Dalam distrik ini, dunia kriminal berlaku sangat bebas meskipun masih banyak orang normal yang tinggal di apartemen.
Para kriminal ini lah yang paling di utamakan dalam pengejaran, apalagi nama dari perampok "Topeng Buas" Akan langsung mengundang banyak perhatian. Anggota kriminal satu ini hanya berisikan 3 orang saja yang selalu menggunakan topeng penutup wajah mereka. Tubuh mereka dominan tinggi dan kuat.
Tapi bagaimana jika topeng macan itu selalu ingin tidur di paha lembut milik seorang gadis manis yang agak polos ini. Ini adalah kisah romantis dari seorang penjahat dan kisah aksi untuk seorang gadis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khara-Chikara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 11
POV: Malam Penyiksaan (Topeng Buas) Chapter 11
Di malam yang panjang itu, ada asap rokok memenuhi pandangan bulan yang bersinar. Asap yang begitu transparan dan tidak terlalu putih seiring lamanya terbang di udara.
Kemudian sebuah suara bicara. “Maaf soal alarm nya,” tepatnya seorang Pria yang menjadi salah satu dari sandera di bank tadi, orang yang tadi nya di tunjuk pertama kali Tora sebagai manajer padahal bukan, dia lah yang tadi tampak gugup ketika Tora melihat nya saat Alarm berbunyi, itu berarti alarm yang bisa berbunyi ada hubungan nya dengan pria itu dan sekarang dia menghadap resikonya.
Tak hanya dia yang di sana, seperti yang sudah di jelaskan, Topeng Buas juga ada di sana semua, bahkan Pria itu sedang berdiri menghadap Topeng Rubah yang tengah merokok dengan Topeng yang sedikit terbuka ke atas.
Tak hanya dia, Topeng Serigala berdiri bersandar menunggu di dinding sementara Tora di bagian belakang Pria itu, dia juga sedang menunggu sambil menatap belakang, yakni keadaan bawah dari atas balkon mereka, lebih tepatnya mereka sedang berada di atap balkon.
Lalu Topeng Rubah berbicara. “Kau bertugas sebagai yang mematikan keamanan, kenapa bisa melewatkan satu alarm cadangan?” tatapnya dengan nada yang terdengar begitu serius dan menyimpan kekesalan nya.
Kemudian Pria tadi itu langsung membalas dengan sangat takut. “Maafkan aku, kupikir aku telah mematikan semuanya, aku terlalu fokus membuatnya seperti kerusakan sehingga aku melupakan tentang alarm cadangan... Tapi lihat hasilnya, kita berhasil, kalian mendapatkan uang nya bukan?" tatapnya yang mencoba mencairkan suasana.
“Berhasil?” Topeng Rubah menatap membuat suasana terdiam di antara mereka berdua.
“Kupikir kita memang akan gagal! Lalu Gadis itu... Apakah dia memang berniat melakukan itu? Dia membelokan arah tembakan dengan berani... Meskipun aku tak tahu apa yang terjadi,” Topeng Rubah itu menggunakan nada yang bingung, sudah jelas dia membicarakan aksi yang sudah dilakukan oleh Leandra.
Lalu suara dari Topeng Serigala itu muncul. “Lupakan itu, ini semua hampir gagal, intinya... Kita sudah terkenali karena kesalahan itu, hampir,” dengan suara yang lebih berat dari mereka, suara yang menusuk, lalu berdiri tegap dari bersandarnya di dinding membuat Pria itu tambah ketakutan.
Siapa sangka, dia di tampar oleh pistol keras yang membuat nya langsung terjatuh. Topeng Rubah hanya menatap sambil merokok sementara Tora sama sekali tak melihat hal itu, layaknya dia sudah terlalu bosan dan terbiasa melihat hal yang seperti itu.
BRUK!!!
“Ahk!” dia kesakitan memegang pipinya. Bahkan tak hanya itu, Topeng Serigala itu juga memegang kerah nya dan memukul beberapa kali muka pria itu dengan pistol kerasnya itu. Hingga wajahnya hampir hancur. Apalagi dia terus memukul di bagian hidung Pria itu sehingga membuat pergerakan yakni hidung nya patah.
Dia melakukan nya tanpa henti bahkan darah mulai muncul di wajah Pria itu.
“Hentikan! Jika kau melakukan itu, dia akan mati, kau tahu kan itu bukan rencana kita!” tatap Topeng Rubah membuat Pria Topeng Serigala terdiam menatap nya.
“Kau masih saja membiarkan amarah menguasai mu,” tambah Topeng Rubah. Dia lalu berjalan mendekat akan melakukan sesuatu juga.
“Kumohon jangan... Aku punya putri kecil di rumah, dia masih harus di hidupi, aku bercerai dengan istriku, aku terpaksa harus menghidupi putri ku, aku mohon...” dia memohon tapi Topeng Rubah tak mendengarkan.
“Tunggu,” tiba-tiba Tora sudah ada di dekat mereka dan berjalan ke depan pria itu yang ketakutan. “Kumohon jangan pukul aku!” memohon dengan wajah yang sudah babak belur dan hidung yang patah.
Tapi rupanya Tora berlutut menatap nya membuat nya terdiam. Tora mendekatkan tangan nya dan mengambil ponsel milik Pria itu yang tampak nya ponsel yang bagus. “Berapa sandinya?”
“Hah? Em... 1-10,” Pria itu langsung menjawab meskipun ketakutan.
Lalu Tora berdiri dan menyimpan ponsel itu membuat Topeng Rubah menatap nya. “Setelah semua uang yang kita dapatkan, kenapa tidak langsung beli di toko?”
“. . . Aku tak mau polisi mengetahui nya,” balas Tora.
Tapi Pria yang berlutut itu menjadi memegang kaki Tora dan memohon. “Kumohon lepaskan aku! Jangan bunuh aku, jangan bunuh aku!! Ambil saja bagian ku, aku masih punya putri kecil... Aku mohon!”
Tapi….
BUAKH!!!
Mendadak sepatu keras dari Topeng Serigala menendang nya membuat nya langsung terjatuh dan melepas kaki Tora.
Pria Topeng Serigala itu mendekat dan membuka wadah bensin lalu menyiramkan semuanya ke tubuh Pria itu yang terkejut. “Kumohon... Kumohon... Aku tak pantas mendapatkan hal ini...” dia benar-benar sudah sangat putus asa.
Lalu Tora kembali berlutut menatap. “Kami meminta mu untuk bekerja sama dengan kami, tapi kau membuat kesalahan dengan lupa mematikan alarm nya, itu semua salah mu sendiri... Dan kau tahu apa yang dikatakan sebelumnya,” tatapnya.
Sepertinya topeng buas meminta pria itu untuk bekerja sama. Pria itu merupakan salah satu pegawai bank yang pura pura tidak menjalin kerja sama dengan topeng buas karena dia terpaksa untuk menuruti kerja sama topeng buas. Jadi mereka memintanya untuk mematikan alarm bank, tapi ia membuat kesalahan dengan meninggalkan alarm cadangan yang masih menyala sehingga waktu bagi topeng buas terbuang percuma meninggalkan uang yang tersisa. Mereka tidak terima dengan tugas pria itu yang tidak becus, jadi malam ini mereka memang akan membuat pengajaran untuk nya.
“Tora!” panggil Topeng Rubah melemparkan segepok uang. “Itu bagian nya, berikan itu padanya.”
Lalu Tora berdiri dan menangkap nya dengan tenang, ia kembali menatap pria itu yang tak berdaya. “Kau tahu orang-orang bilang...” tatapnya seketika dia mendengar suara korek api membakar uang itu membuat nya menoleh dengan sangat ketakutan setengah mati.
Uang itu terbakar di tangan Tora dan sebelum dia melakukan sesuatu pada uang itu, dia melanjutkan perkataan nya tadi. “Jika kau melihat wajah anggota Topeng Buas, kau akan mati,” kemudian menjatuhkan uang itu di antara Pria itu yang terdiam.
“Itu bagian mu,” tambah Tora. Seketika uang yang terbakar itu membuat api yang menjalar ke air bensin yang sudah di lumuri di tubuh Pria itu.
“Tidak!!!” Dia berteriak untuk terakhir kalinya hingga hidup nya tersiksa dengan terbakar dan para anggota topeng buas hanya menatap nya saja dengan aura yang begitu gelap terpancar di topeng mereka.
Apalagi Tora, dia tampak nya mengingat sesuatu, soal perkataan Leandra saat itu yakni.
“Ck, tampak sekali kamu selalu meninggalkan orang mati begitu saja tanpa mengubur mereka,”
Itu saat Leandra kesal sambil mengubur mayat kucing saat di taman. Apa yang dikatakan Leandra memang sepenuhnya benar, tapi itu tanpa di sadari oleh Leandra sendiri.