Perseteruan cinta antara agen cantik dan agen mafia, mereka berada di dua sisi yang berbeda, tetapi hati mereka tetaplah memiliki rasa yang sama, gejolak cinta nya begitu besar namun berada di dua sisi yang berbeda, membuat kedua nya sulit untuk bisa bersama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SNSC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pahlawan Bangsa
" Aku udah gak tahan, ingin mandi"
Ucap nya yang langsung berendam malam itu di anak Sungai ".
Tempat itu sangat sunyi dan sepi, hanya kami berdua saja,
Aliran sungai di pinggiran bukit.
Sementara bella berendam, aku terus membersihkan daging rusa itu, lalu membakar nya sedikit.
Setelah puas dengan airnya, bella bergegas naik dan berganti pakaian,
Kami pun melanjutkan perjalanan kami.
"Seumur hidup ku, inilah kali pertama nya aku makan daging rusa,di bakar tanpa rasa, di dalam mobil yang berjalan".
Keluh nya sambil tetap mengunyah daging rusa itu.
" Yaah mau bagaimana lagi, kita yidak tahu kapal petikemas itu akan tiba setelah kita atau sebelum kita, maka dari itu, kita harus bergerak sangat cepat".
Ucapku yang menyetir sembari makan daging rusa.
Kami terus melaju dengan kendaraan kami, berhari hari.
Sampai kami memasuki perbatasan nigeria, kami di hadang para oetugas aparat penjaga perbatasan.
"Kami adalah utusan Boston Neuville"
Aku menyerahkan Passport palsu yang di berikan oleh James, lalu mereka memebiarkan kami lewat.
Ternyata kami berada di tengah tengah antara dua kubu, yaitu Boston Neuville dan Wright.
Menghadapi para pejabat harus dengan nama Boston Neuville, sedangkan bagi kaum bawah nama Wright yang paling di segani.
"Entah seperti apa Boston Neuville ini, tapi sepertinya ia menguasai seluruh benua".
Ucapku kepada bella yang tetap menyantap daging rusa di tangan nya itu, yang telah berlalu selama berhari-hari.
Setelah melewati perbatasan itu, kami masih harus melalui jalanan yang sepi hingga berjam jam.
Dan akhirnya kami menemui sebuah perkampungan, perkampungan itu telah di ceritakan oleh bar tender itu,
Di sanalah wright berada.
Aku dan bella turun dari mobil kami, dan menemui salah satu penghuni di sana.
Baru saja melangkah beberapa meter, suara tembakan terdengat dari jauh, kami berdua reflek dan menundukkan kepala.
Ada lima orang menghampiri kami,
"Siapa kalian!!! "
Tanya seseorang itu kepada kami.
"Aku ingin menemui Wright"
Jawab ku.
Pria itu dengan tahapan tajam nya melihat mataku,
"Wright tidak di sini! ".
" Jika dia tidak di sini, maka sampaikan berita ini kepadanya, berita untuk kemakmuran warga Afrika "
Jelas ku tetap mengangkat kedua tangan ku.
Lalau pria itu membawa kami ke sebuah rumah,
Pria menjamu kami habis habis an.
Bella sampai tidak menyangka dengan respon mereka.
"Silahkan, makanlah, aku tahu kalian datang dari jauh, dan melalui jalur yang extreme".
Ucap nya kepada kami.
Aku berkata kepada nya, bahwa seorang bar tender di kota Dheghabur telah memberi arahan kepada ku untuk jalur ini, dan menemukan Wright di tempat ini.
"Seorang bar tender di Dheghabur, Phillips, " Ucap pria itu yang semakin yakin dan percaya kepadaku.
"Apa yang ia titipkan kepadamu saudara? "
Tanya pria itu
"Ia hanya memberikan ku khamr, tapi aku jadikan itu bahan bakar kendaraan ku".
Jelasku sambil menyantap makanan jamuan itu.
Setelah selesai menyantap makan itu, pria itu mengajak ku pergi ke suatu tempat, dimana kami berbicara empat mata.
"Lalu apa yang ingin kau katakan kepada Wright,? "
Ucap nya sembari menghisap cerutu.
"Amu mengawal sebuah kapal besar, berisi ratusan petikemas, aku tidak tahu pasti apa isi di dalam nya, tapi yang pasti, barang itu sangat bernilai tinggi, mungkin sangat cukup untuk menghidupi masyarakat yang tertindas"
Jelasku kepada pria itu.
"Apa Alasan kau peduli dengan masyarakat, bukankah seharusnya kau melindungi petikemas itu? ".
Ucap nya sambil menatap ku.
" Temanku yang bernama james telah merampok nya, dan telah menukar petikemas dengan petikemas yang kosong".
Jadi peduli tidak peduli, tetap saja aku mengawal petikemas yang kosong.
"Jelaskan secara rinci letak petikemas itu kepadaku "
Ucap nya lagi dengan sangat serius.
"Pelabuhan itu ada di Madagascar, dermaga ilegal milik james, seluruh petikemas nya ada di sana, sedangkan james dan antek-anteknya saat ini sedang mengawal kapal kami menuju Meksiko"
Jekasku kepada pria itu.
Lalu ia berterima kasih kepadaku, karena sudah peduli dengan rakyat yang tertindas.
Lalu aku menanyakan keberadaan Wright, kepada pria itu.
"Wright bukan lah nama seseorang, itu hanya sebuah simbol, demi menjaga keamanan Wright itu sendiri, siapapun bisa menjadi Wright. "
Ungkap nya dengan jelas.
Aku semakin mengerti bahwa Wright yang di beritakan itu, bisa jadi bukan Wright yang asli.
Lalu aku dan bella bermalam di desa itu, hingga ke esokan hari nya, kami mulai melanjutkan perjalanan kami.
"Jika tujuan kalian adalah Meksiko, maka orang orangku akan mengawal kalian sampai tiba di sana, "
Ucap pria itu.
"Tujuan kami memang ke Meksiko, tapi kami harus pergi ke kolombia terlebih dahulu, di sana kami akan menjemput kapal pesiar itu"
Tegasku kepada pria itu."
Lalu pria itu menghubungi seseorang, tak lama kemudian, ia berkata akan mengantarkan kami ke sebuah bandara.
"Bandara itu milik kami, kalian jangan khawatir,orang orang ku akan mengantarmu sampai ke bandara malanville, dari malanville kalian akan terbang menuju Kolombia".
Lalu ia memberi dua buah cincin permata kepada kami.
" Apa ini? " Tanyaku kepada nya.
"Ini hadiah dari kami, cincin ini simbol dari kejayaan burundi pada masa itu, aku menyimpan nya untuk pasangan ku, tapi dia sudah tidak ada, jadi aku menghadiahkan ini untuk mu, karena kau sangat peduli dengan kami"
Ucap nya sambil menyerah kan sepasang cincin itu kepada kami berdua.
Lalu aku dan bella memakainya.
Kami pun bergegas pergi menuju bandara malanville.
Sepanjang perjalanan, bella selalu menatap cincin permata itu.
"Kedua cincin ini indah bukan, ia menyimpan nya untuk orang yang dia cintai, cincin ini merupakan simbol cinta sejati bukan? "
Ucap nya yang memandang kedua cincin di jari kami.
Kami tiba di malanville, dan berjalan memasuki bandara,
Lalu kami memasuki pesawat itu, melakukan penerbangan menuju bandara el palmar kolombia.
Setiba di el palmar kolombia, kami berpisah dengan para pengantar,
"Katakan kepada Wright, aku meninggalkan mobil milikku di sana, sebagai bentuk donasi. "
Ucapku kepada para pengantar itu.
"Terima kasih" Ucap mereka semua.
Aku dan bella melanjutkan perjalanan kami menuju pelabuhan buena ventura.
Dengan menaiki sebuah taxi.
Setiba di buena ventura, kami tidak melihat kapal kami,
Mungkin kapal itu belum tiba.
"Hallo james,,,,, apakah kalian sudah Tiba di lautan Kolombia?"
Tanya ku kepada james di telpon itu.
Lalu james berkata, mungkin 3 hari lagi,
Terpaksa aku dan bella harus menunggu nya, dang menginap di dekat pelabuhan itu.
Lalu kami punn menginap di pelabuhan buena ventura,
Seperti biasa, kami selalu tidur satu kamar.
Aku duduk di balkon dan memandang ke arah laut, menunggu tanda tanda kedatangan kapal petikemas itu.
Sempat berpikir, apakah perjalanan ini hanya untuk uang, mendukung sesuatu yang seharusnya tidak aku dukung.
Tiba tiba terdengar suara dari dalam Kamar, memecah lamunan ku, bella menerima sebuah telpon dari atasan nya.
"Arnold, atasan Ku bilang, kita tak perlu berlabuh di dekat kota Meksiko, tapi kapal akan bersandar di dermaga La Palma"
Ucap bella.