NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Kakak Pacarku

Terpaksa Menikahi Kakak Pacarku

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:724.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rena Risma

Cerita untuk 17+ ya..

Chika terpaksa harus menerima sebuah perjodohan dari orangtuanya. Perjodohan yang membuat Chika menolaknya mentah-mentah, bagaimana tidak? Dia harus menerima pernikahan tanpa cinta dari kakak pacarnya sendiri.

Kok bisa? Chika berpacaran dengan Ardi tapi dinikahkan dengan kakaknya Ardi yang bernama Bara. Seperti apa kelanjutan pernikahan tanpa cinta dari perjodohan ini? Mampukah Bara menakhlukan hati Chika? Lanjut baca Kak..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rena Risma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 11

Aku berada di dapur, mulai memasak makanan yang dipesan Bara dengan penuh cinta. Sayangnya, aku lupa menanyakan makanan apa yang disukai suamiku. Aku mengingat kembali masa itu, waktu aku dan Farel masih kuliah di Australia. Ya, aku ingat Farel punya alergi dengan makanan laut jadi, aku masak ayam goreng dan sayur lodeh untuknya.

Entahlah, apa Bara akan menyukainya atau tidak! Tapi semua masakan yang ku buat, dimasak dengan penuh cinta. Aku menyusun semua makanan itu disebuah rantang susun, tiba-tiba Ardi datang dan merebut rantang itu dari tanganku.

"Kau masak sayang? Untukku?" senyum Ardi lebar.

Cih, untukmu? Jelas, ini bukan untukmu adik ipar! Namamu sudah ku coret dari daftar orang yang penting di hidupku, apa kau lupa hal buruk yang pernah kau lakukan padaku?

"Bukan untukmu, sini kembalikan!" ucapku sambil merebut kembali rantang yang direbut Ardi.

"Kalau bukan untukku, lalu untuk siapa?" tanyanya terlihat kesal.

"Kau lupa, aku sudah menikah dengan Kakakmu!" ucapku ketus.

"Jadi makanan ini untuk suamimu?" tanya Ardi dengan marah yang tak terbendung.

"Iya."

Tiba-tiba Ardi ngamuk, dia membuang semua masakan yang ku buat untuk Bara. Semua masakan itu dibuang dilantai, lalu rantangnya dilemparkan ke segala arah.

"Apa kau tidak mengerti, kalau aku sangat mencintaimu! Kenapa kau repot-repot memasak untuk Kakakku?" Ardi menatapku dengan tatapan buasnya.

Jelas, aku memilih menyingkir dan lari dari hadapannya. Rasa takutku seperti trauma besar untukku, mengingat hal buruk yang pernah Ardi lakukan padaku dengan begitu menjijikan. Aku berlari keluar rumah, tapi Ardi berhasil meraih tanganku.

Tuhan jangan lagi, kau biarkan laki-laki biadab ini melakukan hal kotor padaku. Aku benar-benar takut sekali saat itu, air mataku mengalir deras.

"Lepaskan aku, lepaskan!" teriakku keras.

"Kenapa kau takut? Bukankah malam itu kau menikmatinya?" Ardi mulai memainkan jarinya di wajahku.

"Jahat! Biadab! Aku benci padamu, benci!" Aku berteriak keras, aku benar-benar ketakutan kala itu. Tapi aku tidak bisa melupakan besarnya kebencian ku dengan hal yang pernah dilakukan Ardi padaku.

Keringatku bercucuran membasahi seluruh tubuhku, aku bahkan tidak bisa menghentikan air mataku yang terus mengalir.

"Lepaskan aku Ardi, biarkan aku hidup tenang bersama Kakakmu!" kataku masih mencoba melepaskan diri.

"Apa? Melepaskan mu? Kenapa harus aku yang melepaskan mu? Kakakku yang harusnya melepaskan mu, kau harus hidup bersama ku. Dengan cara apapun!" teriaknya diiringi tawa menakutkan.

Aku menepis kuat tangan Ardi dan aku berhasil lolos, lalu aku berlari keluar rumah. Aku berlari dengan air mata dan ketakutan ku, aku benar-benar takut pada Ardi. Kenapa dia bisa segila itu?

"Brugh.."

Tubuhku menabrak tubuh Bara yang baru turun dari mobilnya, Bara menatap kearah wajahku yang dibasahi air mata.

"Sayang, ada apa denganmu?"

Bara langsung memeluk tubuhku, mengusap wajahku yang dipenuhi air mata. Aku belum bisa berbicara, mulutku seperti dikunci.

"Kenapa denganmu? Katakan ada apa? Aku menunggumu dikantor tadi, tapi kau tidak datang. Apa yang membuatmu tidak menemui ku dikantor?" ucap Bara.

Aku tidak menjawab, tapi mataku mengarah kedalam rumah Bara. Bara langsung berjalan masuk kedalam rumah sambil merangkul tubuhku.

Bara menatap kondisi rumah yang cukup berantakan, sepertinya Ardi habis mengamuk disini. Bara masuk kedalam dapur, menatap semua makanan yang berserakan dilantai.

"Apa ini perbuatan adikku?" tanya Bara sambil menatap kearah ku.

Aku hanya mengangguk, wajahku menunduk sambil kembali menangis. Bara mengarahkan wajahku agar berhadapan dengannya.

"Sudah, jangan menangis! Adikku memang sudah benar-benar kelewatan," ucap Bara sambil mengambil segelas air.

"Minumlah, tenangkan dirimu!" kata Bara.

Dia memberikan gelas berisi air itu padaku, aku langsung meminumnya sampai habis.

"Secepatnya kita akan keluar dari rumah ini, kau tenang saja!" kata Bara.

Bara benar-benar tahu isi hatiku, selama aku masih tinggal disini tentu Ardi bisa melakukan hal buruk kapan saja kepadaku. Mungkin jika aku pindah rumah, dia akan berhenti menggangguku.

"Kemana Ibu, Ayah dan adikmu Alesha?" tanya Bara.

"Mereka keluar rumah untuk membeli kursi roda untuk adikku."

"Itu yang membuat Ardi berani mengganggu mu, aku tidak mengerti kenapa dia jadi seperti ini?" kata Bara.

Aku kembali diam, jelas ketakutan ku semakin besar berada dirumah ini sendirian.

"Aku ikut denganmu," bisikku.

"Iya sayang, " ucap Bara sambil memelukku menuju mobilnya.

Setelah Bara melajukan mobilnya menghilang dari rumah itu, kecemasan ku baru hilang. Tapi kini beralih, saat aku menatap kantor Bara. Aku harus siap, bertemu sekertaris Bara yang menjengkelkan itu.

Aku dan Bara turun dari mobil, tapi aku enggan beranjak dari tempatku berdiri.

"Ayo sayang, kita masuk!" ucap Bara sambil mengusap sisa air mata di wajahku dengan sapu tangannya.

Aku masih diam, tapi mengikuti setiap ucapan Bara tanpa menolak. Saat masuk ke kantor itu, suara riuh para karyawan memenuhi ruangan. Jelas, mereka sedang membicarakan kami, tapi Bara terlihat tak perduli. Bara menuntun ku masuk kedalam ruangannya, disana aku melihat Raina sedang membereskan beberapa berkas.

Aku mundur dari samping Bara, lalu bersembunyi dibelakang tubuh Bara. Sesekali aku melihat wanita itu tersenyum kearah Bara. Ih, menjijikkan!

Bara memintaku duduk di sofa, aku langsung mengikuti perintahnya. Bara menatap kearah ku yang terlihat tidak nyaman dengan keberadaan Raina. Ya, Bara itu selalu tahu isi hatiku tanpa harus aku bicara.

"Raina, kau bisa ke mejamu sekarang! Biar nanti aku yang merapikan mejaku sendiri," kata Bara sambil tersenyum.

"Baik Pak!" Raina keluar dengan wajah yang sangat jengkel, dia sempat menoleh kearah ku. Tatapan yang penuh dengan ancaman dari wajah gadis itu. Huh, emang enak kena gusur!

Bara kembali mendekatiku, tersenyum manis sambil membelai wajahku. Dan lagi-lagi jantungku dibuat berdebar tak karuan oleh ulahnya.

"Aku belum makan siang, kita makan diluar yu?" pintanya.

Aku diam sejenak, memikirkan bagaimana caranya agar Bara tahu kalau aku ingin makan disini saja. Aku malas jika harus kembali melewati kumpulan karyawan Bara yang suka bergosip.

"Kenapa diam? Kau tidak mau makan diluar? Ya sudah, aku pesan makanan via online saja. Kau tunggu sebentar!" kata Bara sambil tersenyum.

Suami idaman, benar-benar selalu tahu isi hatiku tanpa harus repot-repot menjelaskan. Lagi-lagi kau membuatku jatuh hati padamu Bara.

Bara selesai memesan makanan secara online, lalu dia kembali duduk disampingku. Getaran itu muncul lagi, saat Bara menggenggam tanganku dan mengarahkan pada dadanya.

"Kau tahu, jantungku selalu berdebar keras saat berada di sampingmu. Kau merasakan hal yang sama tidak?" tanya Bara dengan senyum menggoda.

"Biasa saja!" ucapku sambil menahan dadaku yang semakin berdegup keras.

"Benarkah? Kau tidak merasakan hal yang sama, seperti yang aku rasakan?" tanya Bara sambil mendekatkan wajahnya kearah wajahku.

Jangan lagi Bara, bibir eksotismu benar-benar membuatku memulainya lagi. Kenapa sih dengan aku?

Bara menyodorkan bibirnya kearah wajahku, dan aku memulainya mencium bibir itu tanpa tahu malu. Menyelusuri rongga mulut Bara dengan lidahku yang bermain lincah disana. Awalnya Bara hanya diam, tapi melihatku yang bernafsu memburunya membuat dia membalas permainanku. Nafas kami mulai tak beraturan, namun enggan untuk berhenti. Author kok nulisnya ngakak ya! Maaf, bablas ini..

Setelah cukup lama bercumbu dengan Bara, aku melepaskan ciuman itu. Kami mulai mengatur nafas yang awalnya tak beraturan. Bara tersenyum kearah ku, sambil mengusap bibirku yang basah dengan tangan kanannya.

"Ternyata diam-diam kau menghanyutkan juga!" bisik Bara sambil terus mengusap bibirku yang basah.

Wajahku kembali memerah, malu rasanya mendengar ucapan Bara itu. Aku selalu saja hilang kendali saat menatap bibir Bara, kenapa? Lihat wajah tampan Bara, tersenyum senang meledek kearah ku.

Nantikan lanjutan cerita Bara dan Chika ya Kak..

Beri Komen, Like, Vote yang banyak, beri Tips juga boleh. Beri dukungan untuk author sebanyak-banyaknya Kak.

Terimakasih ❤️😘

1
Ita Lestari
sumpah ini cerita model apa si baru x baca novel begini ya x bercinta dengan kakak dan adiknya jg kesel bgt
Ita Lestari
Cemen bgt jd bini lawan dong segitu doang nyalinya apa masih berharap sama masa lalu
Kamti Rohali
udah tak kasih hadiahnya ya kak voters (❁´◡`❁)(❁´◡`❁)
0316 Toiyibah,S,Pd.
tak ada yg tak mungkin kalau allah berkehendak
Anonymous
Kesel ama tingkah Chika dia merelakan dipeluk dicium dan selingkuh ama Ardi tp ga pernah bsa menerima bara salah sedikitpun.
Rhojak Jhi
ko ceritanya menguras emosi dan air mata,cikako gitu plimplan
Rika Maksum
aaah pingin yg ky bara😍😍
jihan silvia
disini janggal bgt ceritanya. tau fia mandul. tau utu jebakan tp kena tipu juga kan tingal.minta test DNA
Dian Lestari
setres saya bacanya ada yg pembantu yg cara bicaranya kurang sopan sama majikan
Dania
💜💜💜💛💛💛💚💚♥️💕💕💕💝🖤🖤🖤❤️❤️💙💗💗🌷💖💖🖤🖤❤️❤️💙🖤🖤💗💗🌷💖🖤🖤🖤♥️♥️💛🖤🖤🖤🖤🖤💜💛💛💚💚🖤🖤🖤🖤🖤🖤❤️💙💙🖤🖤🖤🖤💖💖🌷🌷💗🌷💖💖🖤🖤🖤
Dania
💜💜💜💜🖤🖤🖤🖤🖤💛💛💛💛❤️❤️❤️❤️💙💙💙💙💝💝💝💚💚💚♥️♥️💕💕🌷🌷🌷🌷💖💖💖💗💗🖤🖤💛💛💛💛💖💖💖🌷🌷💗💗💗💗💜🖤💛💙💙💝💝❤️❤️💛💛🖤🖤💚💚♥️♥️♥️💕💕💝💙❤️🖤🖤🖤❤️💙
Dania
🖤🖤🖤💜💕💛💛❤️❤️💙💝💝♥️♥️💚💚♥️♥️💝💙❤️💛💕💜🖤🌷💖💗💗💚♥️💝💙❤️🖤🖤🖤💜💕💕💛❤️♥️♥️♥️💚💚💝💙❤️💛💛🖤🖤🖤💜
Dania
💜💜💜💜💕💕💕💛💛💛💕🖤🖤🖤🖤❤️💙💙❤️💗💖💖🌷🖤🖤🖤💝💝💚💚🖤🖤🖤♥️♥️💝🖤🖤🖤❤️💙💙❤️🖤🖤💛💛💕💜🖤🖤🖤🖤
Dania
Aku juga ga mau dijodohin
Pokoknya aku ga mau .............................

Tapi Kalo Ganteng, Baik, keren 👍👍👍 Aku mau 😂😂😂
Rena Karisma: 🤭🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Ndung
d tunggu season 2,
Farsdik Wind
Baperrr
Farsdik Wind
Gmn klo hamil anak ardi
Farsdik Wind
Reaksi bara liat istrinya dgtuin m adiknya kq gt
Farsdik Wind
Bara kq gt tega ninggalin istri dg sekretaris gila
Farsdik Wind
Istrinya ud dilecehkan tp kq reaksinya gt aj
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!