"Mas, aku hamil." ujar Bella menemui laki-laki berperawakan tampan itu di kantornya. Laki-laki yang malam itu menghabiskan waktu bersama Bella.
"Hamil? yakin itu anak saya?" tanyanya dengan sinis sambil menatap Bella dengan tajam.
"Iya Mas, ini anak kamu." jawab Bella apa adanya.
"Bagaimana bisa saya percaya itu ajak saya, sedangkan di malam itu kamu saja tidak berdarah sama sekali!!" ujarnya tanpa perasaan.
DEG...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indah Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 02
SALAH KAMAR MEMBAWA BAYI
02
"Ya sudah kita langsung naik saja, lagian di sini juga agak dingin." ajak Mei kepada 4 temannya itu. Kebetulan mereka memesan satu kamar yang cukup luas untuk mereka berempat.
Rencananya malam ini mereka akan menghabiskan waktu dengan bersenang-senang dan kebetulan salah satu dari teman Bella itu ada yang ulang tahun namanya Fajar, laki-laki berperawakan tampan dengan sedikit bulu-bulu halus di sekitar wajahnya.
"Siapa yang memesan minuman ini Maryam?" tanya Bella menatap temannya itu.
Maryam menunjuk laki-laki yang sedang tertawa di kursi bagian depan mereka "Siapa lagi kalau bukan punya acara Bel," jawab Maryam sambil melempar senyum ke arah Fajar yang di balas menganggukkan kepala oleh Bella.
Minuman seperti ini bukan hal yang kuno menurut Bella, karena hal ini sudah sering terjadi jika mereka berkumpul bersama. Hanya saja Bella tidak pernah meminumnya, bukan tidak pernah bahkan hanya sekali selama mereka berkumpul. Itu pun dia sudah pusing padahal meminumnya hanya satu teguk tak lebih.
"kalian semua boleh makan dan minum apa saja yang kalian inginkan. Di hari bahagia gue, gue berharap kalian semua merasakan kebahagiaan yang gue rasakan." ujar Fajar kepada ke-empat temannya. Mereka semua menganggukkan kepalanya, bahkan tak lupa tawa bahagia yang terdengar di ruangan yang cukup luas itu.
Bella mencicipi beberapa macam kue yang terhidang dan menggugah seleranya. Diantara mereka berempat Fajar memang sangat kaya bahkan orang tuanya memiliki perusahaan bahkan ada juga yang di luar negeri. Bayangkan saja berapa kayanya laki-laki tampan tersebut. Bahkan Fajar tidak pernah membedakan dalam berteman, baik itu kalangan rendah sekalipun karena dimata Tuhan semuanya sama.
"Nih buat lo Bel," Tegar memberikan segelas kecil minuman yang memabukkan itu.
"Aku nggak minum Tegar, lagian kamu tahu aku itu nggak suka minum-minuman seperti ini. " jawab Bella menolak minuman yang diberikan Tegar.
"Sekali ini saja lo minum Bel, lagian ini hari bahagia gue masa sih lo nggak mau minum itu untuk merayakan hari lahir gue," timpal Fajar yang membuat Bella tak enak hati.
Dengan berat Bella mengambil minuman di gelas kecil itu dari tangan Tegar. Kedua laki-laki itu tampak tersenyum bahagia karena Bella mau mengikuti apa yang mereka mau. Dalam hal ini mereka berdua bukan melakukan rencana jahat kepada Bella, hanya saja ini untuk bersenang-senang. Bahkan mereka semua juga sangat baik bahkan menjaga satu sama lain. Pernah waktu pertama kali Bella meminum-minuman keras tersebut kedua teman lelakinya itu mengantarkan Bella pulang bahkan menjaganya agar tidak melakukan hal-hal di luar batas meskipun pada saat itu peluang sangat besar. Tapi mereka tidak sebejat itu untuk melakukan hal buruk itu.
Sekitar jam 11.00 malam akhirnya pesta yang singkat itu berakhir. Bella yang sedikit pusing karena minuman yang tadi diberikan Tegar membuatnya berjalan sedikit sempoyongan begitupun dengan ke-empat temannya. Ke-empat temannya itu memang candu dengan yang namanya minuman beralkohol tersebut, tapii mereka tidak terlalu payah dalam minum dibandingkan dengan Bella yang amatir.
"Bel, kita pulang barengan saja ya takutnya nanti lo malah tersesat apalagi tadi habis minum." ujar Fajar kepada Bella yang diangguki ke-empat temannya itu. Mereka khawatir dengan Bella yang nanti akan terjadi hal yang tak mereka inginkan jika di biarkan pulang sendirian. Meskipun mereka semua tidak sadar sepenuhnya namun mereka juga mengkhawatirkan keadaan Bella yang jelas jauh di bawah mereka.
"Iya nanti aku bareng sama kamu Jar, oh ya kalian semua tunggu di sini dulu ya, aku mau ke toilet sebentar." ujar Bella karena saat ini mereka sudah keluar dari ruangan yang tadi disewa Fajar. Rasanya Bella tak sanggup lagi untuk menahan rasa ingin pipis yang sudah terasa di ujung.
"Biar aku temani saja kamu Bel, takutnya nanti kamu tersesat apalagi tidak terlalu sadar begini." ujar Maryam tetapi Bella telah lebih dulu pergi sehingga Maryam tidak dapat mengikuti langkah lebar Bella yang sudah mulai menghilang dari pandangan mereka.
"Biarkan saja dulu Maryam, lagian nanti Bella juga akan nyusul kita ke sini. Toiletnya juga tidak terlalu jauh dari tempat kita," ujar Fajar kepada Maryam yang kembali ke tempat semula.
Bella yang berjalan sempoyongan bahkan rasa pusing yang mendera kepalanya membuat wanita berumur 26 tahun itu memasuki ruangan yang tadinya dia pikir kamar mandi.
TBC