Walaupun Danver menjadi pengganti kembarannya menjadi suami Faye, tapi dia sangat menikmati pernikahannya dengan Faye.
Lalu bagaimana dengan Faye kalau dia tau laki-laki yang menjadi suaminya saat ini adalah kembaran dari laki-laki yang dia inginkan menjadi suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 : Resep Obat
"Apa saya masih bisa hamil kalau meminum obat itu?" tanya Faye. Tiba-tiba saja dia kepikiran tentang kehamilan.
"Anda masih bisa hamil tapi obat yang akan saya berikan ini tidak disarankan untuk ibu hamil. Kalaupun nanti Anda hamil, saya akan meresepkan obat yang aman untuk ibu hamil." jawab dokter Erkan.
"Kalau begitu tuliskan resep itu." ucap Faye.
Dokter Erkan pun menuliskan resep obat untuk Faye minum.
"Minum lah ini satu kali sehari. Tapi kalau Anda merasa nyeri dada, sesak nafas dan jantung berdetak kencang, minum lah dua kali sehari sampai Anda merasa lebih baik." ucap dokter Erkan sembari memberikan kertas resep pada Faye.
Faye mengambil kertas resep itu lalu memberi kode pada dokter Erkan untuk membuka pintu untuknya dengan lirikan mata.
Mengerti dengan maksud lirikan mata Faye, dokter Erkan pun berjalan mendekati pintu lalu membukakan pintu untuk Faye.
"Ingat jangan beritahu keluarga ku!" bisik Faye sebelum dirinya keluar dari ruangan dokter Erkan dimana saat ini didepan ruang kerja dokter Erkan sudah ada Joya dan Norah menunggu Faye.
Dokter Erkan menarik nafasnya dalam-dalam lalu membuangnya perlahan sambil melempar senyum untuk Faye.
"Terimakasih atas konsultasinya dokter." ucap Faye sambil tersenyum ceria agar Joya dan Norah tidak curiga padanya.
"Sama-sama Nona." balas dokter Erkan.
Faye pun pergi dari depan ruangan dokter Erkan. Setelah Faye pergi, dokter Erkan menutup pintu ruangannya dan berjalan menuju meja kerjanya.
"Aaargh... bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Aku seperti makan buah simalakama. Kalau aku beritahu Tuan Cyrus, karir ku terancam. Tapi kalau aku tidak memberitahu dan penyakit Nona Faye semakin parah, bukan hanya karir ku yang terancam tapi nyawaku juga terancam. Aaargh... bagaimana ini?!?!?!" gerutu dokter Erkan sambil mengusap-usap wajahnya karena frustasi.
°°°
"Apa yang dokter katakan Nona? Apa jantung Anda bermasalah?" tanya Joya sambil mereka berjalan menuju apotik. Sudah pasti pertanyaannya ini untuk memberi informasi pada Tuan Haidi.
"Tidak. Jantung ku sehat, bahkan sangat sehat. Hanya saja dokter mengatakan aku harus diet dan menjaga pola makan ku. Katakan itu pada Daddy ku." jawab Faye.
Joya hanya menyengir kuda.
"Lalu tentang sesak nafas Anda itu bagaimana?" tanya Norah.
"Dokter bilang, aku hanya kelelahan dan efek makan makanan sembarangan, jadi jantung ku perlu kerja ekstra untuk memompa darah." jawab Faye.
"Oh." Norah dan Joya hanya membulatkan mulutnya.
"Lalu itu resep apa?" tanya Joya yang melihat resep ditangan Faye.
"Ini resep vitamin untuk menjaga kesehatan jantung ku." jawab Faye.
"Kalau begitu sini Nona biar saya tebuskan vitaminnya." ucap Joya.
"Tidak usah, biar aku saja." tolak Faye.
Sesampainya di apotik, Faye langsung memberikan resep itu pada apoteker.
Apoteker itu membaca resep yang diberikan dokter Erkan lalu menatap wajah Faye dengan sorot mata takut.
"Kenapa melihat ku seperti itu? Apa aku ini hantu, hah!" tanya Faye dengan tatapan mengintimidasi.
"Tidak Nona, maaf." jawab apoteker itu lalu pergi mengambilkan obat yang dituliskan diresep.
Tapi sebelum mengambil obat, apoteker itu menghubungi dokter Erkan terlebih dulu.
"Halo dok, ini dari bagian apotek. Saya sudah menerima resep yang Anda berikan." ucap apoteker itu.
"Kamu mengerti kan apa yang saya maksud dalam resep itu?" tanya dokter Erkan.
"Iya dok saya mengerti. Tapi kenapa harus begitu dok? Apa tidak berbahaya bagi saya?" tanya apoteker itu.
"Saya jamin kamu tidak akan kenapa-kenapa. Lakukan saja seperti yang saya perintahkan di resep itu. Gadis itu adalah Nona muda keluarga Cyrus dan Nona muda itu tidak ingin ada yang tahu tentang penyakitnya. Makanya saya meminta mu untuk memasukkan obat yang saya tulis di resep kedalam botol vitamin." jawab dokter Erkan.
"Baik dok, baik." jawab apoteker itu.
Panggilan pun berakhir.
Apoteker itu pun melakukan apa yang dokter Erkan perintahkan di dalam resep.
Selain resep obat, dokter Erkan juga menuliskan note kepada apoteker untuk memasukkan obat kedalam botol vitamin dan sudah pasti perbuatan itu melanggar SOP, makanya apoteker itu takut dan melihat Faye dengan tatapan takut.
Setelah mendapatkan obat yang diresepkan dokter Erkan, Faye pun pulang ke hotel tempatnya menginap.
°°°
Bersambung...