NovelToon NovelToon
Hamil Setelah Diceraikan

Hamil Setelah Diceraikan

Status: tamat
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cerai / Romansa / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Ayah Darurat / Tamat
Popularitas:387.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: ntaamelia

Soal keturunan memang kerap menjadi perdebatan dalam rumah tangga. Seperti yang terjadi dalam rumah tangga Hana.

Hubungan yang sudah dibangun selama 10 tahun, tiba-tiba hancur lebur dalam satu malam, saat suaminya mengatakan dia sudah menikahi wanita lain dengan alasan keinginan sang mertua yang terus mendesaknya untuk memiliki keturunan.


"Jangan pilih antara aku dan dia. Karena aku bukan pilihan." -Hana Rahmania.

"Kalau begitu mulai detik ini, aku Heri Hermawan, telah menjatuhkan talak kepadamu, Hana Rahmania, jadi mulai detik ini kamu bukan istriku lagi." -Heri Hermawan.

Namun, bagaimana jika setelah kata talak itu jatuh, ternyata Hana mendapati dirinya sedang berbadan dua? Akankah dia jujur pada Heri dan memohon untuk kembali demi anak yang dikandung atau justru sebaliknya?

Jangan lupa follow akun sosmed ngothor
Ig @nitamelia05
FB @Nita Amelia

salam anu 👑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35. Hal Kecil

Karena Hana masih terlihat lemas di atas brankar, maka yang berhadapan dengan dokter adalah Elgar—pria yang dianggap sebagai suami Hana, karena pria itu yang mengantar Hana ke klinik juga terlihat cemas sekali selama pemeriksaan.

"Ibu Hana kan sedang hamil, jadi tolong kurangi stress dan rasa cemas yang berlebih, karena itu menjadi salah satu penyebab kenapa Ibu Hana tiba-tiba pingsan. Selain itu Ibu Hana juga harus memenuhi nutrisi untuk bayinya, dilihat dari pemeriksaan kadar gula darahnya sedikit rendah. Setelah ini Bapak bantu Ibu untuk makan-makanan yang bergizi ya, nggak perlu banyak, yang penting sering," jelas sang dokter sambil tersenyum ramah.

Sementara jantung Elgar terasa berdebar dengan kencang, mendengar penjelasan dokter membuatnya merasa bahwa dialah yang akan menjadi seorang ayah.

"Baik, Dok, saya akan mengusahakan yang terbaik. Ada lagi yang harus saya lakukan?" tanyanya semakin terlihat antusias. Dia tidak menampik asumsi publik yang mengira bahwa mereka adalah sepasang suami-isteri.

"Ajak Ibu untuk berolahraga, Pak, dan pastikan dia beristirahat dengan cukup. Atau kalau Bapak lagi senggang, pijat-pijat kecil juga boleh. Dan yang terpenting Bapak harus sering ajak si Kecil dan Ibunya mengobrol ya, itu bisa membuat janin jadi lebih cerdas lho. Pokoknya buat Ibu happy selama kehamilan," paparnya, senang kalau ayah si janin banyak bertanya dan mencari tahu apa-apa yang harus dilakukannya. Karena kebanyakan setiap pasien yang dia periksa, para ayah hanya diam sebab tugasnya mengantar sudah selesai.

Elgar mengangguk paham. Meski dia belum tahu bagaimana cara merealisasikannya, sebab itu semua tergantung Hana.

Hana yang sedari diam dan mendengarkan secara seksama pun akhirnya bangkit perlahan. Ekor matanya sedikit basah, karena merasa terharu mendengar percakapan keduanya. Bagaimana bisa Elgar yang selalu berada di sisinya, sementara bukan pria itu yang menghamilinya. Kenapa Elgar bisa memiliki hati yang begitu lapang untuk membantunya, padahal dia tidak pernah berbuat apa-apa pada pria itu.

"Kamu sudah merasa lebih baik?" tanya Elgar yang langsung menghampiri Hana dan membantu wanita itu untuk turun dari brankar.

Hana langsung mengangguk, menatap Elgar hanya membuat hatinya meringis, jadi dia memilih untuk menundukkan kepala.

"Setelah ini kamu istirahat saja, aku akan mengantarmu pulang," ucap Elgar penuh perhatian. Namun, Hana tak bisa langsung mengiyakan karena saat ini masih jam kerja.

"Tapi, Mas, aku harus kerja. Aku nggak mungkin izin lagi sama Bu Mia—kasihan nanti Vanya sendirian lagi," balas Hana yang berusaha untuk profesional.

"Kamu nggak denger apa kata dokter?" tanya Elgar yang lebih mementingkan keadaan Hana dari apapun.

"Iya, Bu, sebaiknya hari ini Ibu istirahat saja dulu untuk memulihkan semuanya. Besok Ibu boleh beraktivitas seperti biasa lagi," sambar sang dokter, melihat seragam yang dipakai Hana, juga setelan Elgar yang begitu rapih, dia bisa menilai bahwa keduanya adalah pekerja kantoran.

"Nurut sama aku ya, biar nanti aku yang minta izin sama Ibu Mia," ujar Elgar dengan lemah lembut tapi sebenernya mengandung ketegasan. Karena semua ini demi kebaikan Hana dan bayinya.

Wanita itu tak bisa lagi membantah. Hatinya seperti menolak untuk berdebat dengan Elgar, mengingat bagaimana pria itu selalu berada di sampingnya dalam keadaan yang tak baik saja.

Akhirnya setelah menebus vitamin dan obat, Elgar langsung memesan taksi, keduanya duduk berdampingan di belakang tanpa saling bicara. Sedari tadi Hana hanya melihat jalanan yang dilewati, sementara Elgar mencari kalimat untuk membuka obrolan.

"Han, mau aku pijat?" tanya Elgar, mengingat pesan yang disampaikan dokter tadi.

Hana langsung menoleh dan menggeleng pelan. Mana mau dia merepotkan Elgar terus-menerus.

"Nggak perlu, Mas, di rumah ada alat pijat otomatis kok, nanti aku pake itu aja," jawab Hana.

"Kalau makanan dan buah-buahan gimana? Kamu punya stok nggak?"

"Ada, ada," jawab Hana dengan cepat, padahal seingatnya dia belum belanja. Dia hanya tak ingin merepotkan Elgar lebih dari itu.

Elgar tampak bingung, apalagi yang harus dia tawarkan pada Hana. Hingga pada saat mereka melewati kedai es krim, Hana terus memperhatikannya sampai ia memutar kepala.

"Mau es krim?" Elgar langsung peka. Hana mengerjapkan mata, tak bisa bohong kalau saat ini dia sangat menginginkan makanan dingin dan manis itu, sampai bibirnya pun mengecap tanpa sadar, dan membuat Elgar tersenyum. "Pak, puter balik ke kedai es krim tadi ya." pungkasnya meminta pada sang supir.

"Iya, Pak," jawab pria itu. Sementara Hana hanya diam dengan mata yang berbinar. Bahkan raut wajah itu tak bisa dikendalikan, Hana terlalu girang meski hanya disuap dengan satu cup es krim berukuran mini.

"Kalau dia sudah lahir, aku akan membelikanmu lebih banyak," kata Elgar, karena tahu bahwa es krim tidak begitu baik untuk ibu hamil. Dia menyerahkan cup yang sudah terbuka itu pada Hana, dan Hana langsung menyendokkannya ke dalam mulut.

"Enak?" tanya Elgar.

Hana manggut-manggut lucu.

"Enak banget!" jawabnya sambil nyengir. Lihat, hal kecil itu saja sudah membuatnya happy.

***

Sadar jika sejak kemarin Mayang selalu marah-marah pada suaminya. Akhirnya wanita itu berusaha untuk menurunkan ego, dia ingin berdamai sebelum esok Heri pergi ke luar kota. Yang artinya mereka akan menjalani LDM (Long Distance Marriage).

Karena dia tiba lebih dulu di rumah, Mayang langsung membersihkan tubuhnya untuk menyambut kepulangan Heri. Dia juga sedikit membantu asisten rumah tangga, meski hanya sekedar menyiapkan peralatan makan.

Saat itu keberadaan Mayang yang ada di dapur terlihat oleh Papah Aris. Pria paruh baya itu celingukan, memastikan bahwa semua orang tidak ada sekitar sana.

"Kamu ngapain?" tanya Papah Aris sambil memegang pinggul Mayang. Wanita itu berjengit karena terkejut hingga gelas yang ada di tangannya hampir terjatuh.

"Papah!" ucap Mayang penuh penekanan. Dia melirik kesana kemari takut ada yang melihat kedekatan mereka berdua. "Jangan begini, di rumah kan ada Mamah, ada Fitri juga, dia lagi ke warung depan nanti tiba-tiba balik gimana?" lanjutnya berusaha meloloskan diri. Dia yang tadinya hanya ingin curhat, kini jadi kebablasan.

"Tenang, Mamah juga lagi mandi kok," bisik Papah Aris sambil tersenyum dan menikmati aroma tubuh Mayang yang sangat wangi. Layaknya pria puber, Papah Aris ingin terus-menerus berduaan.

Mayang menghela nafas, dan Papah Aris justru melingkarkan kedua tangannya di perut wanita itu. Keduanya baru mengambil jarak ketika terdengar suara langkah kaki masuk ke dapur, Fitri sudah kembali.

Wanita itu tampak terheran melihat keberadaan Papah Aris, tapi pria itu langsung mencari alasan.

"Eu—Fit, tadi Ibu nanya masakan sudah siap semua belum?" ujarnya.

"Sedikit lagi, Pak," jawab Fitri apa adanya.

"Oh ya udah kalo gitu lanjutin deh," ujar Papah Aris dengan tampang santai. Setelahnya dia langsung melenggang pergi, sementara Mayang hanya menarik sudut bibirnya ke atas.

Fitri merasakan aura yang aneh, tapi dia langsung melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda akibat salah satu bumbu masak habis.

Dan begitu malam tiba, Mayang sudah menunggu Heri di kamar. Dia memakai lingerie seksi, lipstik merah merona dan tubuh yang begitu wangi. Hingga pada saat Heri masuk, Mayang langsung menghampiri pria itu dan bergelayut manja.

"Sayang, kamu sudah selesai beres-beresnya?" tanya Mayang, setelah makan suaminya langsung sibuk membereskan dokumen-dokumen yang ada di ruang kerja.

"Hem," jawab Heri singkat, tidak peka apa yang diinginkan istrinya.

"Kak Heri kok jawabnya cuek banget sih? Padahal besok kita udah jauhan lho, aku pengen baikan malem ini," ujar Mayang dengan nada merengek. Saat Heri menghentikan langkah, wanita itu langsung mengambil posisi di depan tubuh Heri, jadi mereka berhadapan. "Maafin aku ya, selama ini marah-marah terus dan kurang ngertiin Kak Heri." lanjutnya seraya melingkarkan tangan di sepanjang leher Heri.

Heri masih dengan egonya, tapi dia tetap seorang pria yang membutuhkan kepuasan batin. Sadar saat melihat penampilan Mayang, gairahnya pun langsung merekah bangkit. Apalagi sudah beberapa hari dia tidak meraih pelepasan.

"Sayang," rengek Mayang dengan bibir mencebik.

"Aku bakal maafin kamu, kalo kamu berhasil buat aku puas malem ini," ucap Heri akhirnya tak lagi bungkam. Dia sudah lupa dengan apa yang dia ucapkan pada Hana hari ini. Cintanya pada wanita itu hanya omong kosong!

Bibir Mayang langsung melengkung sempurna. Dengan agresif dia mengalungkan kakinya di pinggang Heri dan mencium pria itu lebih dulu. Kali ini dia yang akan memulai malam panjang dan penuh berpeluh itu.

1
Surati
Bagus ceritanya 👍🙏🏻
Bahari Sandra Puspita
finally happy ending yeaayy!!!
keren banget mak ceritanya, selalu suka deh pokoknya..
ternyata sampai akhir, si mantan mertua gak ada tobat2nya ya..
padahal udah dikasih pembalasan yg luar biasa..
happily ever after for Elgar and Hana..
penantian cintamu gak sia2 ya El, akhirnya Hana ditakdirkan jadi milikmu walopun harus singgah dulu sama Heri..
pelajaran buat para laki2, jadi suami itu harus punya prinsip..
memang harus tetap berbakti pada ibu karena bagaimanapun jg ibu adalah pintu surganya..
tapi ya gak harus mengorbankan perasaan sang istri jg, karena laki2 yg terbaik adalah laki2 yg paling baik dg istrinya..
semua sudah diatur dg porsi yg pas..
tinggal menjalankan saja sesuai porsinya masing2..
jadi mertua jg harus tahu diri, gak boleh ikut campur rumah tangga anak2nya jika tidak diminta..

makasih mak buat ceritanya yg luar biasa..
semoga selalu diberikan kesehatan..
tetap semangat untuk berkarya dan semoga sukses selalu ya mak..
🙏🏻💪🏻😘🥰😍🤩💕💕💕
Ratu Anu👑: Kembali kasih kakak, thanks buat dukungannya ya💋💋💋
total 1 replies
💞DARRA💞💖
bagus
Juan Sastra
meski marah ,, harusnya ggak gebukin ortu juga kali thorr
Juan Sastra
entah benih siapa yg nyangkut,, heri kah ?
papahertua kah ??
atasan kah ??
Juan Sastra
kok gitu papanya heri,,bukannya mayang anak angkatnya ,, tapi aahh entahlah thorr
Juan Sastra
kayak dulu....???
udah sering dong,, jadi ggak ORI ,, wah hebat heri 👍.
Evi Nopianti
bagus banget Thor
Juan Sastra
good hana
Juan Sastra
nikmati aja mah,,
Juan Sastra
syukurin aja mah,,ggak apa apa kan mantu idaman
Juan Sastra
hana jgn byk omong,,sia sia,,,
buktikan jika kamu mampu,,
Juan Sastra
skak mat,, salah pilih suami
Juan Sastra
nyeri hatiku thorr,,, anak sama mamah sama buruknya,,, lebih baik bebas hana toh nasib siapa yg tahu ke depannya..
Yuni Hartati
Biasa
Rismawati Damhoeri
habis, satu lobang buat rame2 sih....
Rismawati Damhoeri
yah baguslah...
Alexandra Juliana
Ga dikasih bonchap nih Thor?
Alexandra Juliana
Maaf ya Her kamu sdh kehilangan hak kamu sbg ayah krn kamu telah menyia2kan ibunya. Anakmu akan memanggil pria lain Ayah..Nikmati kesendirianmu
Alexandra Juliana
Alhamdulillah bayi Hana laki2 jd dia g perlu bapaknya sbg wali klo nikah nanti..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!