"Kau yang memulai kan Xander? Maka jangan salahkan aku jika aku lebih gila darimu!" tekad seorang wanita bernama Arabelle Weister.
Bagaimana tidak karena sang suami tercinta ternyata sudah berselingkuh di belakangnya. Diapun menyewa seorang pria untuk membalaskan dendamnya, tetapi siapa sangka ternyata pria itu membawanya pada sebuah kebenaran dan cinta yang sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeNickname, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10
"Aku tinggal dulu ya sayang. Jika bosan kau boleh menungguku di rooftop."
"Tentu saja." jawab Arabelle kesenangan. Wanita itu melambaikan tangan disaat suaminya menghilang dibalik pintu.
Arabelle mengambil ponsel dari dalam tasnya lalu mengirim pesan kepada Zio untuk menemuinya di rooftop, tapi sebelum itu Zio harus bisa memutus akses cctv di dalam lift supaya tidak ketahuan.
Zio yang menerima pesan langsung menjalankan tugas, pria itu merusak cctv dengan alat seadanya supaya tidak ada yang curiga. Ternyata Arabelle sudah ada disana.
Wanita itu tampak begitu cantik karena tiupan angin yang melambai-lambaikan rambutnya.
"Apa yang kau lihat hm?" tanyanya seraya merangkul bahu polos Arabelle. Potongan dress Arabelle memang tidak menutup bahu.
"Kehidupan di kota Milan." jawab Arabelle tanpa mengalihkan tatapannya.
"Ada apa dengan itu?"
"Setelah bercerai aku akan pergi dari kota ini dan memulai kehidupan baru di negara lain."
"Kenapa begitu?"
"Aku ingin memulai karirku yang sempat aku tinggalkan tanpa adanya masa lalu. Kau mengerti bukan?"
"Lalu aku?"
"Kita akan selesai setelah aku resmi menjadi janda."
Entah kenapa rasanya begitu perih di ulu hati, maka dari itu Arabelle langsung mengalihkan pembicaraan.
"Lupakan, aku menyewamu untuk membalas perbuatan suamiku bukan untuk menjadi teman curhat."
"Menjadi gigolo sekaligus teman curhat bagiku tidak masalah, Belle." Arabelle begitu terkejut karena tiba-tiba saja Zio mendorong dan menariknya di waktu yang bersamaan sampai kepala Arabelle menabrak dada bidang pria itu.
Zio mengacak rambut Arabelle dengan gemas, gerakan kecil yang begitu menghangatkan hati Arabelle yang sempat membeku.
"Apa kita akan berolahraga di siang hari yang terik ini?" goda Zio.
"Itulah tujuan utamaku datang kemari."
"Tapi kenapa? Kita bisa bertemu di luar."
Telunjuk Arabelle mengusap-ngusap dada Zio dengan perlahan sampai membuat sesuatu dibalik celana pria itu memberontak dengan kasar.
"Aku ingin meniru suamiku yang berselingkuh di kantor dan ternyata rasanya memang lebih menantang."
"Belle.."
"Yes, babe?" gilanya tangan Arabelle sudah berkenala kemana-mana bahkan kancing jas Zio sudah terbuka semuanya.
"Ini sangat beresiko."
"Aku tidak peduli!" Arabelle menatap Zio dengan lapar. Wanita cantik itu menarik dasi gigolonya supaya pria itu mengikutinya.
Rupanya Arabelle membawanya ke sebuah rumah kaca dengan ranjang di dalammya, Arabelle mendorong Zio sampai terlentang lalu menaikinya.
"Astaga." pekik Zio karena Arabelle tiba-tiba duduk di atas perutnya.
"Entah kenapa kau begitu menggairahkan, Zi!"
Zio pasrah di bawah kendali Arabelle. Pria itu tersenyum disaat melihat pemandangan indah di depan matanya, buah kembar yang mulai menjadi favoritnya bergerak naik dan turun.
Tak menyia-nyiakan kesempatan kedua tangan Zio dengan nakal meremas kedua benda bulat nan padat itu, ukurannya sangat pas untuk tangan besarnya.
"Zi.." Arabelle meracau karena tak henti-hentinya Zio memberi rangsangan kepadanya.
Begitupun dengan Zio yang tak henti-hentinya mendesaah keenakan karena Arabelle begitu pandai bergerak. Gairah calon hot janda ini memang tidak main-main.
"Zi, wait aku sampai!!"
"Kita akan melakukannya bersama-sama." pinta Zio yang ikut menaik turunkan pinggul Arabelle dengan bantuan tangannya.
Sampai akhirnya terdengar suara erangan yang begitu nikmat diantara keduanya. Tubuh Arabelle ambruk di atas Zio dengan nafas yang terengah-engah. Sementara Zio langsung melabuhkan kecupan di pucuk kepala Arabelle.
Ada getaran aneh di hati Arabelle disaat Zio memperlakukannya seperti itu, tapi sebisa mungkin Arabelle harus menepisnya.
"Zi!"
"Hm?"
"Aku.."