Suami yang berhianat.
Victoria: "aku pasti tidak menginginkan nya.
Anak-anak melupakan ibu nya.
victoria: "hanya menjadi beban,tinggal kan!
Saudari tiri yang manipulatif
victoria: " tampar tampar tampar!!!
Dikehidupan sebelum nya,Victoria mati mengenaskan di bawah skema adik tiri dan penghianatan suami serta anak-anak nya.
Bukan nya bertemu raja Yama,dia malah terlahir kembali ke sepuluh tahun sebelum kelahiran anak kembar nya.
Victoria "Karna dewa memberiku kesempatan,maka aku akan membuat takdir ku sendiri"
Dia bertekat untuk mencintai diri nya sendiri.
Menjadi petani kaya raya,menghancurkan keluarga benalu.
Dan melupakan orang-orang yang menyakiti nya.
Tapi ada apa dengan 'suami' penghianat nya ini??
Ada apa dengan penampilan menyedihkan 'iblis kecil' ini???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma mossely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan bodoh Jasmine
"Kau mungkin lupa Bri,bahkan kelinci yang jinak pun jika sudah tersudut maka akan menggigit,jadi aku sama sekali tidak takut Bri.Paling-paling aku akan menyeret mu untuk mati bersama ku."
Tandas Frans sebelum benar-benar pergi meninggalkan Brillia di ruangan itu.
Brillia menatap tajam punggung Frans yang sudah menghilang di balik pintu.
Mata nya memerah yang tampak menyeramkan,karna emosi nya terlalu sulit untuk di redakan maka Brillia memilih menyapu semua peralatan untuk menyeduh teh dari atas meja.
Karna belum puas.
Brillia juga menghancurkan meja kursi yang ada di ruangan itu,bahkan lukisan-lukisan yang tergantung di dinding tidak lepas dari sasaran amukan nya.
"Berengsek kau Frans!!!! Berani nya pria rendahan seperti mu menghina ku seperti ini??"
Raungan nya memekakkan telinga,nafas nya memburu,tubuh nya yang terawat bergetar hebat.
Brillia diam dalam posisi nya selama lima belas menit,ketika lima belas menit telah berlalu,barulah Brillia mengatur nafas nya dan merapikan kembali penampilan nya.
Dia mengeluarkan cermin kecil dari tas mahal nya lalu mengaplikasikan kembali lipstik merah nya,yang membuat bibir nya semakin merah.
"Mari bermain Frans! Kau tidak pernah bisa lari dari ku,karna dalam hidup ini tujuan kau dilahirkan hanya untuk menjadi pisau di tangan ku Frans,di tangan seorang Brillia."
Monolog nya sembari mengeluarkan masker dan kaca mata,lalu mengenakan kembali selendang untuk menyembunyikan wajah nya yang sudah membengkak.
Ketika Brillia keluar dari ruangan itu,dia sudah kembali pada tampilan nya seperti sebelum dia datang.
Begitu pelayan melihat nya keluar,pelayan itu segera menyambut nya dengan ramah.
"Apakah anda menikmati teh terbaru kami Nyonya?" tanya pelayan itu dengan ramah.
"Tidak apa-apa,ambil ini untuk mengganti biaya kerusakan di dalam,sisa nya untuk mu"
Ditangan nya ada sebuah kartu,dan pelayan itu menerima dengan penuh hormat.
"Terimakasih Nyonya,semoga perjalanan anda menyenangkan dan jika berkenan anda dapat mampir kembali"
Pelayan yang dipekerjakan di tempat ini tentu saja bukan lah pelayan sembarangan.
Mereka harus menjalani masa pelatihan yang ketat,karna mereka akan melayani orang-orang terhormat,yang memiliki status tertentu baik di kota B sendiri,atau dari luar kota B.
Jadi ketika ada pelanggan yang memberi mereka tip seperti ini,para pelayan di tempat ini tidak akan dengan mudah kehilangan sikap nya.
Brillia tidak lagi memperdulikan pelayan itu.
Dia membawa langkah nya terburu-buru menuju mobil yang sudah menanti nya.
"Langsung pulang" titah nya pada supir keluarga yang di khusus kan untuk mengemudi hanya pada nya.
"Baik Nyonya!" jawab supir itu dengan hormat.
Melihat Nyonya nya sudah menutup mata dan bersandar tanpa melepas pembungkus wajah nya,si supir pun tidak berani bertanya lagi.
Dengan penuh profesionalisme nya,mobil pun melaju meninggalkan tempat minum teh tersebut.
Empat puluh lima menit kemudian dia sampai di kediaman Graham.
Mengingat ayah mertua nya sedang di rawat di rumah sakit,Brillia sangat senang sekali.
Dengan begitu dia tidak perlu melihat wajah-wajah menyebal kan itu,dengan langkah ringan Brllia memasuki rumah tersebut.
Namun begitu dia masuk,kening nya langsung mengerut melihat tidak ada satu pun pelayan yang menyambut nya.
Bahkan tidak terlihat satu pun yang berlalu lalang di ruangan yang luas ini.
Ini sangat aneh,karna rumah tidak pernah sesepi ini.
Dengan penasaran Brillia melanjutkan langkah kaki nya menuju ke lantai dua,namun baru di pertengahan tangga,samar-samar Brillia dapat mendengar teriakan histeris dari atas.
"Siapa yang berteriak seperti itu? Apakah tempat ini hutan" seru nya dengan kesal.
Dia pun mempercepat langkah kaki nya,namun begitu sampai di lantai dua,Brillia di buat kebingungan karna semua pelayan wanita berkumpul berkerumun di depan pintu kamar putri semata wayang nya.
"Apa yang kalian lakukan disini?" tanya nya dengan suara dingin.
Para pelayan yang sudah ketakutan karna Jasmine,kini semakin ketakutan begitu melihat Nyonya mereka yang membawa aura kurang bersahabat.
"Nyonya..Nona Jasmine sedang mengamuk di dalam kamar nya,kami tidak berani masuk karna sejak kembali Nona Jasmine langsung mengamuk dan marah-marah"
Salah satu pelayan memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan Nyonya mereka.
Brillia terkejut mendengar pernyataan pelayan tersebut,karna seingat nya Jasmine adalah seorang perempuan yang sangat menghargai reputasi nya.
Jangankan untuk marah,bahkan untuk menegur pelayan pun akan di lakukan dengan lembut.Sehingga para pelayan di kediaman ini begitu menyukai dan menyanjung Jasmine.
Tetapi hari ini putri nya marah dan bahkan sampai mengamuk,hingga pelayan pun ditakuti oleh nya.
Apa yang terjadi sehingga dapat membuat Jasmine,putri lembut nya kehilangan kendali seperti ini??
"Baiklah! Kalian kembali ke pekerjaan kalian masing-masing,urusan Jasmine biar saya yang urus"
Para pelayan segera bubar dan meninggalkan Brillia sendirian.
Tok tok tok
"Jasmine buka pintu nya"
Suara Brillia lumayan keras agar dapat di dengar oleh putri nya.
Suara di kamar putri nya mendadak berhenti,dan tidak lama kemudian pintu pun dibuka.
"Astagaaa Jasmine!!!!" pekik Brillia histeris.
Dia benar-benar ketakutan melihat kondisi putri nya dan juga kamar putri yang yang sudah berbentuk kapal pecah.
"Kenapa...?" mata nya melihat ke seluruh tubuh Jasmine,mulai dari atas hingga ke bawah.
"Aku mau jalang itu mati bu,MATI!!!!" Jasmine berteriak tepat di depan wajah Brillia.
"Aku mau dia mati sekarang bu,mati dengan menyedihkan persis seperti ibu nya."
Ha ha ha ha
Jasmine tiba-tiba tertawa bak kesetanan.
Brillia benar-benar tidak dapat menghubungkan putri nya yang anggun dan lembut dengan wanita gila di depan nya.
"Kau mau membunuh nya untuk ku kan bu,mau kan bu?!!!" Jasmine kesal karna tidak ada jawaban dari ibu nya,karna itu Jasmine mencengkram kedua bahu ibu nya,dan sengaja meremas nya dengan kuat.
Hisss..
"Sakit Jas,lepas kan ibu" pinta Brillia yang kesakitan karna ulah putri nya.
"Tidak!! Kau harus berjanji membunuh nya terlebih dahulu bu,kalau tidak aku tidak akan pernah bisa bersama Kak Muel bu!!!"
Hiks hiks hiks...
"Kau harus berjanji buuuu!!!" pekik nya lagi,kali ini Jasmine mulai kembali merusak barang-barang yang ada di dalam kamar nya.
Pyarrrr
Kali ini cermin di meja rias nya menjadi sasaran Jasmine,padahal cermin itu di desain khusus oleh Samuel sebagai hadiah ulang tahun untuk Jasmine.
Tetapi cermin yang awal nya begitu istimewa kini hancur tercerai berai.
"Jasmine stop!!! Jasmine!!!"
Jasmine tidak menghiraukan teriakan ibu nya,saat ini dia hanya ingin melampiaskan kekesalan nya.
Mati mati mati
Hanya kata itulah yang terus terucap dari mulut nya.
Karna Jasmine tidak dalam kondisi mampu mendengarkan orang lain,maka untuk pertama kali nya Brillia mengangkat tangan terhadap putri nya.
"Jasmine!!!"
Plak
Pekikan disertai tamparan dari Brillia berhasil menghentikan kegilaan Jasmine.
"Buuu" isakan tangis memilukan memenuhi kamar Jasmine.
Karna tidak tega melihat kondisi putri nya,Brillia pun melangkah mendekati Jasmine dan memeluk nya erat.
"Tenang lah Nak,katakan pada ibu apa yang terjadi,ibu berjanji akan mencari keadilan untuk mu!" bujuk nya sembari menepuk-nepuk pelan punggung kurus Jasmine.
Hiks hiks
"Kak Muel tidak menyukai ku lagi bu,dia lebih memilih jalang sialan itu bu" adu nya di sela-sela isak tangis nya.
"Bagaimana kejadian nya,coba jelaskan pada ibu?"
Pinta Brillia,maka Jasmine pun menceritakan semua yang terjadi dari awal hingga akhir nya dia di usir oleh Samuel.
Begitu mendengar penjelasan putri nya,satu kata langsung muncul di dalam benak Brillia.
'Bodoh'
lanjuttt up....seru bangett/Pray//Good/