Pernikahan yang awal bahagia harus goyah saat sang mantan istri dari suami Delia Ismawati kembali dari Hongkong. Mampukah Delia mempertahankan rumah tangganya dengan Husni sang suami?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khaula Azur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI
Bab 11
"Anak kecil ini siapa, sayang?." Pria itu sambil menunjuk ke arah Mia.
"Ini Mia, anakku! Aku sudah pernah cerita, kan. Sama kamu?." Rindu memperkenalkan anaknya pada sang kekasih.
"Hai, anak manis. Aku Om Doni, nama kamu Mia, kan.?." Kata pria itu yang ternyata bernama Doni, kekasih Rindu.
Mia hanya diam saja, tak biasa berbicara dengan orang asing.
"Maaf ya, Don. Anakku emang gak biasa bicara sama orang yang baru dia kenal?."
"It's oke! Gak masalah, btw gimana kalo kita makan di resto mall ini." Doni ajaknya.
"Baiklah, aku juga sudah lapar. Tapi ajak Mia juga, ya?."
Doni mengangguk tanda setuju. Rindu melingkarkan tangannya di lengan pria pujaan hatinya dengan manja.
"Mia, ayo ikut!." Rindu melirik sekilas kearah putri bungsunya.
Mia mengekori Rindu di belakang tanpa di gandeng. Mia harus mengimbangi langkah sepasang kekasih itu yang berjalan cukup cepat, hingga sesekali Mia setengah berlari agar langkahnya tak ketinggalan. Saat Rindu dan Doni harus melewati kerumunan para pengunjung lain ketika sudah dekat dengan resto. Mia kehilangan jejak dua orang berjenis kelamin berbeda yaitu Rindu dan Doni.
"Mereka kemana?." Gumam Mia celingukan kesana kemari mencari sosok yang di carinya.
Mia melanjutkan langkahnya asal. Seorang wanita seusia Rindu mendekati Mia.
"Dek, kamu cari mama kamu,, ya?." Kata wanita asing itu
"Iya, Tante. Aku kehilangan jejaknya ibuku." jawab Mia polos.
Wanita asing itu mengangguk dengan menyinggung, kan. Bibirnya.
"Tante temennya mama kamu, ikut tante. Yuk!." Ajak wanita itu.
Dengan polosnya Mia ikut dengan wanita itu. Baru beberapa langkah terdengar suara ponsel berdering, ternyata milik wanita asing itu yang bergetar di dalam tasnya. Wanita itu berhenti berjalan untuk mengambil handphone nya di tas yang di bahunya.
"Bentar ya, sayang. Tante angkat ponselnya dulu." Kata wanita asing itu.
Wanita itu mengambil handphone nya di tas. Wanita itu menyingkir beberapa langkah dari tempat Mia berdiri, ternyata dari temannya yang menelponnya.
"Ya, Halo, ada apa?." Tanya wanita asing pada orang di seberang sana.
Hening sejenak wanita itu mendengar seseorang di telponnya, ia sengaja tak mode speaker ponselnya. Agar tak ada yang mendengarnya saat berbicara.
"Kamu tenang saja, aku sudah mendapatkan mangsa seorang anak kecil untuk kita culik terus kita jual ke luar negeri." Wanita asing itu memberi tahu temannya. Wanita.
Wanita itu diam mendengarkan teman bicaranya di telpon sana sambil menganggukkan kepala dan mengiyakan.
"Iya, nanti aku bawa anak itu kesana, kalau begitu aku tutup dulu telponnya sampai nanti!." Kata wanita itu mengakhiri percakapannya. Wanita asing itu memasukan kembali ponselnya ke dalam tas.
Wanita itu meringis kearah Mia yang masih setia berdiri di tempatnya.
"Sayang kamu ikut tante, ya? Nanti Tante antar ke ibu kamu. mau, ya?." Wanita asing itu.
"Gak..! Tante bohong, Tante bukan teman ibuku, tante mau menculikku, kan?." Mia.
"Anak manis Tante memang teman ibu kamu, Ayo. Ikut tante ya!." Bujuk Wanita asing.
"Gak.. Tante pembohong! Aku dengar sendiri barusan, Tante mau menculikku dan menjualnya ke luar negeri." Mia,
Ya, Diam-diam Mia menguping percakapannya tadi saat di telpon.
"Ayo, anak manis ikut tante, ya." Wanita asing bujuknya lemah lembut. Namun tangannya memegang kedua tangannya. Mia berusaha berontak. Gadis kecil berusia lima tahun itu menggigit tangan wanita asing itu yang berusaha menculiknya ketika hendak menyeretnya.
"Aww..." Wanita itu refleks melepas tangannya. Tak ingin membuang waktu Mia melarikan diri ke tempat yang ramai.
"Dasar anak s*a*an, awas ya, kalau ke tangkap." Maki wanita penculik itu.
Sementara itu. Delia sudah sampai di mall, ia segera masuk ke dalam mall. Delia berharap bisa berkumpul dengan anak sambungnya. Tibalah sampai ia di tempat time zone, Delia menghampiri Bu Susi yang sedang menunggu Dita bermain wahana roller coaster. Kakak kandung dari Mia itu sangat senang, bermain beberapa wahana yang sudah ia nikmati.
"Bu Susi, Mia. Di mana ya, Bu?." Tanya Delia melirik ke segala arah tempat wahana itu. Mencari Mia.
"Kamu tenang aja, Mia aman. Dia sedang bersama Rindu." Bu Susi jawabnya.
"Ya, tapi sekarang mereka dimana?." Delia bertanya lagi.
"Duh.. kamu tuh ganggu aja, ya? Biarin ajalah dia jalan sama mamanya.!" Bu Susi sudah mulai kesal.
Percuma saja berbicara dengan Bu Susi, Delia pun mencari Rindu dan Mia.
Delia pergi mencari mereka ke berbagai tempat seperti e toko baju dan kini ia hendak ke tempat resto, telinganya menangkap suara seseorang yang tidak asing. Yaitu suara tawa renyah milik Rindu yang sedang tertawa, entah apa yang ia tertawakan. Delia langsung mendekatinya yang sedang duduk bersama seorang pria sambil menikmati makanan pesanannya.
"Mba Rindu." Panggil Delia.
Yang ditanya pun menoleh, dahinya berkerut raut wajahnya berubah dengan tatapan tak senang.
"Mba Rindu, Mia dimana. Kenapa kamu tidak bersamanya." Delia mulai cemas.
"Dia pasti di sekitar sini! Kamu gak usah cemas kali." Rindu jawabnya cuek.
"Mba, mba Rindu kok bisa-bisanya ninggalin Mia sendiri sih?." Delia kesal.
Menurutnya Rindu tak bertanggung jawab menjaga anaknya.
"Eh.. Delia, Mia tuh udah bisa jaga diri sendiri." Rindu tak terima di salahkan.
"Aku gak akan maafin, mba Rindu kalau Mia ada apa-apa!." Delia ancamannya.
Delia pun meninggalkan Rindu dan mencari anaknya.
"Ya Allah, Dimana anakku? Mia kamu dimana, sayang?." Suara bergetar Delia mulai menangis, air matanya sudah membasahi pipiny, mencemaskan Mia yang belum ia temukan. Segala pikiran buruk hinggap di pikirannya.
Delia melapor pada satpam meminta untuk membantu mencarikan anaknya, ia yakin Mia masih di sekitar mall.
Beberapa satpam pun mencari ciri-ciri anak kecil yang ada di foto pada ponsel milik Delia.
"Kita berdoa saja, Bu! Semoga secepatnya anak ibu bisa kita temukan."
"Aamiin, tolong. Ya, Pak! Temukan anak saya." Delia dengan penuh harapan.
Sungguh keputusannya mengizinkan Mia, ikut dengan ibunya adalah kesalahan besar jika keadaannya seperti ini.
Delia berjalan lunglai seperti tak memiliki tenaga apalagi di tambah pikirannya pada sosok anaknya yang belum ditemukan.
Delia menyusuri setiap tempat di mall. Saat Delia melangkah ke tempat toko mainan. Delia mendengar percakapan dua orang pengunjung yang baru sampai datang.
"Tadi anak kecil itu kasian banget ya? di seret-seret gitu. Aku gak tau kalau sampai di rumah bakalan diapain anaknya, itu?." Pengunjung satu
"Ih.. gak bisa bayangin sih menurutku. Padahal anaknya cantik banget gitu, sayang ya, ibunya galak." Pengunjung dua.
"Mba-mba, boleh saya tanya? Apa di antara kalian ada yang melihat anak kecil di foto ini?." Delia.