Nestapa Istri Pertama CEO Terkenal

 Malika cukup kenal siapa pria ini,dia adalah Aldi salah satu teman dari Dewangga,Malika yang takut salah berbicara memutuskan untuk segera pergi dari hadapan Aldi sebelum rahasia nya di ketahui oleh pria ini, Malika masuk ke dalam mobil mengabaikan Aldi yang masih penasaran dengan tujuan nya datang ke kantor Pak Zidan.

Malika sudah membuat janji untuk bertemu dengan sahabat nya Risa,tapi berhubung Risa masih ada keperluan di luar dan mereka berjanji akan bertemu satu jam lagi,Malika memutuskan untuk pergi ke sebuah mall.

Malika masuk ke dalam mall dengan memakai masker untuk menutupi wajah nya,jangan sampai Nyonya Niken memergoki nya di sini.Malika sedang malas berdebat atau bertengkar dengan siapapun.Malika masuk ke dalam sebuah toko perhiasan yang sudah menjadi langganan nya selama menjadi istri dari Dewangga.Malika mengeluarkan semua perhiasan nya dari dalam tas.dia akan menjual perhiasan ini sebagai bekal nya nanti.setelah mendapatkan harga yang di inginkan nya,Malika tanpa berpikir panjang menyerahkan perhiasan itu kepada pegawai wanita toko perhiasan untuk mengecek keaslian perhiasan yang dia miliki.

" Terimakasih banyak Mbak." ucap Malika ketika melihat ada notifikasi m-banking yang masuk ke ponsel nya.

" Sama-sama Nyonya, terimakasih sudah memilih toko Kami sebagai pilihan Nyonya." jawab mereka sambil tersenyum ramah.

Malika lalu masuk ke sebuah restoran yang terletak tidak jauh dari toko tadi.Malika ingin mengisi perut nya sebelum kembali berjuang untuk masa depan nya.

Sambil menunggu pesanan nya datang,Malika memainkan ponsel mencari kota yang menurut nya cocok sebagai tempat untuk menenangkan diri dan melanjutkan hidup dengan status baru.

Ada begitu banyak pilihan tetapi Malika dengan yakin memilih sebuah kota yang jarak nya lumayan jauh dari ibu kota.

Satu setengah jam kemudian Malika sudah sampai di depan rumah Risa.mobil milik Risa juga sudah terparkir di halaman rumah yang cukup luas ini,Risa pulang lebih awal dari waktu mereka janjikan.Malika ikut memarkirkan mobilnya tepat di belakang mobil milik Risa.sangking luas nya halaman rumah ini sampai bisa menampung lima mobil sekaligus.

" Akhirnya Kamu datang juga Lika." seru Risa yang sengaja menunggu kedatangan Malika di teras samping.

" Sorry ya Ris udah bikin Kamu nunggu lama." ucap Malika sungkan.

Malika merasa bersalah kepada sahabat nya, padahal dia yang membutuhkan Risa tetapi malah Risa yang harus menunggu kedatangan nya.Malika sebenarnya sudah jalan sejak tadi,tetapi karena macet dan lain nya membuat Malika sedikit terlambat.

"Nggak masalah Lika! Aku juga baru sampai kok."balas Risa sambil merangkul lengan Malika.

Risa mengajak Malika untuk masuk ke dalam rumah nya,Malika sendiri sudah terbiasa berkunjung ke sini dan sudah di anggap anak juga oleh kedua orang tua Risa. Malika di sambut dan di perlakukan baik oleh pemilik rumah membuat Malika merasa betah berlama-lama di rumah ini.andai saja mertua nya juga seperti ini pasti Malika akan menjadi menantu yang baik untuk mertua nya itu.sayang nya sebentar lagi dia tidak akan memiliki mertua lagi karena proses perceraian mereka akan segera di urus di pengadilan.

" Ris,bagaimana keadaan Ridwan sekarang?" tanya Malika ingin tahu.

" Sudah lebih baik tinggal pemulihan tangan dan kaki nya yang membutuhkan waktu yang lumayan lama, sekarang kemana-mana selalu Aku yang menyetir mobil." jelas Risa yang begitu setia menemani kekasih nya yang sedang terpuruk.tak pernah terbesit dalam benak nya untuk sedikit saja meninggalkan Ridwan karena dia begitu mencintai Risa begitu juga sebaliknya.

"Romantis banget sih kalian berdua,Aku doain hubungan kalian langgeng sampai akhir hayat, Ridwan kayak nya bucin banget sama Kamu."seru Malika menimpali.

" Amin! Semoga saja dia nggak kayak si Dewangga itu." Risa menggebu-gebu menyebutkan nama Dewangga.

' Jangan sampai deh Ris,kalau Ridwan juga mengikuti jejak Dewangga,Aku duluan yang menimpuk wajah nya." Risa terkekeh mendengarnya ucapan sahabat nya.

Malika menceritakan maksud dan tujuan nya mengajak Risa bertemu, sebenarnya Malika tidak ingin merepotkan Risa maupun orang-orang yang ada di sekitar nya,tapi dia tidak tahu lagi harus meminta tolong kepada siapa lagi kecuali Risa.Malika berharap Risa mau membantu nya.

" Jadi apa yang bisa Aku lakukan untuk Kamu?" tanya Risa.

" Aku mau minta tolong Kamu buat jual mobil ku ini,Aku sudah tidak punya banyak waktu lagi di sini,rencana nya besok Aku akan kembali ke kampung Ibu dan membawa Ibu pergi dari kota ini ."ucap Malika sambil menyerahkan surat mobil nya kepada Risa.

"Kamu sudah mengurus perceraian kalian?" tanya Risa tak percaya kalau Malika bisa mengambil langkah sampai sejauh ini.

Benar kata orang! Kalau sudah sakit hati apapun bisa di lakukan oleh si korban,Malika yang dulu begitu menjaga pernikahan nya kini turun gunung mengurus perceraian yang sangat dia ingin kan.hidup nya harus tetap berlanjut meskipun nanti mengalami perubahan besar.yang penting Bu Ani selalu berada di samping nya sudah sangat cukup bagi Malika.

" Sudah,tadi pagi lewat pengacara Aku yang bernama Pak Zidan,Kamu kenal kan Pak Zidan pengacara paling terkenal di kota ini?" tanya Malika lagi kepada Risa.

" Sangat kenal bahkan Aku ngefans banget sama beliau." ya seperti itu lah kenyataan nya,Risa selalu menonton apapun yang menyangkut tentang Pak Zidan.jika saja Pak Zidan masih muda mungkin Risa mau mendaftar menjadi istri pengacara terkenal itu.

" Memang nya Pak Zidan mau bantu Kamu menghadapi keluarga Mahendra?" tanya Risa sedikit goyah dengan keputusan yang di ambil Malika,maklum saja uang keluarga Mahendra tidak berseri jadi siapapun pasti mau bergabung dengan keluarga Mahendra.

"Beliau bersedia membantu Aku tanpa bertanya asal-usul ku,Beliau juga banyak memberikan wejangan kepada Aku,beliau orang nya jujur dan tidak pernah mau di sogok oleh siapapun.selama ini beliau juga sudah pernah menghadapi keluarga Mahendra di persidangan." ungkap Malika membuat Risa semakin kagum terhadap sosok Pak Zidan.

" Aku jadi pengen ketemu beliau juga Ris." mohon Risa belum tahu saja dia kalau Malika tidak akan bertemu lagi dengan Pak Zidan karena dia sudah memutuskan untuk segera pergi dan akan berkomunikasi lewat telepon saja.

" Ya lain kali akan Aku ajak Kamu, sekarang kamu bisa kan bantu Aku." tanya Malika memastikan.

" Bisa banget Lika!Tapi Aku masih penasaran,apa Dewangga setuju dengan perceraian kalian?" tanya Risa penasaran.

Malika tentu saja menggeleng kepala dengan cepat,entah apa alasan pria itu tetap mempertahankan rumah tangga yang sudah tidak sehat,malika juga tidak tahu dan malas untuk mencari tahu.

" Dia belum tahu, mungkin nggak akan tahu dengan gugatan cerai ini." jawab Malika jujur.

" Kok bisa Kamu ngajuin gugatan cerai tanpa persetujuan dari dia,emang boleh sama Pak Zidan begitu?"tanya Risa lagi.

" Bisa lah asal kan punya bukti yang kuat,Kamu pasti nggak akan menyangka Ris,kalau bukti ini di kirim langsung sama istri kedua Dewangga.pekerjaan Aku menjadi lebih mudah terbantu sama wanita itu." Malika tertawa kecil mengingat kembali betapa gila nya istri kedua dari Dewangga.sampai segitu nya dia menginginkan menjadi istri satu-satu nya dari Dewangga bahkan lupa dengan nama nya rasa malu.

" Keterlaluan banget tuh wanita." geram Risa.

Tapi Malika malah tertawa terbahak-bahak melihat wajah syok dari Risa.banyak sekali macam perangai orang - orang di muka bumi ini.beruntung Malika masih tetap berada di jalan yang benar.

" Kamu mau lihat video nya?" seloroh Malika langsung mendapatkan tepukan manja dan tatapan mata tajam dari Risa.

"Ogah!" seru nya sambil menutup mulut.

Bersambung..