Karena hasutan dan kebodohannya sendiri membuat Ratu Azelia kehilangan semua yang dia miliki, harta,tahta dan cinta, bahkan nyawa.
Beruntung sebelum kematiannya Sang Ratu mendapatkan kalung liontin Ruby, yang memiliki kekuatan sihir yang membuat Sang Ratu mendapatkan kesempatan kedua untuk mengubah takdir.
" Kalung ini, adalah hadiah terakhirku untukmu Azelia, maaf mungkin sudah terlambat tapi aku tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang tersisa, Azelia! aku sangat mencintaimu, " lirih Raja Alexander lalu tersenyum manis dengan wajah yang pucat pasi.
" Tidak ... Alex ! tidak, jangan tinggalkan aku hiks ... hiks, " teriak Ratu Azelia putus asa seakan jiwanya pergi bersama cahaya keemasan yang semakin memudar.
" Alex! maafkan aku yang begitu bodoh hingga menghancurkan semua yang ku miliki, " tangis Ratu Azelia tidak lagi bersuara air matanya mengering, jiwanya terbang entah kemana.
Setelah mendapatkan kesempatan kedua, Sang Ratu berjanji akan melindungi suaminya dan membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqi Kartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 9 Memulai Kembali Dari Awal
Udara yang masih asri, semilir angin yang menyejukkan, bunga-bunga mawar yang bermekaran indah ditanam mawar, menambah suasana sore yang menenangkan hati kedua orang paling berkuasa dikerajaan Bright.
" Ratuku ... bisa jelaskan padaku, apa! yang terjadi denganmu sebenarnya?" tanya Raja Alexander ragu-ragu, tapi rasa keingintahuan yang lebih besar, sehingga dia memberanikan diri untuk bertanya kepada wanita yang dicintainya.
Ratu Azelia menarik nafas panjang, tatapan matanya lurus ke depan, memalingkan wajahnya dari Raja Alexander yang menatap teduh wajah cantik Ratu Azelia.
" Yang mulia, aku ingin meminta sesuatu padamu ... bisakah, dirimu! mengabulkan permintaan dariku? " pinta Ratu Azelia sungguh - sungguh.
" Katakan, apa keinginanmu Ratu!" Jawab Raja Alexander serius.
" Aku ingin," Ratu Azelia menjeda ucapannya dadanya mulai sesak. " Maafkan ... aku yang Bodoh ini Yang mulia, bisakah! kita memulai semuanya dari awal?" mata biru laut Ratu Azelia mulai berembun.
Bulir - bulir bening mengalir dipipi Mulus Ratu Azelia.
" Ada apa ... Ratuku! jangan menangis, aku disini bersamamu," ucap raja Alexander tulus penuh kelembutan, sambil menghapus bulir bening dipipi Ratu Azelia dengan lembut.
" Hiks ... hiks ... Alex, " Ratu Azelia menjeda ucapannya dan melanjutkan didalam hati.
'Alexander! maafkan kebodohanku selama ini, aku benar-benar takut! kehilanganmu lagi dikehidupan keduaku.'
Alis Raja Alexander menukik tajam melihat, Ratu Azelia semakin terisak, dia memeluk Ratu Azelia dengan erat sambil mengelus rambut pirang keemasan milik Ratu Azelia.
Dengan lembut dan hati - hati, memperlakukan Ratu Azelia seperti porselen yang gampang pecah.
" Menangislah Ratuku! jika itu meringankan beban dihatimu, bagilah ... kesedihanmu kepada suamimu ini hem, " Raja Alexander kembali mencium puncak kepala Ratu Azelia.
Bukannya tenang, Ratu Azelia malah semakin terisak mendengar ucapan Raja Alexander, bahkan kini tubuh Ratu Azelia mulai bergetar hebat, dia mengingat kembali malam kelam kehancuran kerajaan Bright.
" Azeliaku, percayalah ... apapun yang telah terjadi padamu, aku Alexander Maximilian Bright akan selalu ada disisimu baik itu benar ataupun salah, mungkin aku terlihat seperti orang buta yang mencintai mu dengan kebodohan, tapi percayalah padaku apapun yang Ratuku inginkan aku akan memberikannya, bahkan jika Ratuku menginginkan nyawaku dengan suka rela aku aka- "
Ratu Azelia menutup mulut Raja Alexander dengan kedua tangannya, lalu menggeleng kepala dengan cepat.
" Tidak ! jangan, bicara memberikan nyawa kepadaku Suamiku, Aku mohon! hiduplah bersamaku ... hiduplah untukku," Ratu Azelia berlinang air mata dengan tatapan sendu namun penuh pengharapan.
" Aku, ingin Rajaku, panjang umur dan bahagia selalu bersama denganku, kita mulai lagi dari awal ya suamiku, maafkan! semua kesalahan yang telah Azeliamu ini lakukan, itu yang aku inginkan, bisakah ... Rajaku, mengabulkan nya?" Ratu Azelia memohon penuh harap.
Raja Alexander tersenyum tampan lalu menganggukkan kepala.
" Apa pun untuk Ratuku," jawab Raja Alexander tegas.
" Terima kasih ... Yang mulia, " Ratu Azelia kini tersenyum bahagia.
***
Didalam kamar raja Alexander.
Setelah kelelahan menangis Ratu Azelia tertidur dengan nyenyak dalam dekapan hangat Raja Alexander.
Senyum manis terlukis indah diwajah rupawan Raja Alexander, yang melihat Ratu Azelia tertidur nyenyak seperti bayi.
" Tidurlah, yang nyenyak Ratuku, aku pergi dulu, " Raja Alexander mengelus pipi ratu Azelia tidak lupa memberikan.
Cup
Ciuman singkat dibibir Semerah ceri milik Ratu Azelia.
Setelah menarik lengannya yang dijadikan bantal oleh Ratu Azelia, Raja Alexander lalu meletakkan kepala Ratu Azelia kebantal yang empuk.
Lalu berjalan keluar kamar tidurnya dan melihat Mona dan Kenzo berdiri dibalik pintu kamar.
" salam hormat hamba Yang mulia Raja," ucap Kenzo dan Mona serentak sesaat setelah melihat Raja Alexander keluar dari kamar tidurnya.
" Hem," Raja Alexander menerima salam keduanya.
" Jaga istriku Mona, " perintah Raja Alexander
" Baik yang mulia, " jawab Mona patuh.
" ken, ikut aku, " perintah raja Alexander kepada Kenzo asisten pribadi dan juga tangan kanan kepercayaannya.
Kenzo mengangguk dan berjalan dengan cepat mengikuti langkah lebar Raja Alexander yang berjalan menuju ruang kerjanya.
Sesampainya diruang kerjanya Raja Alexander duduk dengan Gagah nan berkharisma layaknya, Raja besar yang akan mengulingkan sebuah kerajaan dengan sekali tepukan, karena kini sorot mata abu-abu itu berkilat tajam seperti harimau yang akan menerkam mangsanya.
Sorot lembut dan meneduhkan yang biasa dia perlihatkan kepada Ratu Azelia kini hilang, berganti tatapan kejam dan membunuh.
" Katakan padaku Ken tentang penyelidikan mu " perintah Raja Alexander
" Seperti Yang mulia duga, mereka saat ini sedang menyusun kekuatan yang semakin hari semakin kuat, banyak dari para prajurit elit di istana mulai bergabung.
Dan juga penasehat kerajaan sudah berdiri dipihak Duke Felix, setelah penolakan Yang mulia kepada putri penasehat kerajaan yang menginginkan menjadi selir Yang mulia, " jelas Kenzo tentang penyelidikannya.
Raja Alexander tersenyum menyeringai.
" Si tua bangka itu mulai rakus rupanya, "
" Berapa banyak dari prajurit elit istana, yang bergabung dengan pemberontak? " tanya Raja Alexander lagi dengan sorot mata yang semakin kejam.
" Separuh dari semua prajurit elit istana Yang mulia, termasuk para prajurit elit yang menjaga keselamatan Yang mulia Ratu, " jawab Kenzo dengan sorot mata tajam tidak kalah kejam dari sorot mata Raja Alexander.
" Oh! mereka mulai menargetkan Ratuku rupanya, " seringai Raja Alexander semakin mengerikan.
Menyebabkan suasana didalam ruang kerja itu semakin mencekam.
" Benar yang mulia, itu disebabkan penolakan Yang mulia Ratu, yang tidak ingin bertemu dengan lady Helena Bonham yang ingin berkunjung, " jelas Kenzo lagi.
" Heh ... mengunjungi Ratuku! yang benar saja, kekasih Duke Felix itu ingin mencuci otak Ratuku, apa mereka pikir, aku hanya Raja bodoh yang dimabuk cinta, Hahaha. "
Tawa Raja Alexander menggelegar.
" Felix, cukup lama aku bersabar dengan semua tindakan pemberontakanmu, aku diam dan hanya mengamatimu karena kau memegang kelemahanku, kini aku sudah menggenggam apa yang menjadi kelemahanku dan mengubahnya menjadi kekuatanku. "
' Aku tidak bodoh, hingga sampai tidak bisa melihat binar cinta dimata Azelia itu sudah berubah menjadi milikku, ' batin Raja Alexander.
" Mari ... kita mulai Felix Baumgartner perseteruan kita dulu ... kembali, dulu aku bisa mencapai tahta, karena memang aku yang lebih berhak, maka jangan harap! bisa menggeserku dari tahta, " Raja Alexander senyum menyeringai.
Bersambung...
Jangan lupa like, komen dan subscribe nya para pembaca yang mampir 😍