NovelToon NovelToon
Cinta Senja Untuk Awan

Cinta Senja Untuk Awan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Mengubah Takdir
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Suryandari

Mencertakan tentang gadis miskin dari desa Senja Rinjani yang menjadi asisten rumah tangga. stelah beberapa tahun bekerja,anak sang majikan Awan Abimana jatuh hati padanya. Cinta mereka sangat manis,meski senja dari kalangan bawah orangtua Awan sangat menyayangi Senja. Apalgi ibu Awan sudah sangat menyayangi Senja sejak awal senja datang kerumahnya sebagai asisten dirumahnya. Nyonya Arumi ibu Awan sangat menginginkan anak perempuan,namun sayang kecelakaan saat Awan masih kecil merenghut rahimnya. itu juga yang menyebabkan awan tidak memiliki saudara. Namun cinta manis mereka tak berlangsung lama setelah Senja melahirkan anak pertamanya Awan bertemu kembali dengan wanita dimasa lalunya. Wanita yang telah menenmani awan sejak lama. Namun mereka harus berpisah saat Awan memutuskan study nya kelyar negri. Wanita bernama Hana itu memilih laki-laki lain yang lebih mapan dan sukses dari Awan. Namun setelah pertemuannya kembali dengan Hana saat Hana menjadi seorang janda hati Awan terus goyah,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Suryandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

XI Bilang Tidak Suka Tapi Jatuh Cinta

Kini semburat lembayung senja memeluk cakrawala. Warna terang jingganya sedang bercerita tentang hati anak manusia yang sedang menatapnya. Gadis cantik nan lembut itu sedang menatap langit lekat.

Sorot mata gadis itu memancarkan kecantikannya. Senyum dari bibirnya merekah bak bunga yang sedang mekar cantik-cantiknya.

Dia adalah Senja,sejak tadi dia duduk dibalkon kamarnya sedang menikmati langit sore. Dia sangat menyukai senja seperti namanya. Kadang dia heran kepada orangtuanya kenapa mereka menamainya dengan nama yang begitu cantik.

Tanpa senja sadari sejak tadi ada sepasang mata yang terus memperhatikannya dari kejauhan.

Dia tak kalah dari senja yang sedang mengagumi pemandangan sore ini. Mata itu menatap penuh damba dan puja. Meski hati kecilnya terus menyangkal namun kini dia tidak bisa lagi melawan rasa itu.

Itu adalah Awan yang juga tengah berdiri didepan balkon kamarnya,tanpa sepengetahuan Senja.

Awan kini tengah menatap Senja yang sedang melamun menikmati sore hari,terkadang Senja menunjukkan ekspresi bahagia yang terpancar dari senyum di bibirnya tergambar sempurna,namun terkadang mata itu sayu seakan menyiratkan kesedihan. Dia melihat berbagai ekspresi wajah itu penuh kekaguman,rasanya gemas sendiri.

Namun yang diperhatikan dari tadi tidak menyadarinya. Setelah itu senja terlihat masuk dalam kamarnya kembali.

Disana Awan masih belum ingin beranjak dari balkon, dia sedang bergelut dengan fikirannya sendiri. Mengingat apa kata sang mommy,saat dia dia begitu galau sore tadi tiba-tiba sang mommy mengetuk pintu kamarnya.

Setelah masuk dalam kamar dan duduk didekatnya sang mommy mengatakan dengan terus terang,mengatakan jika sebagai ibu dia akan lebih menyukai senja sebagai menantunya dibanding Felisya.

Memang ini bukan pertama kalinya sang mommy berterus terang tidak menyukai Felisya tapi hari ini dia menyebut personal person tidak seperti biasanya. Dan entah kenapa dia tidak marah. Justru sedikit terus memikirkannya.

Hingga akhirnya Awan akan membiarkan hatinya memilih pada akhirny nanti,menjalaninya saja dulu biarkan semua mengalir seperti air yang mencari muaranya.

Dia tidak akan terus menyalahkan diri sendiri lagi,atas semua perubahan sikap Felisya. Toh jika memang wanita itu mencintainya akan bisa lebih bersabar. Dia memang sudah lama terjerembab dalam sebuah hubungan yang toxic tapi selalu memakluminya.

Nyatanya setiap ucapan sang mommy saat ini menggoyahkan hatinya. Hati yang oleh Awan dibentengi olh tembok yang sangat tinggi selama ini kini mulai perlahan goyah dengan sendirinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terdengar suara ketukan kamar dari kamar Awan,saat tadi dia masih dibalkon.

"tok...tok...tok?pintu terketuk tiga kali.

Awan yang mendengar itu pun lantas masuk dalam kamarnya dan membukakan pintu.

Nampak bi sari didepan pintu.

"Bi..ada apa,kenapa repot-repot naik tidak memanggil lewat intercom saja?" ucap awan lembut.

Meski bi sari hanya seorang asisten rumah tangganya Awan sangat menghargai wanita itu. Karena wanita itu sudah ikut keluarga mereka sangat lama.

Dulu saat dia dan sang mommy mengalami kecelakaan Bi sari lah yang merawat awan seperti putranya sendiri.

Saat itu Sang mommy hampir satu tahun mengalami koma. Sedangkan Awan hanya beberapa minggu mendapatkan perawatan intensif dan langsung pulih total.

Dan Bi sari lah yang ada untuknya, memang omanya waktu itu masih ada dan sangat menyayanginya tapi dia tidak bisa stay di Indo, Omanya lebih banyak dibelanda karena selain beliau seorang ibu rumah tangga namun juga wanita karier. Oma dan Opa Awan memiliki Perusahaan besar disana bergerak dibanyak bidang. Salah satunya perushaan perhotelan dan garmen. Namun masih ada bebapa usaha lainnya yang jika disebutkan membuat sakit kepala.

Pasangan suami istri itu sejak dari awal menikah memang saling bahu membahu melebarkan sayap kerjaan bisnis mereka hingga seperti saat ini. Beliau ingin mengajak Awan untuk tinggal disana sementara waktu sebelum Arumi siuman dari koma namun Awan menolak. Dengan alasan tidak mau meninggalkan mommy nya disini.

Dan akhirny bi sari lah yang setiap saat ada untuknya. Kembali ke bi sari yang tadi sedang bercakap-cakap dengan Awan.

"Nggak apa-apa Tuan muda sekalian tadi Nyonya besar meminta memanggil senja juga?" jawab bi sari.

Dahi Awan seketika mengkerut,belum bisa mencerna kata-kata bi sari dengan benar. Bukankah kamar senja ada dipaviliun belakang bagaimana bisa bi sari bilang sekalian kekamar gadis itu.

Rupanya Awan belum tau jika gadis itu kamarnya sekarang sudah pindah ada disebelah kamarnya.

Saat Awan hendak keluar kamarnya diekori bi sari dibelakangnya,Senja juga kebetulan keluar dari kamarnya.

Spontan matanya Awan membola sempurna. Bagaimana dia tidak tau jika gadis itu sudah berpindah kamar disebelahnya.

Namun itu tak lama,Awan langsung mengendalikan dirinya,Bersikap cuek seperti biasa.

"Dasar mommy,dia kenapa jadi ngebet banget pengen aku dekat dengannya?" gumam Awan didalam hati.

Lalu Awan tersenyum smirknya,penuh arti. Dia melewati Senja begitu saja. Kali ini dia turun kelantai bawah melalui tangga dengan santainya.

"Dasar kulkas kutub,ada orang juga berasa kayak hantu aja yang tidak terlihat?" dumel senja didalam hati. Karena kesal awan melewatinya begitu saja seperti tak melihat senja.

Raut muka Senja sangat terjelas tidak menyukai sikap awan,itu terlihat dari tatapannya. Dia menatap awan dari belakang penuh permusuhan.

Bi sari yang melihat itu hanya menggeleng_gelengkan kepalanya. Tanpa Senja berkata apa-apa pun dia tau jika hati senja saat ini sedang dongkol.

"Dasar anak muda?" ucapnya dalam hati.

Sebenarnya bi sari sudah tau rencana dari sang nyonya besar. Awalnya bi sari sempat tidak menyetujui rencana sang majikan.

Namun jika difikir-fikir kembali itu juga bagus untuk senja. Pasti kehidupan gadis itu nantinya akan lebih baik lagi pikir bi sari.

Dia bahagia jika ponakannya itu bisa hidup bahagia. Sudah lama Senja menderita saatnya kini dia mendapat kebahagiaan,pikir bi sari.

Kini Senja sedang bergelandot manja di lengan sang bibi,namun matanya terus tertuju pada Awan. Bi sari hanya tersenyum melihat tingkah ponakannya itu.

Sedangkan di meja makan sudah terlihat Tuan Abimana dan istrinya. Melihat mereka turun dari Arah tangga dia tersenyum,tipis begitu juga nyonya Arumi.

Dia seperti dejavu melihat pengantin baru,yang lagi berantem.

Satu muka datar,satunya penuh ekspresif. Meski mereka tidak berbicara saat ini namun dia tau dari sorot mata Senja yang kini terus menatap awan dengan perasaan dongkol. Nyonya Arumi bisa menebak kenapa Senja dongkol,pasti itu ulah dari putranya sendiri.

Dia pun menggelengkan kepalanya,dan tersenyum geli.

"Bagaimana kamarnya senja,apa kamu menyukainya?" ucap tuan abi sebelum makan malam.

"Saya sangat menyukainya tuan,terimaksih atas kebaikannya?" ucap senja.

Senyum terbit dari bibir abimana.

"Bagaimana bisa kau memanggil istriku mommy sedangkan aku kau panggil tuan? Panggil daddy juga Senja?" ucapnya kepada senja,terkesan kaku namun disana ada cinta kasih yang terselip seperti seorang ayah kepada putrinya.

Senja yng mendengar itu hanya malu-malu.

Jangan ditanya kalau muka Awan dia sedang merotasi mukanya jengah. Tidak mommy nya saja ternyata Daddynya juga sekarang sudah berpindah hati pada gadis itu.

"Kamu sekarang sudah seperti putri daddy juga,senang ya mom akhirnya kita punya anak gadis?" Seru abimana pada sang istri.

"Daddy benar, mommy sekarang pasti tidak akan kesepian karena sekarang mommy bakal ada teman shopping dan nyalon?" ucap Arumi dengan senyuman pada sang suami.

Sedangkan Awan sangat sebal kepada orangtuanya itu. Dia sekarang bagai kambing congek yang tidak dipedulikan.

"Dad,mom kapan kita makan jika kalian berbicara terus?" ucap Awan dengan nada ketusnya.

"Lihat dad,putramu mode cemburu?" ucap nyonya Arumi menggoda.

Mendengar itu tuan Abimana langsung tertawa.

"Tenang Wan kamu masih putra daddy?" guraunya.

Mendengar itu Awan hanya cuek saja.

"Terserah kalian saja lah?" ucapnya singkat malas berdebat.

Senja yang duduk disebelah Awan sebenarnya masih penasaran dengn laki-laki itu. Kenapa Awan sedikit-dikit berubah sikapnya.

"Sudah-sudah ayo sekarang kita makan?" ajak nyonya Arumi.

Kini mereka semua makan bersama dengan senyap tanpa kata apa pun seperti biasanya.

Selesai makan mereka menuju kamar masing-masing. namun berbeda dengan Senja,dia seperti biasa membantu bi sari membersihkan tumpukan piring kotor disana.

Sesekali melempar candaan ringan diantara mereka. Setelah semua selesai Senja hendak menuju kamarnya,namun intercom dapur berbunyi. Bi sari menjawabnya ternyata itu awan meminta senja masuk kedalam kamarnya dengan alasan ingin dibantu senja merapikan kamarnya.

Senja pun menuju kamar sang tun muda,dia hendak mengetok pintu kamar saat sampai didepan pintu kamar tersebut.

Namun saat dia baru saja akan mengetok pintu Awan langsung menarik tangannya kasar dan menutup pintunya,tanpa aba-aba Awan langsung mencium bibir senja.

Senja yang tiba-tiba bibirnya diserang awan begitu kaget,dia ingin berontak. Namun awan terus menekannya,ciuman yang semula sangat kasar perlahan terasa sangat lembut.

Membuat Senja akhirnya terlena,meski Senja masih belum begitu pro menurut awan ini justru sangat menyenangkan,Bibirnya terasa sangat manis.

Ciuman itu semakin lama semakin dalam dan semakin menuntut. Senja juga yang terlena tak mau kalah agresif membalas ciuman awan. Kini tanpa senja sadari tangan Awan sudah menyusup dibalik bajunya,meremas lembut dua bongkahan kenyal milik senja. Ada gelenjer aneh yang berdesir ditubuh senja. Saat pasokan oksigen diantara mereka seakan mau habis senja langsung mendorong halus tubuh Awan. Mereka pun saling menjauhkan tubuhnya.

"Itu hukumanmu,karena kamu terus mengganggu fikiranku?" ucap awan dengan santainya.

Mendengar itu senja langsung terperangah tidak percaya. Dia langsung pergi dan menutup kembali pintu kamar awan dengan keras. Senja sangat malu dengan kejadian barusan. Bagaimana bisa dia sebrutal itu membalas ciuman Awn,apa tadi..dia membiarkan tangan Awan menyentuh bagian tubuhnya.

Senja yang sudah didalam kamar berguling-guling dikasurnya meratapi kebodohannya. Wajahnya masih sangat memerah karena malu. Sesekali dia menutup wajahnya saat membayangkan adegan yang baru saja terjadi antara dirinya dan Awan. Senja sungguh sangat malu dia tidak tau harus bersikap bagaimana nanti saat bertemu dengan Awan.

"Bodoh senja...kamu bodoh. Bagaimana bisa kamu membalas ciumannya dengan agresif tadi dan kamu menikamti sentuhannya?" marah senja pada dirinya sendiri.

"Awas kamu Awan kamu sudah mengambil ciuman pertamaku sejak awal?" gumam senja lagi dengan perasaan kesalnya.

kini dia sedang memukuli kepalanya sendiri merutuki kebodohannya itu.

Dilain kamar awan sedang ada dikamar mandi saat ini.

Dia sedang menuntaskan hasratnya yang tiba-tiba meninggi setelah mencium dan sempat memainkan sequisi milik senja.

"Gila begitu bulat dan padat?" gumam Awan.

"Ah...shit kamu bikin aku gila senja?" kata Awan dengan nada frustasinya.

Anehnya Awan sekarang saat mulai goyah dengan senja kini dia tidak melepas hasratnya dengan wanita-wanita bayaran itu.

Kini dia terus memainkan miliknya yang dibawah sana tak lama keluarlah cairan kental dari sana. Dia sebut nama senja dengan keras setelah pelesannya.

Kini Awan mandi kembali membersihkan tubuhnya,lalu mengambil piamanya setelah memakainya Awan langsung pergi tidur.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Waktu terus bergulir dengan cepatnya,sudah hampir satu tahun Senja ada di surabaya. Sekarang dia sudah menjelma seperti menjadi gadis lain. Penampilannya sudah tidak seperti Senja yang dahulu.

Selama satu tahun ini begitu banyak yang berubah,mulai dari kondisi perekonomian keluarganya dikampung pun berubah lebih baik. Karena Senja sekarang sudah bisa rutin mengirimi uang orangtuanya dengan nominal yang banyak.

Kini Senja sudah menjadi wanita karier,hanya dalam kurun waktu setahun bahkan sekarang Nyonya Arumi sudah membukakan butik lain untuknya,butik itu juga merangkap IO besar dengan menggandeng beberapa perusahaan besar. Dan Senja juga bertekat mulai tahun ini dia akan melanjutkan pendidikannya kembali yang sempat tertunda.

Lalu bagaimana dengan Awan? Tentu saja banyak yang berubah, tiga bulan lalu Felisya memutuskan menikah dengan Marco sahabat Awan.

Awan pun merasa terpukul tapi itu tidak lama,dan yang lebih menyenangkan bagi kedua orang tua awan ini berimbas pada hubungan Awan dan senja mulai dekat.

Seperti pagi ini Awan akan mengantar senja kebutik,seperti biasa. Bahkan panggilan mereka kini sudah berubah Senja memanggil Awan dengan sebutan mas,meski terkesan norak namun mebuat getaran di hati awan semakin nyata. Dia sangat suka saat senja memanggilnya dengan sebutan itu terdengar sangat adem.

Senja sudah cantik dengan penampilannya,menuruni tangga menuju lantai bawah dengan tergesa-gesa. Hari ini di bangun kesiangan. Tadi saat bi sari ingin membangunkan senja Nyinya Arumi melarangnya karena dia tau Senja semalam lembur dirumah. Dia pun berlari menuruni anak tangga tersebut.

Awan yang sudah dilantai bawah sedang menunggunya melihat itu dibuat sport jantung sendiri.

"Hati-hati senja,jangan berlari?" teriak awan kawatir.

"Aku kesiangan mas...bangun tau-tau sudah jam setengah delapan,aku ada meeting pagi membahas rancangan gaun?" ucap senja ngos-ngosan.

Mendengar itu awan langsung menggelengkan kepalanya.

"Pasti kamu tidur larut ya semalam?tanya Awan.

Sedangkan Senja hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum. Lalu dia menghampiri Arumi dimeja makan. Disana hanya tinggal Arumi saja,Tuan abimana juga sudah berangkat kekantornya.

"Mom,senja buru-buru nggak usah sarapan ya?" ucap Senja.

"Ini...bekal kamu sudah disiapkan sama bi sari tadi sayang. Kamu pasti bawa kerjaan kerumah sehingga tidur larut?" ucap Nyonya arumi dengan sayang.

"Iya mom,karena hari ini vendor harus menyiapkan beberapa gambar rancangan gaun pesta terbaru. Jadi Senja harus selesaikan tadi malam?" ucap senja mengiyakan apa yang dikatakan Arumi barusan.

"Kamu jangan terlalu forsir tenaga bisa sakit?" ucap Arumi perhatian.

"Tidak mom,ini tidak setiap hari kan?" ucap senja lagi.

"Ya sudah gimana baiknya saja,jangan lupa bekalnya dimakan?" perintah arumi dengan nada sayangnya.

"Siap Mom?" lalu senja menyalami wanita yang sudah dianggapnya ibu itu,Lalu mencium kedua pipinya pipinya.

memang begitulah senja sekarang yang sudah sangat dekat dengan keluarga ini.

Lalu senja mengekori dibelakang Awan menuju mobil mereka berada langkah laki-laki itu begitu lebar sehingga senja sedikit tertinggal,lalu Awan membukakan pintu untuk Senja.

Setelah masuk dalam mobil seperti biasa Awan langsung memakaikan seet belt nya. Itu membuat jantung senja tidak baik-baik saja. Dia pun memulai percakapan dengan Awan.

"Mas nanti aku nggak usah dijemput ya? Biar aku pulang naik taxi aja,soalnya nanti aku ada beberapa meeting dengan bagian vendor mungkin agak sorean?" ucap senja pada awan.

"Si Adnan ikut juga?" tanya Awan dengan nada tidak suka.

"iya mas,dia kan ketua vendornya?" jawab Senja santai.

Ya yang meraka bicarakan adalah Adnan yang dulu tutor senja,oleh mommy Arumi direkrut untuk mengurusi bagian IO. Kini butik senja merangkap jasa IO berskala besae,dan untuk melancarkan semua Mommy Arumi menggandeng Mr.Adnan.

Dan diam-diam duda 35tahun itu juga menyukai senja. Awan yang mengetahuinya langsung tidak menyukainya.

Status Awan dan senja memang belum ada kejelasan namun yang pasti perlahan Awan mencintai senja,meski jika ditanya olh sang mommy bagaimana kelanjutan hubungan mereka Awan selalu mengelak dia selalu mengatakan tidak menyukai senja.

Aneh Awan ini,bilang tak suka tapi cinta. Belum tau saja dia jika Senja diambil orang lain dia bakal patah hati untuk kedua kalinya.

"Kenapa sih mas mukanya gitu?" tanya senja kepada awan dengan heran melihat Awan yang tiba-tiba berubah ekspresi.

"Nggak apa-apa,wajahku tetap tampan?" jawab awan sekenanya.

Mendengar itu senja merotasi matanya jengah.

"Percaya diri banget sih?" ucap senja.

"lha aku memang ganteng kan?buktinya banyak tuh cewek-cewek yang ngantri pingin jadi pacarku?" ucap Awan lagi.

"Iyain aja deh situ paling ganteng,dari pada ngambek?" ucap Senja menggoda Awan.

"memang aku ganteng kan?kekeh Awan.

"Dan ingat kamu jangan dekat-dengan dengan si Adnan,dia bukan laki-laki baik?" ucap Awan.

Mendengar itu Senj hanya mengangkat bahunya cuek.

"Bilang aja cemburu,susah amat?kata senja dalam hati.

"Ayo berangkat sekarang nih mas jngan bicara terus nanti aku telat bisa kena omel?" perintah senja ke awan.

Awan pun langsung menginjak pedal gas memacu mobilnya ketempat tujuan.

"Siapa yang bakal berani marahi wanita galak sepertimu?" tanya awan mengejek.

"Diam mas,atau kamu ku cubit nanti?" ucap senja sambil melototkan matanya.

Melihat itu Awan tergelak tertawa,Senja melihat saat awan tertawa sangat tampan.

Tak lama pun mereka sampai butik Senja,Senja turun dari mobil dan langkah kakinya masuk kedalam butik tersebut.

Sedangkan Awan menuju kantornya....

1
Dwi endah Susanti
keren di???
Diana Larasati: terimakasih kakak🥰tunggu update selanjutnya..
total 1 replies
Webcomics fan #2
Tertinggal sama ceritanya, cepat update author!
Ermintrude
Masa sih, update aja nggak susah 😒
Diana Larasati: iya nih kak...masih baru dan amatiran/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!