Cerita anak sebatang kara yg di asuh oleh orang tua angkat sejak masih bayi,bercita cita ingin menjadi orang yg paling berkuasa di dunia.Dengan mental baja,selangkah demi selangkah dia mewujudkan cita citanya,walaupun dilaluinya dengan tetesan darah,keringat dan air mata.Medapatkan warisan oleh orang misterius yg membangkitkan potensi dan evolusinya lebih cepat dari manusia pada umumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almah Suseno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menolak ajakan Pak Burhan
Pak Burhan terus mengepalkan tangannya dan mengendurkan tangannya,tidak sampai satu menit,semua anak buahnya terguling di lantai.
Ia bukan golongan orang yang bodoh,orang yang tidak tahu kekuatan.Meskipun wawasannya masalah kekuatan tidaklah tinggi tapi ia tahu anak kecil di depannya ini tidak bisa dianggap remeh dan ia tidak sebanding denganya.Anak buahnya yang rata rata semuanya adalah Ahli eksternal mudah saja di robohkan olehnya.Setidaknya anak ini seorang Ahli internal "pikir Pak Burhan"
"Ahli Eksternal adalah ahli yang mengolah tubuhnya secara ekstrim melebihi orang biasa,mereka berlatih sangat keras untuk memaksimalkan tubuhnya.Contoh yang nyata seperti anggota militer,petinju dll.
"Ahli Internal adalah ahli yang mulai mempraktekan teknik pernafasan untuk menggali potensi yang ada didalam tubuh manusia,mengolah tenaga yang di serap oleh tubuh dari alam dan disalurkan keseluruh jaringan sel sel.Biasanya teknik ini hanya warisan yang dimiliki oleh keluarga keluarga kuno,sekte sekte misterius ata keturunan Raja terdahulu.
Dimas menatap tajam kearah Pak Burhan,menunggu keputusan yang akan diambilnya.
Pertarungan tadi saya anggap hanyalah pelemas otot bagiku,sekarang aku memberimu waktu 20 menit untuk memanggil bantuan yang lebih hebat dari ini,jika kamu masih mempunyai kekuatan tersembunyi.
"Coba kamu pikirkan lagi dengan kepala dingin,jangan sampai kamu salah dalam mengambil keputusan hanya untuk menyenangkan Babi gemuk itu,Karirmu akan tamat hari ini.Dimas kemudian berjalan ke arah sofa sambil melirik dengan ekspresi jijik ke arah Bos Dalban.
Dimas duduk di sofa dengan santainya seperti di rumahnya sendiri,tangan kananya memegang apel merah dan menggigitnya.Suasana di dalam ruangan sangat sunyi,andai saja ada jarum jatuh,akan terdengar oleh semua orang.Para siswa hanya terdiam cemas tanpa berani bersuara.
"Oke..oke..oke !!
Wajah Pak Burhan sangat suram,ia tidak habis pikir,bagaimana mungkin ia menyerah begitu saja.
Dua puluh menit lagi aku akan mengantarmu pulang,!
Dimas memiringkan kepalanya melirik ke Arah Aulia yang masih shock.Ia tampak pucat dan lesu tidak seperti gadis manja yang mendominasi.
Rey Utami mengambil kesempatan ini untuk mengamati Dimas dengan seksama,lalu bertanya"Hei...?Kamu dari SMKN 2 ya? Jurusan apa?
'Hemmm"!
Dimas menatap Rey Utami sejenak lalu mengangguk "Ya, Jurusan Teknik Mesin lanjutnya.
Rey Utami menatap Dimas dengan tatapan penasaran dan kebingungan"apa mungkin bukan dia orangnya,tapi sekilas melihat wajahnya dan postur tubuhnya itu hampir mirip.
Hesti saat ini merasa lebih tenang dari sebelumnya,ia melihat anak yang ia anggap remeh justru bisa merobohkan semua pria kekar itu'ada sedikit pancaran kekaguman tersirat di matanya dan ia mulai mengubah pandangan tentang pemuda itu.
Aulia sedang mengatur nafasnya,ia adalah orang yang paling terlibat dalam masalah ini,justru karena kejadian di toilet ia hampir saja terjerumus kedalam keadaan yang mengerikan,jatuh ke tangan Om.om..botak pemakan Daun muda.
Ia bersiap mengatakan sesuatu tapi ketika ia melihat Jatmiko yang terhuyung huyung dengan wajah bengkak seperti Babi.Ia berusaha untuk bangkit dari lantai tapi setelah di hajar habis habisan oleh Kang Mus,ia merasa kesulitan untuk berdiri.
Aulia bangkit dari tempat duduknya kemudian menghampiri Jatmiko untuk membantunya berdiri dengan wajah tampak khawatir tanpa melihat kearah Dimas.
"Apakah kamu baik baik saja!? Maafkan aku,ini semua karena salahku !!
Dengan penuh penyesalan,Aulia menatap Jatmiko yang hanya menggelengkan kepala"Jangan salahkan dirimu,aku baik baik saja.
Dimas terus mengamati Aulia,melihat bagaimana ia membantu Jatmiko bangkit tanpa sekalipun meliriknya.
Hal ini membuat Dimas menghela nafas pelan,"sepertinya dalam pandangan Aulia,Dimas adalah kakaknya yang bodoh,pengecut yang selalu menuruti kemauannya.
Haissss,..kenapa aku harus memperdulikan masalah seperti itu,Dimas yang dulu sudah ku anggap mati dan sekarang adalah Dimas yang akan meraih posisi tertinggi.
Dimas melirik Aulia sejenak,matanya sedikit redup dan sudut bibirnya terangkat menampakan senyum penuh percaya diri dan tidak tergantung oleh belas kasihan orang lain.
Gerakan kecil ini kebetulan di perhatikan oleh Rey Utami,ia sedikit penasaran dengan karakter Dimas,bagaimana ia mengenal Aulia?atau jangan jangan Dimas ini Kakak angkatnya Aulia."Rey utami mengernyitkan dahinya,memikirkan kemungkinan apa yang dipikirkannya mendekati kebenaran.
Di luar suara gaduh langkah kaki terdengar dari koridor,menunjukan disana tidak lebih dari 30 orang yang datang.
"Saudara kecil,aku menghargai keberanianmu,jika kamu pergi dari tempat ini sekarang,esok aku Pak Burhan akan mentraktir mu minum sebagai tanda persahabatan.
Pak Burhan menatap Dimas dengan tatapan berkilau,ia telah menyaksikan kemampuannya dan Pak Burhan sangat menghargai kekuatan,ia sedang berpikir untuk merekrut Dimas untuk menjadi salah satu tangan kananya itu akan menjadi tambahan kekuatan yang berarti.
Mendengar ucapan Pak Burhan,semua orang terkejut,!!
Latar belakang Bianglala KTV yang kuat bukanlah sesuatu yang dapat dipahami oleh sekelompok siswa siswa itu.
Dan sebagai wakil manajer di tempat ini,Pak Burhan memiliki pengaruh yang sangat strategis di ruang lingkup orang orang kepercayaan Bos besar pemilik Bianglala KTV.Dari ucapan Pak Burhan,mereka bisa menangkap pesan yang tersirat dari ucapannya itu.
Ini jelas merupakan ajakan pertemanan dengan Dimas,dengan kata lain jika Dimas benar benar menerimanya,namanya akan benar benar di kenal di Kota Satria dan paling tidak di Sekolah Menengah,dengan membawa hubungannya dengan Pak burhan di lingkaran sosialnya Dimas akan menjadi generasi muda yang paling menjanjikan.
" Ini adalah kesempatan besar"
"Rudy merasakan kegelisahan yang mendalam,ia berpikir jika orang ini benar benar setuju dengan ajakan Pak Burhan,sudah di pastikan dia dan orang orang yang ada di pihaknya tidak akan berakhir baik.
"Minum bisa ,"Pergi juga boleh tapi orang itu kau tidak bolah mengganggunya,bagaimana ??
Dimas berbicara dengan tegas,tanpa ragu ragu sedikitpun.
"Baiklah"
Pak Burhan mengangguk dan tidak membuang waktu lebih lama lagi"Mundur selangkah.
"Hari ini jika kamu bisa membawanya pergi dari Bianglala KTV dengan selamat aku akan menganggap hari ini tidak terjadi apa apa.
Tapi jika kamu tidak bisa keluar dari sini aku akan mengambil kedua tanganmu.
Wajah Pak Burhan terlihat pancaran kemarahan dan memandang Dimas dengan tajam.
Di belakang, Bos Dalban melihat situasi seperti ini hatinya sedikit cemas,ia langsung menginjak perut Deni darko untuk meluapkan kekesalanya.
Deni darko mengeluarkan suara kesakitan memegang perutnya yang rasanya seperti di injak gajah.
"Jika aku tidak bisa keluar dari sini,jangankan kedua tangan,nyawa pun akan aku pertaruhkan disini !
Suara Dimas terdengar tenang dan di penuhi oleh kepercayaan diri yang tinggi.
Dia melirik Aulia yang sedang membantu Jatmiko,wajahnya sangat pucat mencerminkan ketegangan mentalnya.
Dimas menatapnya "Berdiri !! Sekarang pulang !!
Aulia menggigit bibirnya,menatap Dimas dengan rasa sebal.Baru kali ini ia mengalami tekanan mental yang begitu mengenaskan. Ditambah dengan tabiatnya yang tidak pernah diatur atur oleh nya tapi sekarang ia seperti Rusa jinak yang harus menuruti perintahnya.
Namun Aulia juga menyadari,bahwa saat ini bukanlah saat yang tepat untuk memprotes tindakan Kakanya ini.
Dengan susah payah,ia membantu Jatmiko berdiri dengan susah payah.
Hesti melihat situasi ini,melangkah maju dan berdiri disamping Aulia.
Rey Utami mendatangi Dimas dan mengucapkan satu kata "Semangat"