Fricilla Andini Windari
Gadis cantik dan pintar biasa dipanggil Cila.
Dia diusir dari rumah akibat difitnah adik tirinya.
Tidak hanya itu, calon tunangan Cila juga ikut membatalkan pertunangan mereka. Betapa kecewa dan terluka hati Cila mengalami itu semua.
Akibat hal itu dendam melekat dihatinya. Saat sedang terpuruk, Tuhan mempertemukan Cila dengan sosok laki-laki tampan dan ternyata awal pertemuan mereka membuat laki-laki itu jatuh cinta kepada Cila.
Alfian Anggara
Laki-laki yang memiliki sifat humoris dan penyayang. Namun jika orang terdekat nya di sakiti dia akan langsung bertindak.
Pertemuan antara Cila dan Alfi berawal dari kecelakaan yang dialami Alfi.
Disitu awal kisah mereka dimulai.
"Dimana rumahmu gadis cantik?"
"Aku tidak memiliki rumah karena diusir oleh keluarga ku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18 - Mengejutkan
Zay yang mendapat perintah seperti itu langsung melaksanakannya. Alfi minta nanti malam semua informasi harus sudah terkumpul jelas.
Nanti malam dia meminta Anjar ikut berkumpul ditempat biasa.
Sore hari Alfi dan Zay sudah pulang kerumah. Mereka langsung menuju kekamar masing - masing.
Sampai dikamar Alfi melihat istrinya tertidur pulas. Pantas saja istrinya tidak menyambutnya saat pulang. Sepertinya Dia kelelahan. Alfi menghampiri Cila dan mencium kening istrinya itu.
Sabar sayang semuanya akan terungkap
Alfi memutuskan untuk membersihkan diri. Selesai membersihkan diri Alfi ikut merebahkan tubuhnya disamping Cila. Alfi memeluk tubuh istrinya dan dia ikut tertidur.
Dikamar Zay baru saja membersihkan diri. Dia duduk diranjang sambil bermain handphone. Dia bermain game hingga malam hari.
Jam menunjukkan pukul 7 malam. Cila terbangun dan merasakan ada yang memeluk tubuhnya. Dia berbalik dan menemukan suaminya tertidur pulas.
Cila memutuskan mencuci muka setelah itu dia berniat membangunkan Alfi untuk makan malam.
Ternyata saat Cila baru keluar dari kamar mandi Alfi sudah terbangun.
"Mas tadi pulang jam berapa? Kok ngak bangunin aku." kata Cila sambil berjalan ke meja rias.
"Pulang jam 5 sayang. Mas sengaja ngak bangunin kamu. Mas liat kamu tidur nyenyak banget." jawab Alfi.
"Maaf ya mas Cila ngak nyambut Mas tadi pas pulang." ucap Cila.
"Iya gapapa sayang" jawab Alfi tersenyum.
Alfi berjalan ke kamar mandi untuk membasuh muka. Sedangkan Cila masih mengikat rambutnya.
Setelah itu mereka turun kebawa bersama-sama.
Dimeja makan sudah ada Zay. Sedangkan Mami Ara belum pulang kerumah. Katanya masih ada urusan.
Mereka makan bertiga dengan damai. Karena jika ada Mami Ara pasti saat ini sedang ada pembullyan yang dilakukan Mami Ara kepada Zay.
Setelah makan malam Alfi mengantarkan Cila ke kamar dan berpamitan untuk keluar sebentar. Dia beralasan ada janji dengan temannya.
Setelah itu Alfi dan Zay langsung meluncur ketempat biasa mereka berkumpul.
Jalanan ramai tapi tetap lancar tanpa hambatan. 30 menit kemudian mereka sampai disebuah rumah yang cukup besar.
Pria bertubuh tegap membungkukkan badan saat melihat Alfi dan Zay. Lalu dia langsung membukakan gerbang.
Saat Aldi dan Zay turun dari mobil mereka melihat mobil Anjar sudah terparkir didepan mobil mereka. Ternyata Anjar sudah datang lebih dulu.
Alfi dan Zay langsung masuk kedalam rumah tersebut dan disambut satu orang pria paruh baya.
"Selamat datang tuan." sapa pria tersebut.
"Yaa. Apakah mereka sudah berkumpul ?" kata Zay.
"Sudah tuan. Mereka berkumpul diruang tengah bersama Tuan Anjar."
Alfi dan Zay hanya mengangguk dan berjalan menuju ruang tengah. Sampai di sana sudah berkumpul orang-orang kepercayaan mereka bersama Anjar.
Melihat Tuan mereka datang mereka langsung berdiri dan menunduk.
Zay hanya mengangguk dan mengisyaratkan mereka duduk kembali.
"Udah lama Jar ?" tanya Zay.
"Baru nyampe." jawab Anjar.
"Oke langsung saja apa kalian sudah mendapatkan semuanya ?" tanya Alfi.
"Sudah tuan," jawab salah satu dari mereka.
"Jelaskan." kata Anjar.
"Tuan dari informasi yang kami dapatkan Nona Vely bukan anak kandung Tuan Reza. Memang benar jika Tuan Reza sempat menikah siri dengan seorang wanita tetapi bisa dipastikan Nona Vely bukan anak kandung Tuan Reza. Itu hanya kebohongan yang dilakukan istri sirinya." jelas anak buah Alfi nomor 1.
"Jadi dengan kata lain Tuan Reza telah dibohongi tetapi dia belum mengetahuinya ?" kata Anjar.
"Benar Tuan."
"Lalu jika Vely bukan anak Tuan Reza, Vely anak siapa ?" tanya Zay penasaran.
"Vely dari pria bernama Rian yang merupakan kekasih istri siri Tuan Reza." jawab orang nomor 1.
"Oke informasi selanjutnya." kata Alfi.
"Pria yang bersama Nona Vely dihotel adalah kekasih dari Nona Vely sendiri bukan tunangannya. Pria itu bernama Jeremy. Dia anak angkat dari Tuan Rian yang notabene ayah kandung nona Vely." jawab orang nomor 2.
"Jadi bisa dibilang Vely berhubungan dengan kakak tirinya sendiri. Cihh keluarga menjijikkan." saut Anjar.
"Benar Tuan. Untuk perusahaan yang didirikan Nona Vely dari hasil korupsinya merupakan perusahaan milik Nona Vely dan kekasihnya." jawab orang nomor 2.
"Pantas saja nama perusahaan itu JV Group. Ternyata itu singkatan nama mereka, Jeremy Vely." kata Zay.
"Informasi selanjutnya." kata Alfi.
"Tuan Dika merupakan anak bungsu keluarga Pratama. Dan sekarang dia yang memimpin perusahaan tersebut. Dia tidak sepenuhnya mencintai Nona Cila. Tujuan utama dia dekat dengan Nona Cila karena dia tahu Nona Cila anak pertama dari keluarga Andara. Jika dia bisa menikah dengan Nona Cila otomatis dia bisa ikut masuk ke perusahaan Andara. Tapi sayangnya mendekati hari pertunangan mereka, Tuan Dika malah tergoda oleh Nona Vely. Mereka berdua bersekongkol membatalkan pertunangan Cila dan Vely menjadi gantinya." ucap orang nomor 3.
Alfi yang tau akan hal itu sangat emosi tapi dia menahannya. Dia tidak menyangka jika Cila diperlakukan seenaknya oleh mereka.
"Rupanya hubungan 4 tahun tidak berarti apa-apa bagi Dika." kata Zay.
"Aku bersyukur orang sebaik Cila tidak jadi bertunangan dengan Dika. Dan sekarang sudah menjadi istri Alfi. Jika tidak entah bagaimana nasib Cila." ucap Anjar ikut menimpali.
"Tuan Dika juga setiap malam selalu menyewa wanita-wanita malam untuk memuaskan hasranya." tambah orang nomor 3.
"Ternyata dia penjahat kelamin yang suka membuat bibit-bibit kecebong sembarangan." kata Zay sambil tertawa.
"Benar sekali dia suka celap celup sana sini seperti teh kantong." timpal Anjar ikut tertawa.
Alfi hanya diam saja sambil melihat bukti yang didapatkan anak buahnya.
"Apa ada informasi selanjutnya ?" tanya Alfi.
"Tuan sebenarnya pacar Nona Dinda adalah kekasih Nona Vely yang bernama Jeremy." ucap orang nomor 4
Anjar yang mendengan ucapan tersebut langsung emosi. Alfi dan Zay juga ikut terkejut mendengar informasi tersebut.
"Hah bagaimana bisa pria seperti itu menjadi kekasih kak Dinda ?" tanya Anjar emosi.
"Tuan Jeremy bertemu dengan Nona Dinda saat sedang makan siang. Nona Dinda yang baru keluar dari ruangannya berjalan keluar dan bertabrakan dengan Tuan Jeremy. Tuan Jeremy membantu Nona Dinda yang hampir terjatuh dan disitulah mereka berkenalan. Tuan Jeremy bertanya apa Nona Dinda baru selesai makan siang tadi dan Nona Dinda memberi tahu jika restoran ini miliknya. Dan dari hari ke hari Tuan Jeremy semakin gencar mendekati Nona Dinda. Sepertinya dia mengetahui jika Nona Dinda pengusaha kuliner." jelas orang nomor 4.
"Kurang ajar berani sekali dia mendekati kak Dinda untuk kepentingan pribadinya " ucap Anjar menggebu-gebu.
"Sabar Jar. Bukan cuma lo yang ngak terima tapi kita juga ngak terima kak Dinda digituin. Ada saatnya kita balas perbuatan si brengsek itu." kata Alfi menenangkan Anjar.
"Tuan masih 1 ada informasi penting tentang Nona Cila." ucap orang nomor 5.
"Sebutkan." jawab Alfi.
"Sebenarnya Nona Cila bukan anak kandung Tuan Reza dan istrinya."
"Apa ?" saut Alfi, Anjar dan Zay bersamaan.
Dinda pasti pacaran sm Jeremy, astoge 🤦♀️🤦♀️🤦♀️
Tuhan aja bisa memaafkan & mengampuni..