Cerita Di Balik TRAGEDI (Seoson 2)

"Aunty, dimana grandma?" tanya Elvin .

Elvin dan Jun baru saja tiba di kediaman grandma setelah Sarah menjemputnya. Elvin tidak melihat keberadaan grandma di rumah, maka dari itu ia mencari nya.

"Di hosecret" jawab Sarah. Ia tengah menyuapi Jun dengan cake yang sengaja ia buat tadi.

"Apa aunty sudah tahu tentang apa yang terjadi di hosecret ?" melihat sikap sang aunty yang biasa saja, ia berfikir aunty belum mengetahuinya.

"Sudah" Sarah me jawab seadanya saja.

"Kenapa aunty santai saja? Aunty gak khawatir dengan kaburnya paman Wibhawa ?"

Sarah terlihat menghela nafas. Ia menatap keponakannya. "Mana mungkin aku tidak khawatir, terlebih Wibhawa sudah kabur sejak 9 tahun lalu. Dia pasti meninggalkan dendam pada kita terutama kamu, Elvin. Namun aku memang terlihat santai di matamu, tapi aunty juga sedang mencari solusi____

"Disana juga ada grandma yang akan menanganinya. Belum ada sesuatu yang mendesak untuk aku turun tangan, jadi biarkan grandma dulu yang menanganinya"

"Sebenarnya untuk apa kamu datang ke sini ?" tanya Sarah. Walaupun ia sebenarnya sudah tahu tujuan keponakannya itu.

"Aku penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi. Aku ingin ikut membantu, aunty "

"Huffthh....aunty yakin, grandma pasti melarang mu untuk ikut campur, tapi aunty tahu kamu orangnya kerasa kepala sama seperti mommy mu"

"Aku akan ke hosecret, aun. Aku pinjam mobil ya" Elvin langsung keluar dan mengambil kunci yang tergantung di lemari penyimpanan kunci. Ia menjalankan mobil sang aunty dan melesat pergi.

Jun melihat kepergian Dadda -nya berbalik menatap sang mama. "Hosecret itu dimana, Ma?" tanya Jun .

"Ada, jauh dari sini"

"Boleh Jun juga kesana?" ia penasaran melihat hosecret.

"Tidak boleh. Anak-anak tidak boleh pergi kesana. Tempatnya jelek"

.

.

.

.

.

"Elvin " penjaga kaget melihat kedatangan Elvin disana.

"Hay.... uncle. I'm looking for grandma " (Aku sedang mencari grandma)

"A'ma is inside"

Elvin pun masuk. Penjaga buru-buru menutup pintu kembali, jangan sampai ada orang lain yang masuk. Pintu besi berukuran besar berwarna hitam itu kini tertutup rapat kembali.

Menyusuri lorong yang hanya selebar 1 meter karena disisi kanan dan kiri semuanya adalah kamar.

"Ada apa kamu kesini, Elvin ?" tanya grandma dingin tanpa mengalihkan matanya dari layar komputer.

Kemarin penyusuran lubang tempat di duganya Wibhawa kabur harus ditunda, karena baterai senter akan habis sementara mereka belum menemukan ujung dari lubang itu.

Elvin yang baru saja memasuki ruang pengintaian dibuat terkejut oleh pertanyaan grandma yang tiba-tiba.

"Aku ingin membantu, grandma" jawab Elvin .

"Kamu ingin membahayakan dirimu sendiri, bahkan kamu membawa Jun kesini. Asal kamu tahu ada beberapa orang yang kerap kali berkeliaran disekitar rumah grandma sejak 1 tahun belakangan ini. Mereka mencari keberadaan Jun "

Elvin terbelalak kaget mendengarnya. Ia mendekati grandma dan duduk di sebelahnya. Memang ada 2 kursi disana, Agara pemantauan cctv berjalan baik dengan dilakukan 2 orang.

"Dari mana grandma tahu kalau mereka sedang mencari keberadaan Jun ? Bagaimana mereka juga tahu kalau aku pernah membawa Jun ke rumah grandma "

"Dari cctv jalan grandma tahu, begitu pun juga dengan mereka. Cctv gampang di bobol, Elvin , itu hal yang mudah untuk dilakukan "

"Aku harus bagaimana sekarang grandma ? Aku sudah melarang Jun untuk ikut, tapi kekeuh untuk ikut"

"Kamu juga sendiri untuk apa kesini? Kamu ingin membantu apa? Sementara grandma juga sedang mencari cara mengetahui posisi Wibhawa. Sekarang sangat sulit untuk melakukan pencarian, mengingat sudah sangat lama dia kabur"

"Mungkin grandma membutuhkan tenagaku"

"Grandma tidak kekurangan tenaga disini. Lebih baik kamu dan Jun kembali. Jangan sampai mereka mengetahui keberadaan Jun disini. Itu akan sangat berbahaya" grandma menatap Elvin dengan serius.

Elvin tampak menunduk dan berfikir. Ia juga ingin ikut mencari tahu walaupun grandma melarangnya, tapi ia mengingat keselamatan Jun , jangan sampai Jun diambil alih oleh mereka.

"Grandma dengar dari mommy mu, kamu akan di jodohkan dengan Anggitha?"

Elvin yang masih berfikir mengangkat kepalanya menatap grandma dengan malas. Mengingat perjodohan itu rasanya ia muak. Melihat cucunya yang nampak tidak senang membuat grandma tahu kalau Elvin pasti tidak menginginkannya.

"Saran grandma lebih baik kamu menerimanya "

"Tapi aku tidak menyukainya grandma. Aku masih mencintai Clara " Elvin menatap grandma.

"Clara sudah tidak ada, mau sampai kapan kamu akan tetap mempertahankannya di hatimu?"

"Aku tidak bisa melupakannya, grandma. Dia sangat berarti untuk ku" Elvin memejamkan matanya sebentar kala mengingat Clara lagi.

"Grandma tidak meminta mu melupakan Clara. Tempatkan Clara di sisi lain hatimu agar ada ruang untuk cinta yang baru untuk menjadi bagian dalam hidup mu" grandma menunjuk dada Elvin .

"Apa bedanya ketika mommy mu meminta kamu menikah dengan Clara? Kamu awalnya juga menolak dengan alasan tidak mengenal dan mencintainya, tapi dengan berjalannya waktu kamu bisa mencintai Clara bukan?"

"Tapi itu berbeda grandma. Dulu aku belum memiliki seseorang dihatiku, tapi sekarang berbeda. Ada Clara yang masih memenuhi ruang hatiku, grandma. Bagaimana nanti kalau kamu menikah dan aku masih terbayang-bayang dengan Clara, pasti Gita akan merasa sakit hati. Jun juga tidak mau bunda baru. Mommy sudah berbicara sama Jun beberapa hari yang lalu"

"Jun hanya belum terbiasa. Lagi pun, Jun belum pernah merasakan kasih sayang Clara kan?"

"Jun memang tidak merasakan langsung, tapi kasih sayang yang pernah Clara berikan pada Jun ketika kecil masih sangat membekas. Sampai-sampai Jun sering bermimpi tentang Clara "

"Sudahlah, saran grandma terima saja perjodohan itu. Tak perlu terlalu banyak berfikir"

Elvin membuang nafas kasar. Ia menyandarkan tubuhnya ke kursi dan memejamkan matanya kuat-kuat karena merasa pusing memikirkannya.

"Aku tetap tidak mau!!" ucap Elvin seraya berdiri dari duduknya. Ia akan kembali pulang.

"Segeralah kembali ke tanah air besok pagi, jangan menunda-nunda !!" titah grandma saat Elvin akan membuka pintu.

"Iya grandma" jawab Elvin lesuh. Niat datang kesini untuk membantu, tapi tidak bisa. Ia sadar tidak memiliki bakat apapun.

Walaupun dulu ia pernah berlatih dan ikut dalam misi, tapi itu sudah sangat lama. Mungkin sekarang ia sudah lupa cara menggunakan senjata.

.

.

NEXT

Waduhh....ada yang cari Jun . Gimana dong? Nanti Jun juga di ambil, terus Elvin harus kehilangan Jun lagi? Waduhh....