Setelah ibu mertuanya meninggal, Zara Hafizah dihadapkan pada kenyataan pahit. Suaminya, yakni Jaka telah menceraikannya secara tiba-tiba dan mengusirnya dari rumah. Zara terpaksa membesarkan anaknya yang masih berusia 6 tahun, seorang diri
kehidupan Zara semakin membaik ketika ia memutuskan hijrah dan bekerja di Ibu Kota.
Atas bantuan teman dekatnya,
Suatu hari, Zara bertemu dengan Sagara Mahendra, CEO perusahaan ternama dan duda dengan satu anak. Sagara sedang mencari sosok istri yang dapat menjaga dan mencintai putrinya seperti ibu kandungnya.
Dua orang yang saling membutuhkan tersebut, membuat kesepakatan untuk menikah secara kontrak.
Sagara membutuhkan seorang istri yang bisa menyayangi Maura putrinya dengan tulus.
Dan Zara membutuhkan suami yang ia harap bisa memberinya kehidupan yang lebih baik bagi dirinya serta Aqila putrinya.
Bagaimanakah perjalanan pernikahan mereka selanjutnya, akan kah benih-benih cinta tumbuh di antara mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Zara oh Zara
Zara bergegas mengenakan handuk kimononya, dengan tubuhnya yang gemetar, ia buru-buru keluar dari dalam kamar mandi, wajahnya malah mendadak pucat.
Sagara yang sedang mengkondisikan sesuatu dari balik celananya, merasa sangat tersiksa.
"Ku mohon, kembalilah ke tempat semula, kalau sampai Zara tahu, mau di taruh dimana wajahku!" keluhnya sembari merapatkan kedua kakinya, lalu menutup sekitar pangkal pahanya dengan bantal, Saga pun duduk di atas tempat tidur.
Saat Zara keluar dari dalam kamar mandi, Saga cukup terkejut, wajahnya malah merona, dan ia pun lebih memilih untuk memalingkan wajahnya agar Zara tidak bisa melihat dirinya yang sudah seperti kepiting rebus
Akan tetapi sepertinya Zara tidak menghiraukannya, ia malah duduk di sebelahnya dan masih mengenakan handuk kimono dengan rambut setengah basah dan masih tergerai. Saga kini mencoba melirik ke arah Zara, ia cukup terkejut saat mendapati wajah istrinya yang pucat.
"Zara, kau kenapa?"
"Aku takut Mas, sedari kecil aku akan merasa ketakutan jika berada dalam kegelapan, aku seperti trauma, tapi aku tidak ingat kenapa aku bisa menjadi seperti itu!" jawabnya dengan tubuh yang menggigil.
Merasa aset berharganya sudah bisa di kondisikan, akhirnya Saga mendekat ke arah Zara, di sentuh lah keningnya dengan punggung tangannya
"Ya ampun Zara, kau demam!"
Zara pun mengangguk, merasa tidak tega akan kondisi Zara yang seperti itu akibat ulahnya, Saga menjadi merasa sangat bersalah.
Kemudian Saga meminta Zara untuk merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, ia meminta petugas hotel untuk memanggil tim medis ke kamar pengantin mereka.
Setelah Zara di periksa dan di berikan obat penurun demam, ia langsung tertidur pulas. Saga terus saja memandangi wajah istrinya.
'Kenapa di dekatmu aku bisa senyaman ini? Apakah aku mulai menyukaimu? Ini gila, aku yang sedari awal ingin menindasmu, kini malah berbalik ingin melindungimu dan membahagiakanmu, tapi aku tidak ingin kau tahu tentang perasaanku, mau di taruh dimana harga diriku, ck..!' batinnya penuh rasa penyesalan.
Akhirnya Saga sengaja tidur di sebelah istrinya, dengan sengaja ia memeluknya.
Keesokan harinya, Zara terbangun dari tidurnya, ia merasakan ada sesuatu yang berat di atas perutnya, ketika ia menoleh ke arah samping, betapa terkejutnya Zara karena melihat suaminya sedang memeluknya.
"Kyaaaa..Mas Saga ngapain meluk-meluk!" teriaknya dan langsung menggeser tubuhnya ke samping.
Saga akhirnya terbangun akibat Zara kembali berteriak, sambil menguap dan mengucek matanya yang sayu, kemudian Saga malah menggaruk-garuk kepalanya sehingga rambutnya berantakan. Zara yang memperhatikan sikap suaminya seperti itu merasa ilfil.
'Ternyata anda bisa terlihat berantakan seperti ini, aku kira pria tampan seperti mu tidak akan pernah terlihat jelek, tapi aku salah menilai mu, aish...apa yang telah aku pikirkan.' ucapnya dalam hati.
Dengan cueknya, Saga malah bergegas pergi ke kamar mandi sambil terus menguap.
Zara sempat kesal atas sikap suaminya yang biasa saja," bukankah di surat perjanjian tidak di perbolehkan tidur satu ranjang? Tapi kenapa Mas Saga sendiri yang telah melanggarnya, sungguh tidak adil." kali ini Zara malah bermonolog sambil mengerucutkan bibirnya, ia merasa jika Suaminya telah memanfaatkan situasi atas dirinya.
tiga puluh menit kemudian Saga keluar dari dalam kamar mandi, sedangkan Zara sudah tidak tahan ingin membuang air kecil, saat Saga menutup pintu kamar mandi, Zara menerobos masuk, sampai-sampai ia terkejut .
"Hey, bisa tidak sih kau tidak main serobot seperti ini? Menyebalkan!" gerutunya memasang wajah masamnya.
Zara pun tidak menanggapinya, kemudian ia bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan solat subuh meskipun ia sudah kesiangan.
Setelah semuanya selesai, baik Zara dan Saga, keduanya malah saling diam membisu, Zara mulai mengingat peristiwa semalam di kamar mandi, rasanya ia begitu sangat malu, apalagi Saga adalah pria pertama yang telah berhasil melihat tubuh polosnya, dulu Jaka mana pernah mau untuk melihatnya, menyentuhnya pun rasanya tidak sudi.
Kemudian Zara malah menghela nafasnya sejenak, Saga yang sudah berpenampilan seperti biasanya kini mulai melirik ke arahnya, ia pun menjadi canggung terhadap istrinya.
Hingga pada akhirnya, Zara memberanikan diri untuk melayangkan protes terhadap suaminya.
"Emmhhh, M mas Saga kenapa semalam kita tidur satu ranjang? Bukankah di surat perjanjian, kita tidak boleh melakukan hal itu? Kenapa anda malah melanggarnya?" tanyanya terbata dengan mata mendelik.
Kemudian Saga beranjak dari tempat duduknya di kursi sofa yang menghadap ke arah jendela kamar.
ia mencoba melangkahkan kedua kakinya ke arah Zara yang masih duduk di atas tempat tidur.
Kali ini Saga terus saja memandang ke arahnya, dimana Zara terlihat sangat berbeda, rambut panjangnya yang bergelombang dan wajahnya yang cantik alami tanpa di poles apapun, membuat Saga semakin berdebar.
Zara sempat beringsut dan menaikan kedua kakinya ke atas tempat tidur karena tatapan mata Sagara seolah seperti ingin memangsanya.
Dan benar saja, Saga terus saja menatap tajam ke arahnya tanpa berkata satu patah kata pun.
Zara mencoba mundur ke belakang, sambil menelan Saliva nya.
"M mas Saga mau apa?" tanyanya dengan terbata.
Namun Saga tidak bergeming sama sekali, ia malah merangkak naik ke atas tempat tidur.
Zara pun sampai gemetar di buat nya, ia benar-benar sangat ketakutan.
'Ada apa dengan dirimu? Kenapa kau menatapku dengan tatapan seperti itu? Kau sangat menakutkan.' ujarnya dalam hati.
Kini Sagara sudah berada di atas tubuhnya dengan posisi mengungkungnya, Zara benar-benar sangat ketakutan, tubuhnya semakin beringsut.
"Sekarang kau sudah mulai berani terhadapku, kau tahu kan jika aku yang menciptakan perjanjian dan peraturan itu, dan aku pun bisa dengan sesuka hati untuk membatalkan peraturan konyol itu!" cetusnya tersenyum menyeringai.
Lagi dan lagi Zara kembali menelan saliva nya
"Jangan bilang anda sudah menjebak saya dengan surat perjanjian itu?" tanyanya tidak berani menatap wajah suaminya.
" ha..ha..ha! Itu kau tahu, ternyata kau sangat pintar sekali Zara!"
"Anda sangat licik Tuan!" jawabnya memberanikan diri memelototi Saga.
Entah ada dorongan apa, tiba-tiba saja naluri kejantanannya muncul begitu saja, ia pun berupaya untuk melakukan hal yang tidak-tidak terhadap Zara, dan Zara pun berteriak sekencang mungkin saat Sagara mulai menanggalkan pakaian yang ia kenakan.
"Aarrrkkhhh tidak....!" teriak Zara tersadar dari lamunannya.
Rupanya Zara memikirkan hal yang tidak-tidak tentang suaminya.
Saga pun menatap aneh ke arah istrinya, ia mencoba mendekat, lalu menyentuh keningnya.
"Kau baik-baik saja kan? Padahal kau hanya sakit demam saja loh!" ucapnya menatap aneh istrinya.
Zara sangat malu atas peristiwa yang telah terjadi barusan, wajahnya kini telah berubah bagaikan kepiting rebus, ia bergegas pergi ke dalam kamar mandi untuk menenangkan dirinya.
'Ya ampun Zara, kenapa otakmu menjadi konslet seperti ini? Kenapa tadi kau berfikir yang tidak-tidak terhadap Mas Saga, mana mungkin dia mau menyentuhku!' gerutunya dalam hati.
Bersambung...
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
makin seru ceritanya
ditunggu upnya kak
semakin penasaran nih thor...
ayo lanjutin episode selanjutnya 😘
Saga dan Zara semoga bahagia menerajui bahtera rumahtangga bersama. aamiin 😆