NovelToon NovelToon
Jejak Pendakian Terakhir

Jejak Pendakian Terakhir

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Cintapertama / Spiritual / Mata Batin
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: hambali balon

pendaki yang sudah pensiun (gantung carrier) harus kembali dikarenakan adik kandung dari seangkatan komunitasnya tersesat di gunung ketika melakukan pendakian.
Dia harus kembali ikut pencarian demi sesuatu yang satu orang pun tidak tahu, di dalam pencarian dia menemukan arti dari sebuah kehidupan dan cinta yang selama ini dia cari.
Pencarian dihentikan karena sudah melewati ambang batas yang ditentukan. Tetapi demi orang yang dia sayangi balon dan beberapa temannya melanggar peraturan yang sudah ditentukan, karena adik sahabatnya belum juga ketemu, sedangkan rekan-rekan sudah ditemukan.
Pertukaran terjadi antara yang dicari dengan yang mencari. Akhirnya pencarian di tambah waktu nya dengan pergantian foto di papan pencarian. “Foto balon di letak di papan pencarian” sampai ambang batas yang ditentukan untuk pencarian balon juga belum ditemukan, dia kekal hidup di alam lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hambali balon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11 : Melanjutkan Pencarian

Balon melihat jam tangannya “sudah jam tiga pagi rupanya, istirahat dulu, soalnya besok butuh tenaga yang ekstra” ucap balon,

balon beranjak dari tempat duduknya yang berada di dekat bekas api unggun menuju tendanya.

Suara alarm hp membangunkan balon “hmmm,” ucap balon sambil melihat hp dan merenggangkan tubuhnya,

balon langsung keluar dari tendanya, balon langsung disapa dengan kalem

“pagi Abang ganteng” ucap kalem

“pagi Lem, pasti ada maunya kau menyapa aku” ucap balon yang curiga dengan kalem

“hehehe, kopi semalam masih ada?” tanya kalem

sambil menelan nafas “hmmm, sudah kuduga”

“hehehe, aku sudah masak air ini tinggal seduh kopinya aja”

“hmmm, ada itu di tenda, ambil sendirilah”

“oke siap bos, rokoknya masih ada kan?”

“dasar lu, ada itu di dalam, ya sudah ambil lah sekalian” ucap balon

kalem yang bergerak menuju tenda balon untuk mengambil bubuk kopi dan rokok di dalam tenda balon,

“Lon, rokok kau letak dimana?” tanya kalem

“di situ lah Lem, kau cari saja” ucap balon

“oke-oke sudah sapat kok”

kalam keluar dari tenda sambil membawa kopi dan rokok, sedangkan balon sedang duduk di tempat dia semalam duduk.

“ada kan?”

“makanya kalau nyari itu pakai mata jangan pakai mulut kebiasaan, telur itik” ucap balon

“iya-iya”

“Kau mau Lon, biar aku buatkan” tawar kalem

sambil menggelengkan kepala “kau tanya lagi ya” dengan nada yang sedikit keras,

“iya-iya, gitu aja kau marah, udah kayak cewek lagi M aja”

memang kalem dan balon kalau sudah jumpa pasti ribut, tetapi kalau mereka berdua tidak ada keadaan menjadi sunyi, tidak berselang lama cermai keluar dari tenda.

“Kalian berdua lah, kalau sudah jumpa emak-emak rempong pun kalah sama kalian ributnya”

“pagi Cermai” sapa kalem

“mau dibuatkan kopi” tawar kalem

“kalau teh mau, kalau kopi gak lah!!!” ucap cermai

“oke kita buat kan”

ternyata kalem tidak mengambil kopi saja, kalem juga mengambil bubuk teh juga, tidak berselang lama ticong juga ikut keluar dari tenda

“pagi Cong?” sapa kalem

“Cong mau dibuatkan teh juga” tawar kalem

“boleh Lem”

cermai dan ticong duduk di dekat balon menunggu kalem membuat kopi dan teh, setelah selesai kalem membuat kopi dan teh,

sambil menyajikan “teh dan kopi nya sudah siap nyonya-nyonya dan tuan” ucap kalem sambil bercanda

cermai menyahut “terima kasih pelayanku hehehe” ucap cermai membalas candaan kalem

“telur itik lah mei, emang tampangku ada seperti pembantu?”

“hmmm” cermai berpikir

balon langsung menyahut “ada, emang udah kayak pembantu kau”

“ah, kalian sama saja”

“idih Kalem merajuk” ucap cermai sambil ngeledek kalem

mereka bertiga cermai, kalem dan balon melihat ticong dengan serentak, kalem memberi kode sama cermai

“Cong kenapa cong?” tanya cermai

“gak apa-apa kok mei” jawab ticong

cermai memberi kode dengan kalem sama balon, mereka berdua menganggukkan kepalanya, seketika kelem mengubah pembahasan.

“Lon,”

“apa Lem?”

“nanti mau pakai tenda aku apa tenda kau Lon, biar gak terlalu banyak kita bawa, lagian tenda kita kan sama-sama muatan dua”

“ya sudah pakai tenda aku saja, tenda kau tinggal aja”

dengan membuang nafas “hahhh, bagus lah jadi gak capek packing-packing lagi” ucap kalem

“ya udah biar aku yang packing, tapi nanti kau yang bawa ya”

“alamak, kalau gitu sama doang” sambil menepuk kening

“gimana aku yang atur atau kau yang atur lem” tawar balon

sambil berpikir “hmmm, ya udah biar kau saja deh yang atur”

“oke, benar ini kan aku yang atur”

“iya-iya kau saja yang atur, gak apa-apa lah aku yang bawa” ucap kalem yang pasrah.

Sedang cermai dan ticong sudah masuk ke dalam tenda untuk siap-siap packing barang-barang

“kenapa sih Cong?”

“gak apa-apa mei”

“iya aku tahu Cong, kau pasti sangat khawatir sama bogel, tapi jangan gitu juga, semua juga khawatir, kita juga berusaha yang terbaik Cong. Kalau kau seperti ini terus lebih baik kau tidak usah ikut cong” ucap Cermai, menasehati ticong dengan tegas

ticong hanya diam

“Cong kau harus realistis dong”

dengan sedikit emosi “mai kau tidak merasakan apa yang aku rasakan”

“iya aku tahu, kau sangat merasa kehilangan, tapi gak gitu juga Cong, kalau kau seperti ini kau memperlambat pencari, biar kau tahu, sadar Cong” ucap cermai dengan nada yang keras, sampai suara terdengar dari luar

“Lem, kenapa tuh” ucap balon

“sudah biarkan saja kalau kita ikut campur yang ada makin ribet”

“iya juga.”

Tidak berselang lama bang soram datang “ada apa Lem” tanya bang soram

“biasa bang, Ticong sama Cermai sedikit cek cok”

“ohhh” bang soram berjalan menuju ke tenda ticong

“Cong, Cermai?”

“iya bang,” ticong dan cermai menjawab

“keluar bentar”

“iya bang” jawab ticong dari dalam tenda, mereka berdua langsung keluar

“iya bang”

“ada apa ribut-ribut” ucap bang soram

“gak ada bang,” ucap cermai

“iya udah cepat beres-beres, bang tunggu di pos registrasi”

“siap bang” ucap ticong dan cermai

“Lon, Lem kalian juga siap-siap”

“siap bang” ucap balon dan kalem

mereka semua packing barang-barang untuk berangkat untuk pencarian, setelah mereka siap mereka langsung ke pos registrasi.

“Cong biar aku bawakan tas kamu” tawar balon

“gak usah Lon, aku bisa sendiri” ucap ticong sedikit sinis

ticong langsung gerak ke pos registrasi, sedangkan cermai, balon dan kalem jalan belakangan

“kenapa Ticong, Mei?” tanya kalem

“gak tahu Lem, sepertinya dia sangat khawatir sekali dengan bogel”

“ohhh, tapi gak tahu juga, tadi malam dia masuk kedalam tenda sudah larut,”

cermai langsung nembak ke balon “kau apa kan Lon?”

“gilak kau Mei, mana ada aku apa-apa kan, kami cuma cerita sebentar saja”

kalem langsung menyahut “kau Lon, pasti gara-gara kau ni, jadi mood ticong jadi gak bagus”

sambil menelan napas “hmmm, iya aku salah deh” ucap balon dengan pasrah

sesampai di pos registrasi, para team sudah berkumpul, semua team berkumpul untuk brifing kecil, selesai brifing team mulai bergerak, team masih di bagi dua kelompok. Kelompok satu di ketuai oleh bang soram sedangkan team kedua di ketuai bang bolang, balon masuk di team satu dengan ticong.

“sebelum kita berangkat kita berdo’a agar pencarian hari membuahkan hasil” ucap bang sorang sambil memimpin do’a

sesaat suasana menjadi hening para team berdo’a

“doa selesai” ucap bang soroam

“Lon kali ini kau di depan” perintah bang soram

“bang” ucap balon, belum lagi selesai balon bicara bang suram sudah menyahut

“udah Lon, abang percaya sama kau Lon” ucap bang soram dengan tegas

“siap bang” jawab balon

kali ini balon yang mengambil alih untuk membawa jalan, balon ikut sesuai aturan brifing tadi malam dan tadi pagi.

‘kali ini aku kembali, aku sudah siap’ ucap balon dalam hati

Team satu mulai bergerak jalan menyusuri jalur lama dari Gunung.S, sepanjang jalan mereka berteriak nama bogel dan rini

“Bogel” ucap ticong

“Rini” ucap bang soram

“Bogel-Bogel” “Rini-Rini” ucap balon sambil memimpin jalan di depan, para team juga meneriaki nama bogel dan rini.

Dengan kesepakatan dari brifing mereka akan bertemu di dua jalur hutan lumut, dan mereka team satu dan dua beristirahat di hutan lumut, dan besok di lanjutkan ke puncak, team satu dan team dua menjadi satu mencari menjadi satu team yang di ketuai oleh bang soram.

Akhirnya mereka sampai diantara dua jalur hutan lumut, waktu sudah jam lima sore team satu mulai mendirikan tenda, tidak bersalah lama team dua pun datang dan mereka segera mendirikan tenda agar tidak kemalaman mendirikan tendanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!