorang pria kaya yang memintanya untuk melahirkan seorang anak untuk pria itu dengan imbalan biaya untuk perawatan neneknya yang sedang menderita penyakit komplikasi.
"Berikan aku seorang anak, maka aku akan membiayai pengobatan nenekmu. " - Davidson fernandez.
Citra tak habis pikir bagaimana bisa seorang pria beristeri yang memiliki image baik bisa mengucapkan kata-kata itu dengan mudah dan akankah ia menerima tawaran sang pria yang memiliki istri seorang supermodel itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 04
Tiga hari kemudian.
Perjanjian yang di buat David ternyata bukan cuma omong kosong belaka. Tadi pagi, beberapa staff rumah sakit datang berduyun-duyun dan mengatakan jika mereka adalah orang suruhan tuan David, mereka datang untuk memindahkan neneknya ke rumah sakit yang lebih baik.
Dalam lubuk hati, Citra tak henti- hentinya berucap syukur, karena kini sang nenek mendapatkan perawatan yang lebih intensif bahkan David sudah memanggil beberapa dokter profesional yang ahli dalam bidang nya, untuk merawat neneknya.
"Tuan, ini lebih dari cukup, " kata citra pada David saat memandang neneknya di ruang perawatan VVIP,rumah sakit ternama.
"Tak usah berlebihan, kita sama- sama di untungkan di sini, " ujar David memandang sekilas gadis berusia 20 tahun itu.
"Sekarang giliran kau melakukan tugas mu, " ucap pria itu kemudian dengan nada tegas. "Kita akan segera mengurus pernikahan secara agama. "
Citra menelan ludahnya, mengangguk. "Baik tuan. "
Dan tibalah hari di mana mereka akhirnya melangsungkan pernikahan. Citra memakai kebaya putih dengan riasan adat Sunda, tampak cantik dan begitu berseri. David sendiri memakai tuxedo berwarna senada, terlihat begitu tampan dan gagah. Semua perlengkapan ini di lakukan dengan sempurna, David sudah merancang semuanya dengan sangat baik, dan semua orang yang terlibat di dalamnya juga adalah orang-orang kepercayaan nya.
Sesuai perjanjian pernikahan mereka di selenggarakan secara private. David sendiri lahir dengan kedua orang tua yang tak agamis, ia bahkan tak memiliki agama sebelumnya namun demi menikahi Citra, dia akhirnya mengikuti agama gadis itu.
Citra yang mengetahui fakta itu pun terkejut, dia seharusnya tak heran karena memang David menghabiskan hampir separuh hidupnya di Spanyol negara kelahiran ayahnya, di luar negeri tidak mengherankan lagi jika orang-orang nya tidak memiliki agama ataupun percaya adanya Tuhan. Namun yang membuat nya syok adalah David yang rela masuk ke dalam agama nya demi berlangsungnya pernikahan ini.
"Tidak apa- apa, aku tahu kau kaget, " ucap pria itu. "Bukan berarti demi menikahi mu aku rela masuk ke dalam agama mu. Aku memang sudah tertarik tentang agama mu sebelum ini dan ingin mempelajari nya."
Citra manggut-manggut mengerti. "Baiklah tuan, saya akan mencoba membantu anda untuk mempelajari nya. "
David sekilas menoleh. "terimakasih, " ucapnya meski tak ada senyuman namun tatapan matanya menunjukkan ketulusan.
Tibalah saat akad tiba. Di depan sudah ada penghulu dan dua orang saksi untuk melaksanakan ijab kabul ini, yang David bayar dengan catatan mereka harus merahasiakan pernikahan ini dan tidak ada yang boleh mengetahui nya, dan walaupun ada yang sampai tahu, David sudah yakin orang-orang itu yang membocorkan nya dan mereka harus menanggung konsekuensinya jika sampai itu terjadi.
Dengan jantung yang sedikit berdebar David menjabat tangan si penghulu. Sebelumnya mereka sudah mengajari David, butuh waktu yang tak sedikit agar pria itu mengerti namun berkat kesabaran mereka dalam mengajarinya pria itu pun mengangguk mantap saat di tanya kesiapannya dalam melaksanakan ijab kabul ini.
"Jangan gugup tuan. " bisik citra di telinganya David, laki-laki itu mengangguk meski nyatanya kegelisahan itu tak bisa ia sembunyikan. Ini untuk pertama kalinya dalam hidupnya ia melakukan ijab kabul untuk menjadikan wanita di samping nya ini sebagai istri.
Pak penghulu pun mulai berbicara. "ikuti perkataan saya ya pak. "
David mengangguk mantap.
"Saya nikahkan dan kawinkan engkau saudara Davidson fernandez bin Sebastian fernandez dengan ananda Citraleka binti agung sutomo dengan maskawin berupa satu set berlian dan seperangkat alat sholat di bayar tunai! "
David menarik napasnya sekilas. "Saya terima nikah dan kawinnya Citraleka binti agung sutomo dengan maskawin tersebut di bayar tunai! "
"Bagaimana para saksi? sah? "
"Sah! "
"Alhamdulillah hirobbil alamin. "
Mereka langsung memanjatkan doa dan syukur. Hati yang berdebar kini terasa Damai dengan adanya status yang jelas, Citra berkali-kali menghela napasnya demi menghalau air mata yang siap tumpah ruah.
Tak menyangka jika akhirnya dia di persunting pria beristeri ini. Entah bagaimana perasaannya sekarang, semuanya bercampur aduk menjadi satu yang jelas ada kelegaan di sana. Karena jika pun ia harus melahirkan anak pria ini, mereka berada dalam hubungan yang jelas di mata Tuhan.
Setelah akad yang di lakukan secara rahasia itu selesai, David langsung memboyong Citra ke rumah yang ia beli khusus untuk istri keduanya.
"Kau tidak usah khawatir tentang panti yang kau urus itu, ada orang-orang ku yang akan menggantikan nya, " ujar David sambil membantu Citra membawa koper berisi barang- barangnya.
"Apa aku bisa mempercayai mereka tuan? " Citra tampak ragu, bukan apa. Para anak panti sudah sangat lengket padanya khawatir jika mreka tidak terbiasa dengan orang baru.
"Apa kau percaya padaku? " pertanyaan balik di ajukan oleh laki-laki berbadan atletik itu.
Citra mengangguk. " tentu tuan, aku mempercayai mu. "
"Jadi kau juga harus mempercayai mereka. Tenang, aku sudah mempersiapkan segalanya dengan matang. "
Ucapan David menenangkan hatinya. "Baiklah tuan, saya akan mencoba mempercayai mereka. "
Citra kemudian pamit kepada anak-anak panti, haru biru langsung menyelimuti suasana, citra sudah menganggap mereka seperti darah daging nya sendiri, tak ada yang ia beda- bedakan, semua sama di matanya tak peduli dari mana dan bagaimana mereka berasal. Citra sangat menyayangi mereka.
"Kak citra janji bakal sering kesini kok untuk melihat kalian, jadi jangan sedih ya. Kita juga akan melihat nenek bersama- sama, " ucapnya sambil mengecup satu persatu pucuk kepala anak- anak itu. Air matanya mengalir.
David hanya memandang dari kejauhan dengan tatapan tak terbaca, dia melipat tangannya, membuang napas pelan. Entah kenapa ada rasa iba yang cukup menggelitik hatinya.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Setelah sesi perpisahan yang penuh air mata itu, keduanya gegas meluncur ke rumah yang sudah di siapkan David.
Butuh perjalanan yang hampir memakan waktu tiga jam untuk mereka sampai di tujuan. Rumah besar dengan dua lantai di dominasi dengan warna cream dan putih, baru tiba di halamannya saja citra sudah di buat takjub dengan berapa luas dan megahnya rumah itu.
David menyuruh supir untuk membawa barang- barang mereka ke dalam.
"Ayo masuk, " katanya kemudian saat berjalan melewati citra, gadis itu mengangguk lantas mengikuti langkah sang pria yang sudah lebih dulu berjalan di depannya.
Sampai di dalam rumah, Citra tidak henti- henti nya berdecak kagum, walaupun David mengatakan jika rumah ini hanya rumah sederhana untuk mereka tinggali sementara namun bagi citra ini sangat besar, dia jadi membayangkan bagaimana bentuk rumah pria itu yang sebenarnya, pasti seperti istana.
"Di belakang, ada sebuah taman. Kau bisa bermain, jika sedang merasa bosan, " kata David setelah dia menunjukkan letak- letak setiap bagian rumah pada istri keduanya itu.
Citra mengangguk dengan tersenyum lembut. "Terimakasih, tuan. "
"Dan soal tugas mu sebagai seorang istri... "
Mendadak Citra menjadi gugup, dia bukannya tidak mengerti dengan apa yang di maksud David, jantung nya tiba-tiba berdegup, kedua belah pipinya memerah karena bersemu, Jelas ini adalah pembicaraan yang sedikit in*tim namun David tampak santai saja membicarakan nya tidak seperti nya yang sudah malu luar biasa.
"Aku tidak memaksamu untuk melakukannya kapan, tapi ku harap malam ini juga kau bisa siap, " kata pria itu kemudian.
****
See you next chapter 💋
di tunggu up nya
🙏🙏🙏
di ceraikan oleh David
dan Citra hamil...
lanjut thor ceritanya
suka sama Flo...
dilema
akankah Citra
langsung Hamidun
dengan sekali tendang...
lanjut thor ceritanya
si tunggu up nya