NovelToon NovelToon
Aku Wanita Yang Kalian Rendahkan

Aku Wanita Yang Kalian Rendahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor
Popularitas:858
Nilai: 5
Nama Author: Tulisan pena R

seorang istri yang di rendahkan suami dan keluarga nya.
suami yang perhitungan dan suka selingkuh. membuat sang istri bangkit dan balas dendam dengan elegan kepada suami dan keluarga nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan pena R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Hari sudah menjelang sore,Kanya merasa lapar cacing cacing di perut nya sudah mulai berdemo. Kanya keluar kamar lalu menuju dapur mencari sesuatu yang bisa di makan.

Tapi secara tidak sengaja Kanya mendengar percakapan Ibu mertua nya dengan adik iparnya di dapur.

Kanya pun mengurungkan niatnya untuk ke dapur. Kanya memilih berdiri di balik tembok dapur untuk mendengarkan percakapan mereka.

"Bu,apa benar Mas Rihan mau menceraikan Mba Kanya? Tanya Sarah.

"Iya Rah, tapi setelah Rihan mendapatkan sertifikat rumah ini baru Kakak mu menceraikan wanita udik itu." Kata Bu Ratih.

"Lho bukannya ini rumah Kak Rihan Bu, ?"

"Bukan, Sebenernya ini rumah Kanya!"

"Tapi Bu, walaupun ini rumah Mbak Kanya, otomatis Kak Rihan tetap dapat bagian dong Bu!"

"Tidak akan dapat Rah!"

"Lho, kok bisa kan kalau bercerai Kak Rihan bisa nuntut harta gono-gini jadi Kak Rihan dapat bagian Bu!"

"Rumah ini di beli Kanya sebelum menikah dengan Kakakmu Rah, jadi Kakak mu gak dapat bagian. Ibu juga baru tahu. Bahkan tadi pagi saja Kanya berani mengancam Ibu. Katanya kalau ibu marah marah lagi dengan Kanya. Maka Kanya gak akan segan segan untuk mengusir kita dari rumah ini." Adu Bu Ratih.

"Apa, Kak Kanya berani bilang begitu ke Ibu?" Sarah kaget mendapat penuturan sang Ibu. Karena selama ini yang Sarah tahu kalau Kanya sangat penurut.

"Benar Rah, ibu gak bohong.!" jawabBu Ratih sambil mengangguk.

"Kalau kita beneran di usir kita mau tinggal dimana Bu, sedangkan rumah lama kita sudah di sita Bank. Kita sudah tidak punya rumah lagi Bu." Kata Sarah cemas.

"Ya makanya Kakak mu berencana untuk ngambil sertifikat rumah ini dan akan membalikkan rumah ini atas nama Kakak mu. Jadi mulai sekarang kita harus pura pura baik dengan Kanya." Kata Bu Ratih. Sarah pun mengangguk paham .

Kanya mendengarkan semua itu, membuat Kanya emosi. Kanya mengepalkan tangannya untuk menahan emosi nya di balik tembok dapur.

"Aku gak akan membiarkan semua itu terjadi, gak semudah itu kalian mengambil hak ku. Aku akan mengikuti permainan kalian. Pertama Tama aku harus menyembunyikan sertifikat rumah ku di tempat yang aman dulu." Batin Kanya.

Kemudian Kanya keluar dari persembunyiannya, pura pura tidak mendengarkan percakapan Ibu dan anak barusan.

"ehemm ehemmmm"

Kanya berdehem. Membuat Ibu dan anak yang sedang berbincang di dapur terkejut ketika melihat Kanya sudah berdiri di pintu dapur.

Bu Ratih dan Sarah cemas , takut kalau Kanya mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

"Eh, Mbak Kanya sejak kapan Mbak Kanya disitu?" Tanya Sarah mencoba ramah pada Kanya.

"Baru saja, Kalian kenapa kok seperti kaget melihatku? Apa jangan-jangan kalian sedang membicarakan aku di belakang?"

"Gak gak kok Kanya kami hanya sedang berdiskusi besok mau makan apa? Memangnya kamu mau cari apa kok ke dapur?" Tanya Bu Ratih basa basi.

"Aku lagi lapar makanya aku ke dapur cari makanan." Jawab Kanya santai.

"Ohhh. Kamu lapar, Mau makan ya , sini sini kita makan bersama, kebetulan tadi ibu dan Sarah baru selesai masak." Ajak Bu Ratih ramah .

"Iya Mbak, ayo gabung sama kita, Kita juga lagi mau makan juga kok.!"

Kanya sebenarnya sudah tahu rencana mereka, tapi dia berpura pura heran dengan sikap ramah Ibu mertua nya dan adik iparnya agar mereka tidak curiga.

"Hmmmm....tapi.....

Belum selesai Kanya menyelesaikan ucapannya, Bu Ratih memotong nya.

"Sudah gak apa-apa kok, anggap saja ini sebagai permintaan maaf Ibu Yo sering Ng marah marah sama kamu " Kata Bu Ratih.

"Iya Mbak, Emang mbak gak kasian sama Ibu. Ibu sudah capek capek masak untuk kita lho Mbak."

Ibu Ratih pun berpura pura sedih.

"Mbak tenang saja kamu gak memasukkan racun kok Mbak." Sambung Sarah.

"Oke deh, Kalau kalian maksa. Terima kasih ya Bu, sudah mau repot-repot masak untuk kita hari ini." Kata Kanya sambil tersenyum manis.

Saat mereka hendak makan, terdengar suara deru mobil berhenti.

"Kayaknya Kak Rihan sudah pulang." Kata Sarah.

Tak berapa lama muncullah Rihan, Rihan melihat Ibu, Istri serta Adiknya mau makan.

"Tumben nih, hari ini Ibu,Sarah dan Kanya akur .?" Tanya Rihan.

"Iya nih Mas, sini kita makan bersama. Hari ini Ibu memasak Mas, Kata Ibu sebagai permintaan maaf karena Ibu sering marah marah padaku Mas. M Awalnya aku juga terkejut sama seperti Mas dengan perubahan Ibu yang tiba tiba baik sama aku." Kata Kanya sambil mengambil nasi dan lauk pauk untuk Rihan.

"Ya bagus dong, kalau kalian akur begini, membuat suasana rumah jadi adem " Kata Rihan sambil menyendok kan nasi dan memasukkan ke mulutnya.

Mereka pun menikmati makanan tanpa banyak bicara, hanya terdengar suara dentuman piring dan sendok. Selesai makan Kanya hendak mencuci piring piring yang kotor. Namun di hentikan Bu Ratih.

"Kanya sudah simpan saja piring kotor nya di wastafel. Nanti biar Sarah saja yang cuci piring.!" Kata Bu Ratih.

Sarah yang mendengar namanya di sebut langsung manyun dan Bu Ratih yang melihat Sarah cemberut pun langsung menyenggol tangan Sarah sambil mengedipkan matanya pada Sarah.

Sarah yang mengerti maksud Ibunya, langsung saja merubah sikap nya Yang tadinya cemberut kini jadi tersenyum manis.

"Iya Mbak taruh disitu saja mbak biar aku yang mencuci nya." Kaa Sarah sambil tersenyum.

"Beneran nih,kamu yang mencuci?" Tanya Kanya ragu.

"Iya gak apa-apa Mbak.!"

"Baiklah kalau gitu terima kasih Rah.!"

Kanya pun berjalan ke kamarnya. Di kamar nya Kanya melihat Rihan baru keluar dari kamar mandi dan seperti mau bersiap siap untuk pergi.

Rihan sudah berpakaian rapi lalu menyemprot kan wewangian di seluruh tubuhnya. Yang membuat Kanya penasaran.

"Rapi banget Mas, memang nya Mau kemana Mas?" Tanya Kanya.

"Oh ya, Mas ada acara reunian sama teman teman kuliah Mas." Jawab Rihan.

"Aku boleh ikut gak Mas,? Kita kan udah lama gak keluar bersama." Ucap Kanya.

Rihan yang mendengar permintaan Kanya pun harus memutar otak agar Kanya tidak minta ikut. Kalau Kanya ikut bisa hancur acara kencan nya.

"Hmmmm..... Maaf kan Mas ya sayang, Mas gak bisa ajak kamu."

"Kenapa Mas.?"

"Sebenarnya reunian kali ini gak boleh membawa pasangan. Jadi Mas gak bisa mengajak mu. Tunggu Mas akan atur waktu agar kita bisa jalan jalan berdua." Rihan berusaha untuk merayu Kanya sambil mengelus lembut kepala Kanya

"Baiklah kalau begitu Mas."

"Kalau gitu Mas berangkat sekarang ya sayang!"

"Iya Mas, Hati hati."

"Kamu tak perlu nunggu Mas pulang. Karena kemungkinan Mas akan pulang agak malam." Kata Rihan. Kanya pun mengangguk. Kemudian Kanya menyalami tangan suaminya dan mencium punggung tangan suaminya.

1
Kamiblooper
Wah, seru banget nih ceritanya, THOR! Lanjutkan semangatmu!
LR: makasih atas support nya KK. sukses selalu. happy reading
total 1 replies
Celia Luis Huamani
Gak kebayang ada cerita sebagus ini!
LR: makasih Kakak atas support nya. Happy reading Kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!